Ricky sempat berpikir selama beberapa saat lalu berkata, “Ya, tapi kita harus berhati-hati. Mungkin kita bisa mengutus orang lain untuk mengungkap masalah ini kepada keluarga Gatara agar kita tidak terlibat langsung di dalam masalah keluarga mereka.”“Selain itu, kepala keluarga Gatara saat ini memang sudah tua, tapi dia masih sangat sehat dan bugar. Dia juga sudah kejam sejak dia masih muda. Jadi, pastinya dia tidak suka kalau sampai hidupnya diganggu seperti ini. Lagi pula, semua putrinya baik palsu maupun yang asli kan suka sama kamu.”“Felicia cuma kagum padaku. Lagi pula, aku juga sudah bilang kalau nggak akan terjadi apa pun di antara aku dan dirinya. Jadi, dia juga langsung melepaskanku begitu saja,” balas Rika tenang. Selain itu, Rika juga tidak pernah menyukai Fani si putri palsu yang selalu menyukainya sejak dulu. Bahkan, sekarang rasa tidak suka Rika kepada perempuan itu terasa semakin besar. Tidak peduli, Fani adalah laki-laki ataupun perempuan, Rika selamanya tidak akan m
Rika sempat terdiam selama beberapa saat lalu berkata, “Jadi, Nenek tahu tentang apa yang terjadi di antara aku dan Ricky?”“Internet ada di mana-mana. Aku bisa mengetahui berita apa pun, sekalipun berita itu ada di kota Cianter,” jawab Nenek santai. Rika merasa kalau panggilan teleponnya kali ini akan kembali menemui kegagalan setelah mendengar jawaban santai nenek. Ibu kandung dan nenek dari Ricky sudah mengetahui apa yang terjadi di antara dirinya dan Ricky. Namun, nenek yang terkenal dengan kegarangannya juga sama sekali tidak bertindak apa pun untuk mencegah cucunya itu.Jadi, apa lagi yang harus dikeluhkan Rika kepada nenek sekarang? Memberitahu nenek tentang hal ini hanyalah sia-sia belaka. Jawabannya sama saja seperti Stefan, yaitu mereka tidak peduli siapa pun yang dikejar oleh Ricky selama Rikcy bahagia. “Nenek, saya laki-laki. Saya bukan penyuka sesama jenis. Ricky tidak akan mendapatkan hasil yang baik kalau dia terus berusaha mengejar saya. Mungkin dia melakukan ini kare
Ricky keluar dari mobilnya lalu tersenyum dan berkata, “Oke!”Rhoma melihat Ricky yang datang dengan membawa banyak barang lalu berkata, “Ricky, kamu nggak perlu membawa barang apa pun lagi kalau kamu ke sini lagi nanti. Keluarga kami nggak kekurangan apa pun, kecuali dua orang menantu untuk kedua anakku.”“Aku bisa kok mengisi salah satu kekurangan itu kalau Om mengizinkannya,” balas Ricky sambil tersenyum. “Kamu benar-benar bisa mengisi kekurangan itu? Apa keluargamu menyetujuinya?” tanya Rhoma sedikit terkejut. “Aku yang akan mengambil keputusanku sendiri,” jawab Ricky tegas. Rhoma tampak sangat lega setelah mendengar jawaban Ricky. Bagaimanapun juga, dia dan istrinya sudah menyukai Ricky dan ingin menjadikan laki-laki itu sebagai menantu mereka. Namun, mereka merasa sedikit kesal ketika putri mereka mengatakan kalau Ricky sudah dijodohkan oleh neneknya. Namun, Ricky justru terus melancarkan pengejarannya kepada putri mereka sampai terus mengirimkan bunga dan hadiah setiap hari t
