Share

Bab 1933

Penulis: Anggur
Begitu melihat Jonas masuk, Yuna langsung memasang wajah datar dan tidak berkata apa-apa. Jonas merasa suasana di ruangan itu berbeda. Dia tahu saat dia mengantar Bram keluar, Amelia dan ibunya bertengkar lagi.

Namun, Jonas pura-pura tidak tahu. Dia berjalan kembali ke sisi Amelia dan berkata pada Yuna, “Tante, Pak Bram sudah pulang.”

Setelah mengerutkan bibirnya, akhirnya Yuna menjawab, “Oke, kamu ada tanya apa maksudnya?”

“Pak Bram nggak mengatakan yang sebenarnya.” Jonas menjawab dengan jujur, “Pak Bram minta kita rahasiakan hal ini. Jangan sampai Pak Ardian tahu, kalau nggak nanti dia datang melamar.”

“Kamu benar-benar jujur. Dia ngomong apa, kamu pun ngomong apa. Kamu nggak takut Pak Ardian datang melamar dan aku terima lamarannya?” ujar Yuna.

“Ma.” Amelia segera menjelaskan, “Aku hanya mencintai Jonas. Kami berdua saling mencintai. Sekalipun Pak Ardian datang melamar, aku juga nggak akan setuju. Siapa yang setuju, dia saja yang nikah.”

Yuna, “....”

Amelia mengeluarkan ponselnya d
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1934

    Jonas tahu apa yang ada di pikiran Amelia, dia pun tersenyum dan berkata, “Aku nggak akan salahkan Tante. Tante begitu karena dia khawatir, enggan berpisah denganmu. Aku belum berbuat cukup banyak, belum cukup baik, makanya belum bisa buat Tante percayakan kamu ke aku. Aku akan terus berusaha.”Keduanya masuk ke dalam mobil, lalu Jonas bertanya pada Amelia, “Kamu mau makan di mana?”“Terserah kamu mau bawa aku makan di mana.”Jonas tersenyum. Amelia benar-benar percaya padanya. Dia pun menyalakan mesin mobil dan mengendarai mobilnya keluar dari halaman vila.Amelia menambahkan, “Selesai makan, temani aku ke SMP Negeri Kota Mambera. Akhir-akhir ini toko buku Olivia dan Junia ada buka. Junia merasa bosan di rumah terus, ladang sayur jauh dari kota, Reiki nggak izinkan dia pergi ke sana. Jadi dia buka toko saja.”Junia si kesayangan keluarga Ardaba, demi menghabiskan waktu, dia tetap pergi membuka toko sekalipun toko buku sepi. Setiap hari dia main ke toko orang lain dan mengobrol dengan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1935

    Bram merasa ayahnya sudah gila karena saking paniknya dan tidak peduli apa pun lagi. Setiap ada lawan jenis yang dilirik sebentar oleh Bram, Ardian pasti akan mengujinya.Tentu saja, gadis kecil itu pada akhirnya diantar kembali ke orang tuanya. Masalah itu pun dirahasiakan dengan sangat baik, hanya sedikit orang luar yang mengetahuinya.Amelia dan yang lainnya bisa tahu tentu saja karena mendengarnya dari Junia. Oleh karena itu, kegilaan Ardian membuat Amelia merasa cemas. Usianya dua puluhan, belum menikah. Kalau Ardian tahu Bram memberinya bunga, menjemputnya di bandara, mungkin saja malam ini juga Ardian akan datang ke rumahnya untuk melamar.Amelia mengirim pesan ke Olivia dan menanyakan kapan Olivia akan kembali. Alih-alih membalas pesannya, Olivia langsung menelepon Amelia.“Amelia, kamu sudah kembali dari perjalanan bisnis?”“Baru saja kembali hari ini. Kamu dan Nenek Sarah kapan kembali ke sini? Russel juga, aku kangen banget sama Russel. Dia lagi bareng sama kamu, nggak? Suru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1936

