Para senior yang mengabdi di perusahaan rata-rata sudah bekerja di sana saat perusahaan masih dipimpin oleh Pak Rhoma. Mereka semua bisa dikatakan telah melihat seluruh proses pertumbuhan Riko sejak kecil hingga dewasa. Mereka sangat mengenal karakter dan kemampuan Riko.Terlepas dari status Riko, mereka semua sangat menghargai pemuda ini. Mereka berharap agar putri mereka bisa menjadi istri Riko.Ricky tiba-tiba muncul.Dengan statusnya sebagai Tuan Muda keluarga Adhitama, siapa pun yang ingin berselisih dengan Ricky mau tak mau harus mempertimbangkan keluarga Adhitama di belakangnya, dan juga keluarga Ardaba. Sekarang, bahkan keluarga Sanjaya yang dulu berselisih dengan keluarga Adhitama bahkan membantu mereka.Tidak ada yang berani dengan mudah mengganggu Ricky.Mereka hanya bisa mengumpat di belakangnya.Mereka tak peduli jika Ricky “tidak normal”. Hanya saja masalahnya, Ricky juga ingin membawa Riko ke dalam lingkarannya. Sedangkan Riko dianggap banyak senior sebagai calon menantu
"Pak Ricky sudah datang, Pak Riko," kata sekretaris dengan hormat.Rika tidak berbalik, dia hanya mengangkat tangan sebagai isyarat agar sekretaris bisa pergi.Sekretaris meminta Ricky untuk duduk di sofa di area tunggu, kemudian menuangkan segelas air hangat untuk Ricky sebelum keluar dari ruangan direksi. Dia menutup pintu pelan.Ketika sekretaris pergi, Ricky bangkit dari duduknya dan mendekati Rika, mengulurkan tangan padanya.Rika menoleh ke arahnya, bingung."Pak Riko, boleh minta satu rokoknya? Sudah lama saya nggak merokok, melihat Pak Riko merokok membuat saya ingin merokok juga," ucap Ricky.Rika diam sejenak sebelum mengeluarkan sebungkus rokok, mengambil satu dan memberikannya pada Ricky."Koreknya di meja, ambil sendiri," kata Rika.Ricky berbalik menuju meja kerja Rika. Dia melihat sebuah korek api yang bentuknya seperti mobil mainan.Ricky menyalakan rokoknya sambil berkata, "Riko, koreknya unik. Yang nggak tahu pasti akan mengira itu mobil mainan."Rika tidak merespons.
bukan berarti tidak ada perempuan yang merokok. Hanya saja, yang demikian masih sedikit. "Karena kedatangan Pak Ricky, saya merokok. Biasanya saya nggak merokok kalau suasana hati saya baik," ujar Rika sambil tersenyum. "Jadi saya yang buat suasana hati Pak Riko buruk? Coba Pak Riko cerita, kenapa suasana hatimu buruk? Saya jelek? Saya nggak jelek, ‘kan? Harusnya Pak Riko senang melihat saya," canda Ricky.Rika menatapnya dengan tajam.Ricky tidak takut dengan tatapan Rika. Malah ketika dia ditatap seperti itu, Ricky malah merasa ingin menyentuh mata cantik Rika.Tentu saja, saat ini dia hanya berani memikirkannya saja. Ricky tidak berani menyentuh mata itu. Ricky takut jika dia menyentuhnya, mereka berdua malah akan bertengkar. Dan itu malah akan merusak citranya sendiri."Kalau Pak Riko berani mengkonfirmasi di depan saya bahwa Anda memang seorang pria, saya jamin, saya nggak akan pernah muncul di depan Pak Riko lagi," kata Ricky.Ricky tahu Rika tidak senang karena kejarannya.Rik
"Di kantor Pak Riko nggak ada vas bunga, ya? Nanti sore saya kirim beberapa vas bunga ke sini, ya,” kata Ricky.Rika tidak ingin menerima rangkaian bunga dari Ricky, tetapi Ricky tetap meletakkannya di atas meja kerjanya tanpa memperdulikan apakah Rika suka atau tidak.Kemudian, dia kembali ke samping Rika dan mencoba meraih tangannya. Rika menghindar."Ricky, tolong kendalikan diri. Jangan menyentuh saya," kata Rika dingin."Tapi bukannya kamu selalu menekankan bahwa kamu laki-laki? Nggak apa-apa dong pegang tangan laki-laki? Kenapa kamu harus takut?" Ricky berkata sambil tersenyum, lalu ia menarik Rika ke sofa di ruang tamu."Aku juga belikan satu set pakaian dan sepatu," kata Ricky sambil menyerahkan tas yang berisi gaun kepada Rika. Sementara tas yang berisi sepatu hak tinggi, dia mengeluarkan sepatunya ke lantai dan berkata, "Duduk, coba dulu, sepatunya pas atau nggak. Saya cuma kira-kira ukurannya soalnya."Rika melihat sepatu hak tinggi itu dan wajahnya menjadi muram. Dia tidak
