“Benar, kakakku nggak suka Pak Ricky. Kalau aku sangat suka Pak Ricky. Bagaimana kalau Pak Ricky terima saja aku. Aku dan kakakku saudara kembar. Kami terlihat sangat mirip. Kamu terima aku juga sama saja.”Ronald menghampiri sambil terkekeh. Begitu dipelototi kakaknya, dia langsung menggosok hidungnya dan tidak berani tertawa lagi.Manik hitam Ricky terpaku pada wajah Rika yang tampan. Dia membayangkan kalau Rika memiliki rambut panjang dan mengenakan pakaian perempuan, Rika pasti akan terlihat sangat cantik bak bidadari. Rika akan menjadi perempuan tercantik di antara semua perempuan yang pernah dia lihat.“Pak Riko, setiap orang berhak mengejar cintanya. Aku rasa Pak Riko adalah pasangan masa depanku. Aku suka Pak Riko, ingin kejar Pak Riko. Aku tahu untuk saat ini Pak Riko belum bisa terima perasaanku. Nggak apa-apa, seiring waktu berlalu, Pak Riko akan terbiasa. Aku juga akan membiarkan waktu dan tindakan untuk membuktikan kalau aku serius terhadap Pak Riko. Perasaanku nggak akan
Pengurus rumah meminta Ricky untuk duduk di sofa setelah dia masuk ke dalam rumah. “Pak Ricky mau minum apa?” tanya pengurus rumah sopan. Majikannya pernah mengatakan kalau setiap orang yang datang ke rumah mereka adalah tamu. Oleh karena itu, pengurus rumah tangga memperlakukan Ricky dengan hormat layaknya seorang tamu.“Air putih hangat saja. Terima kasih,” jawab Ricky cepat. “Baik, mohon tunggu sebentar,” balas pengurus rumah lalu berbalik dan pergi untuk mengambil segelas air hangat. Makanan kecil dan buah-buahan telah terhidang di atas meja teh ketika Ronald datang. Kemudian dia langsung menuju lemari es tanpa meminta bantuan pengurus rumah tangga untuk mengambil sebotol air minum. Ronald bergegas membuka tutup botol air minum itu lalu meminumnya yang berhasil membuat tubuhnya kembali segar. “Hari ini panas sekali, jadi minum minuman dingin benar-benar menyegarkan,” ujar Ronald.“Pak Ronald, Pak Rhoma terus mengomentari tentang kebiasaan Bapak ini,” balas pengurus rumah. “Me
“Aku tahu apa yang kakakku suka. Tapi, kenapa juga aku harus memberitahumu? Itu kan sama saja aku mengkhianati kakakku. Aku nggak mau mengkhianati kakakku,” ujar Ronald. Ricky langsung tertawa di dalam hatinya. Dia juga tidak banyak berharap bisa mendapatkan informasi tentang apa yang Rika suka dari Ronald. Ricky lebih berharap untuk mendapatkan informasi dari kedua orang tua mereka karena hal itu terasa lebih mudah baginya. Walaupun Ronald terlihat ceroboh dan lucu, dia sangatlah protektif dengan kakaknya. “Kakakmu langsung ke atas setelah sampai rumah?” tanya Ricky sambil meletakkan rangkaian bunga uang di sampingnya. Kemudian dia mengambil segelas air yang tersedia di atas meja lalu meminumnya sambil melihat ke lantai atas. “Kakakku mau pergi ke acara jamuan makan sebentar lagi. Dia biasa mandi dan mengganti pakaian lalu makan sebelum pergi keluar sambil membawa dua botol anggur,” jawab Ronald.“Kenapa dia bawa dua botol anggur? Apa kalian biasa membawa dua botol anggur ke acara
