Rika bergegas menelepon adiknya dalam keadaan marah untuk menyuruhnya pulang sesuai dengan perintah ayahnya. Tidak lama kemudian, Ronald menjawab telepon Rika. “Kenapa Papa tiba-tiba menyuruh kita pulang untuk makan bersama? Memangnya ada acara perayaan apa di rumah?” tanya Ronald bingung karena kedua kakak beradik itu terbiasa pulang ke rumah milik mereka sendiri dan baru pulang ke kediaman orang tuanya untuk makan bersama di hari-hari libur. “Ricky datang ke rumah tadi dan menemani Papa memancing. Laki-laki itu berhasil mendapat banyak ikan sampai setengah ember. Dia juga berencana untuk memasak ikan itu dan Papa mengajak kita untuk mencicipi makanan buatan Ricky di sana,” jawab Rika dengan penuh kebencian. Ricky memang sangat pandai bersilat lidah untuk mengambil hati orang lain. Jadi, Rika yakin kalau kedua orang tuanya pasti tidak akan tahan lebih dari 3 menit untuk luluh dengan ucapan yang dilontarkan Ricky dari mulutnya. Setelah itu, ayahnya bisa saja mengungkapkan identitas
Fani berdiri di depan Arahan Group sambil melihat mobil yang berlalu Lalang di sekelilingnya lalu mengentakkan kakinya dengan kesal. Riko adalah laki-laki yang sangat sulit untuk dikejar. Dia mulai mengejar Riko secara terang-terangan setelah melihat Ricky yang mengejar Riko tanpa rasa malu sedikit pun. Oleh karena itu, dia berniat untuk melakukan hal yang sama seperti Ricky. Sebenarnya, Fani sudah cukup lama menyukai Riko. Namun, saat itu dia adalah pewaris utama keluarga Gatara yang memiliki aturan kalau dirinya hanya bisa menikah dengan laki-laki yang bersedia untuk tinggal di rumah keluarga istri. Jadi, Fani merasa kalau dirinya tidak mungkin bisa memiliki Riko karena Riko adalah sosok laki-laki luar biasa sekaligus pewaris keluarga Arahan. Jadi, rasanya tidak mungkin Riko bersedia menikah dengannya, kecuali jika Riko benar-benar mencintainya. Karena alasan inilah, Fani selama ini tidak pernah mengejar Riko seantusias perempuan lainnya. Namun, keadaannya saat ini sudah berbeda. D
Namun, Fani tidak pernah menduga kalau reaksi orang-orang akan sangat berbeda dari bayangannya. Mereka mengatakan kalau apa yang dilakukan oleh Felicia tidaklah salah. Kenapa orang kaya harus selalu mengendarai kendaraan mewah? Lagi pula, mereka tetap tidak akan memberikan mobil itu kembali kepada Fani, sekalipun mereka membeli mobil itu kembali. Hal ini langsung menyulut persaingan yang semakin dalam di antara Felicia dan Fani. Fani langsung menghampiri Felicia setelah gadis itu turun dari mobil dengan pakaian formalnya lalu bertanya, “Kakak pergi ke mana, sih? Kenapa pakai baju formal begini?”“Ya, kerja, dong! Kamu tahu kan kalau aku setiap hari pasti pergi bekerja ke kantor? Kamu dulu juga begini, kan?” balas Felicia yang membuat Fani langsung merasa cemburu dibuatnya. Sebelumnya, dialah yang pergi bekerja ke kantor setiap hari seperti apa yang dilakukan Felicia saat ini. Dia pergi setiap hari mengikuti ibunya untuk bertemu pelanggan, bernegosiasi seputar bisnis. Setiap hari, dip
Felicia langsung menghentikan langkahnya ketika mendengar teriakan Fani lalu menoleh sambil menatap gadis itu selama beberapa saat dan kembali menghampiri Fani. Dia mencondongkan sedikit tubuhnya ke arah Fani lalu berbisik, “Apa gunanya kalau mereka lebih menyayangimu? Bagaimanapun juga, akulah yang akan menjadi pewaris masa depan keluarga ini.”Hal yang paling pertama akan Felicia lakukan setelah menjadi kepala keluarga Gatara adalah menyuruh Fani mengganti nama belakangnya. Felicia tidak akan mengizinkan Fani menggunakan nama keluarga Gatara lagi di dalam namanya. Kemudian Felicia juga akan mengambil kembali semua uang yang Fani dapatkan dari keluarga Gatara lalu mengusir gadis itu dari keluarga ini. Lagi pula, kenapa orang yang sudah menyakitinya masih bisa menikmati kenyamanan dan kekayaan di dalam keluarga Gatara?Orang tua dan saudaranya sudah bersama dengan Fani selama lebih dari 20 tahun, jadi wajar kalau mereka tidak tega untuk melakukan hal sekejam itu pada Fani. Namun, Felic
Apa yang dikatakan Felicia terdengar kejam, tapi memang itulah kenyataannya. Kedudukan Fani dia mata orang-orang kelas atas Cianter memang terjun payung setelah informasi tentang putri asli dan palsu itu menyebar di telinga masyarakat Cianter. Orang-orang yang berteman dan menyanjungnya perlahan mulai menjaga jarak dengannya. Walaupun Fani masih sering bergaul di lingkungan kelas atas Cianter dan masih menjadi kesayangan keluarganya, orang-orang tidak lagi melihatnya sebagai sosok yang sama seperti sebelumnya. Mereka tidak lagi bersikap hormat kepada Fani. Bahkan orang-orang dari keluarga kaya kelas dua Cianter yang sebelumnya selalu mengelilinginya, sekarang mereka sudah berpindah haluan ke arah Felicia.Felicia berdiri tegak lalu kembali berkata, “Puas kamu sekarang? Aku mau masuk ke rumah dulu. Kamu juga jangan selalu bersikap menyebalkan seperti ini padaku. Selain itu, kamu jangan pernah berpikir kalau aku adalah orang lemah yang bisa kamu tindas seenaknya.”Kemudian Felicia berge
Namun, Daniel tidak akan melakukan rehabilitasinya ketika ada Odelina di sana karena dia tidak ingin Odelina melihat dirinya dalam keadaan tidak berdaya. Dia merasa malu kalau sampai Odelina melihat dirinya sedang berada dalam keadaan yang menyedihkan. Russel mengangguk seraya mengiyakan perkataan Olivia lalu dia bertanya, “Kalau begitu, kapan Om Stefan akan keluar?”Olivia mengatakan kalau dia akan menjemput Stefan setelah dia pulang. Kemudian mereka berdua juga akan pergi untuk makan bersama. Jadi, kemungkinan besar Stefan akan pulang lebih awal dari biasanya. Tidak lama kemudian, Russel tiba-tiba menunjuk ke arah seorang laki-laki jangkung yang sedang berjalan ke arah mereka seraya berseru, “Tante, Om Stefan sudah keluar!”Russel buru-buru melepaskan genggamannya dari tangan Olivia lalu menghampiri laki-laki yang baru saja keluar dari gedung perusahaan. Stefan memiliki penglihatan yang cukup baik, jadi dia bisa dengan mudah melihat Olivia dan Russel sedang menunggunya di depan pin
Russel membuka mulutnya hendak membantah perkataan pamannya. Namun, dia tidak tahu apa yang harus dikatakannya. Jadi, dia hanya bisa kembali menutup mulutnya dengan wajah kesal. Ekspresi Russel tampak sangat menggemaskan sampai Stefan mencium wajah kecil anak itu beberapa kali. Stefan mencium Russel dengan erat yang membuat anak itu mendorong pamannya sambil berkata dengan nada jijik, “Jangan membuat mukaku basah sama air liurnya Om, dong.”“Ini artinya Om sayang banget sama Russel,” balas Stefan tidak peduli yang membuat Russel langsung berhenti berbicara. Russel akhirnya kembali memberontak berusaha melepaskan diri dari Stefan setelah mereka tiba di depan pintu masuk gedung. Stefan melepaskan Russel lalu menaruhnya kembali di atas tanah dan anak laki-laki itu berlari kembali ke arah Olivia.“Tante, Om Stefan membuat wajahku basah dengan air liurnya. Tolong, bantu aku membalasnya,” ujar Russel sambil mengangkat wajahnya ke arah Olivia. “Lagi pula, Om Stefan nggak benar-benar kangen
Namun, Stefan justru berbisik ketika melihat tatapan Olivia, “Olivia, jangan menatapku begitu. Rasanya aku ingin sekali menciummu sekarang.”“Om Stefan ngomong apa sih sama Tante? Kenapa bisik-bisik begitu?” tanya Russel yang merasa diabaikan oleh Stefan dan Olivia.Olivia langsung mendorong Stefan yang tetap berdiri tegak. Stefan pun mengalihkan perhatiannya ke arah Russel lalu membelai kepala anak itu seraya berkata, “Russel, kamu ini benar-benar obat nyamuk, ya.”“Om jangan ngomong begitu. Namaku Russel bukan obat nyamuk!” seru Russel kesal. “Iya, Russel bukan obat nyamuk, kok. Ommu itu memang sangat senang menggodamu,” ujar Olivia sambil menggendong Russel menuju mobil. “Tante, kenapa sih Om Stefan selalu manggil aku obat nyamuk? Aku itu Russel bukan obat nyamuk,” ujar Russel kesal. Stefan membukakan pintu untuk istri dan keponakannya seraya berkata, “Iya, kamu itu Russel bukan obat nyamuk. Om Stefan cuma bercanda, kok. Russel adalah orang yang sangat serius dan nggak bisa diaja