Ricky keluar dari mobilnya lalu tersenyum dan berkata, “Oke!”Rhoma melihat Ricky yang datang dengan membawa banyak barang lalu berkata, “Ricky, kamu nggak perlu membawa barang apa pun lagi kalau kamu ke sini lagi nanti. Keluarga kami nggak kekurangan apa pun, kecuali dua orang menantu untuk kedua anakku.”“Aku bisa kok mengisi salah satu kekurangan itu kalau Om mengizinkannya,” balas Ricky sambil tersenyum. “Kamu benar-benar bisa mengisi kekurangan itu? Apa keluargamu menyetujuinya?” tanya Rhoma sedikit terkejut. “Aku yang akan mengambil keputusanku sendiri,” jawab Ricky tegas. Rhoma tampak sangat lega setelah mendengar jawaban Ricky. Bagaimanapun juga, dia dan istrinya sudah menyukai Ricky dan ingin menjadikan laki-laki itu sebagai menantu mereka. Namun, mereka merasa sedikit kesal ketika putri mereka mengatakan kalau Ricky sudah dijodohkan oleh neneknya. Namun, Ricky justru terus melancarkan pengejarannya kepada putri mereka sampai terus mengirimkan bunga dan hadiah setiap hari t
Rhoma langsung terdiam. Dia sama sekali tidak mengelak ataupun mengiyakan pertanyaan Ricky. Namun, bagi Ricky diamnya Rhoma merupakan salah satu bukti konfirmasi bahwa Riko sebenarnya adalah seorang perempuan. “Bukannya kamu gay, ya?” tanya Rhoma sengaja mengganti topik pembicaraan dengan Ricky. “Aku adalah seorang gay kalau memang Riko adalah laki-laki. Gay atau tidaknya aku semua bergantung pada tubuh Riko yang sebenarnya,” jawab Ricky mantap. Rhoma kembali terdiam selama beberapa saat. Sebenarnya, dia ingin bertanya pada Ricky, bagaimana dia bisa tahu kalau putranya adalah seorang perempuan? Namun, Rhoma buru-buru mengurungkan niatnya itu. Karena pertanyaannya itu sama saja seperti mengonfirmasi kalau Rika adalah seorang perempuan. Rhoma tidak ingin putrinya marah padanya. “Kalian urus saja urusan kalian sendiri. Kami sebagai orang tua nggak mau ikut campur masalah kalian ini,” ujar Rhoma berusaha menutupi identitas asli putrinya. “Om Rhoma dan Tante Cathy sama seperti orang tu
Kedua laki-laki itu akhirnya, menghabiskan waktu sepanjang hari untuk memancing bersama. Mereka berdua pulang ke rumah pada sore hari sambil membawa dua buah ember yang berisikan ikan hasil tangkapan mereka. Ada belasan ikan kecil di dalam ember milik Rhoma, sedangkan ada puluhan ikan kecil di dalam ember milik Ricky. “Ricky, kamu ternyata pandai memancing, ya? Padahal kita pakai umpan dan alat pancing yang sama. Tapi, entah kenapa ikan-ikan selalu saja mengincar umpanmu. Aku suka sekali memancing, tapi aku justru dapat ikan paling sedikit,” ujar Rhoma sambil terus memuji Ricky sambil berjalan. “Om Rhoma, aku cuma beruntung saja, kok. Mungkin ikan-ikan itu tertarik sama penampilanku, makanya mereka mendatangi umpanku,” balas Ricky sambil tersenyum. Rhoma langsung tertawa keras lalu kembali berkata, “Benar juga, ya! Kamu itu masih muda dan ganteng sampai ikan saja terpesona sama kamu. Ricky, sekarang apa lagi yang kamu bisa?”“Sepertinya, Om Rhoma seharusnya bertanya padaku tentang a
Rika bergegas menelepon adiknya dalam keadaan marah untuk menyuruhnya pulang sesuai dengan perintah ayahnya. Tidak lama kemudian, Ronald menjawab telepon Rika. “Kenapa Papa tiba-tiba menyuruh kita pulang untuk makan bersama? Memangnya ada acara perayaan apa di rumah?” tanya Ronald bingung karena kedua kakak beradik itu terbiasa pulang ke rumah milik mereka sendiri dan baru pulang ke kediaman orang tuanya untuk makan bersama di hari-hari libur. “Ricky datang ke rumah tadi dan menemani Papa memancing. Laki-laki itu berhasil mendapat banyak ikan sampai setengah ember. Dia juga berencana untuk memasak ikan itu dan Papa mengajak kita untuk mencicipi makanan buatan Ricky di sana,” jawab Rika dengan penuh kebencian. Ricky memang sangat pandai bersilat lidah untuk mengambil hati orang lain. Jadi, Rika yakin kalau kedua orang tuanya pasti tidak akan tahan lebih dari 3 menit untuk luluh dengan ucapan yang dilontarkan Ricky dari mulutnya. Setelah itu, ayahnya bisa saja mengungkapkan identitas
