Share

Bab 1977

Penulis: Anggur
Reiki tertawa, dia bertaruh dengan istrinya, “Ayo kita taruhan. Kalau si Stefan sama Oliv punya anak nanti, anak pertamanya pasti laki-laki.”

“Nggak, ah. Keluarga Adhitama sudah berapa keturunan nggak pernah punya anak perempuan. Aku nggak berani pastikan anak pertama Oliv akan jadi anak perempuan. Apalagi kalau sampai Oliv bisa melahirkan anak laki-laki dan perempuan.”

Junia merasa dirinya tak punya kesempatan menang dengan bertaruh seperti itu.

“Sayang, kamu nggak usah takut taruhan sama aku. Kalau kamu kalah, aku kasih kamu satu set perhiasan. Kalau kamu menang, aku kasih kamu dua set. Kamu nggak akan rugi. Dijamin.”

Junia tertawa, “Apa asiknya taruhan begitu. Kalau kamu memang pengin taruhan, ya sudah, kita taruhan saja. Aku bertaruh Olivia akan melahirkan anak laki-laki dan perempuan. Kalau aku menang, aku mau apa, kamu harus kasih. Kalau aku kalah, aku yang kasih ke kamu.”

Reiki setuju dengan senang hati.

“Kalau begitu aku bertaruh dua anak pertama Stefan semuanya laki-laki. Ha
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1978

    "Katanya Stella posting di akun media sosialnya, terus dilihat sama orang yang mengenal kamu. Makanya foto itu bisa ada di tangan Reiki. Tapi aku merasa ini mungkin saja konspirasi. Kalau hanya lihat foto, orang memang bisa pikir laki-laki di foto itu kamu," ujar Olivia."Sayang, kita pastikan dulu saja. Kamu jangan buru-buru bertindak sama Stella. Soalnya Stella juga nggak bilang secara implisit kalau pria itu kamu," lanjut Olivia."Junia bilang Reiki akan cari tahu identitas pria itu. Aku kasih tahu kamu ini agar nggak ada orang yang memanfaatkan situasi ini untuk merusak hubungan kita. Aku ‘kan kebetulan nggak lagi di Mambera pas foto itu tersebar," jelas Olivia lagi."Kalau aku orang yang reaktif, mungkin sekali lihat foto seperti ini, aku langsung akan salah paham sama kamu. Aku mungkin akan curiga kamu berselingkuh saat aku nggak ada di rumah," tambah Olivia.“Oliv, aku nggak akan bertindak sembarangan, kok. Masalah ini memang harus dicari tahu dulu kebenarannya," ujar Stefan.“P

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1979

    "Sampai rumah istirahat, ya. Aku pulang nggak lama lagi,” ujar Olivia menasehati.Stefan dengan pura-pura kecewa berkata, "Sayang, kamu hampir saja salah paham sama aku. Kamu nggak mau pulang lebih awal untuk menghiburku, menemaniku? Hatiku terluka, nih." Sebagai seorang pria setia, Stefan merasa sedih ketika dijebak dan difitnah menjadi playboy.Dia butuh kehadiran istrinya, butuh penghiburan darinya.Olivia tersenyum, "Ya sudah, besok malam aku bawa Russell pulang. Nenek mungkin nggak akan ikut sama aku."Stefan menanggapi, "Si Nenek sudah tua masih saja bepergian ke sana kemari. Nggak mau dengarkan omonganku. Kalau saja dia beberapa puluh tahun lebih muda, mungkin Nenek sudah rekreasi ke planet Saturnus.""Nenek bilang, dia punya terlalu banyak peliharaan di rumah. Makanya Nenek harus sering-sering keluar buat carikan peliharaannya makanan," canda Olivia.Stefan mendengus."Kamu nggak bisa pulang besok pagi?" tanya Stefan."Aku sudah janji bawa anak-anak ke kebun binatang besok. Ru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1980

    Pria yang Ricky sapa juga tersenyum, "Pak Ricky, yang bapak perintahkan kepada saya semalam, sudah saya lakukan."Sambil berkata begitu, dia memberikan seikat bunga dan beberapa kantong tas ke Ricky.Ricky memberi tahu Rika bahwa dia akan meminta villa Permai untuk mengirimkan sejumlah mawar kepadanya. Tapi mawar tersebut untuk menghiasi taman bunga, bukan untuk diberikan kepada Rika.Ricky tahu bahwa toko bunga di kota ini tidak akan menjual bunga mawar kepadanya. Tapi itu tidak masalah bagi RIcky. Dia bisa meminta staf hotel untuk membeli bunga untuknya. Pagi-pagi sekali, bunga-bunga itu sudah dia dapatkan.Ricky menerima bunga dan beberapa kantor tas, lalu mengucapkan terima kasih."Pak Ricky, kalau ada yang bisa saya bantu lagi, jangan sungkan-sungkan. Bilang saja," kata Manajer.Ricky jarang datang ke kota itu. Kedatangan Ricky kali ini menjadi kesempatan langka bagi manajemen hotel untuk bisa melayani dia.Pak Fero sangat senang membantu Ricky. Dia tidak mengungkapkan kepada si

