“Kata nenekku, kakek buyutku adalah seorang playboy. Di zaman mereka dulu, pria yang kaya pasti akan punya tiga sampai empat istri. Meskipun nenek moyangku adalah istri pertama, tapi dia sangat sedih. Dia berkorban banyak demi mempertahankan pernikahan dan melindungi anak-anaknya.”“Kakekku melihat bahwa ibunya sedih dan tertekan sejak kecil. Dia sangat kasihan pada ibunya. Jadi, setelah ayahnya meninggal dan ibunya yang menjadi pemimpin di keluarga, ibunya membuat peraturan keluarga itu. Anak-anaknya mematuhi peraturan itu, nggak ada yang bermain sana-sini di luar. Begitu menikah, mereka hanya akan memiliki satu pasangan dalam hidup mereka.”Sambil berjalan, Ricky sambil melihat pemandangan halaman rumah keluarga Arahan. Meskipun tidak sebagus Vila Permai milik keluarganya, pemandangan halaman rumah ini juga indah dan menempati tanah yang luas. Mungkin karena dia terbiasa memiliki taman di rumah keluarganya yang begitu indah, jadi dia lebih suka vila keluarganya sendiri.“Selain memil
Rika berhenti melangkah, menoleh untuk wajah tampan yang jaraknya sangat dekat dengannya, dan matanya bertemu dengan sepasang mata yang ramah karena sedang tersenyum itu. Rika seketika langsung mengira Ricky tahu bahwa dia adalah perempuan.Setelah dipikir-pikir, dia rasa tidak mungkin.Orang -orang di Cianter tidak tahu bahwa dia adalah seorang wanita. Dia telah berpakaian seperti seorang pria selama lebih dari 20 tahun. Dia berpengalaman. Tidak ada yang bisa mengetahui identitas aslinya tanpa membuka celananya.Ricky telah datang di sini beberapa kali, dan telah berkali-kali bertemu dengannya, tetapi tidak pernah bersama untuk waktu yang alam. Pria ini tidak mungkin tahu bahwa dia seorang wanita.“Apa Pak Ricky tertarik pada pria? Jika Bapak membawa pulang seorang pria sebagai pasangan, apa para tetua bisa menerimanya?”Ricky berada sangat dekatnya, tapi Rika masih tenang.Ricky salut dengan sikap Rika yang masih bisa tenang. Pemimpin Aurora Group memang berbeda.“Aku nggak tertarik
Rhoma sudah cukup mabuk, sementara Ricky juga pandai minum. Jadinya menyenangkan.Cathy memarahi suaminya, “Ricky lebih muda darimu, bahkan bisa jadi putra kita. Kamu masih memanggil Ricky adik. Panggilan itu nggak benar. Salah panggilan.”Ricky ingin mengatakan itu tidak masalah, lalu teringat bahwa neneknya ingin dia menikahi Rika. Jika dia menjadi “Kakak Adik” dengan calon mertuanya di masa depan, memang agak kacau.Dia tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa, membiarkan Cathy menegur suaminya. Rhoma tertawa dan berkata, “Aku benar-benar cocok sama Ricky. Ricky, Om menganggapmu sebagai teman. Kalau kamu ada waktu, sering-sering datang untuk makan dan minum dengan Om.”“Oke, asalkan Om mengundangku, sesibuk apa pun aku, aku akan menunda pekerjaanku dan datang menemani Om minum.”Rika mengerutkan bibirnya saat mendengar hal itu.“Pa, Pak Ricky itu sibuk, nggak kayak Papa yang sudah santai sekarang karena bisa melimpahkan pekerjaannya ke orang,” ujar Rika pada ayahnya.Aurora Group kel
Rika pura-pura tidak memperhatikan gerak-gerik kecil orangtuanya.Dia awalnya ingin pengawalnya menjadi sopir dan mengantar Ricky kembali ke hotel.Rhoma berkata, “Riko, Ricky naik mobilmu saja. Ricky banyak minum tadi. Papa takut dia merasa nggak nyaman di jalan dan nggak ada yang menjaganya.”Rika berkata, “ .... Oke.”Dia pasti anak angkat.Orang tuanya bahkan tidak begitu perhatian dan peduli terhadap dia dan adiknya.Atas permintaan orang tuanya, Rika terpaksa mempersilakan Ricky masuk ke mobilnya. Maybach milik Ricky akhirnya dibawa oleh pengawal keluarga Arahan untuk dibawa kembali ke hotel milik keluarga Adhitama.Setelah mobilnya melaju keluar dari rumah keluarga Arahan, Rika menoleh dan menatap Ricky yang sedari tadi bersandar dengan santai di sandaran jok mobil dengan mata terpejam.“Pak Ricky, apa kamu mabuk?”“Aku nggak mabuk, tapi wine-nya cukup kuat tadi. Aku sedikit pusing sekarang, tapi aku masih sadar.”Rika terdiam lalu berkata, “Orang tuaku sangat menyukaimu. Selama
