Share

Bab 2140

Penulis: Anggur
Keluarga Arahan seakan memikirkan segala cara untuk membantu Ricky mendapatkan hati Rika. Tapi, apakah Rika yang baru berusia 28 tahun itu sudah sudah sampai ke usia di mana dia harus segera menikah?

***

Di depan pintu gerbang vila keluarga Hermawan, terparkir beberapa mobil yang enggan membunyikan klakson karena takut membuat Shenny yang berada di dalam vila mengetahui kehadiran mereka.

Stella, yang sedang duduk di salah satu mobil, segera mengambil tasnya dan bersiap untuk turun. Tiba-tiba, seorang pria yang dia sewa untuk berpura-pura menjadi Stefan dan berpose mesra bersamanya, memeluk pinggang Stella dari belakang.

"Stella, temani aku dulu, boleh nggak?" pinta pria tersebut.

Meski pria itu tahu bahwa Stella hanya menganggapnya sebagai pengganti dan semua kemewahan seperti mobil mewah dan pengawal hanyalah sebuah kamuflase yang dibuat oleh Stella, dia tetap merasa terhormat. Bahkan jas yang dikenakannya adalah hadiah dari Stella.

Setiap kali Stella melihatnya berdandan dengan ja
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2141

    “Ngapain berdiri di situ? Sini!” Pak Petrus berseru dengan suara keras. Karena tak ada jalan untuk menghindar, Stella memaksakan senyum, berjalan mendekati ayahnya sambil bertanya, "Papa pulang? Kok nggak bilang-bilang dulu?" Pak Petrus tidak baru saja pulang; dia sudah pulang sejak setelah menerima keluhan dari Stefan. Akan tetapi memang, Petrus tidak langsung pulang ke rumah. Sebaliknya, dia mengikuti putrinya dari kejauhan, memastikan bahwa putrinya memang bersama seorang pria yang sangat mirip dengan Stefan. Setelah memastikannya, barulah Petrus pulang ke rumah malam ini. Pak Petrus tidak menjawab. Stella melirik ke ibunya yang duduk di samping. Ibunya itu tampak ingin berkata sesuatu, tapi urung. Shenny memberi kode dengan matanya kepada putrinya, lalu melihat ke arah suaminya. Dia berusaha memberitahu dengan pandangannya bahwa ayah Stella sedang sangat marah. Stella teringat bahwa dia meminta 'Stefan palsu' itu untuk mengantarnya pulang. Apa mungkin orang tuanya melihat? Ste

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2142

    Pak Petrus benar-benar merasa kecewa kepada anak perempuannya. Selama lebih dari dua dekade, Petrus telah menghabiskan waktu dan tenaga untuk membesarkan anak satu-satunya itu. Petrus berharap Stella dapat meneruskan estafet kepemimpinan di Krama Group. Dulu, putrinya selalu bisa membuatnya bangga. Akan tetapi, segalanya berubah sejak Stella bertemu dengan Stefan. Kini, Stella mulai mengecewakannya.Shenny, sang ibu, sama sekali tidak mengetahui perihal Stella yang berhasil menemukan seorang pria untuk berpura-pura menjadi Stefan. Semuanya Stella lakukan tanpa sepengetahuan ibunya. Bagi Stella, pria tersebut hanyalah pengganti; hatinya sebenarnya masih tertuju pada Stefan.Setelah mengirimkan foto-foto tersebut kepada Olivia, Stella tidak mendengar kabar apa pun lagi. Stella berpikir foto-foto itu kurang menggugah. Dia berencana untuk mengambil foto yang lebih intim dan mengeditnya agar terlihat seperti foto skandal, kemudian mengirimkannya lagi ke Olivia. Jika Olivia masih memilih

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2143

    Stella menutupi wajahnya yang terasa panas terkena pukulan. Dia menatap ayahnya dengan tatapan tidak percaya. Bagaimana mungkin sang ayah memukulnya! Sebagai satu-satunya anak dari orang tuanya, Stella selalu dimanja sejak kecil. Meski pun ayahnya mendidik dengan sangat ketat, tapi Petrus tidak pernah memukul Stella sebelumnya.Sekarang, hanya karena Stella menyukai seorang pria, ayahnya sampai memukulnya. Air mata kekecewaan Stella pun berjatuhan.Shenny yang merasa kasihan, segera bangkit dan mencoba melepaskan tangan Stella dari wajahnya sambil berkata kepada suaminya, "Kamu nggak bisa bicara baik-baik apa, ya? Kenapa sampai harus memukul Stella?”"Stella, kalau sampai tamparan Papa ini nggak bisa bikin kamu sadar, kamu nggak perlu lagi masuk ke Krama Group. Papa nggak bakal menyerahkan Krama Group kepada orang yang akan malah merusak perusahaan. Bahkan jika orang itu adalah anakku sendiri!""Stella, Papa tetap pada pendirian Papa. Buang jauh-jauh harapanmu itu. Stefan bahkan nggak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2144

