Rika mengerutkan bibir dan berkata, “Nanti malam ikut aku ke perjamuan makan malam.”“Oke.”Ronald tidak menolak ajakan kakaknya, lalu dia bertanya, “Kak, pulang kerja sekarang?”“Hmm.”“Kalau begitu aku pulang juga. Aku ikut kamu pulang dan makan di rumah.”Kakak beradik ini biasanya tinggal di rumah terpisah. Mereka tidak tinggal bersama. Sesekali mereka akan kembali ke rumah orang tua bersama. Sering kali, Ronald pergi ke rumah Rika untuk makan. Kakaknya sangat pilih-pilih makanan. Masakan koki di rumah kakaknya sangat lezat.Rika tidak mengatakan apa-apa lagi dan langsung menutup telepon. Setelah keluar dari ruangan kantornya, Rika bertanya pada sekretarisnya, “Pak Ricky nggak tunggu di depan pintu lagi, kan?”Meskipun Adhitama Group memiliki beberapa hotel di Kota Cianter yang semuanya dikelola Ricky, karena hotel-hotel tersebut beroperasi secara normal, Ricky selaku general manajer sebenarnya tidak memiliki hal-hal penting yang harus diurus. Oleh sebab itu, Ricky punya lebih bany
“Kalau Pak Riko seorang perempuan dan berdiri bersama Pak Ricky, mereka akan menjadi pasangan yang sangat serasi. Sekalipun mereka berdua sama-sama pria, berdiri bersama saja bisa buat orang merasa kalau mereka adalah pasangan.”“Pantas saja hanya beberapa kali bertemu Pak Riko, Pak Ricky sudah jatuh cinta pada Pak Riko. Menurutmu, Pak Riko akhirnya bakal terima perasaan Pak Ricky, nggak?”Rekannya berkata, “Mana mungkin? Pak Riko seorang pria normal, dia nggak akan terima perasaan Pak Ricky. Pak Ricky juga belum tentu benar-benar suka Pak Riko. Aku dengar dari Pak Ronald, Pak Ricky didesak keluarganya untuk segera menikah. Keluarganya sudah pilihkan calon istri untuknya, tapi dia nggak suka. Makanya dia cari alasan ada perjalanan bisnis ke Kota Cianter. Setelah itu, dia gunakan Pak Riko untuk buat skandal kalau dia suka sesama jenis.”Rika tidak tahu obrolan kedua petugas resepsionis itu. Begitu keluar dari gedung kantor, dia secara naluriah melihat ke depan pintu perusahaan lebih dul
Ricky jauh lebih licik dari Stefan. Mobil Ricky diparkir menyamping di depan pintu gerbang vila. Rombongan mobil Rika terpaksa berhenti, tidak bisa masuk.Pada saat mobil pribadi Rika muncul di hadapannya, Ricky pun keluar dari mobil sambil membawa buket mawar besar.Beda dengan buket bunga tadi pagi. Kali ini dia menggunakan uang pecahan seratus ribu dan lima puluh ribu dan meminta seseorang membantunya membuat buket bunga uang. Karena Rika sudah mengumumkan kalau semua pemilik toko bunga di Kota Cianter tidak boleh menjual bunga mawar kepada Ricky.Ricky sudah menelepon ke Vila Permai untuk minta bantuan, tapi dia tidak bisa mendapatkan bunganya secepat itu. Karena tidak bisa mendapat bunga dalam waktu singkat, jadi dia hanya bisa menggunakan buket bunga uang dulu.Selain itu, Ricky sudah memborong semua bunga mawar di toko bunga tadi pagi, bahkan bunga di toko bunga daerah pinggiran pun sudah habis diborong bawahannya. Toko-toko belum sempat mengisi kembali stok bunga mereka.Ricky
Rombongan pengawal Rika turun dari mobil. Mereka berjalan mendekat, tapi tidak berani melakukan apa pun terhadap Ricky.Status Ricky berbeda, tidak seperti pengagum yang mengejar Riko dulu. Mereka hanya bisa bicara baik-baik, tidak bisa langsung menyeretnya pergi.“Pak Ricky.”Salah satu pengawal berkata dengan sopan, “Pak Ricky, tolong pindahkan mobil Anda agar mobil kami bisa masuk.”Pengawal lainnya juga meminta dengan sopan, “Pak Ricky, tolong berhenti ganggu Den Riko. Den Riko nggak suka sesama pria.”Seandainya Riko menyukai seorang pria, belum tentu juga dia akan suka Ricky. Namun, tampaknya atasan mereka itu juga tidak menyukai perempuan. Mereka telah bekerja untuk Riko selama bertahun-tahun, tapi mereka belum pernah melihat Riko bersikap baik pada perempuan mana pun.Ricky seolah tidak mendengar perkataan kedua pengawal itu. Dia mengetuk jendela mobil Rika, lalu memberi isyarat pada Rika untuk keluar dari mobil atau membuka jendela.“Pak Ricky, Pak Ricky.”Ronald berlari mende
