Share

Bab 1697

Penulis: Anggur
Mendengar teriakan keras Daniel, hati Darius juga terasa sangat sakit. Dia tidak bisa lagi menegur.

Daniel yang biasanya tampak kuat dan gagah, kini kehilangan berat badan secara drastis selama sepuluh hari terbaring di rumah sakit.

Penampilannya yang lemah membuat siapa pun yang peduli padanya merasa sedih.

Daniel kehilangan semangat. Matanya yang dulu berbinar kini dipenuhi dengan rasa putus asa.

Dokter menyatakan bahwa pemulihan Daniel sangat bergantung pada kemampuannya untuk membangun kembali kepercayaan diri dan kesediaannya untuk terus menjalani perawatan dan rehabilitasi.

Ini akan jadi perjalanan yang panjang dan berat. Biasanya orang akan terpuruk jika tidak ada kemajuan yang terlihat.

“Darius, jangan salahkan Daniel,” kata Yanti, mencoba menenangkan suaminya. “Ini salahku, Daniel sudah bilang nggak lapar, tapi aku tetap maksa dia makan.”

Yanti tetap terus menyalahkan dirinya sendiri, berusaha menanggung semua kesalahannya.

Daniel segera mengalihkan pandangannya. Dia tida
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1698

    Olivia memapah Yanti berjalan ke sebuah kursi yang tidak terlalu jauh sana. Keduanya duduk di sana.“Dia enggan ketemu orang, nggak mau berinteraksi sama orang lain. Dia suka menyendiri. Kalau begini terus gimana mungkin dia bisa sembuh?”Yanti mengusap air matanya sambil meminta maaf kepada Stefan dan Calvin, “Stefan, Calvin, jangan salahkan Daniel, ya. Sekarang ini dia memang nggak pengin ketemu siapa pun. Kadang-kadang, bahkan ketika kakaknya datang jenguk pun, dia nggak mau ketemu. Dia juga nggak mengizinkan kakaknya masuk ke kamar rawat.”“Ketiga kakak iparnya ngirim sup. Lebih parah lagi, supnya saja yang bisa masuk, sementara ketiga kakak iparnya nggak boleh masuk. Sekarang dia merasa siapa pun yang dia lihat, mereka hanya merasa kasihan sama dia. Kalau sampai ada orang yang nyoba perhatian sama dia. Daniel selalu merasa itu cuma simpati.”Air mata Yanti tampak tak terbendung. Anak bungsunya selalu terkesan kuat.Keterpurukan anaknya saat ini membuat Yanti merasa tak berdaya. P

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1699

    Mereka semua membawa semua bingkisan yang mereka bawa menuju ruang rawat setelah selesai menenangkan Yanti. Stefan dan yang lainnya juga memutuskan untuk meninggalkan rumah sakit terlebih dahulu. Yanti ikut mengantar orang-orang yang hendak meninggalkan rumah sakit sampai ke pintu lift. Kemudian perempuan itu kembali berjalan menuju ruang rawat. Dia sempat terdiam di depan pintu ruang rawat sebelum membuka pintu dan masuk. Entah apa yang sedang Daniel pikirkan saat ini, tapi dia terus menatap langit-langit dengan tatapan mata kosong ketika Yanti masuk kembali ke ruang rawat. “Stefan dan yang lainnya sudah pergi?” tanya Darius ketika Yanti masuk. “Daniel juga nggak mau ketemu sama mereka. Jadi, mereka mau nggak mau harus pergi dari sini,” jawab Yanti lalu menghela napas dan berjalan menuju ranjang.Kemudian dia berkata dengan lembut kepada putranya, “Daniel, mereka datang ke sini karena peduli sama kamu bukan karena mereka mengasihanimu. Jadi, kamu seharusnya nggak perlu curiga begi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1700

    “Bu Yanti!”Odelina langsung berdiri dari tempat duduknya ketika melihat kemunculan Yanti di kedainya. Yanti langsung tersenyum lembut membalas panggilan Odelina. Kemudian dia memperhatikan keadaan kedai yang tidak ada pelanggan lalu berkata, “Odelina, apa kamu bisa ikut aku ke kafe dekat sini?”“Bisa kok, Tante,” jawab Odelina sambil mengangguk.Odelina bergegas melepas celemeknya lalu berkata kepada kedua pegawainya, “Kalian beres-beres dulu, ya. Saya mau keluar sebentar. Nanti kalau Dimas sama Russel datang, kalian tolong jagain Russel dulu sebentar sampai saya kembali, ya.”Hari ini, Odelina tidak ingin membuka kedainya sepanjang hari. Karena Odelina berencana untuk berkunjung ke sebuah kedai makanan yang berada di jalan lain. Dia sempat mendengar kalau kedai makanan itu terus merugi setiap bulannya. Si pemilik kedai berniat untuk menutup dan menyewakannya kepada orang lain. Bisa dibilang lokasi kedai makanan itu juga cukup bagus. Jadi, pastinya akan ada banyak pelanggan yang dat