    Shenny berlari keluar rumah. Sebelum naik mobil, Pak Petrus meninggalkan pesan kepada istrinya, "Cobalah kamu bujuk Stella, apa dia mau terus jadi orang ketiga dan menanggung celaan seumur hidupnya, atau tetap seperti biasanya? Biar dia pikir-pikir dulu sebelum berbicara padaku. Kalau belum bisa memutuskan dengan benar, nggak usah hubungi aku. Anggap saja aku nggak punya anak itu.”Shenny hanya bisa terdiam. Petrus memerintahkan sopir untuk mengemudi. Tak lama, dia meninggalkan rumahnya. Shenny kembali ke dalam dengan perasaan tak berdaya. Saat melihat putrinya duduk di sofa sambil menangis diam-diam, Shenny merasa sangat kasihan. Dia mendekati dan menegur Stella dengan menunjuk-nunjuk, "Stella, kamu ini sudah dididik baik-baik sama orang tua dari kecil, kok bisa-bisanya kamu berbuat seperti itu?”"Pak Stefan dari Mambera itu, ya? Dia memang pria yang sangat baik, tapi sebaik apa pun dia, dia sudah punya istri. Dengan kamu mengejarnya sampai mengirimkan foto-foto tak senonoh kepada

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2145

    "Kami yang nggak mendidikmu dengan baik. Kami nggak bisa menanamkan nilai-nilai yang benar padamu, membuatmu terjerumus ke jalan yang salah. Ini semua salah Mama.”"Ma, maaf, aku salah." Stella bukanlah orang yang bodoh. Ketika ayahnya dengan tegas memintanya untuk memilih, jelas dia tidak boleh memilih Stefan. Stella tidak bisa kehilangan segala yang ia miliki saat ini.Stefan, pada akhirnya hanya menjadi orang lewat dalam hidupnya, seseorang yang dia inginkan tetapi tidak bisa dipertahankan lagi.Shenny menghela nafas, "Papa dan mama nggak mau cuma denger kamu minta maaf. Kamu harus buktikan dengan tindakan. Stella, kami harap kamu nggak bikin kami kecewa lagi. Mama mau naik ke atas. Kamu istirahat saja dan pikirkan baik-baik.”Setelah berkata demikian, Shenny pergi naik ke atas. Stella ditinggalkan sendiri di sofa, dia terkadang menangis sedih, terkadang dipenuhi kemarahan.Shenny sangat mengerti putrinya. Tidak mudah bagi putrinya untuk benar-benar melangkah keluar dari situasi ini

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2146

    "Belum," jawab Odelin."Sebentar lagi kita makan sama-sama, yuk. Aku yang traktir, deh,” kata Olivia.Odelina tersenyum, "Oke."Junia berjalan mendekat, sambil tersenyum dan berkata, "Akhirnya kamu pulang, Kak Odelina. Russel selalu sebut-sebut namamu setiap hari, loh. Aku dan Oliv sampai bosan dengarnya. Sampai-sampai telinga kami panas.”Russel dengan santainya berkata, "Aku ‘kan cuma kangen sama Ibu. Memangnya salah kalau kangen Mama?”Junia tersenyum sambil mencubit pipinya.Toko masih sibuk, jadi mereka tidak banyak berbincang. Sampai akhirnya para siswa masuk jam malam, suasana sekolah menjadi tenang.Olivia menuangkan segelas air hangat untuk kakaknya dan bertanya, "Jadi Tante sudah pulang?""Iya, Tante mengajakku makan bersama, tapi aku kangen sama Russel, jadi aku nggak ikutan."Olivia tampak ingin mengatakan sesuatu, namun hanya bisa menahan keinginan itu dengan pura-pura menguap.Melihat Olivia menguap, Russel berkata kepada ibunya, "Tiap malam, setelah aku tidur, tante sela

