Pengurus rumah meminta Ricky untuk duduk di sofa setelah dia masuk ke dalam rumah. “Pak Ricky mau minum apa?” tanya pengurus rumah sopan. Majikannya pernah mengatakan kalau setiap orang yang datang ke rumah mereka adalah tamu. Oleh karena itu, pengurus rumah tangga memperlakukan Ricky dengan hormat layaknya seorang tamu.“Air putih hangat saja. Terima kasih,” jawab Ricky cepat. “Baik, mohon tunggu sebentar,” balas pengurus rumah lalu berbalik dan pergi untuk mengambil segelas air hangat. Makanan kecil dan buah-buahan telah terhidang di atas meja teh ketika Ronald datang. Kemudian dia langsung menuju lemari es tanpa meminta bantuan pengurus rumah tangga untuk mengambil sebotol air minum. Ronald bergegas membuka tutup botol air minum itu lalu meminumnya yang berhasil membuat tubuhnya kembali segar. “Hari ini panas sekali, jadi minum minuman dingin benar-benar menyegarkan,” ujar Ronald.“Pak Ronald, Pak Rhoma terus mengomentari tentang kebiasaan Bapak ini,” balas pengurus rumah. “Me
“Aku tahu apa yang kakakku suka. Tapi, kenapa juga aku harus memberitahumu? Itu kan sama saja aku mengkhianati kakakku. Aku nggak mau mengkhianati kakakku,” ujar Ronald. Ricky langsung tertawa di dalam hatinya. Dia juga tidak banyak berharap bisa mendapatkan informasi tentang apa yang Rika suka dari Ronald. Ricky lebih berharap untuk mendapatkan informasi dari kedua orang tua mereka karena hal itu terasa lebih mudah baginya. Walaupun Ronald terlihat ceroboh dan lucu, dia sangatlah protektif dengan kakaknya. “Kakakmu langsung ke atas setelah sampai rumah?” tanya Ricky sambil meletakkan rangkaian bunga uang di sampingnya. Kemudian dia mengambil segelas air yang tersedia di atas meja lalu meminumnya sambil melihat ke lantai atas. “Kakakku mau pergi ke acara jamuan makan sebentar lagi. Dia biasa mandi dan mengganti pakaian lalu makan sebelum pergi keluar sambil membawa dua botol anggur,” jawab Ronald.“Kenapa dia bawa dua botol anggur? Apa kalian biasa membawa dua botol anggur ke acara
Ricky langsung menoleh dan menatap Ronald lalu berkata, “Memangnya keuntungan apa yang bisa aku dapatkan kalau berbaik hati sama kamu? Apa kamu bisa membungkus kakakmu itu dan memberikannya padaku? Aku akan berusaha membuatmu senang kalau memang kamu bisa melakukannya.”“Mana mungkin aku berani melakukannya, sekalipun aku mau. Kakakku pasti akan memukulku sampai mati kalau aku berani memberikannya sama kamu. Apa kamu nggak tahu kalau selama ini aku selalu hidup dalam cengkeraman dia? Setiap hari, aku harus merasakan tekanan dari orang itu. Jangan kamu pikir aku terlihat baik-baik saja selama ini dengan semua pencapaian yang aku dapatkan. Semua itu cuma ilusi dan omong kosong belaka,” ujar Ronald berusaha terlihat menyedihkan. “Dia tuh orangnya sangat ringan tangan dan suka melakukan kekerasan. Jadi, mungkin saja dia akan melakukan kekerasan sama kamu nanti,” lanjut Ronald. “Kebetulan, dong! Aku juga orangnya suka kekerasan. Aku mencari pasangan yang bisa aku ajak bertarung. Siapa pun
“Pak Ricky, saya tidak punya waktu untuk mengurusi Bapak. Bapak bisa duduk dan makan bersama kami kalau memang Bapak lapar. Tapi, silakan pergi dan bawa bunga itu kalau memang Bapak nggak lapar,” ujar Rika tegas. “Kasih saja sama aku ….” Ronald tiba-tiba tidak berani melanjutkan perkataannya setelah Rika memelototinya.Ricky dengan cepat langsung duduk di sebelah Rika lalu berkata tanpa merasa sungkan, “Aku lapar, kok. Aku mau makan bersama Pak Riko. Aku nggak akan maksa Pak Riko untuk menerima bunga dariku. Tapi, aku akan terus mengirimi bunga uang ini mulai dari hari ini sampai kamu bersedia menerima bunga.”“Apa Bapak tidak akan mengirimkan bunga lagi kalau saya menerimanya sekarang?” tanya Rika. “Nggak begitu juga, sih. Aku akan semakin ingin mengirimkan lebih banyak bunga lagi kalau kamu menerima bungaku ini,” jawab Ricky sambil tersenyum. Rika langsung mengerucutkan bibirnya setelah mendengar jawaban Ricky sambil berpura-pura tidak mengatakan apa pun. Tidak lama kemudian, pen