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1701

    “Odelina, jangan di masukkan ke dalam hati semua perkataan Daniel itu. Dia tidak ingin bertemu dengan siapa pun karena dia pikir mereka semua hanya mengasihani dirinya,” lanjut Yanti. “Bu Yanti, aku juga tidak menyalahkannya, kok,” balas Odelina sambil tersenyum sambil berusaha menarik tangannya. Dia tidak terbiasa mendapat kasih sayang seperti ini dari Yanti. “Odelina, aku datang menemuimu hari ini karena aku mau minta tolong sama kamu,” ujar Yanti lagi. “Odelina, kami semua merasa sangat sedih dengan keadaan Daniel yang seperti ini. Namun, sayangnya kami semua nggak bisa membujuknya untuk bangkit. Dia sangat suka sama kamu, tapi dia nggak mau bertemu denganmu karena dia merasa rendah diri dengan kecacatannya. Dia nggak mau mengajakmu jatuh bersamanya. Oleh karena itu, dia nggak mau bertemu sama kamu,” ujar Yanti langsung ke inti pembicaraan. Yanti sempat terdiam selama beberapa saat sampai akhirnya dia kembali berkata, “Odelina, aku mau kamu memintamu untuk merawat Daniel agar d

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1702

    “Odelina, kamu jangan berpikir kalau uang dua puluh juta sehari itu besar. Sekarang Daniel memiliki temperamen yang sangat buruk. Dia selalu saja melempar barangnya dalam keadaan marah. Kami bisa menolerir perilakunya itu karena kami adalah orang tuanya dan juga orang yang menyebabkannya mengalami kecelakaan.”“Lagi pula, siapa yang bisa tahan dengan sikap temperamen seperti itu? Kami sudah mengeluarkan banyak uang untuk memperkerjakan orang yang bisa merawat Daniel. Namun, sampai saat ini tidak ada yang bisa tahan dengannya. Merawat Daniel saat ini adalah sebuah pekerjaan yang sangat sulit,” ujar Yanti penuh harapan. Uang 600 juta bukanlah suatu masalah besar bagi Yanti selama Daniel bisa bahagia dan sembuh seperti sedia kala dalam perawatan Odelina. Uang 600 juta itu hanyalah isi sebuah tas milik Yanti dan Yanti masih memiliki tas-tas lainnya yang berisi 600 juta. Yanti merasa uang 600 juta yang harus dia keluarkan untuk Odelina tidaklah banyak, sedangkan Odelina merasa kalau uang

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1703

    Sebenarnya, akar masalah ini berada di tubuh putranya sendiri. Jadi, bisa dibilang bertemu dengan Odelina adalah hal yang sia-sia belaka. Bagaimanapun juga, Yanti sudah melakukan hal-hal yang kurang baik kepada putranya, sampai akhirnya yang tersisa hanyalah penyesalan tiada akhir. Kemudian Odelina berkata dengan lembut, “Bu Yanti, aku juga nggak ingat dengan semua kata-kata yang dulu Ibu pernah ucapkan padaku. Tapi, aku cukup mengerti posisi Ibu saat itu.”“Bagaimanapun juga, pastinya lebih baik menikah dengan orang yang setara. Aku adalah seorang Ibu, jadi aku bisa mengerti bagaimana posisi Bu Yanti. Mungkin aku juga akan sedih dan sulit menerima pasangan anakku apabila perempuan itu tidak setara dengan keluarga kami.”Semua orang pastinya akan menganggap diri mereka sebagai orang tua yang liberal apabila belum bertemu dengan peristiwa seperti itu. Namun, pastinya tidak akan banyak orang tua yang memiliki pikiran terbuka yang akan mengizinkan anaknya menikah dengan siapa pun pasanga