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1981

    "Pagi, Pak Riko. Pak Riko, Pak Ricky datang, dia ingin masuk ke perusahaan.""Bilang sama Pak Ricky, saya nggak ada waktu. Tolong minta dia pulang, dan jangan lagi datang ke sini."Kepala keamanan sudah menduga bahwa Riko akan menjawab demikian."Baik."Mobil Rika dikawal oleh mobil pengawal, masuk ke dalam Aurora Group.Ricky duduk di mobilnya sembari menatap konvoi mobil Rika masuk. Senyumnya tersungging, dia berbisik pada dirinya sendiri, "Persis seperti gaya kakak."Biasanya Rika naik Maybach, sekarang Rika beralih ke Rolls-Royce, benar-benar seperti kakaknya.Penggantian mobil itu, mungkin karena mobil yang Ricky kendarai adalah Maybach.Setelah iring-iringan mobil Rika masuk, gerbang perusahaan ditutup kembali.Kepala keamanan kembali ke samping jendela mobil Ricky, kemudian berkata kepada Ricky, "Pak Ricky, Pak Riko bilang beliau tidak punya waktu untuk melayani Anda, silahkan pulang, dan jangan datang lagi."Terakhir, kepala keamanan menambahkan, dia menyarankan, "Pak Ricky, Pa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1982

    Teriakan itu terdengar seperti, "Riko, aku benar-benar suka sama kamu. Aku serius. Bagaimana pun kamu memperlakukanku, aku tetap menyukaimu, aku akan tetap mengejarmu."Gedung kantor pusat Aurora Group begitu tinggi sehingga walaupun suara Ricky lantang, teriakannya tidak bisa terdengar jelas di lantai atas.Tapi, Rika tetap bisa mendengarnya.Bukan hanya dia yang mendengar, tetapi juga manajer-manajer senior lainnya. Mereka semua melihat ke arah luar jendela, kemudian melihat Rika.Wajah Rika menjadi gelap.Dia menghentikan rapat, bangkit dari kursinya, dan berjalan ke dekat jendela.Meskipun jaraknya jauh dan tidak bisa melihat dengan jelas, tetapi dia bisa mendengar Ricky dengan jelas karena menggunakan loudspeaker.Dia menggunakan loudspeaker untuk memperluas suaranya ke telinganya, dan membuat orang-orang di sekitarnya bisa mendengar teriakan dan jeritannya.Rika mengutuk pelan.Dia segera mengeluarkan ponselnya, ingin menelepon polisi untuk melaporkan Ricky karena telah menggangg

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1983

    Setelah itu, Ricky kembali ke mobilnya. Dengan sekali lambaian tangan, pintu gerbang perusahaan dibuka.Ricky kemudian mengemudikan Maybach-nya, dan dengan bangga memasuki gedung Aurora Group.Beberapa menit kemudian, Ricky membawa beberapa kantong dan seikat besar bunga, dengan bangga memasuki gedung kantor Aurora Group."Pak Ricky.""Pak Ricky."Setiap orang yang bertemu dengannya menyapa dengan penuh hormat.Ricky menjawab semua orang yang menyapanya dengan ramah. Sebagai tuan muda keluarga Adhitama, dia meninggalkan kesan yang ramah dan tidak sombong di mata orang-orang di sana.Sebenarnya, kesembilan Tuan Muda keluarga Adhitama, kecuali Stefan yang agak angkuh dan keras kepala, semuanya cukup ramah.Stefan sebenarnya juga bukan orang yang sombong. Hanya saja, untuk mencegah dikejar-kejar oleh para penggemarnya, Stefan selalu membawa pengawal ke mana pun dia pergi.Ricky bukan orang baru di Aurora Group, dia dengan mudah menuju ke lantai atas."Pak Ricky."Sekretaris Rika sudah men