Ricky langsung menoleh dan menatap Ronald lalu berkata, “Memangnya keuntungan apa yang bisa aku dapatkan kalau berbaik hati sama kamu? Apa kamu bisa membungkus kakakmu itu dan memberikannya padaku? Aku akan berusaha membuatmu senang kalau memang kamu bisa melakukannya.”“Mana mungkin aku berani melakukannya, sekalipun aku mau. Kakakku pasti akan memukulku sampai mati kalau aku berani memberikannya sama kamu. Apa kamu nggak tahu kalau selama ini aku selalu hidup dalam cengkeraman dia? Setiap hari, aku harus merasakan tekanan dari orang itu. Jangan kamu pikir aku terlihat baik-baik saja selama ini dengan semua pencapaian yang aku dapatkan. Semua itu cuma ilusi dan omong kosong belaka,” ujar Ronald berusaha terlihat menyedihkan. “Dia tuh orangnya sangat ringan tangan dan suka melakukan kekerasan. Jadi, mungkin saja dia akan melakukan kekerasan sama kamu nanti,” lanjut Ronald. “Kebetulan, dong! Aku juga orangnya suka kekerasan. Aku mencari pasangan yang bisa aku ajak bertarung. Siapa pun
“Pak Ricky, saya tidak punya waktu untuk mengurusi Bapak. Bapak bisa duduk dan makan bersama kami kalau memang Bapak lapar. Tapi, silakan pergi dan bawa bunga itu kalau memang Bapak nggak lapar,” ujar Rika tegas. “Kasih saja sama aku ….” Ronald tiba-tiba tidak berani melanjutkan perkataannya setelah Rika memelototinya.Ricky dengan cepat langsung duduk di sebelah Rika lalu berkata tanpa merasa sungkan, “Aku lapar, kok. Aku mau makan bersama Pak Riko. Aku nggak akan maksa Pak Riko untuk menerima bunga dariku. Tapi, aku akan terus mengirimi bunga uang ini mulai dari hari ini sampai kamu bersedia menerima bunga.”“Apa Bapak tidak akan mengirimkan bunga lagi kalau saya menerimanya sekarang?” tanya Rika. “Nggak begitu juga, sih. Aku akan semakin ingin mengirimkan lebih banyak bunga lagi kalau kamu menerima bungaku ini,” jawab Ricky sambil tersenyum. Rika langsung mengerucutkan bibirnya setelah mendengar jawaban Ricky sambil berpura-pura tidak mengatakan apa pun. Tidak lama kemudian, pen
Tidak lama kemudian, rombongan mobil itu tiba di depan lobi Amber Palace Hotel. Hanya ada beberapa tempat parkir mobil yang tepat berada di depan lobi. Karena tempat parkir itu hanya diperuntukkan bagi Rika dan timnya. Siapa pun tidak boleh menempati tempat parkir itu tidak peduli posisi ataupun jabatannya. Semua mobil selain mobil milik Rika harus diparkir di area basemen. Ricky menghentikan mobilnya tepat di depan lobi Amber Palace Hotel yang berhasil menarik perhatian Rika. Di depan lobi hotel sudah berjejer banyak perempuan cantik yang mengenakan gaun malam indah dengan perhiasan yang bertatahkan permata. Keberadaan mereka di depan lobi terlihat sangat mencolok sekaligus indah di saat yang bersamaan. Ricky merasa para perempuan itu sedang berjalan menghampirinya ketika dia keluar dari dalam mobil. Ada apa ini? Ricky terus menatap ke arah para perempuan itu. Dia tidak menyangka kalau dirinya bisa menarik perhatian para perempuan Kota Cianter. “Pak Riko!”“Pak Ronald!”Ricky lan
Para perempuan itu tiba-tiba saja mengepung Ricky sebelum Ricky sempat masuk ke dalam hotel. Para perempuan ini bekerja sama untuk menghadapi rival mereka dalam masalah percintaan. Mereka semua adalah orang-orang yang sangat kompetitif dan mereka juga sadar kalau ada banyak sekali orang yang menyukai Riko. Namun, mereka tidak pernah menyangka akan mendapatkan saingan seorang laki-laki. Bahkan, laki-laki itu berasal dari keluarga Adhitama yang sangat terkenal di negara ini. Walaupun mereka