“Benar, kakakku nggak suka Pak Ricky. Kalau aku sangat suka Pak Ricky. Bagaimana kalau Pak Ricky terima saja aku. Aku dan kakakku saudara kembar. Kami terlihat sangat mirip. Kamu terima aku juga sama saja.”Ronald menghampiri sambil terkekeh. Begitu dipelototi kakaknya, dia langsung menggosok hidungnya dan tidak berani tertawa lagi.Manik hitam Ricky terpaku pada wajah Rika yang tampan. Dia membayangkan kalau Rika memiliki rambut panjang dan mengenakan pakaian perempuan, Rika pasti akan terlihat sangat cantik bak bidadari. Rika akan menjadi perempuan tercantik di antara semua perempuan yang pernah dia lihat.“Pak Riko, setiap orang berhak mengejar cintanya. Aku rasa Pak Riko adalah pasangan masa depanku. Aku suka Pak Riko, ingin kejar Pak Riko. Aku tahu untuk saat ini Pak Riko belum bisa terima perasaanku. Nggak apa-apa, seiring waktu berlalu, Pak Riko akan terbiasa. Aku juga akan membiarkan waktu dan tindakan untuk membuktikan kalau aku serius terhadap Pak Riko. Perasaanku nggak akan
Pengurus rumah meminta Ricky untuk duduk di sofa setelah dia masuk ke dalam rumah. “Pak Ricky mau minum apa?” tanya pengurus rumah sopan. Majikannya pernah mengatakan kalau setiap orang yang datang ke rumah mereka adalah tamu. Oleh karena itu, pengurus rumah tangga memperlakukan Ricky dengan hormat layaknya seorang tamu.“Air putih hangat saja. Terima kasih,” jawab Ricky cepat. “Baik, mohon tunggu sebentar,” balas pengurus rumah lalu berbalik dan pergi untuk mengambil segelas air hangat. Makanan kecil dan buah-buahan telah terhidang di atas meja teh ketika Ronald datang. Kemudian dia langsung menuju lemari es tanpa meminta bantuan pengurus rumah tangga untuk mengambil sebotol air minum. Ronald bergegas membuka tutup botol air minum itu lalu meminumnya yang berhasil membuat tubuhnya kembali segar. “Hari ini panas sekali, jadi minum minuman dingin benar-benar menyegarkan,” ujar Ronald.“Pak Ronald, Pak Rhoma terus mengomentari tentang kebiasaan Bapak ini,” balas pengurus rumah. “Me
“Aku tahu apa yang kakakku suka. Tapi, kenapa juga aku harus memberitahumu? Itu kan sama saja aku mengkhianati kakakku. Aku nggak mau mengkhianati kakakku,” ujar Ronald. Ricky langsung tertawa di dalam hatinya. Dia juga tidak banyak berharap bisa mendapatkan informasi tentang apa yang Rika suka dari Ronald. Ricky lebih berharap untuk mendapatkan informasi dari kedua orang tua mereka karena hal itu terasa lebih mudah baginya. Walaupun Ronald terlihat ceroboh dan lucu, dia sangatlah protektif dengan kakaknya. “Kakakmu langsung ke atas setelah sampai rumah?” tanya Ricky sambil meletakkan rangkaian bunga uang di sampingnya. Kemudian dia mengambil segelas air yang tersedia di atas meja lalu meminumnya sambil melihat ke lantai atas. “Kakakku mau pergi ke acara jamuan makan sebentar lagi. Dia biasa mandi dan mengganti pakaian lalu makan sebelum pergi keluar sambil membawa dua botol anggur,” jawab Ronald.“Kenapa dia bawa dua botol anggur? Apa kalian biasa membawa dua botol anggur ke acara
Ricky langsung menoleh dan menatap Ronald lalu berkata, “Memangnya keuntungan apa yang bisa aku dapatkan kalau berbaik hati sama kamu? Apa kamu bisa membungkus kakakmu itu dan memberikannya padaku? Aku akan berusaha membuatmu senang kalau memang kamu bisa melakukannya.”“Mana mungkin aku berani melakukannya, sekalipun aku mau. Kakakku pasti akan memukulku sampai mati kalau aku berani memberikannya sama kamu. Apa kamu nggak tahu kalau selama ini aku selalu hidup dalam cengkeraman dia? Setiap hari, aku harus merasakan tekanan dari orang itu. Jangan kamu pikir aku terlihat baik-baik saja selama ini dengan semua pencapaian yang aku dapatkan. Semua itu cuma ilusi dan omong kosong belaka,” ujar Ronald berusaha terlihat menyedihkan. “Dia tuh orangnya sangat ringan tangan dan suka melakukan kekerasan. Jadi, mungkin saja dia akan melakukan kekerasan sama kamu nanti,” lanjut Ronald. “Kebetulan, dong! Aku juga orangnya suka kekerasan. Aku mencari pasangan yang bisa aku ajak bertarung. Siapa pun