    “Oke.”Olivia yang mengakhiri panggilan lebih dulu. Sesaat kemudian, Russel dan Liam yang berada di luar berlari masuk ke dalam rumah. Satu di depan dan satu lagi di belakang, jelas sedang main kejar-kejaran.Kedua anak itu main hingga kepala mereka basah oleh keringat, wajah kecil mereka juga memerah. Dua menit kemudian, dua pengasuh yang mengikuti mereka baru datang. Kedua pengasuh itu terengah-engah, pasti sudah lama mengejar kedua anak kecil.Begitu melihat Olivia dan Mulan sedang menyeka keringat kedua anak, kedua pengasuh tersenyum dan berkata, “Non Oliv, Den Russel dan Den Liam larinya terlalu cepat. Kami berdua sama-sama nggak bisa kejar mereka.”Olivia menyeka keringat keponakannya dan menanggapi perkataan si pengasuh, “Mereka berdua ada latihan bela diri. Kekuatan kaki mereka jauh lebih baik dari anak-anak seusia mereka. Aku juga hampir nggak bisa kejar mereka.”Padahal Olivia juga pernah belajar ilmu bela diri.“Aku sudah lama nggak bisa kejar Liam. Setelah dia ikut Dokter P

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1937

    Pada saat Mulan pergi melihat putranya, Sarah pun berkata pada Mulan, “Mulan, putrimu benar-benar anteng. Saat bangun atau tidur pun tetap anteng.”Mulan menggendong putranya yang sedang menangis. Setelah mendengar ucapan Sarah, dia tertawa pelan dan berkata, “Nenek gendong Audrey sepanjang hari. Mana mungkin dia bakal menangis. Tapi memang dasarnya dia bukan bayi yang rewel.”Mulan berani mengatakan kalau temperamen putrinya pasti mirip dengan temperamen Yose. Bahkan lebih baik dari Yose.Sarah tersenyum, “Aku dan Olivia sebentar lagi pulang ke Kota Mambera. Setelah pulang ke sana, kami nggak tahu kapan lagi bisa bertemu Audrey. Aku harus gendong dia sepanjang hari, sampai puas.”Dengan usianya yang sudah tua, Sarah mungkin tidak akan datang ke Vila Ferda lagi. Kecuali Mulan dan suaminya datang ke Kota Mambera dan membawa kedua anaknya. Kalau tidak, Sarah tidak akan memiliki kesempatan untuk melihat kedua anak yang menggemaskan ini lagi.“Nenek, kalau kami pergi ke Kota Mambera, aku a

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1938

    Rika mengerutkan bibir dan berkata, “Nanti malam ikut aku ke perjamuan makan malam.”“Oke.”Ronald tidak menolak ajakan kakaknya, lalu dia bertanya, “Kak, pulang kerja sekarang?”“Hmm.”“Kalau begitu aku pulang juga. Aku ikut kamu pulang dan makan di rumah.”Kakak beradik ini biasanya tinggal di rumah terpisah. Mereka tidak tinggal bersama. Sesekali mereka akan kembali ke rumah orang tua bersama. Sering kali, Ronald pergi ke rumah Rika untuk makan. Kakaknya sangat pilih-pilih makanan. Masakan koki di rumah kakaknya sangat lezat.Rika tidak mengatakan apa-apa lagi dan langsung menutup telepon. Setelah keluar dari ruangan kantornya, Rika bertanya pada sekretarisnya, “Pak Ricky nggak tunggu di depan pintu lagi, kan?”Meskipun Adhitama Group memiliki beberapa hotel di Kota Cianter yang semuanya dikelola Ricky, karena hotel-hotel tersebut beroperasi secara normal, Ricky selaku general manajer sebenarnya tidak memiliki hal-hal penting yang harus diurus. Oleh sebab itu, Ricky punya lebih bany

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1939

    “Kalau Pak Riko seorang perempuan dan berdiri bersama Pak Ricky, mereka akan menjadi pasangan yang sangat serasi. Sekalipun mereka berdua sama-sama pria, berdiri bersama saja bisa buat orang merasa kalau mereka adalah pasangan.”“Pantas saja hanya beberapa kali bertemu Pak Riko, Pak Ricky sudah jatuh cinta pada Pak Riko. Menurutmu, Pak Riko akhirnya bakal terima perasaan Pak Ricky, nggak?”Rekannya berkata, “Mana mungkin? Pak Riko seorang pria normal, dia nggak akan terima perasaan Pak Ricky. Pak Ricky juga belum tentu benar-benar suka Pak Riko. Aku dengar dari Pak Ronald, Pak Ricky didesak keluarganya untuk segera menikah. Keluarganya sudah pilihkan calon istri untuknya, tapi dia nggak suka. Makanya dia cari alasan ada perjalanan bisnis ke Kota Cianter. Setelah itu, dia gunakan Pak Riko untuk buat skandal kalau dia suka sesama jenis.”Rika tidak tahu obrolan kedua petugas resepsionis itu. Begitu keluar dari gedung kantor, dia secara naluriah melihat ke depan pintu perusahaan lebih dul

