Rasanya tidak mungkin kepala keluarga Gatara yang merusak mobil Felicia. Karena Patricia tidak akan melakukan suatu tindakan yang akan membahayakan nyawa putrinya hanya untuk melihat bagaimana cara Felicia menyelesaikan suatu masalah. Hal itu sepertinya tidak masuk akal. Bagaimana kalau mobil Felicia tiba-tiba mogok di tengah jalan lalu ditabrak oleh kendaraan lain? Bukankah itu sama saja seperti mempertaruhkan nyawa FeliciaKepala keluarga Gatara memang terlihat masih lebih memihak ke arah Fani daripada Felicia yang merupakan putri kandungnya sendiri jika dilihat secara sekilas. Namun, sebenarnya kepala keluarga Gatara sangat menghargai pertalian darah di antara dirinya dan Felicia. Jadi, rasanya tidak mungkin jika dia berani mempertaruhkan nyawa Felicia hanya untuk mengujinya saja. “Sudahlah, semua itu kan urusan Felicia. Jadi, kita nggak perlu ikut campur dan cukup jadi penonton saja,” ujar Ricky acuh tak acuh. Dia pastinya tidak akan memberikan bantuan kepada Felicia kalau saja
“Oke, aku akan mengatur semuanya. Aku jamin kamu akan senang dan menikmati kencan malam ini,” ujar Ricky yang rela melakukan apa saja selama Rika bersedia berkencan dengannya. Rika menatapnya sambil tersenyum seraya berkata, “Aku selalu gembira saat bersamamu. Sepertinya kamu punya potensi untuk jadi pelawak, deh.”Kata-kata itu membuat senyuman Ricky semakin lebar. Perempuan yang akan dinikahinya adalah Rika dan perempuan ini memiliki sifat tenang dan tidak terlalu banyak bicara. Bahkan Ricky tidak berharap kalau Rika akan mengucapkan kata-kata cinta kepadanya. Walaupun kata-kata yang dilontarkan Rika bukanlah kata-kata manis penuh kasih sayang, di telinga Ricky kata-kata itu tetap saja penuh dengan cinta dan terasa sangat manis di hatinya. Ricky sangatlah perhatian dengan Rika ketika mereka makan bersama. Bahkan Ricky hampir saja menyuapi Rika kalau saja Rika bersedia. Rika memandangi makanan yang menumpuk di piringnya bagaikan gunung sambil tersenyum lalu berkata, “Aku punya tang
“Aku kekenyangan. Tapi, aku baik-baik saja selama aku bisa menang darimu,” jawab Ricky penuh semangat. Rika menatap Ricky dengan wajah tertekan lalu berkata, “Oke, aku akan menepati janjiku. Aku bersedia mempertaruhkan hidupku untukmu.”Ricky segera berdiri setelah mendengar perkataan Rika lalu berkata, “Aku mau ke kamar mandi dulu.”Dia pun bergegas ke kamar mandi sambil memegangi perutnya. Rika tidak bisa menahan tawanya ketika melihat perilaku Ricky. Namun, di saat yang bersamaan Rika juga bisa melihat ketulusan Ricky padanya. Tidak lama kemudian, Ricky keluar dari kamar mandi. “Apa kamu mau ke rumah sakit saja?” tanya Rika dengan wajah khawatir. Ricky langsung menegakkan tubuhnya lalu berkata, “Nggak perlu. Aku baik-baik saja. Kita jalan-jalan yuk agar makanan ini segera turun. Setelah itu, baru kita pergi.”Ricky belum pernah makan sebanyak ini seumur hidupnya. Jadi, dia merasa perutnya sangatlah penuh. Untung saja, dia berhasil menang dari Rika. Itu artinya, dia akan mempertar
“Kamu juga seharusnya banyak-banyak berterima kasih sama nenekmu. Karena dialah kamu tahu kalau aku ini adalah perempuan,” ujar Rika. Ricky langsung terkekeh lalu berkata, “Benar, aku memang harus berterima kasih sama nenekku. Aku pastinya nggak akan tahu kalau kamu itu perempuan apalagi mengejarmu kalau bukan karena dia.”“Aku sempat berpikir kalau nenek nggak suka sama aku ketika dia kasih foto kamu yang seperti laki-laki. Entah kenapa, aku berpikir nenekku ingin menjadikanku seorang gay.”“Aku juga nggak percaya ketika nenek bilang kalau kamu itu perempuan. Aku merasa kalau kamu itu laki-laki ganteng ketika melihat fotomu.”“Jadi, wajar dong kalau aku menolakmu pada awalnya.”“Aku juga takut untuk mengejarmu karena aku nggak mau orang menganggapku sebagai seorang gay. Kamu tahu nggak kalau aku sempat mau mengungkapkan identitasmu sebagai perempuan sebelum berusaha mengejarmu. Tapi, kamu itu pandai sekali dalam menyembunyikan identitasmu dan berpura-pura menjadi laki-laki. Aku juga