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1704

    Odelina menyerahkan ponselnya kepada Russel lalu menatap para pegawainya yang sedang membereskan kedai. Odelina bergegas menyuruh para pegawainya untuk pulang lebih cepat dari biasanya. Kemudian dia mengalihkan pandangannya kepada Dimas untuk berterima kasih kepada laki-laki itu.“Dimas, makasih ya sudah bantu jemput Russel di sekolah,” ujar Odelina sambil tersenyum. “Kak Odelina, lain kali tidak perlu berterima kasih seperti itu padaku. Aku melakukan semua ini juga karena Pak Stefan dan Bu Olivia yang menyuruhku,” jawab Dimas sambil tersenyum. Kemudian Dimas kembali berkata, “Aku juga cukup senang bisa membantu Kak Odelina. Lagi pula, Russel juga anak yang sangat lucu. Aku kangen sekali sama dia kalau nggak bertemu sama Russel satu hari saja.”Russel langsung mengangkat dagunya setelah mendengar perkataan Dimas lalu berkata dengan penuh percaya diri, “Om Dimas, aku kayak bunga mekar yang disukai dan disayangi sama banyak orang.”“Iya, Russel itu kayak bunga mekar yang membuat siapa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1705

    “Ada apa sebenarnya, Kak?” tanya Olivia dengan raut wajah khawatir. “Bukan masalah besar, sih. Aku dapat tawaran kerja dengan gaji tinggi,” jawab Odelina sambil menambahkan air ke dalam beras yang sudah dia cuci lalu memasukkannya ke dalam alat penanak nasi. “Kak, bisnis kedai makanan Kakak kan berjalan lancar. Kenapa Kakak masih mau cari pekerjaan lagi? Apa Kakak merasa terbebani dengan biaya sekolah Russel? Tenang saja Kak, aku bisa bantuin Kakak buat bayar uang sekolah Russel. Lagi pula, Stefan juga kasih aku uang banyak setiap bulannya. Aku nggak mungkin bisa menghabiskan uang sebanyak itu. Pokoknya hal yang paling tidak kekurangan dalam hidupku saat ini adalah uang,” ujar Olivia yang menduga kalau kakaknya mencari pekerjaan baru karena merasa tertekan dengan biaya hidup. “Bukan begitu! Uang bayaran Russel sama sekali bukan masalah buat Kakak. Lagi pula, uang tunjangan yang diberikan Roni juga cukup untuk biaya sekolah Russel. Aku juga setiap hari bisa menghasilkan uang, jadi ua

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3328

    "Nggak ada, sangat baik." Keluarga suaminya menunjukkan tingkat perhatian yang berlebihan terhadapnya, tetapi itu juga menandakan betapa mereka peduli padanya dan tentu saja pada bayi kecil yang ada di dalam perutnya. "Bagus kalau begitu. Mama sekarang paling takut mendengar kabar bahwa kamu mengalami sesuatu." Dewi akhirnya merasa lega, lalu berkata, "Ada seorang teman Mama, menantunya juga lagi hamil lima bulan. Tapi dua hari yang lalu, bayinya nggak berkembang lagi. Dia menangis sampai seperti kehilangan akal. Bayinya laki-laki dan sudah terbentuk, tapi entah bagaimana kejadiannya, tiba-tiba janinnya nggak berkembang." "Ah, Cih! Olivia sehat, dan bayi kita juga sangat sehat." Kekhawatiran Dewi terhadap Olivia memang dipicu oleh kejadian yang menimpa menantu temannya itu. "Hamil lima bulan masih bisa mengalami janin nggak berkembang?" Dewi menggandeng tangan menantunya dengan hangat. Keduanya masuk ke dalam rumah dengan akrab layaknya ibu dan anak kandung. Sedangkan Stefan? Di

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3327

    Olivia berkata, "Aku hanya mau bilang, kamu sekarang sudah setegang ini, nanti saat aku melahirkan, apakah kamu akan seperti Amelia, langsung mengemudi sendiri ke rumah sakit?" Stefan menjawab dengan serius, "Jangan bandingkan aku dengan Amelia. Aku nggak akan seperti itu. Memang aku pasti akan tegang, tapi nggak sampai lupa padamu. Aku akan menemanimu masuk ke ruang bersalin." "Kamu mau masuk ke ruang bersalin bersamaku?" "Iya, aku akan menemanimu. Nggak peduli kapan dan apa yang terjadi, aku harus ada di sisimu." Olivia tersenyum, senyumnya begitu manis. "Stefan, terima kasih. Terima kasih karena sangat mencintaiku dan memperlakukanku dengan begitu baik!"Stefan kembali mengoreksinya, "Panggil aku "Sayang". Aku suka mendengar kamu memanggilku begitu. Seharusnya aku yang berterima kasih sama kamu karena mau melahirkan anak untukku. Kamu adalah pahlawan besar di keluarga kita." "Kita nggak perlu saling berterima kasih terus." Olivia tertawa kecil sambil menyandarkan dirinya ke p

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3326

    Terutama sejak Olivia hamil, Stefan berharap bisa menemani istrinya selama 24 jam sehari. Namun, Olivia tidak mengizinkannya untuk terus menempel padanya. “Aku masih harus kerja,” katanya sambil tersenyum. Melihat istrinya yang sedang hamil tetap bekerja, Stefan merasa tidak enak jika dirinya sendiri bermalas-malasan. “Harus kerja juga, cari uang buat beli susu bayi,” katanya sambil bercanda. Russel bilang, bayinya nanti laki-laki. Kalau benar anak laki-laki, Stefan mulai berpikir tentang masa depannya. “Harus cari uang buat beli rumah, mobil, dan biaya menikah. Itu semua butuh banyak uang.” Namun, kemudian dia tersenyum lega. Sebagai pewaris keluarga Adhitama, dia memiliki kekayaan melimpah. “Bisa dibilang, aku kekurangan segalanya kecuali uang. Uangku cukup untuk anakku hidup nyaman seumur hidup. Kelak ada cucu dan cicit, harus tetap menjaga keluarga Adhitama sebagai keluarga terkaya di Mambera, dari generasi ke generasi.” “Nicho mulai kerja tahun depan, ya?” Olivia merasa s

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3325

    "Olivia, mari kita kembali ke rumah lama sebentar dan beri tahu Nenek. Dia pasti ingin bertemu dengan para tetua itu," kata Stefan. Mereka adalah orang-orang dari masa yang sama. Di zamannya, Nenek adalah sosok yang cukup terkenal di Mambera. Kemungkinan besar, para tetua itu juga mengenal neneknya. Namun, memikirkan bahwa Olivia sudah bangun pagi-pagi, Stefan mengubah keputusannya. Dia berkata, "Kamu pulang saja untuk istirahat. Aku sendiri yang akan pergi ke rumah lama. Kalau Nenek ingin datang, aku akan mengantarnya ke sini." Olivia menjawab, "Aku nggak lelah. Aku akan menemanimu pergi." "Sudah lama kita nggak pulang ke sana. Akhir pekan ini, kita bawa Russel untuk menginap dua hari. Sekalian beri tahu keluarga, setelah libur musim dingin minggu depan, aku mau bawa Russel ke Kota Aldimo untuk bermain beberapa hari." Stefan dengan perhatian bertanya, "Apa kamu nggak akan merasa terlalu capek? Kalau lelah, sebaiknya istirahat saja, jangan memaksakan diri." Olivia menepuk ringan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3324

    Yuna mengangguk."Sore nanti ajak Russel bersama ke sini." Setelah berpikir sejenak, Yuna menambahkan, "Dokter Panca bilang, waktu Kakek Setya nggak banyak lagi. Biarkan dia bertemu dengan anak-anak satu per satu." Semua orang saling memandang. Olivia dengan cemas bertanya, "Penyakit apa yang diderita Kakek Setya?" "Mungkin karena luka lama yang meninggalkan efek samping, ditambah usia lanjut. Orang tua pasti punya penyakit kecil di sana-sini," jawab Yuna sambil menghela napas, dia tidak melanjutkan lebih jauh. Dokter Panca sudah menyuruh mereka bersiap secara mental. "Sore nanti, aku akan menjemput Russel, lalu kita akan datang bersama." Olivia juga memahami bahwa usia Setya yang sudah sangat tua, ditambah keinginannya yang sudah terpenuhi, mungkin tidak akan bertahan lama lagi. "Apakah perlu memberi tahu Kak Odelina agar pulang?" "Untuk sementara nggak perlu. Kakek Setya belum menyerahkan bukti-buktinya ke aku, jadi dalam waktu dekat sepertinya nggak akan ada apa-apa. Saat dia

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3323

    Wajah Yuna berubah drastis. “Dokter Panca, apakah nggak ada cara agar Om Setya bisa hidup beberapa tahun lagi?” Dokter Panca berkata, “Saya dan murid-murid saya sudah pakai semua obat terbaik yang kami tanam untuknya. Kami sudah melakukan yang terbaik. Dia bisa bertahan sampai sejauh ini, pertama karena kami membantu memulihkan tubuhnya, dan kedua karena obsesi yang ada di hatinya.” “Meski dendam besar mamamu belum terbalaskan, melihat kalian hidup dengan baik, memiliki kekuatan dan dukungan, Om Setya merasa lebih tenang. Dia percaya bahwa balas dendam untuk ibumu bisa diserahkan sama kalian, jadi dia bisa pergi menemui majikannya dengan hati lega.” “Begitu obsesi itu hilang, seperti yang saya katakan sebelumnya, semangatnya akan turun. Ketika itu terjadi, dia nggak akan bertahan lama lagi. Apalagi, usianya sudah hampir seratus tahun. Bahkan kalua hari itu tiba, kalian harus menerimanya dengan tenang.” Hidup hingga seratus tahun, meski sering diucapkan, berapa banyak orang yang be

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3322

    Sama seperti para lelaki di keluarga menantunya. Tidak heran kedua keluarga itu bisa memiliki hubungan yang erat. Mereka adalah orang-orang yang sejenis. “Dokter Panca,” sapa Stefan dengan hormat. Lelaki tua itu mengangguk lagi. Kemudian, dia memperkenalkan beberapa teman lamanya kepada pasangan itu. Terakhir, dia menunjuk Setya dan berkata kepada Olivia, “Bu Olivia, kakakku ini adalah orang yang selama ini kalian cari. Tantemu memanggilnya Om Setya.” “Dokter Panca, panggil aku Olivia saja,” kata Olivia dengan sopan. Dia menoleh ke Setya dan menyapanya, “Kakek Setya.” Sebagai generasi muda, Olivia belum pernah bertemu dengan asisten tua itu, dan begitu pula sebaliknya. Karena itu, baik Olivia maupun Setya, tidak memiliki perasaan emosional yang sama seperti Yuna. Setya tersenyum dan mengangguk, lalu berkata, “Kamu pasti Olivia, 'kan?” Bu Yuna benar, Olivia tidak begitu mirip dengan Reni. Sekilas terlihat sedikit mirip, tapi kalau diperhatikan lebih saksama, ternyata nggak. Keli

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3321

    “Om Setya, putri sulung Reni sudah pergi ke Cianter untuk berkarier. Anda untuk sementara nggak bisa bertemu dengannya,” kata Yuna dengan suara lembut.Dia tahu alasan Setya sering memandang Amelia. Mungkin lelaki itu khawatir bahwa keluarga ibunya tidak ada yang mampu mengambil alih keluarga Gatara. Setya sangat setia, dan menganggap keluarga Gatara itu adalah milik keturunan majikannya.Meskipun Patricia telah duduk di posisi kepala keluarga selama lebih dari 40 tahun, Setya tetap tidak mengakui kedudukan Patricia yang sah. Perempuan itu tidak ingin Setya hidup, karena selama dia masih hidup, Patricia selalu merasa posisinya tidak kokoh. Tanpa Setya, dengan semua saudaranya ang telah tiada, mengambil alih keluarga Gatara menjadi hal yang wajar baginya, sehingga dia akan merasa lebih percaya diri. “Olivia sedang dalam perjalanan. Sebentar lagi Anda bisa bertemu dengannya,” “Olivia lebih mirip ayahnya, sedangkan Odelina lebih mirip Reni. Anak laki-laki Odelina, Russel, sangat mirip

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3320

    Yuna menangis sejadi-jadinya di depan nisan adiknya. Namun, tidak peduli seberapa keras tangisnya, dia tidak dapat menghidupkan kembali adiknya. Satu hal yang bisa dia lakukan hanyalah menjadi sosok ibu bagi kedua keponakannya dan memberikan mereka lebih banyak kasih sayang.Yuna dan adiknya mengalami masa kecil yang tragis. Kemudian, keduanya dipisahkan oleh dua alam yang berbeda. Setelah mengetahui penyebab kematian orang tuanya, Yuna sangat membenci Patricia.“Kalau nggak ingin orang tahu apa yang kamu lakukan, lebih baik nggak usah lakukan. Dia akan membayar harga atas semua perbuatannya,” ujar Setya dengan penuh kebencian.“Benar, Om. Dia akan bayar harga atas semua yang telah dia lakukan.”“Aku yang nggak berguna. Aku nggak punya banyak bukti. Hanya ada sedikit. Karena orang-orang yang tahu masalah ini sudah mati semua, jadi sulit untuk memberatkannya dengan bukti yang sedikit ini.” Usai berkata, Setya kembali menyalahkan dirinya sendiri dan menangis.“Aku nggak peduli ada bukti

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status