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1984

    Para senior yang mengabdi di perusahaan rata-rata sudah bekerja di sana saat perusahaan masih dipimpin oleh Pak Rhoma. Mereka semua bisa dikatakan telah melihat seluruh proses pertumbuhan Riko sejak kecil hingga dewasa. Mereka sangat mengenal karakter dan kemampuan Riko.Terlepas dari status Riko, mereka semua sangat menghargai pemuda ini. Mereka berharap agar putri mereka bisa menjadi istri Riko.Ricky tiba-tiba muncul.Dengan statusnya sebagai Tuan Muda keluarga Adhitama, siapa pun yang ingin berselisih dengan Ricky mau tak mau harus mempertimbangkan keluarga Adhitama di belakangnya, dan juga keluarga Ardaba. Sekarang, bahkan keluarga Sanjaya yang dulu berselisih dengan keluarga Adhitama bahkan membantu mereka.Tidak ada yang berani dengan mudah mengganggu Ricky.Mereka hanya bisa mengumpat di belakangnya.Mereka tak peduli jika Ricky “tidak normal”. Hanya saja masalahnya, Ricky juga ingin membawa Riko ke dalam lingkarannya. Sedangkan Riko dianggap banyak senior sebagai calon menantu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1985

    "Pak Ricky sudah datang, Pak Riko," kata sekretaris dengan hormat.Rika tidak berbalik, dia hanya mengangkat tangan sebagai isyarat agar sekretaris bisa pergi.Sekretaris meminta Ricky untuk duduk di sofa di area tunggu, kemudian menuangkan segelas air hangat untuk Ricky sebelum keluar dari ruangan direksi. Dia menutup pintu pelan.Ketika sekretaris pergi, Ricky bangkit dari duduknya dan mendekati Rika, mengulurkan tangan padanya.Rika menoleh ke arahnya, bingung."Pak Riko, boleh minta satu rokoknya? Sudah lama saya nggak merokok, melihat Pak Riko merokok membuat saya ingin merokok juga," ucap Ricky.Rika diam sejenak sebelum mengeluarkan sebungkus rokok, mengambil satu dan memberikannya pada Ricky."Koreknya di meja, ambil sendiri," kata Rika.Ricky berbalik menuju meja kerja Rika. Dia melihat sebuah korek api yang bentuknya seperti mobil mainan.Ricky menyalakan rokoknya sambil berkata, "Riko, koreknya unik. Yang nggak tahu pasti akan mengira itu mobil mainan."Rika tidak merespons.

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3368

    Patricia tidak ingin melanjutkan pembicaraannya dengan Ivan. Dia pun berkata, “Kalau nggak ada urusan lain, aku tutup dulu teleponnya.”“Ma, aku akan bantu Felicia. Nggak ada apa-apa, Ma. Mama lanjut kerja saja.”Patricia menutup telepon. Ivan spontan menghela napas lega setelah ibunya menutup telepon. Kemudian, dia mengangkat tangannya untuk menyeka keringat dingin di dahinya. Setelah bertindak impulsif dengan menuding ibunya, Ivan langsung berkeringat dingin. Di cuaca yang begitu dingin, dia masih bisa berkeringat. Itu membuktikan kalau dia sangat ketakutan.Felicia mengambil tisu dan memberikannya kepada Ivan. Ivan meletakkan ponsel dan mengambil tisu dari adiknya, lalu menyeka keringat di wajahnya sambil berkata, “Aku ketakutan setengah mati tadi. Aku bahkan nggak tahu kenapa aku berani ngomong seperti itu.”“Salah makan obat kali, makanya jadi berani.”Ivan memelototi Felicia dan menyalahkannya. “Gara-gara kamu. Kamu telepon sama Mama, kenapa pula kasih ponselmu ke aku. Sekarang a

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3367

    “Ma.” Ivan terkekeh dan berkata, “Papa nggak mungkin marah Mama. Dia memang sudah berbuat salah, tapi Mama selalu ada di hatinya. Papa tinggal sama aku. Setiap hari dia selalu ngomong soal Mama. Dia bilang kalau Mama lagi kesal, siapa yang temani Mama cari angin segar? Setiap hari Papa baca novel dari ponselnya. Baca novel roman lagi. Dia sampai bilang mau minta maaf pada Mama seperti tokoh dalam novel.”Cakra sudah mengebiri dirinya sendiri. Tidak peduli secantik dan semuda apa perempuan di luar sana, Cakra juga tidak bisa menyentuh mereka lagi. Patricia telah menghancurkan satu-satunya kebanggaan Cakra.Namun, Cakra tidak mau bercerai. Sekalipun dia sangat membenci istrinya, dia juga tidak mau bercerai. Karena dia tahu, setelah cerai, dia tidak akan mendapatkan apa pun. Kemungkinan besar, dia harus pergi dengan tangan kosong.Di Kota Cianter, Cakra tidak akan pernah bisa mengalahkan Patricia. Kecuali dia bisa hidup lebih lama dari Patricia. Dengan begitu, setelah Patricia meninggal,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3366