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1940

    Ricky jauh lebih licik dari Stefan. Mobil Ricky diparkir menyamping di depan pintu gerbang vila. Rombongan mobil Rika terpaksa berhenti, tidak bisa masuk.Pada saat mobil pribadi Rika muncul di hadapannya, Ricky pun keluar dari mobil sambil membawa buket mawar besar.Beda dengan buket bunga tadi pagi. Kali ini dia menggunakan uang pecahan seratus ribu dan lima puluh ribu dan meminta seseorang membantunya membuat buket bunga uang. Karena Rika sudah mengumumkan kalau semua pemilik toko bunga di Kota Cianter tidak boleh menjual bunga mawar kepada Ricky.Ricky sudah menelepon ke Vila Permai untuk minta bantuan, tapi dia tidak bisa mendapatkan bunganya secepat itu. Karena tidak bisa mendapat bunga dalam waktu singkat, jadi dia hanya bisa menggunakan buket bunga uang dulu.Selain itu, Ricky sudah memborong semua bunga mawar di toko bunga tadi pagi, bahkan bunga di toko bunga daerah pinggiran pun sudah habis diborong bawahannya. Toko-toko belum sempat mengisi kembali stok bunga mereka.Ricky

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1941

    Rombongan pengawal Rika turun dari mobil. Mereka berjalan mendekat, tapi tidak berani melakukan apa pun terhadap Ricky.Status Ricky berbeda, tidak seperti pengagum yang mengejar Riko dulu. Mereka hanya bisa bicara baik-baik, tidak bisa langsung menyeretnya pergi.“Pak Ricky.”Salah satu pengawal berkata dengan sopan, “Pak Ricky, tolong pindahkan mobil Anda agar mobil kami bisa masuk.”Pengawal lainnya juga meminta dengan sopan, “Pak Ricky, tolong berhenti ganggu Den Riko. Den Riko nggak suka sesama pria.”Seandainya Riko menyukai seorang pria, belum tentu juga dia akan suka Ricky. Namun, tampaknya atasan mereka itu juga tidak menyukai perempuan. Mereka telah bekerja untuk Riko selama bertahun-tahun, tapi mereka belum pernah melihat Riko bersikap baik pada perempuan mana pun.Ricky seolah tidak mendengar perkataan kedua pengawal itu. Dia mengetuk jendela mobil Rika, lalu memberi isyarat pada Rika untuk keluar dari mobil atau membuka jendela.“Pak Ricky, Pak Ricky.”Ronald berlari mende

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3364

    Mereka sangat menyayangi Fani, dan itu tulus. Setelah pewaris yang sebenarnya kembali, mereka tetap tidak bisa menerimanya, selalu merasa Felicia adalah penyusup yang merebut semua yang seharusnya milik Fani.  Di hati mereka, ada rasa benci terhadap Felicia. Karena sejak kecil dia hidup di lingkungan yang keras tanpa kasih sayang, Felicia tidak pernah berharap bahwa orang tua kandung atau saudara laki-lakinya akan memperlakukannya dengan baik, sebagaimana dia sendiri juga tidak memiliki banyak rasa terhadap mereka. Hubungan kasih sayang antara orang tua dan anak, saudara laki-laki dan perempuan, memang perlu dipupuk. Karena dia tidak tumbuh besar di sisi orang tua kandung atau saudara laki-lakinya, tidak ada hubungan emosional yang terbentuk. Meskipun sudah kembali ke sisi orang tua kandung selama dua tahun, tetapi itu tidak ada apa-apanya dibandingkan Fani yang tumbuh besar bersama keluarga Gatara sejak kecil. Sekarang, setelah Fani tiada, ayah dan tiga saudara laki-lakinya hanya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3363

    “Felicia, sekarang kamu ada waktu?” tanya Odelina.Felicia menjawab, “Selama kamu membutuhkan bantuan, aku selalu punya waktu.” “Kalau begitu, mari kita tentukan tempat untuk bertemu.” “Kamu yang pilih tempatnya.” Felicia mengangguk, lalu bertanya lagi, “Ada apa?” “Aku baru saja keluar dari Blanche Hotel, dan hampir saja tertabrak dua mobil di depan hotel. Pengemudinya bilang mereka gugup karena melihat banyak orang, lalu salah injak gas. Tapi ada kejanggalan, dan aku rasa ini bukan kecelakaan.” Felicia segera paham. Dia berkata, “Kamu curiga ini ulah mamaku yang menyuruh orang untuk menabrakmu? Mamaku sedang bepergian jauh, seharusnya bukan dia, 'kan?” Meski tahu ibunya bukan orang baik, Felicia tetap berharap ibunya tidak melakukan hal seperti itu. Odelina berkata, “Aku rasa ini bukan mamamu. Mamamu itu licik, kalau dia memang ingin aku mati, dia nggak akan menggunakan trik sepele seperti ini yang mudah ketahuan.” Sebelumnya, Waktu Ricky, dan Rika pergi ke pesta keluarga Gata