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2147

    Ketika Olivia terbangun, sudah pagi hari keesokannya. Dia membuka matanya dan mendapati dirinya berbaring di atas tempat tidur, sedikit bingung. Bukankah dia berada di dalam mobil? Berapa lama dirinya telah tertidur?Olivia menoleh dan melihat pria yang sedang tertidur di sampingnya, lalu bergeser sedikit. Olivia diam-diam memandangi Stefan. Semakin lama Olivia menatap, semakin dia tidak bisa menahan diri untuk menyentuh wajahnya. Pria hebat ini adalah miliknya! Pikiran itu membuat hati Olivia terasa hangat.Olivia mendekat untuk mencium pipinya, tetapi tiba-tiba Stefan membuka matanya. Stefan menebak apa yang ingin dia lakukan, lalu menutup mata lagi. Olivia tertawa pelan, "Kamu sudah bangun, ya?""Belum, aku masih mimpi. Bermimpi mau dicium istriku. Aku mau tunggu dicium istriku dulu, baru bisa bangun,” jawabnya.Olivia tertawa lagi. "Kamu sudah bicara gitu, masih saja bilang belum bangun.""Aku bicara dalam mimpi," jawab Stefan.Sebagai pasangan yang sudah lama menikah, mencium adal

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2148

    Meskipun Stefan sangat baik dan kekayaannya takkan habis walau digunakan beberapa generasi, Olivia tetap bersikukuh untuk menghasilkan uang sendiri. Olivia punya prinsip bahwa menggunakan uang yang dia sendiri hasilkan akan terasa lebih menyenangkan, tanpa beban psikologis. Meskipun semua harta sudah Stefan serahkan kepadanya, Olivia tetap jarang sekali menggunakan uang Stefan."Aku nggak apa-apa, kok. Aku masih muda, sehat, energik. Tidur semalam bikin aku merasa sangat segar sekarang." Sambil berbicara, Olivia bangun dan tersenyum, "Sepertinya sudah lama aku nggak bikinin kamu sarapan, ya. Hari ini mumpung aku bangun pagi, aku buatkan kamu sarapan, deh.”Stefan juga tersenyum, "Aku tiba-tiba kangen sama kehidupan kita yang sederhana saat masih pengantin baru dulu. Kamu bangun pagi-pagi kadang masak bubur atau mie, atau keluar beli sarapan. Itu pertama kali aku mencicipi sarapan yang kamu bawa pulang.”"Aku juga kangen masa-masa itu. Gimana kalau kita menginap di Garden Estate malam

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3376

    Nando tidak tahu mengapa Odelina datang. Oleh karena itu, dia menjamu Odelina dengan hati-hati.“Ada sedikit urusan, jadi terlambat.” Felicia memberikan penjelasan dengan suara pelan.Kemudian, Felicia berjalan ke ruang VIP. Dia pun melihat Odelina dan rombongan pengawalnya duduk di sana, dengan secangkir teh di depan mereka. Namun, mereka tampaknya sama sekali tidak menyentuh cangkir teh tersebut.Begitu melihat Felicia datang, Odelina tersenyum dan berkata, “Kalau kamu sibuk, kamu nggak perlu datang ke sini. Kita bisa bicara lewat telepon.”Felicia juga tersenyum. “Manusia boleh berencana, Langit yang menentukan. Baru mau keluar, kakakku datang ke ruanganku. Ada dokumen yang perlu aku tandatangani. Habis itu, dia ngomong ini ngomong itu. Terus telepon mamaku sebentar. Makanya aku terlambat, buat kamu menunggu lama.”“Nggak apa-apa. Aku nggak menunggu lama.”Odelina berdiri. Setelah Felicia mendekat, mereka berdua duduk kembali. Nando juga menuangkan secangkir teh untuk Felicia. Felic

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3375

    Orang yang berani menyerang Felicia hanyalah ketiga kakak dan juga ayahnya. Selain mereka, tidak akan ada yang berani sembarang menyerangnya.“Baik. Saya akan selesaikan pekerjaan saya lebih cepat. Nanti saya pergi jemput Bu Felicia.”Felicia tidak menolak. Setelah mengakhiri panggilan telepon, Felicia terdiam sejenak. Dia merasa dirinya semakin tergantung pada Vandi. Dia semakin tidak bisa meninggalkan pria itu. Selain itu, Vandi adalah satu-satunya orang yang bisa dia percayai.Felicia mengirim pesan kepada Odelina dan bertanya apakah Odelina sudah tiba. Dia juga memberitahu Odelina kalau dia akan segera tiba. Odelina segera membalas pesan. Odelina bilang dia sudah sampai di perusahaan Felicia. Seorang manajer yang menyambutnya. Felicia membalas dengan emotikon oke. Setelah menyimpan kembali ponselnya, Felicia menyalakan kembali mobilnya dan segera melaju pergi.Empat puluh menit kemudian, mobil Felicia tiba di perusahaannya sendiri. Perusahaannya berkembang dengan baik dan telah men

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3374

    Sekalipun Felicia tidak ikut serta dalam persaingan keluarga Gatara, dia tetap terlibat dalam pertarungan dunia bisnis. Orang yang terjun ke dunia bisnis hanya sedikit yang benar-benar baik. Orang yang berbisnis pasti licik, yang tidak licik tidak bisa berbisnis.Setelah Felicia memulai bisnisnya sendiri, dia sudah bekerja keras sampai ke titik dia berada saat ini. Dia juga sudah melewati berbagai pertarungan. Banyak pabrik dan perusahaan kecil yang tidak dapat bersaing dengan perusahaannya. Pada akhirnya, mereka tidak mendapat pesanan dan bangkrut. Banyak perusahaan-perusahaan kecil ditutup. Di dunia ini, hanya mereka yang kuat yang akan bertahan hidup.“Saya akan cari tahu. Kalau Bu Yuna benar-benar temukan asisten itu, saya rasa dia akan segera datang ke sini,” kata Vandi.Jika kepala keluarga sebelumnya benar-benar dibunuh oleh Patricia, bagaimana mungkin Yuna tidak membalaskan dendam orang tuanya? Itu kejadian puluhan tahun yang lalu. Patricia mungkin tidak akan dijatuhi hukuman m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3373

    Setelah terdiam sejenak, Vandi berkata, “Ada penemuan baru di Kota Mambera. Sekarang saya belum tahu jelas. Coba lihat apakah Odelina akan ungkapkan sedikit informasi ke Bu Felicia.”“Nggak masalah dia ungkapkan atau nggak. Bagaimanapun juga, kami berdua saingan. Jujur saja, aku berani percaya dia, tapi dia nggak berani percaya padaku sepenuhnya. Jika dia berani percaya padaku sepenuhnya, dia nggak cocok untuk ambil alih keluarga Gatara.”Sebelum kebenaran tentang kematian kakak dan adik ibunya terungkap, Felicia tidak akan menyerahkan keluarga Gatara kepada siapa pun. Dia pernah bilang, jika benar ibunya yang membunuh kedua tantenya, dia akan kerja sama dengan Odelina dan mengembalikan semuanya kepada keturunan tantenya. Felicia akan pergi jauh dan tidak akan memberikan masalah atau ancaman apa pun terhadap Odelina.Kalau kedua tantenya meninggal murni karena kecelakaan, maka Odelina harus bersaing dengan Felicia untuk mendapatkan posisi sebagai kepala keluarga. Jika Odelina bisa mele

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3372

    Kalau bukan karena campur tangan Odelina, Fani tidak akan mati. Sekalipun kematian Fani disebabkan oleh banyak faktor, Ivan juga tidak bisa dan tidak berani melakukan apa pun pada ibu serta adiknya. Oleh karena itu, dia hanya bisa melampiaskannya kepada Odelina.Di belakang Odelina ada tiga keluarga besar. Namun, keluarga Adhitama, keluarga Lumanto dan keluarga Sanjaya berada di Kota Mambera. Di sini Kota Cianter. Selama Ivan tidak melakukannya secara terang-terangan, maka tidak akan ada masalah.Felicia tidak tahu apa yang dipikirkan kakaknya. Dia berjalan keluar dari gedung kantor. Baru saja masuk ke mobil, Felicia menerima hasil penyelidikan yang dikirim oleh Vandi. Setelah melihat hasil penyelidikan, Felicia bersikap seperti biasa saja. Dia mengemudikan mobilnya keluar dan meninggalkan perusahaan.Beberapa menit kemudian, Vandi menelepon. Felicia menepikan mobilnya dan mengangkat telepon dari Vandi.“Bu Felicia, Pak Ivan adalah dalang dibalik kejadian dua mobil yang menabrak Bu Ode