“Nggak lihat bisnis yang dia kelola dalam bidang apa? Bisnis katering yang dinaungi oleh Adhitama Group awalnya bukan yang terbaik dalam industrinya. Setelah diserahkan kepada Ricky, bisnis itu menjadi yang terbaik.“Alangkah enaknya kalau pria hebat seperti itu kalau jadi menantu kita.”Rhoma menghela napas dan berkata, “Rika sudah berumur dua puluh delapan tahun, dan dia masih menolak untuk kembali menjadi perempuan, juga nggak menyukai siapa-siapa. Dia berencana untuk menjadi laki-laki, atau single, selama sisa hidupnya.”Cathy mengomel pada suaminya, “Aku sudah bilang, dulu waktu dia suka berdandan sebagai laki-laki waktu kecil, kita masih bisa membiarkannya. Anak kecil itu semuanya lucu dan wajahnya mirip-mirip, susah dibedakan laki-laki atau perempuan.”“Tapi, waktu sudah besar, kita nggak boleh membiarkannya berdandan seperti laki-laki lagi. Kamu malah bilang, terserah dia saja kalau dia suka. Kamu bahkan bilang, dia jadi punya aura seperti kakak laki-laki, kalau dia mau jadi ka
Rika membawa Ricky sampai dekat dengan hotel. Lalu, dia membangunkan Ricky dan berkata kepada pria itu, “Pak Ricky, kita sudah hampir sampai di hotel milik Adhitama Group.”Ricky duduk tegak dan melihat ke luar jendela. Pemandangan jalan yang familiar.Dia berkata dengan malu-malu kepada Rika, “Aku tidur sepanjang jalan. Jadi nggak enak sama Pak Riko.”“Aku mengerti.”Rika berpikir dalam hati, justru bagus tidak terjaga. Kalau pria itu terjaga dan bersikap aneh-aneh, dia malah harus menjaga pria itu sepanjang jalan.“Pak Riko biasanya tinggal di mana?”Rika terdiam lalu berkata, “Aku membeli sebuah vila di kawasan Vila Anberic. Biasanya aku tinggal di sana. Jauh lebih dekat dengan kantor. Kalau naik mobil, hanya butuh sepuluh menit.”Jika dia tinggal di rumah orang tuanya, perjalanan ke kantor akan memakan waktu satu jam, dan dia tidak bisa tidur lebih lama di pagi hari.Jadwal Rika sehari-hari sangat teratur. Dia tidak pernah terlambat masuk kerja. Dia pasti sudah ada di kantor sebelu
Ricky tersenyum dan berkata, “Aku nggak peduli mahal atau nggak. Selama rumahnya bagus dan cocok, aku mau beli. Pak Riko, kalau ada waktu tolong bawa aku melihat rumah itu.”“Sekarang sudah larut malam. Aku akan meninggalkan nomor seseorang untuk Pak Ricky. Kalau Pak Ricky ada waktu besok, hubungi nomor ini. Seseorang akan mengantar Bapak untuk melihat vila itu.”“Baiklah, terima kasih banyak, Pak Riko.” Ricky berterima kasih pada Rika.Rika memberikan nomor ponsel kepala pelayannya kepada Ricky dan berkata, “Pak, ini nomor ponsel kepala pelayan di rumahku. Kalau Bapak menghubunginya, dia akan membantu Bapak menghubungi pemilik rumah dan mengantar Bapak untuk melihat rumahnya.”“Pemilik rumah itu menyebarkan kabar bahwa dia ingin menjual rumahnya, sengaja meninggalkan nomor kontaknya kepada para tetangganya dan bilang kalau ada yang ingin membeli rumahnya, mereka dapat menghubunginya kapan saja.”“Baiklah, aku akan menghubungi kepala pelayannya Pak Riko besok. Terima kasih Pak atas ban
Ricky masuk ke dalam hotel dan tidak langsung naik ke atas. Dia berjalan ke area duduk di lantai satu dan duduk di sana. Lalu, dia mengeluarkan ponsel dan menelepon neneknya.Sarah menjawab panggilannya, lalu berkata begitu mengangkat telepon, “Ricky, kamu masih ingat nenek? Nenek hanya menegurmu beberapa patah kata saja kamu sudah lari dari rumah.”“Nenek, aku nggak kabur dari rumah. Aku melakukan perjalanan bisnis. Aku datang ke Cianter untuk perjalanan bisnis, dan sekarang aku di Blanche Hotel.”Sarah bergumam mengerti dan berkata, “Karena kamu pergi ke Cianter, jalinlah hubungan yang baik dengan Rika. Perasaan itu tumbuh karena hubungan yang dijalankan. Percaya dengan pilihan Nenek. Dia cocok untukmu. Kamu juga cocok untuknya.”Yang satu cerewet, yang satunya pendiam, sehingga saling melengkapi.Ricky melihat sekeliling dan melihat tidak ada orang lain di sekitarnya, jadi dia berbisik, “Nenek, dari mana Nenek tahu bahwa Rika adalah seorang wanita? Menurutku dia sama sekali nggak me