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3362

    “Itu yang buat orang curiga.” Dimas berkata, “Mereka kemungkinan besar memang menargetkanmu.” “Aku sedang berpikir, apakah ini perbuatan tanteku atau putranya?” Odelina menganalisis, “Aku rasa bibi nenekku nggak akan buat kesalahan sepele seperti ini. Kalau dia yang mengatur, mereka pasti akan mempercepat mobil saat benar-benar mendekatiku, sehingga aku hampir nggak punya kesempatan untuk menghindar.”“Felicia juga nggak mungkin. Kami cukup dekat.” Meski dalam bisnis mereka adalah saingan, terkadang Odelina merebut pelanggan Felicia, kadang sebaliknya. Di luar itu, mereka bisa berbincang dengan dengan baik. Jika Felicia bukan pewaris utama keluarga Gatara, mungkin mereka bisa menjadi teman baik. Odelina sangat menyukai sifat perempuan itu."Ketiga putra keluarga Gatara mungkin memang ingin membunuhku, terutama Ivan. Aku pernah kirim foto dia dan Fani ke istrinya. Dia pasti bisa menebak itu aku.” “Sekarang Fani sudah meninggal. Mungkin dia ingin membalas dendam untuk Fani.“Bibi ne

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3361

    “Maaf, saya melihat ada banyak orang berdiri di depan hotel, saya langsung panik dan, meskipun berniat menginjak rem, saya malah menginjak gas.” Setelah memarkir mobilnya, pengemudi mobil kedua turun dari mobil sambil terus-menerus meminta maaf. Dia adalah seorang gadis muda, dan tampaknya dia benar-benar panik.Tatapannya melewati kerumunan orang dan jatuh pada Odelina, yang sedang dibantu berdiri. Dengan nada penuh perhatian dan penyesalan, dia bertanya,"Kamu nggak apa-apa? Maaf, benar-benar maaf, aku baru dapat SIM setengah bulan yang lalu, ini pertama kali aku mengemudi keluar rumah. Kalau lihat banyak orang, aku masih nggak bisa menahan diri untuk merasa gugup." Pengemudi mobil pertama sudah membawa mobilnya masuk ke tempat parkir bawah tanah dan menghilang. Odelina melihat gadis muda itu yang terlihat sangat gugup. Wajar gugup kalau dia baru mendapatkan SIM-nya. Karena Odelina tidak mengalami apa-apa, dia berkata,"Aku nggak apa-apa, tapi kamu harus lebih hati-hati. Sebaiknya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3360

    Mobil berhenti di depan Blanche Hotel.Dia mengambil dua tisu untuk mengusap hidungnya yang baru saja bersin, lalu membuang tisu itu ke tempat sampah di pintu hotel. Setelah itu, dia turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam hotel bersama sekretaris dan beberapa anggota tim manajer untuk bertemu dengan klien."Bu Odelina."Para staf Blanche Hotel menyapa Odelina dengan hormat saat melihatnya.Meskipun perempuan itu belum sepenuhnya masuk dalam dunia bisnis di Cianter, tetapi karena dia adalah kakak dari Olivia maka para staf hotel memperlakukannya dengan sangat hormat. Bahkan Ricky yang ada di sini juga bersikap hormat pada perempuan itu.Odelina membalas dengan senyuman tanpa menghentikan langkah kakina. Perempuan itu langsung menuju ruang rapat bersama timnya. Dia sudah mengatur pertemuan dengan klien, tetapi klien belum tiba.Klien tersebut sudah menelepon sebelumnya dan mengatakan bahwa mereka akan tiba dalam beberapa belas menit. Karena Odelina yang ingin bekerja sama dengan or