Rhoma langsung terdiam. Dia sama sekali tidak mengelak ataupun mengiyakan pertanyaan Ricky. Namun, bagi Ricky diamnya Rhoma merupakan salah satu bukti konfirmasi bahwa Riko sebenarnya adalah seorang perempuan. “Bukannya kamu gay, ya?” tanya Rhoma sengaja mengganti topik pembicaraan dengan Ricky. “Aku adalah seorang gay kalau memang Riko adalah laki-laki. Gay atau tidaknya aku semua bergantung pada tubuh Riko yang sebenarnya,” jawab Ricky mantap. Rhoma kembali terdiam selama beberapa saat. Sebenarnya, dia ingin bertanya pada Ricky, bagaimana dia bisa tahu kalau putranya adalah seorang perempuan? Namun, Rhoma buru-buru mengurungkan niatnya itu. Karena pertanyaannya itu sama saja seperti mengonfirmasi kalau Rika adalah seorang perempuan. Rhoma tidak ingin putrinya marah padanya. “Kalian urus saja urusan kalian sendiri. Kami sebagai orang tua nggak mau ikut campur masalah kalian ini,” ujar Rhoma berusaha menutupi identitas asli putrinya. “Om Rhoma dan Tante Cathy sama seperti orang tu
Kedua laki-laki itu akhirnya, menghabiskan waktu sepanjang hari untuk memancing bersama. Mereka berdua pulang ke rumah pada sore hari sambil membawa dua buah ember yang berisikan ikan hasil tangkapan mereka. Ada belasan ikan kecil di dalam ember milik Rhoma, sedangkan ada puluhan ikan kecil di dalam ember milik Ricky. “Ricky, kamu ternyata pandai memancing, ya? Padahal kita pakai umpan dan alat pancing yang sama. Tapi, entah kenapa ikan-ikan selalu saja mengincar umpanmu. Aku suka sekali memancing, tapi aku justru dapat ikan paling sedikit,” ujar Rhoma sambil terus memuji Ricky sambil berjalan. “Om Rhoma, aku cuma beruntung saja, kok. Mungkin ikan-ikan itu tertarik sama penampilanku, makanya mereka mendatangi umpanku,” balas Ricky sambil tersenyum. Rhoma langsung tertawa keras lalu kembali berkata, “Benar juga, ya! Kamu itu masih muda dan ganteng sampai ikan saja terpesona sama kamu. Ricky, sekarang apa lagi yang kamu bisa?”“Sepertinya, Om Rhoma seharusnya bertanya padaku tentang a
Rika bergegas menelepon adiknya dalam keadaan marah untuk menyuruhnya pulang sesuai dengan perintah ayahnya. Tidak lama kemudian, Ronald menjawab telepon Rika. “Kenapa Papa tiba-tiba menyuruh kita pulang untuk makan bersama? Memangnya ada acara perayaan apa di rumah?” tanya Ronald bingung karena kedua kakak beradik itu terbiasa pulang ke rumah milik mereka sendiri dan baru pulang ke kediaman orang tuanya untuk makan bersama di hari-hari libur. “Ricky datang ke rumah tadi dan menemani Papa memancing. Laki-laki itu berhasil mendapat banyak ikan sampai setengah ember. Dia juga berencana untuk memasak ikan itu dan Papa mengajak kita untuk mencicipi makanan buatan Ricky di sana,” jawab Rika dengan penuh kebencian. Ricky memang sangat pandai bersilat lidah untuk mengambil hati orang lain. Jadi, Rika yakin kalau kedua orang tuanya pasti tidak akan tahan lebih dari 3 menit untuk luluh dengan ucapan yang dilontarkan Ricky dari mulutnya. Setelah itu, ayahnya bisa saja mengungkapkan identitas
Fani berdiri di depan Arahan Group sambil melihat mobil yang berlalu Lalang di sekelilingnya lalu mengentakkan kakinya dengan kesal. Riko adalah laki-laki yang sangat sulit untuk dikejar. Dia mulai mengejar Riko secara terang-terangan setelah melihat Ricky yang mengejar Riko tanpa rasa malu sedikit pun. Oleh karena itu, dia berniat untuk melakukan hal yang sama seperti Ricky. Sebenarnya, Fani sudah cukup lama menyukai Riko. Namun, saat itu dia adalah pewaris utama keluarga Gatara yang memiliki aturan kalau dirinya hanya bisa menikah dengan laki-laki yang bersedia untuk tinggal di rumah keluarga istri. Jadi, Fani merasa kalau dirinya tidak mungkin bisa memiliki Riko karena Riko adalah sosok laki-laki luar biasa sekaligus pewaris keluarga Arahan. Jadi, rasanya tidak mungkin Riko bersedia menikah dengannya, kecuali jika Riko benar-benar mencintainya. Karena alasan inilah, Fani selama ini tidak pernah mengejar Riko seantusias perempuan lainnya. Namun, keadaannya saat ini sudah berbeda. D
Namun, Fani tidak pernah menduga kalau reaksi orang-orang akan sangat berbeda dari bayangannya. Mereka mengatakan kalau apa yang dilakukan oleh Felicia tidaklah salah. Kenapa orang kaya harus selalu mengendarai kendaraan mewah? Lagi pula, mereka tetap tidak akan memberikan mobil itu kembali kepada Fani, sekalipun mereka membeli mobil itu kembali. Hal ini langsung menyulut persaingan yang semakin dalam di antara Felicia dan Fani. Fani langsung menghampiri Felicia setelah gadis itu turun dari mobil dengan pakaian formalnya lalu bertanya, “Kakak pergi ke mana, sih? Kenapa pakai baju formal begini?”“Ya, kerja, dong! Kamu tahu kan kalau aku setiap hari pasti pergi bekerja ke kantor? Kamu dulu juga begini, kan?” balas Felicia yang membuat Fani langsung merasa cemburu dibuatnya. Sebelumnya, dialah yang pergi bekerja ke kantor setiap hari seperti apa yang dilakukan Felicia saat ini. Dia pergi setiap hari mengikuti ibunya untuk bertemu pelanggan, bernegosiasi seputar bisnis. Setiap hari, dip
Semua ini salah bibinya yang terlalu ikut campur. Jika tida, si buta pasti sudah mati sejak lama. Rosalina sudah buta selama sepuluh tahun, siapa sangka suatu hari nanti dia bisa kembali melihat? Benar-benar manusia berencana, tetapi takdir yang menentukan. Pengganti itu terdiam saat ditanya oleh Giselle seperti ini. Dia hanyalah seorang pengganti, bahkan Giselle yang asli pun tidak bisa menikah masuk ke keluarga Adhitama sebagai nyonya muda. Selain itu, Giselle sudah menyinggung Calvin, jadi tidak ada lagi kesempatan baginya untuk masuk ke keluarga Adhitama. Dengan sedikit penyesalan, dia berkata,"Aku masih berharap bisa mendapatkan keberuntungan seperti Olivia, masuk ke keluarga Adhitama dan menjadi nyonya muda. Tapi sepertinya itu hanya harapanku yang berlebihan." Giselle tertawa, "Nggak heran kamu punya pemikiran seperti itu. Setiap gadis yang pernah melihat salah satu anak dari keluarga Adhitama, terlepas dari latar belakang mereka, pasti akan tergoda. Sayangnya, nggak ada sat
Pengganti itu menatap Giselle dengan penuh harapan dan bertanya, "Berapa banyak anak lelaki keluarga Adhitama yang masih lajang?" Dari pertanyaan itu, Giselle langsung tahu apa yang ada di dalam pikirannya. Dengan nada sarkastik, Giselle berkata, "Kenapa? Kamu juga bermimpi menikah masuk ke keluarga Adhitama?""Keluarga Adhitama bukanlah tempat yang bisa dimasuki oleh sembarang orang. Lihat aku, aku ini putri kedua dari keluarga Siahaan yang asli. Saat papa dan mamaku masih mengurus keluarga, aset kami ada triliunan. Tapi tetap saja, kami nggak bisa bergaul dekat dengan keluarga Adhitama." "Di acara perjamuan, saat mamaku menyapa para nyonya dari keluarga Adhitama, mereka hanya mengangguk dan tersenyum sebagai balasan. Kalau mau berbincang akrab dengan mereka, itu hal yang mustahil." "Para nyonya keluarga Adhitama jarang menghadiri pesta. Kalau mereka datang ke suatu acara, itu pasti undangan dari orang-orang yang memiliki status dan kedudukan yang sangat tinggi di Kota Mambera, bar