diperingatkan oleh para tetua mereka untuk tidak melakukan apa pun yang akan menyinggung Ricky, mereka tetap saja berusaha untuk mengincar Ricky. Ricky dikepung oleh lusinan perempuan sebelum dia sempat masuk ke dalam hotel. Untung saja, Ricky memiliki lidah yang tajam, jadi dia bisa menghadapi para perempuan kaya itu dalam pertarungan verbal. Sampai akhirnya, para perempuan itu tidak lagi bisa membalas perkataan Ricky. Kemudian Ricky masuk ke dalam hotel dengan dada terangkat seakan dia baru saja m
“Pak Riko, saya tidak apa-apa, kok,” ujar Felicia cepat. Dia sempat mencuri pandang ke arah Rika lalu buru-buru kembali menundukkan kepalanya dan berkata dengan malu-malu, “Pak Riko, maaf, ya. Saya yang jalannya tidak hati-hati sampai menabrak pengawal Bapak.”“Saya yang seharusnya minta maaf. Saya sudah membawa banyak sekali pengawal di tempat yang banyak orang seperti ini sampai pengawal saya menabrak Bu Felicia. Tapi, untung saja Bu Felicia baik-baik saja,” ujar Rika lembut. Rika biasanya selalu bersikap dingin dan acuh tak acuh kepada para perempuan yang menjadi penggemarnya. Namun, suara Rika berubah lembut dan terdengar lebih hangat ketika berhadapan dengan Felicia yang merupakan perempuan yang dia kagumi. Di mata orang lain yang melihat kejadian ini, Felicia sudah menggunakan cara paling klise hanya untuk menarik perhatian Riko Arahan. “Ternyata, perempuan kampungan itu juga mau sama Pak Riko.”“Dia adalah pewaris keluarga Gatara yang akan menjadi kepala keluarga Gatara nant
Giselle mengeluarkan suara manja saat berbicara. Lota tertawa di telepon, "Dari suaramu, aku bisa mendengar kegembiraanmu. Sepertinya saranmu berhasil digunakan dengan baik." "Ya, memang berhasil. Sangat efektif. Si Buta itu sekarang seharusnya sudah percaya bahwa Lisa itu bukan Giselle. Tentu saja, ini juga berkat kehebatan Pak Lota yang begitu cepat menemukan pengganti yang sangat mirip denganku." "Melihat pengganti itu, aku sendiri hampir mengira dia adalah saudara kembarku. Bentuk tubuh, wajah, suara dan semuanya sangat mirip." Sekarang Giselle percaya bahwa dua orang yang tidak memiliki hubungan darah pun bisa memiliki kemiripan yang luar biasa. Sama seperti dia dan penggantinya. Mereka tidak memiliki hubungan darah. Sebelum pengganti itu muncul, mereka bahkan belum pernah bertemu. Saat pertama kali bertemu, pengganti itu juga terkejut. Keduanya sempat berpikir bahwa orang tua mereka memiliki anak lain di luar nikah. Karena hal ini, Giselle semakin takut pada Lota. Lelaki itu
Calvin tampak serius dan berkata, "Kamu paling tahu bagaimana sifat adik perempuanmu. Bahkan ayah dan ibunya nggak bisa mendidiknya dengan baik, tapi sekarang orang itu bisa membuatnya berubah menjadi seorang wanita terhormat. Meskipun masih kurang sedikit, itu sudah sangat luar biasa." "Nanti aku akan bicara dengan Kakak." Rosalina berkata, "Sepertinya mereka datang untuk mencari Olivia, hanya saja aku tidak tahu alasannya." Lelaki itu menenangkannya dan berkata, "Jangan terlalu banyak berpikir, nanti juga akan terungkap. Setelah karyawanmu kembali, kita pergi makan." "Kita makan di rumah lama atau di hotel?" "Di hotel saja, rumah lama terlalu jauh." Meskipun para tetua masih berada di Vila Permai dan akan segera pergi, Calvin dan yang lainnya telah kembali ke kehidupan normal mereka. Mereka yang harus bekerja kembali bekerja, sementara yang masih sekolah tetap melanjutkan sekolahnya. Saat ini liburan baru saja dimulai. Sebagian besar siswa sudah libur, tetapi Sandy yang merupa