Fani berdiri di depan Arahan Group sambil melihat mobil yang berlalu Lalang di sekelilingnya lalu mengentakkan kakinya dengan kesal. Riko adalah laki-laki yang sangat sulit untuk dikejar. Dia mulai mengejar Riko secara terang-terangan setelah melihat Ricky yang mengejar Riko tanpa rasa malu sedikit pun. Oleh karena itu, dia berniat untuk melakukan hal yang sama seperti Ricky. Sebenarnya, Fani sudah cukup lama menyukai Riko. Namun, saat itu dia adalah pewaris utama keluarga Gatara yang memiliki aturan kalau dirinya hanya bisa menikah dengan laki-laki yang bersedia untuk tinggal di rumah keluarga istri. Jadi, Fani merasa kalau dirinya tidak mungkin bisa memiliki Riko karena Riko adalah sosok laki-laki luar biasa sekaligus pewaris keluarga Arahan. Jadi, rasanya tidak mungkin Riko bersedia menikah dengannya, kecuali jika Riko benar-benar mencintainya. Karena alasan inilah, Fani selama ini tidak pernah mengejar Riko seantusias perempuan lainnya. Namun, keadaannya saat ini sudah berbeda. D
Namun, Fani tidak pernah menduga kalau reaksi orang-orang akan sangat berbeda dari bayangannya. Mereka mengatakan kalau apa yang dilakukan oleh Felicia tidaklah salah. Kenapa orang kaya harus selalu mengendarai kendaraan mewah? Lagi pula, mereka tetap tidak akan memberikan mobil itu kembali kepada Fani, sekalipun mereka membeli mobil itu kembali. Hal ini langsung menyulut persaingan yang semakin dalam di antara Felicia dan Fani. Fani langsung menghampiri Felicia setelah gadis itu turun dari mobil dengan pakaian formalnya lalu bertanya, “Kakak pergi ke mana, sih? Kenapa pakai baju formal begini?”“Ya, kerja, dong! Kamu tahu kan kalau aku setiap hari pasti pergi bekerja ke kantor? Kamu dulu juga begini, kan?” balas Felicia yang membuat Fani langsung merasa cemburu dibuatnya. Sebelumnya, dialah yang pergi bekerja ke kantor setiap hari seperti apa yang dilakukan Felicia saat ini. Dia pergi setiap hari mengikuti ibunya untuk bertemu pelanggan, bernegosiasi seputar bisnis. Setiap hari, dip
Felicia langsung menghentikan langkahnya ketika mendengar teriakan Fani lalu menoleh sambil menatap gadis itu selama beberapa saat dan kembali menghampiri Fani. Dia mencondongkan sedikit tubuhnya ke arah Fani lalu berbisik, “Apa gunanya kalau mereka lebih menyayangimu? Bagaimanapun juga, akulah yang akan menjadi pewaris masa depan keluarga ini.”Hal yang paling pertama akan Felicia lakukan setelah menjadi kepala keluarga Gatara adalah menyuruh Fani mengganti nama belakangnya. Felicia tidak akan mengizinkan Fani menggunakan nama keluarga Gatara lagi di dalam namanya. Kemudian Felicia juga akan mengambil kembali semua uang yang Fani dapatkan dari keluarga Gatara lalu mengusir gadis itu dari keluarga ini. Lagi pula, kenapa orang yang sudah menyakitinya masih bisa menikmati kenyamanan dan kekayaan di dalam keluarga Gatara?Orang tua dan saudaranya sudah bersama dengan Fani selama lebih dari 20 tahun, jadi wajar kalau mereka tidak tega untuk melakukan hal sekejam itu pada Fani. Namun, Felic
Apa yang dikatakan Felicia terdengar kejam, tapi memang itulah kenyataannya. Kedudukan Fani dia mata orang-orang kelas atas Cianter memang terjun payung setelah informasi tentang putri asli dan palsu itu menyebar di telinga masyarakat Cianter. Orang-orang yang berteman dan menyanjungnya perlahan mulai menjaga jarak dengannya. Walaupun Fani masih sering bergaul di lingkungan kelas atas Cianter dan masih menjadi kesayangan keluarganya, orang-orang tidak lagi melihatnya sebagai sosok yang sama seperti sebelumnya. Mereka tidak lagi bersikap hormat kepada Fani. Bahkan orang-orang dari keluarga kaya kelas dua Cianter yang sebelumnya selalu mengelilinginya, sekarang mereka sudah berpindah haluan ke arah Felicia.Felicia berdiri tegak lalu kembali berkata, “Puas kamu sekarang? Aku mau masuk ke rumah dulu. Kamu juga jangan selalu bersikap menyebalkan seperti ini padaku. Selain itu, kamu jangan pernah berpikir kalau aku adalah orang lemah yang bisa kamu tindas seenaknya.”Kemudian Felicia berge
Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l
Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan
Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua
“Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan
Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju
“Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,
Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.
Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun
Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela