Share

Bab 1698

Olivia memapah Yanti berjalan ke sebuah kursi yang tidak terlalu jauh sana. Keduanya duduk di sana.

“Dia enggan ketemu orang, nggak mau berinteraksi sama orang lain. Dia suka menyendiri. Kalau begini terus gimana mungkin dia bisa sembuh?”

Yanti mengusap air matanya sambil meminta maaf kepada Stefan dan Calvin, “Stefan, Calvin, jangan salahkan Daniel, ya. Sekarang ini dia memang nggak pengin ketemu siapa pun. Kadang-kadang, bahkan ketika kakaknya datang jenguk pun, dia nggak mau ketemu. Dia juga nggak mengizinkan kakaknya masuk ke kamar rawat.”

“Ketiga kakak iparnya ngirim sup. Lebih parah lagi, supnya saja yang bisa masuk, sementara ketiga kakak iparnya nggak boleh masuk. Sekarang dia merasa siapa pun yang dia lihat, mereka hanya merasa kasihan sama dia. Kalau sampai ada orang yang nyoba perhatian sama dia. Daniel selalu merasa itu cuma simpati.”

Air mata Yanti tampak tak terbendung.

Anak bungsunya selalu terkesan kuat.

Keterpurukan anaknya saat ini membuat Yanti merasa tak berdaya. P
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status