    Ivan tidak memiliki perasaan apa pun terhadap istrinya lagi sekarang. Padahal dulu hubungan mereka sangat baik. Mereka punya putra dan putri. Ivan pun sangat sayang anak-anaknya. Dia paling sayang putrinya.Pada saat Ivan tahu kalau Fani bukan adik kandungnya, lalu adik kandungnya Felicia, terlihat seperti orang yang lemah dan tidak bisa apa-apa, Ivan merasa sangat senang. Dia berharap ibunya bisa mewariskan posisi sebagai kepala keluarga kepada putrinya.Meskipun sekarang putri Ivan tampak tidak memiliki kemampuan apa pun, itu karena putrinya masih kecil. Selama ibunya bersedia melatih cucunya sebagai penerus, Ivan yakin putrinya tidak terlalu buruk. Oleh karena itu, dia sangat menyayangi putrinya.Setelah mendengar pertanyaan Felicia, Ivan membuka mulutnya, ingin memberikan penjelasan. Namun, dia mendapati kalau dia sama sekali tidak bisa membantah. Dia hanya bisa diam.Felicia selesai membaca dokumen di tangannya dan merasa tidak ada masalah. Dia pun menelepon ibunya dan berkata kal

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3365

    Felicia bertemu dengan Ivan yang baru keluar dari lift di pintu lift. Kedua saudara itu berhenti sejenak. Ivan keluar lebih dulu dari lift, sementara Felicia tidak terburu-buru masuk. "Felicia, kamu mau pergi?" Ivan memegang sebuah map dokumen, mungkin ada dokumen yang perlu ditandatangani Felicia. Karena ibu mereka sedang tidak berada di perusahaan, semua cap penting diserahkan kepada Felicia.Banyak dokumen penting harus ditandatangani dan dicap olehnya agar berlaku. Biasanya, urusan tanda tangan dokumen seperti itu selalu diserahkan kepada sekretaris, dan jarang Ivan datang langsung. Felicia dengan tenang menjawab, "Ya, ada sedikit urusan yang harus aku urus, Kak. Ada apa?" Dia melirik map dokumen di tangan Ivan. Namun, lelaki itu tidak langsung menyerahkan map itu, melainkan berkata, "Ada dokumen yang butuh tanda tangan dan cap darimu." "Bisa ditunda sebentar? Kamu mau pergi urus apa? Apakah penting sekali?" Nada Ivan terdengar ramah, tetapi ada sedikit nada menyelidik. Ke ma

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3364

    Mereka sangat menyayangi Fani, dan itu tulus. Setelah pewaris yang sebenarnya kembali, mereka tetap tidak bisa menerimanya, selalu merasa Felicia adalah penyusup yang merebut semua yang seharusnya milik Fani.  Di hati mereka, ada rasa benci terhadap Felicia. Karena sejak kecil dia hidup di lingkungan yang keras tanpa kasih sayang, Felicia tidak pernah berharap bahwa orang tua kandung atau saudara laki-lakinya akan memperlakukannya dengan baik, sebagaimana dia sendiri juga tidak memiliki banyak rasa terhadap mereka. Hubungan kasih sayang antara orang tua dan anak, saudara laki-laki dan perempuan, memang perlu dipupuk. Karena dia tidak tumbuh besar di sisi orang tua kandung atau saudara laki-lakinya, tidak ada hubungan emosional yang terbentuk. Meskipun sudah kembali ke sisi orang tua kandung selama dua tahun, tetapi itu tidak ada apa-apanya dibandingkan Fani yang tumbuh besar bersama keluarga Gatara sejak kecil. Sekarang, setelah Fani tiada, ayah dan tiga saudara laki-lakinya hanya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3363