Saat Giselle baru keluar dari penjara, tangannya memang menjadi sedikit kasar, kulitnya juga menjadi sedikit lebih gelap. Setelah beberapa waktu, tangannya kembali ke tangan yang putih, lembut dan halus seperti sebelumnya. Bagaimanapun juga, Giselle baru berusia 21 tahun. Setelah Tahun Baru baru berusia 21 tahun. Jadi sekarang dia masih berusia 20 tahun.Perempuan seusia ini bagaikan bunga segar. Kulit rusak juga bisa pulih dengan cepat. Setelah keluar dari penjara, Giselle tidak mau pergi cari kerja. Dia menggunakan uang yang dia bawa pergi. Setelah uangnya habis, dia akan minta lagi pada adiknya. Dia menjalani kehidupan yang cukup enak. Orang yang tidak pernah bekerja tentu saja memiliki tangan yang halus dan lembut.Sedangkan tangan si Giselle palsu itu tidak cukup putih, juga tidak cukup halus dan lembut. Ada kapalan di tangannya. Kukunya sangat pendek, tidak dicat dengan cat kuku pula. Giselle sangat suka memakai cat kuku, dia juga suka memanjangkan kukunya.Sejak kecil Giselle su
“Aku pergi. Sekarang juga aku pergi.”Giselle tidak berani mengatakan kata-kata buruk lagi, juga tidak berani tinggal lebih lama. Begitu Calvin berteriak menyuruhnya pergi, dia langsung berbalik dan berlari kembali ke mobilnya, lalu membuka pintu dan masuk. Tak lama kemudian, mobilnya meninggalkan Spring Blossom.Nama toko bunga Rosalina sangat bagus. Spring Blossom, musim semi bunga bermekaran. Namun, di sana sama sekali tidak menyenangkan. Kalau tinggal terlalu lama di sana, bisa-bisa gigi pun melayang.Setelah Giselle pergi, Lisa juga tidak ingin berlama-lama. Dia pun berkata kepada Rosalina, “Bu Rosalina, aku pergi dulu. Besok aku baru datang lagi ambil bunga yang aku pesan.”“Oke,” jawab Rosalina.Lisa diam-diam melirik Calvin, lalu dia pergi bersama dua pengawalnya. Rosalina keluar dari toko dan melihat mobil Lisa melaju pergi. Hingga mobil itu menghilang di ujung jalan, dia baru kembali ke dalam toko.“Kenapa kamu ada waktu buat datang ke sini?” tanya Rosalina kepada suaminya de
Hebat sekali. Memang patut diacungi jempol.“Calvin.”Rosalina berjalan mendekat dan meraih tangan suaminya, lalu berkata lembut, “Dia hanya anjing gila yang suka sembarang gigit orang. Nggak usah pedulikan dia, jangan biarkan dia buat kamu marah. Nggak sepadan, Sayang. Aku sudah sering dimarahinya, sudah mati rasa. Mulut, mulut dia. Dia mau marah apa terserah dia. Kalau aku nggak tahan, aku tinggal suruh orang tampar dia.”Ekspresi tegas Stefan tiba-tiba berubah lembut. Giselle palsu tidak bisa menahan rasa cemburu ketika melihat perubahan ekspresi pria itu. Saat berhadapan dengannya, Calvin bersikap begitu dingin, seolah ingin mencabik-cabiknya. Namun di depan Rosalina, dia menjadi begitu lembut. Pria keluarga Adhitama benar-benar sayang istri.“Aku nggak tahan dengar ada yang hina kamu seperti itu. Kamu murah hati, nggak mau permasalahkan itu dengannya. Tapi aku nggak bisa seperti kamu. Kalau nggak dengar , aku nggak masalah. Tapi kalau sudah dengar, aku harus kasih dia pelajaran.”