Penggantinya sudah tiba lebih dulu, tetapi dia tidak memiliki kunci untuk masuk, sehingga hanya bisa menunggu di depan vila. Setelah Giselle masuk, barulah pengganti itu mengendarai mobilnya dan mengikuti masuk ke dalam. Beberapa menit kemudian. Di ruang tamu yang megah, hanya ada dua wanita duduk di sofa mewah. Mereka saling menatap, mengamati satu sama lain. "Apakah wajahku terlihat sangat jelek sekarang? Rasanya wajahku bengkak seperti roti kukus yang mengembang." Orang pengganti itu meraba pipinya yang merah dan bengkak, terasa sangat sakit. Para pengawal keluarga Adhitama benar-benar kejam dalam menghukum orang. Giselle tidak bisa menahan tawanya, "Memang sangat jelek, hahaha, wajahmu bengkak sekali." Pengganti itu melotot padanya. "Kamu masih bisa tertawa? Aku ini menggantikanmu untuk menanggung hukuman! Cepat ambilkan es untukku, biar aku bisa mengompres wajahku. Ini sakit sekali!" "Kamu menyuruhku mengambilkan es untukmu?" Giselle membelalakkan matanya. "Aku ini nyonya
Hanya saja, waktunya sudah tidak cukup. Lotajuga tahu bahwa tidak bisa terburu-buru. Olivia dan yang lainnya terlalu waspada. Sebelumnya, Giselle sudah lebih awal menciptakan "pertemuan kebetulan" agar bisa mengenal Olivia dan orang-orang di sekitarnya. Namun, Olivia tetap waspada terhadapnya. Masalah utamanya adalah Giselle tidak belajar mengubah suaranya, sehingga Olivia curiga bahwa dia adalah Giselle. Karena itu, Olivia terus berjaga-jaga, membuat rencana mereka tidak mengalami kemajuan. Lota juga sempat kesal pada Giselle, merasa bahwa dia tidak berguna. Namun, setelah dipikirkan lagi, ini bukan sepenuhnya salahnya. Memang sejak awal, Giselle tidak memiliki banyak kemampuan. Perempuan itu hanyalah anak manja yang dimanja oleh orang tuanya sejak kecil. Ketidaktahuannya terhadap dunia luar membuatnya melakukan kesalahan besar yang menyeret orang tuanya ke dalam masalah, hingga akhirnya bisnis keluarga Siahaan kembali jatuh ke tangan Rosalina. Bahkan, dia sendiri sempat masuk pe
Giselle mengeluarkan suara manja saat berbicara. Lota tertawa di telepon, "Dari suaramu, aku bisa mendengar kegembiraanmu. Sepertinya saranmu berhasil digunakan dengan baik." "Ya, memang berhasil. Sangat efektif. Si Buta itu sekarang seharusnya sudah percaya bahwa Lisa itu bukan Giselle. Tentu saja, ini juga berkat kehebatan Pak Lota yang begitu cepat menemukan pengganti yang sangat mirip denganku." "Melihat pengganti itu, aku sendiri hampir mengira dia adalah saudara kembarku. Bentuk tubuh, wajah, suara dan semuanya sangat mirip." Sekarang Giselle percaya bahwa dua orang yang tidak memiliki hubungan darah pun bisa memiliki kemiripan yang luar biasa. Sama seperti dia dan penggantinya. Mereka tidak memiliki hubungan darah. Sebelum pengganti itu muncul, mereka bahkan belum pernah bertemu. Saat pertama kali bertemu, pengganti itu juga terkejut. Keduanya sempat berpikir bahwa orang tua mereka memiliki anak lain di luar nikah. Karena hal ini, Giselle semakin takut pada Lota. Lelaki itu
Calvin tampak serius dan berkata, "Kamu paling tahu bagaimana sifat adik perempuanmu. Bahkan ayah dan ibunya nggak bisa mendidiknya dengan baik, tapi sekarang orang itu bisa membuatnya berubah menjadi seorang wanita terhormat. Meskipun masih kurang sedikit, itu sudah sangat luar biasa." "Nanti aku akan bicara dengan Kakak." Rosalina berkata, "Sepertinya mereka datang untuk mencari Olivia, hanya saja aku tidak tahu alasannya." Lelaki itu menenangkannya dan berkata, "Jangan terlalu banyak berpikir, nanti juga akan terungkap. Setelah karyawanmu kembali, kita pergi makan." "Kita makan di rumah lama atau di hotel?" "Di hotel saja, rumah lama terlalu jauh." Meskipun para tetua masih berada di Vila Permai dan akan segera pergi, Calvin dan yang lainnya telah kembali ke kehidupan normal mereka. Mereka yang harus bekerja kembali bekerja, sementara yang masih sekolah tetap melanjutkan sekolahnya. Saat ini liburan baru saja dimulai. Sebagian besar siswa sudah libur, tetapi Sandy yang merupa