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3359

    Daniel terdiam sejenak. Setelah membuka pembicaraan, Erik melanjutkan, “Selain itu, kita semua tahu alasan sebenarnya Odelina pergi ke Cianter. Sekarang sudah pasti bahwa mereka adalah keturunan keluarga Gatara. Kalau benar dia mengikuti rencana bibinya untuk menjatuhkan kepala keluarga saat ini dan menggantikannya, maka dia akan menjadi kepala keluarga Gatara.” “Kalau begitu, kamu harus bersiap masuk ke keluarga Gatara. Hal ini juga perlu kamu pertimbangkan. Kakak tahu kamu rela melakukannya demi Odelina, tapi Papa dan Mama mungkin nggak akan mudah menerima hal ini.” Daniel menjawab, “Kak, aku sudah memikirkannya. Aku nggak peduli selama aku bisa bersama Odelina. Bagaimanapun keadaannya, aku terima. Mengenai Papa dan mama, mungkin awalnya mereka akan menolak, tapi aku akan perlahan-lahan membujuk mereka sampai mereka bisa memahami dan menerima.” Erik terdiam sejenak sebelum berkata, “Kalau kamu sudah memikirkan semuanya, Kakak nggak ada lagi yang perlu dikatakan.” “Meski begitu,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3358

    Daniel membayangkan pernikahannya dengan Odelina membuat matanya bersinar penuh harapan. Erik tersenyum dan berkata, “Tentu saja, pernikahan kamu nggak boleh kalah dengan dua sahabatmu itu.” “Nggak perlu tunggu sampai pulang ke rumah malam ini untuk bilang sama Papa dan Mama. Bilang sama mereka saja di grup keluarga.” “Oke,” jawab Daniel. “Odelina di Cianter baik-baik saja, 'kan? Kalau dia butuh bantuan, suruh dia jangan ragu untuk mengatakannya. Meskipun kita berjauhan, kita tetap bisa membantunya kalau dia butuh.” Sejak Daniel mengalami kecelakaan dan Odelina datang merawatnya, keluarga Lumanto mulai menganggap Odelina sebagai menantu mereka. Jika Odelina membutuhkan bantuan di sana, keluarga Lumanto tidak akan tinggal diam. “Untuk saat ini, dia belum butuh bantuan. Bahkan kalau ada masalah, dia pasti akan cari cara untuk selesaikan sendiri,” kata Daniel sambil bersandar di kursi.“Melihat dia perlahan-lahan jadi lebih kuat dan terus berkembang, rasanya sangat berbeda. Setelah

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3357

    "Apa yang barusan membuatmu tertawa?" tanya Erik lagi.Daniel dengan jujur menjawab, "Baru saja telepon Odelina. Aku memikirkan bahwa kami akan segera menikah, jadi aku nggak bisa menahan senyum." "Kamu sudah melamarnya?" tanya Erik."Sudah, tapi dulu saat aku melamar, dia nggak menerimanya. Kak, aku nggak tidak akan membiarkannya merasa direndahkan.""Aku akan melamarnya lagi nanti saat dia kembali ke Mambera. Aku akan mengatur semuanya di luar, mendekorasi tempat lamaran dengan baik, dan aku mau melamarnya di depan umum. Aku ingin menunjukkan ke Roni dan keluarganya bahwa melepaskan Odelina adalah kerugian terbesar mereka." "Roni memang nggak pantas untuk Odelina." Daniel memendam tekad untuk membuat keluarganya Roni menyesal. Erik tertawa dan berkata, "Mereka sudah lama menyesal, tapi penyesalan itu nggak ada gunanya sekarang." "Benar, setelah mengalami satu pernikahan yang gagal, dia pasti ada trauma. Kalau bukan karena ketulusanmu, keteguhan hatimu, dan fakta bahwa dia melihat

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3356

    Mereka akan terlebih dahulu mendaftarkan pernikahan mereka, tetapi tidak akan segera mengadakan upacara pernikahan. Setelah dia bisa berjalan seperti orang normal, barulah mereka akan mengadakan resepsi pernikahan. “Kalau begitu, sampai jumpa akhir pekan.” “Iya, sampai jumpa akhir pekan.” Dengan penuh rasa enggan, Daniel berkata, “Kamu lanjut bekerja dulu, aku juga akan bekerja. Aku nggak akan menyita waktumu, tapi ingatlah untuk menjaga kesehatan. Kesehatan adalah yang terpenting.” “Uang nggak akan pernah habis untuk dicari, dan kestabilan perusahaan juga bukan sesuatu yang bisa dicapai dalam satu hari. Itu memerlukan waktu dan usaha.” Daniel khawatir Odelina akan terlalu terburu-buru sehingga melelahkan dirinya sendiri. Perempuan itu mengangguk dan menjawab, “Aku tahu, aku akan menjaga kesehatanku. Kamu juga, ya. Kalau begitu, kita lanjut bicara nanti malam.” Setelah menutup telepon, Daniel masih enggan meletakkan ponselnya. Dia memandangi ponselnya sambil tersenyum, membayangk

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status