“Orang tua memang seperti itu, tapi orang tuaku berbeda. Dia jauh lebih mengkhawatirkanku daripada hal lainnya. Makanya mereka sangat bahagia ketika kamu muncul. Mereka sampai berpikir kalau hal baik akhirnya datang kepadaku,” ujar Rika. “Semua itu karena aku ini adalah sosok laki-laki hebat,” balas Ricky penuh percaya diri. “Ya, kamu sangat hebat. Benar-benar hebat!”Mereka berdua mengobrol dan tertawa bersama di dalam mobil sampai akhirnya mereka tiba di Blanche Hotel. Kemudian Ricky membawa Rika melalui jalanan hijau sampai mereka tiba di kolam renang yang berada di atap hotel tanpa mengganggu siapa pun. Akhirnya, Rika luluh dan membuka semua pertahanannya terhadap Ricky. Di sisi lain, Felicia sudah selesai melakukan pertemuan kesepakatan kerja sama dengan kliennya. Dia mengantar kliennya sampai masuk ke dalam mobil lalu pergi meninggalkan hotel. Felicia akhirnya bisa bernapas sedikit lebih lega. Felicia menelepon Pak Vandi untuk menjemputnya di hotel. Mobilnya juga sudah dibawa
Vandi masuk ke dalam hotel lalu melihat sekelilingnya dan berhasil menemukan Felicia. Dia pun langsung menghampiri perempuan itu. “Pak Vandi,” ucap Felicia lalu berdiri dan meletakkan ponselnya. “Bu Felicia kenapa tidak menghubungi saya ketika mobil Ibu mogok? Saya kan bisa mengatur mobil baru untuk Ibu dengan cepat,” ujar Vandi pelan. “Kita bicarakan masalah ini di dalam mobil saja,” balas Felicia lembut. Vandi melihat ke sekelilingnya dengan waspada lalu kembali menuju mobil bersama Felicia. Tidak lama kemudian, mereka berdua sudah berada di dalam mobil dan melaju meninggalkan Amber Palace Hotel. “Apa mobil Ibu memang sengaja dirusak oleh seseorang?” tanya Vandi sambil menyetir mobil yang khusus digunakan Vandi untuk menjemput Felicia. Vandi pasti akan selalu memeriksa keadaan mobil setiap kali dia akan menggunakannya untuk mengantar ataupun menjemput Felicia. Dia ingin memastikan kalau tidak ada orang yang sengaja merusak mobil ini ataupun memasang perekam di dalamnya. Selain
Masalah ini sulit untuk ditangani. Dia hanya bisa membiarkan Pak Vandi yang menanganinya. Pak Vandi adalah orang paling bisa diandalkan di sekitarnya. Orang-orang kepercayaan yang dilatih oleh Pak Vandi untuknya semuanya hebat-hebat.Vandi meminta maaf, “Ini salah saya. Saya masih belum bisa memberikan jawaban yang memuaskan untuk Non Felicia.”“Bukan salah Bapak. Hal ini sudah puluhan tahun berlalu. Kalaupun ada buktinya, pasti sudah dimusnahkan semua oleh ibuku. Semua orang yang tahu tentang hal itu mungkin juga sudah meninggal semua. Kalau mau diselidiki sampai jelas pun, akan sulit mendapatkan buktinya.”Felicia berkata lagi, “Mereka yang di Membera juga nggak bisa menemukan buktinya. Mereka lebih berpengaruh, lebih kuat dan lebih punya banyak koneksi di sana.”Sepupunya juga di Mambera.“Sudah selama ini, mereka yang di Mambera nggak melakukan apa-apa?” Vandi jadi sedikit penasaran dan merasa mereka yang di Mambera terlalu pasif.Felicia terdiam beberapa saat, lalu berkata, “Perni
Setelah mendengarkan perkataan Felicia, Pak Vandi pun tidak bertanya lagi. Dia kini memang mendapat kepercayaan Felicia, tapi dia tidak bisa terlalu mencampuri urusan pribadi Felicia. Yang penting Felicia tidak berpikir ke arah percintaan pada Riko Arahan.Pak Vandi mengantar Felicia kembali ke rumah keluarga Gatara. Kepala pelayan keluar dari rumah dan menyambut Felicia.“Non Felicia sudah pulang.”Felicia membuka pintu dan keluar dari mobil sambil menggumam mengiyakan, menanggapi kepala pelayan. Dia berjalan menuju rumah dan bertanya sambil berjalan, “Ibuku sudah pulang?”“Bu Patricia nggak ada janji dengan klien malam ini, jadi pulang kerja langsung pulang ke rumah.” Kepala pelayan itu mengikuti Felicia, menjawab pertanyaan Felicia sambil berjalan, dan tampak sangat menghormati Felicia.Namun, Felicia tahu kalau kepala pelayannya ini paling jago akting. Orang ini hanya berperilaku baik ketika ibunya ada di rumah. Namun, di balik itu, orang ini sebenarnya berada di pihak Fani.Felici