Saat Giselle baru keluar dari penjara, tangannya memang menjadi sedikit kasar, kulitnya juga menjadi sedikit lebih gelap. Setelah beberapa waktu, tangannya kembali ke tangan yang putih, lembut dan halus seperti sebelumnya. Bagaimanapun juga, Giselle baru berusia 21 tahun. Setelah Tahun Baru baru berusia 21 tahun. Jadi sekarang dia masih berusia 20 tahun.Perempuan seusia ini bagaikan bunga segar. Kulit rusak juga bisa pulih dengan cepat. Setelah keluar dari penjara, Giselle tidak mau pergi cari kerja. Dia menggunakan uang yang dia bawa pergi. Setelah uangnya habis, dia akan minta lagi pada adiknya. Dia menjalani kehidupan yang cukup enak. Orang yang tidak pernah bekerja tentu saja memiliki tangan yang halus dan lembut.Sedangkan tangan si Giselle palsu itu tidak cukup putih, juga tidak cukup halus dan lembut. Ada kapalan di tangannya. Kukunya sangat pendek, tidak dicat dengan cat kuku pula. Giselle sangat suka memakai cat kuku, dia juga suka memanjangkan kukunya.Sejak kecil Giselle su
“Aku pergi. Sekarang juga aku pergi.”Giselle tidak berani mengatakan kata-kata buruk lagi, juga tidak berani tinggal lebih lama. Begitu Calvin berteriak menyuruhnya pergi, dia langsung berbalik dan berlari kembali ke mobilnya, lalu membuka pintu dan masuk. Tak lama kemudian, mobilnya meninggalkan Spring Blossom.Nama toko bunga Rosalina sangat bagus. Spring Blossom, musim semi bunga bermekaran. Namun, di sana sama sekali tidak menyenangkan. Kalau tinggal terlalu lama di sana, bisa-bisa gigi pun melayang.Setelah Giselle pergi, Lisa juga tidak ingin berlama-lama. Dia pun berkata kepada Rosalina, “Bu Rosalina, aku pergi dulu. Besok aku baru datang lagi ambil bunga yang aku pesan.”“Oke,” jawab Rosalina.Lisa diam-diam melirik Calvin, lalu dia pergi bersama dua pengawalnya. Rosalina keluar dari toko dan melihat mobil Lisa melaju pergi. Hingga mobil itu menghilang di ujung jalan, dia baru kembali ke dalam toko.“Kenapa kamu ada waktu buat datang ke sini?” tanya Rosalina kepada suaminya de
Hebat sekali. Memang patut diacungi jempol.“Calvin.”Rosalina berjalan mendekat dan meraih tangan suaminya, lalu berkata lembut, “Dia hanya anjing gila yang suka sembarang gigit orang. Nggak usah pedulikan dia, jangan biarkan dia buat kamu marah. Nggak sepadan, Sayang. Aku sudah sering dimarahinya, sudah mati rasa. Mulut, mulut dia. Dia mau marah apa terserah dia. Kalau aku nggak tahan, aku tinggal suruh orang tampar dia.”Ekspresi tegas Stefan tiba-tiba berubah lembut. Giselle palsu tidak bisa menahan rasa cemburu ketika melihat perubahan ekspresi pria itu. Saat berhadapan dengannya, Calvin bersikap begitu dingin, seolah ingin mencabik-cabiknya. Namun di depan Rosalina, dia menjadi begitu lembut. Pria keluarga Adhitama benar-benar sayang istri.“Aku nggak tahan dengar ada yang hina kamu seperti itu. Kamu murah hati, nggak mau permasalahkan itu dengannya. Tapi aku nggak bisa seperti kamu. Kalau nggak dengar , aku nggak masalah. Tapi kalau sudah dengar, aku harus kasih dia pelajaran.”