    “Felicia, sekarang kamu ada waktu?” tanya Odelina.Felicia menjawab, “Selama kamu membutuhkan bantuan, aku selalu punya waktu.” “Kalau begitu, mari kita tentukan tempat untuk bertemu.” “Kamu yang pilih tempatnya.” Felicia mengangguk, lalu bertanya lagi, “Ada apa?” “Aku baru saja keluar dari Blanche Hotel, dan hampir saja tertabrak dua mobil di depan hotel. Pengemudinya bilang mereka gugup karena melihat banyak orang, lalu salah injak gas. Tapi ada kejanggalan, dan aku rasa ini bukan kecelakaan.” Felicia segera paham. Dia berkata, “Kamu curiga ini ulah mamaku yang menyuruh orang untuk menabrakmu? Mamaku sedang bepergian jauh, seharusnya bukan dia, 'kan?” Meski tahu ibunya bukan orang baik, Felicia tetap berharap ibunya tidak melakukan hal seperti itu. Odelina berkata, “Aku rasa ini bukan mamamu. Mamamu itu licik, kalau dia memang ingin aku mati, dia nggak akan menggunakan trik sepele seperti ini yang mudah ketahuan.” Sebelumnya, Waktu Ricky, dan Rika pergi ke pesta keluarga Gata

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3362

    “Itu yang buat orang curiga.” Dimas berkata, “Mereka kemungkinan besar memang menargetkanmu.” “Aku sedang berpikir, apakah ini perbuatan tanteku atau putranya?” Odelina menganalisis, “Aku rasa bibi nenekku nggak akan buat kesalahan sepele seperti ini. Kalau dia yang mengatur, mereka pasti akan mempercepat mobil saat benar-benar mendekatiku, sehingga aku hampir nggak punya kesempatan untuk menghindar.”“Felicia juga nggak mungkin. Kami cukup dekat.” Meski dalam bisnis mereka adalah saingan, terkadang Odelina merebut pelanggan Felicia, kadang sebaliknya. Di luar itu, mereka bisa berbincang dengan dengan baik. Jika Felicia bukan pewaris utama keluarga Gatara, mungkin mereka bisa menjadi teman baik. Odelina sangat menyukai sifat perempuan itu."Ketiga putra keluarga Gatara mungkin memang ingin membunuhku, terutama Ivan. Aku pernah kirim foto dia dan Fani ke istrinya. Dia pasti bisa menebak itu aku.” “Sekarang Fani sudah meninggal. Mungkin dia ingin membalas dendam untuk Fani.“Bibi ne

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3361

    “Maaf, saya melihat ada banyak orang berdiri di depan hotel, saya langsung panik dan, meskipun berniat menginjak rem, saya malah menginjak gas.” Setelah memarkir mobilnya, pengemudi mobil kedua turun dari mobil sambil terus-menerus meminta maaf. Dia adalah seorang gadis muda, dan tampaknya dia benar-benar panik.Tatapannya melewati kerumunan orang dan jatuh pada Odelina, yang sedang dibantu berdiri. Dengan nada penuh perhatian dan penyesalan, dia bertanya,"Kamu nggak apa-apa? Maaf, benar-benar maaf, aku baru dapat SIM setengah bulan yang lalu, ini pertama kali aku mengemudi keluar rumah. Kalau lihat banyak orang, aku masih nggak bisa menahan diri untuk merasa gugup." Pengemudi mobil pertama sudah membawa mobilnya masuk ke tempat parkir bawah tanah dan menghilang. Odelina melihat gadis muda itu yang terlihat sangat gugup. Wajar gugup kalau dia baru mendapatkan SIM-nya. Karena Odelina tidak mengalami apa-apa, dia berkata,"Aku nggak apa-apa, tapi kamu harus lebih hati-hati. Sebaiknya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3360

    Mobil berhenti di depan Blanche Hotel.Dia mengambil dua tisu untuk mengusap hidungnya yang baru saja bersin, lalu membuang tisu itu ke tempat sampah di pintu hotel. Setelah itu, dia turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam hotel bersama sekretaris dan beberapa anggota tim manajer untuk bertemu dengan klien."Bu Odelina."Para staf Blanche Hotel menyapa Odelina dengan hormat saat melihatnya.Meskipun perempuan itu belum sepenuhnya masuk dalam dunia bisnis di Cianter, tetapi karena dia adalah kakak dari Olivia maka para staf hotel memperlakukannya dengan sangat hormat. Bahkan Ricky yang ada di sini juga bersikap hormat pada perempuan itu.Odelina membalas dengan senyuman tanpa menghentikan langkah kakina. Perempuan itu langsung menuju ruang rapat bersama timnya. Dia sudah mengatur pertemuan dengan klien, tetapi klien belum tiba.Klien tersebut sudah menelepon sebelumnya dan mengatakan bahwa mereka akan tiba dalam beberapa belas menit. Karena Odelina yang ingin bekerja sama dengan or

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status