“Pak Calvin sudah ada di sini. Perempuan ini nggak tahu malu, terus marahi Bu Rosalina. Aku barusan sudah kasih pelajaran, tapi dia masih saja begitu. Bu Rosalina baik hati. Nggak ada gunanya bahas persaudaraan saat berhadapan dengan orang seperti ini. Kasih pelajaran saja, habis itu usir dia.” Lisa bicara lebih dulu.Calvin hanya meliriknya sekilas, lalu menatap Giselle dengan dingin. “Rosalina terus maafkan kamu karena kamu adik yang lahir dari mama yang sama dengannya. Kamu malah semakin bertingkah. Rosalina bisa saja nggak mau perhitungan denganmu. Tapi aku nggak semurah hati itu. Hina istriku sama saja dengan hina aku. Dari dulu aku suka tampar orang yang berani hina aku.”“Tampar dia dulu, biar dia tahu apa artinya mulutmu harimaumu,” perintah Calvin kepada pengawalnya.Pengawal Calvin tidak bersikap lembut hanya karena Giselle perempuan. Dia menampar wajah Giselle beberapa kali, sampai Giselle bengong sendiri. Ternyata Calvin juga bisa memukul orang. Ralat, bukan memukul dengan
Giselle palsu tersadar. Dia takut ketahuan. Dia pun buru-buru berkata, “Aku benci Rosalina. Aku memang ingin marahi dia. Memangnya kenapa?”Usai berkata, Giselle palsu berlari ke arah mobilnya dan cepat-cepat masuk ke dalam mobil, ingin segera pergi. Siapa sangka, ada sosok yang begitu cepat sehingga berhasil mengejarnya sampai ke samping mobil. Sebelum dia sempat menutup pintu, sebuah tangan besar dan kuat masuk ke dalam mobil, lalu mencengkeram salah satu pergelangan tangannya dan menariknya keluar dari mobil dengan kasar.Giselle melihat pemilik tangan itu. Ternyata pengawal keluarga Adhitama. Pengawal keluarga Adhitama benar-benar hebat. Padahal Giselle merasa dirinya sudah sangat cepat, tapi ternyata dia masih kalah cepat.Pengawal itu menarik Giselle kembali ke depan Calvin. Lisa memelototi Giselle dengan tajam. Sekalipun dia tidak pintar dan IQ-nya terbatas, pengganti ini juga tidak boleh membuatnya terlihat begitu bodoh.Calvin sudah ada di sini, si pengganti ini masih berani p
“Bu Lisa.”Saat Giselle hendak diusir keluar, Rosalina akhirnya buka suara. Dia menatap Giselle palsu yang sedang ditahan oleh pengawal Lisa, dalam kondisi tidak mampu melawan serta tidak bisa berteriak.Setelah itu, Rosalina berkata, “Bu Rosalina, adikku ini kalau ngomong suka nggak pakai otak. Dulu dia terlalu dimanja orang tuanya, sampai nggak kenal rasa takut. Maaf sudah menyinggung Bu Lisa barusan. Sekarang Bu Lisa sudah kasih dia pelajaran. Untuk kali ini biarkan saja, usir saja dia.”Lisa masih memasang wajah tegas. “Bu Rosalina, kamu terlalu baik sebagai kakak, makanya kamu ditindas dia terus. Aku dengar dulu dia sering tindas kamu.”“Yang lalu sudah berlalu. Aku nggak ingin permasalahkan hal itu lagi.” Rosalina bersikap murah hati dan berkata, “Anggap saja dia anjing. Kita manusia kalau digigit anjing, kita nggak bisa balas gigit, kan.”Lisa mengumpat dalam hati. Rosalina, kau anjingnya. Seluruh keluargamu anjing. Setelah menyadari seluruh keluarga Rosalina berarti dirinya ter
Rosalina menatap Giselle. Awalnya Giselle diam saja, tidak memberikan reaksi apa pun. Toh, orang yang dibicarakan Lisa bukanlah dia. Begitu Rosalina menatapnya, dia baru sadar. Sekarang dia adalah Giselle.Giselle pun langsung berteriak, “Dia yang sudah rebut harta keluargaku. Dia juga yang blokir kartu bank-ku, buat aku nggak bisa ambil uang bulananku. Dia juga suruh adikku untuk kurangi biaya hidup yang diberikan ke aku sebanyak 70 persen.”“Sekarang aku nggak punya uang juga gara-gara dia. Kalau bukan cari dia, aku cari siapa? Kenapa aku harus kerja? Aku anak keluarga Siahaan, orang tuaku wariskan harta ratusan miliar untukku. Aku punya uang yang nggak akan pernah habis. Untuk apa aku kerja? Kalau kerja, satu bulannya bisa dapat berapa? Nggak sebanyak uang saku bulananku dulu.”Dulu, Giselle mendapat uang saku bulanan sebesar 600 juta. Jika dia perlu membeli sesuatu yang besar, misalnya mobil mewah, dia hanya perlu bermanja di depan orang tuanya. Nanti mereka akan membelikannya untu