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3371

    Felicia menatap Ivan sejenak, lalu berkata, “Baguslah kalau nggak ada. Sekarang aku sangat sibuk. Mama nggak ada di sini juga. Kalau Kak Ivan buat masalah, aku nggak ada waktu untuk bantu Kak Ivan.”“Tenang saja, nggak akan. Aku kerja setiap hari. Kalau nggak kerja juga pergi ke rumah mama mertuaku. Urusan dengan kakak iparmu saja nggak kelar-kelar, mana ada waktu untuk pergi buat masalah. Lagi pula, aku sudah tua. Kalau aku benar-benar buat masalah, aku akan bereskan sendiri. Aku mana berani minta kamu bantu aku.”“Baguslah kalau begitu. Kak Ivan kembali saja. Aku juga mau keluar,” kata Felicia.Usai berkata, Felicia berdiri dan berjalan keluar dari meja kerjanya. Keduanya keluar dari ruangan bersama-sama. Ivan ingin cari tahu apa yang Felicia lakukan di luar, tapi Felicia menutup rapat mulutnya. Alhasil, Ivan tidak mendapatkan informasi apa pun.Setelah masuk ke dalam lift, Felicia berdiri tegak di depan. Sedangkan Ivan di belakangnya. Dia yang mengenakan setelan formal benar-benar m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3370

    “Memangnya kenapa kalau dia punya banyak pendukung? Toh mereka semua ada di Kota Mambera. Mereka hanya punya bisnis kecil di Kota Cianter. Kamu kira mereka bisa ikut campur urusan keluarga kita?”“Memangnya kenapa kalau dia keturunan Tante? Tante sudah meninggal puluhan tahun yang lalu. Kepala keluarga yang sekarang adalah mama kita. Kalau kamu nggak mampu, wajar saja posisi kepala keluarga dikembalikan ke mereka. Tapi kamu mampu. Mana mungkin posisi ini dikembalikan ke mereka?”“Apakah Odelina punya kemampuan itu? Memangnya kenapa kalau dia buka perusahaan di Kota Cianter? Keluarga Gatara nggak ada yang kenal dia. Saat kamu baru pulang pun, banyak orang yang nggak anggap kamu bagian dari keluarga. Apalagi Odelina. Banyak orang yang nggak senang dengan Mama. Tapi mereka bisa apa?” ujar Ivan panjang lebar.Usai berkata, Ivan bergumam pelan, “Mungkin saja Odelina juga orang yang berumur pendek, seperti neneknya, meninggal di usia paruh baya.”Ivan sudah menyuruh orang untuk menabrak Odel

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3369

    Felicia menatap dan berkata, “Keponakanku usianya hanya sepuluh tahun lebih muda dariku, nggak cocok jadi anakku. Kalau memang mau adopsi, keponakan yang paling kecil baru berusia beberapa tahun, dia lebih cocok.”Keponakan Felicia yang paling kecil adalah anak dari Erwin, kakak ketiga Felicia. Anak itu baru berusia enam tahun. Tentu saja, Felicia hanya asal bicara saja. Dia tidak akan benar-benar mengadopsi keponakannya untuk menjadi anaknya. Felicia ingin punya anak sendiri.Jika tidak ada pria lain, dengan Vandi pun tidak masalah. Nanti Felicia tinggal melakukan program bayi tabung dengan menggunakan benih dari Vandi. Dengan kecerdasan dan kemampuan Vandi, anak mereka pasti akan jadi anak yang pintar juga.Sebenarnya bakat beberapa keponakan Felicia boleh dibilang rata-rata, sulit untuk dilatih menjadi penerus keluarga. Kalau bisa, Patricia juga tidak akan terburu-buru untuk melatih Felicia. Begitu tahu Fani bukan anak kandungnya, perhatian Patricia sudah tertuju pada cucu-cucunya.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3368

    Patricia tidak ingin melanjutkan pembicaraannya dengan Ivan. Dia pun berkata, “Kalau nggak ada urusan lain, aku tutup dulu teleponnya.”“Ma, aku akan bantu Felicia. Nggak ada apa-apa, Ma. Mama lanjut kerja saja.”Patricia menutup telepon. Ivan spontan menghela napas lega setelah ibunya menutup telepon. Kemudian, dia mengangkat tangannya untuk menyeka keringat dingin di dahinya. Setelah bertindak impulsif dengan menuding ibunya, Ivan langsung berkeringat dingin. Di cuaca yang begitu dingin, dia masih bisa berkeringat. Itu membuktikan kalau dia sangat ketakutan.Felicia mengambil tisu dan memberikannya kepada Ivan. Ivan meletakkan ponsel dan mengambil tisu dari adiknya, lalu menyeka keringat di wajahnya sambil berkata, “Aku ketakutan setengah mati tadi. Aku bahkan nggak tahu kenapa aku berani ngomong seperti itu.”“Salah makan obat kali, makanya jadi berani.”Ivan memelototi Felicia dan menyalahkannya. “Gara-gara kamu. Kamu telepon sama Mama, kenapa pula kasih ponselmu ke aku. Sekarang a

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status