"Sekarang hampir waktunya pulang, ayo makan malam. Setelah makan malam saya antar kembali ke kantor terus baru saya pulang," kata Ricky."Nggak perlu. Kamu hanya perlu pergi sekarang dan saya akan sangat berterima kasih. Ricky, tolong berhenti menggangguku," kata Rika, hampir putus asa.Rika hampir gila. Ricky baru saja mengejarnya selama dua hari, dan dia sudah tidak tahan. Trik licik Ricky terus bermunculan. Selalu ada cara bagi Ricky untuk mengendalikan Rika dan membuatnya merasa kesal dan putus asa.Rika pasti memiliki hutang pada Ricky di kehidupan sebelumnya. Itulah sebabnya Rika dikejar oleh Ricky kali ini.Ricky berkata dengan serius, "Rika, saya benar-benar menyukaimu. Saya serius mengejar kamu. Meski saya agak nggak tahu malu dan tebal muka, tapi saya sungguh-sungguh mengejarmu. Bagaimana lagi, untuk cari istri, memang perlu muka tebal.""Kalau saya nggak tebal muka dan menyerah setelah kamu menolak saya beberapa kali, maka saya pasti jomblo sepanjang hidup. Seorang pria seb
Rika langsung mengerjapkan matanya lalu berkata, “Apa maksudmu dengan mengatakan kalau kakak iparmu mirip sama Felicia? Apa mungkin kakak iparmu itu terpisah dari saudaranya?”“Aku yakin kalau kakak iparku cuma punya satu kakak perempuan saja yang bernama Odelina. Dia nggak punya adik kandung, tapi dia punya sepupu. Hanya saja, sepupunya juga nggak mirip sama dia maupun kakaknya,” jawab Ricky. Kemudian Ricky kembali berkata, “Aku cuma merasa aneh saja, kenapa orang yang nggak saling mengenal bisa mirip seperti itu? Jadi, sekarang aku mau bertanya dengan Pak Riko, apa mungkin keluarga Gatara punya anggota keluarga yang tinggal di luar kota? Tapi, bukan baru-baru ini, mungkin puluhan tahun yang lalu.”“Aku yakin kalau kakak iparku bukanlah anggota keluarga yang aku maksudkan itu. Karena aku tahu betul apa yang terjadi di dalam keluarga Hermanus. Tapi, setahuku ibu dari kakak iparku adalah yatim piatu. Dia dikirim ke panti asuhan ketika usianya baru beberapa tahun. Dia juga dibesarkan ol
“Riko, aku iri padamu karena orang tuamu nggak pernah mendesakmu untuk menikah,” ujar Ricky sambil menghela napas. Rika langsung mengerucutkan bibirnya. Sebenarnya, kedua orang tuanya bukan tidak pernah mendesaknya, melainkan mereka tidak bisa mendesaknya. Karena Rika sudah menyamar menjadi seorang laki-laki selama bertahun-tahun. Jadi, pastinya dia hanya akan menakuti laki-laki yang dijodohkan dengannya kalau sampai orang tuanya menjodohkannya dengan seorang laki-laki. Lagi pula, selama ini ada banyak orang yang mengejarnya dan semuanya adalah perempuan. Jadi, Rika tidak bisa menikah dengan para perempuan itu sekalipun dia memang ingin menikah. Kenyataan ini benar-benar membuat kedua orang tuanya tidak berdaya. Sekarang, mereka hanya bisa mendesak anak laki-laki mereka untuk menikah, yaitu Ronald. Namun, Ronald sama sekali tidak mengindahkan keinginan kedua orang tuanya itu. Bahkan dia tidak pernah mendengarkan mereka sama sekali. Dia akan melupakan semua yang dikatakan orang tuany
Ricky sempat berpikir selama beberapa saat lalu berkata, “Ya, tapi kita harus berhati-hati. Mungkin kita bisa mengutus orang lain untuk mengungkap masalah ini kepada keluarga Gatara agar kita tidak terlibat langsung di dalam masalah keluarga mereka.”“Selain itu, kepala keluarga Gatara saat ini memang sudah tua, tapi dia masih sangat sehat dan bugar. Dia juga sudah kejam sejak dia masih muda. Jadi, pastinya dia tidak suka kalau sampai hidupnya diganggu seperti ini. Lagi pula, semua putrinya baik palsu maupun yang asli kan suka sama kamu.”“Felicia cuma kagum padaku. Lagi pula, aku juga sudah bilang kalau nggak akan terjadi apa pun di antara aku dan dirinya. Jadi, dia juga langsung melepaskanku begitu saja,” balas Rika tenang. Selain itu, Rika juga tidak pernah menyukai Fani si putri palsu yang selalu menyukainya sejak dulu. Bahkan, sekarang rasa tidak suka Rika kepada perempuan itu terasa semakin besar. Tidak peduli, Fani adalah laki-laki ataupun perempuan, Rika selamanya tidak akan m