Tidak lama kemudian, rombongan mobil itu tiba di depan lobi Amber Palace Hotel. Hanya ada beberapa tempat parkir mobil yang tepat berada di depan lobi. Karena tempat parkir itu hanya diperuntukkan bagi Rika dan timnya. Siapa pun tidak boleh menempati tempat parkir itu tidak peduli posisi ataupun jabatannya. Semua mobil selain mobil milik Rika harus diparkir di area basemen. Ricky menghentikan mobilnya tepat di depan lobi Amber Palace Hotel yang berhasil menarik perhatian Rika. Di depan lobi hotel sudah berjejer banyak perempuan cantik yang mengenakan gaun malam indah dengan perhiasan yang bertatahkan permata. Keberadaan mereka di depan lobi terlihat sangat mencolok sekaligus indah di saat yang bersamaan. Ricky merasa para perempuan itu sedang berjalan menghampirinya ketika dia keluar dari dalam mobil. Ada apa ini? Ricky terus menatap ke arah para perempuan itu. Dia tidak menyangka kalau dirinya bisa menarik perhatian para perempuan Kota Cianter. “Pak Riko!”“Pak Ronald!”Ricky lan
Para perempuan itu tiba-tiba saja mengepung Ricky sebelum Ricky sempat masuk ke dalam hotel. Para perempuan ini bekerja sama untuk menghadapi rival mereka dalam masalah percintaan. Mereka semua adalah orang-orang yang sangat kompetitif dan mereka juga sadar kalau ada banyak sekali orang yang menyukai Riko. Namun, mereka tidak pernah menyangka akan mendapatkan saingan seorang laki-laki. Bahkan, laki-laki itu berasal dari keluarga Adhitama yang sangat terkenal di negara ini. Walaupun mereka diperingatkan oleh para tetua mereka untuk tidak melakukan apa pun yang akan menyinggung Ricky, mereka tetap saja berusaha untuk mengincar Ricky. Ricky dikepung oleh lusinan perempuan sebelum dia sempat masuk ke dalam hotel. Untung saja, Ricky memiliki lidah yang tajam, jadi dia bisa menghadapi para perempuan kaya itu dalam pertarungan verbal. Sampai akhirnya, para perempuan itu tidak lagi bisa membalas perkataan Ricky. Kemudian Ricky masuk ke dalam hotel dengan dada terangkat seakan dia baru saja m
“Pak Riko, saya tidak apa-apa, kok,” ujar Felicia cepat. Dia sempat mencuri pandang ke arah Rika lalu buru-buru kembali menundukkan kepalanya dan berkata dengan malu-malu, “Pak Riko, maaf, ya. Saya yang jalannya tidak hati-hati sampai menabrak pengawal Bapak.”“Saya yang seharusnya minta maaf. Saya sudah membawa banyak sekali pengawal di tempat yang banyak orang seperti ini sampai pengawal saya menabrak Bu Felicia. Tapi, untung saja Bu Felicia baik-baik saja,” ujar Rika lembut. Rika biasanya selalu bersikap dingin dan acuh tak acuh kepada para perempuan yang menjadi penggemarnya. Namun, suara Rika berubah lembut dan terdengar lebih hangat ketika berhadapan dengan Felicia yang merupakan perempuan yang dia kagumi. Di mata orang lain yang melihat kejadian ini, Felicia sudah menggunakan cara paling klise hanya untuk menarik perhatian Riko Arahan. “Ternyata, perempuan kampungan itu juga mau sama Pak Riko.”“Dia adalah pewaris keluarga Gatara yang akan menjadi kepala keluarga Gatara nant
Namun, Felicia selalu merahasiakan tentang bisnisnya dari keluarga angkatnya karena tidak ingin mereka menganggapnya sebagai makhluk pengisap darah. Sampai akhirnya, ada satu kejadian yang mengubah hidupnya. Dia mengetahui kalau dirinya adalah putri dari seorang miliuner. Ayah angkatnyalah yang memulai semua masalah ini sejak Felicia lahir di dunia.Jadi, ayah angkatnya menukar Felicia yang baru lahir dengan Fany yang merupakan anak kandung ayah angkatnya. Kejadian inilah yang langsung mengubah hidupnya. Dia harus hidup dalam kehidupan yang sangat keras sampai dia dewasa. Kedua orang tua kandung dan ketiga kakak Felicia mengetahui hal ini, tapi mereka tetap sangat menyayangi Fani si putri palsu. Bahkan, orang tua kandung Felicia hanya menghukum ayah Fani seorang ketika mengetahui masalah ini dan tetap menganggap Fani sebagai anak mereka. Felicia dan Fani lahir di tanggal, bulan dan tahun yang sama. Namun, Fani lahir lebih cepat 10 menit dari Felicia. Felicia tetap menjadi ahli waris
Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l
Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan
Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua
“Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan
Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju
“Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,
Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.
Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun
Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela