Share

Bab 1701

Author: Anggur
“Odelina, jangan di masukkan ke dalam hati semua perkataan Daniel itu. Dia tidak ingin bertemu dengan siapa pun karena dia pikir mereka semua hanya mengasihani dirinya,” lanjut Yanti.

“Bu Yanti, aku juga tidak menyalahkannya, kok,” balas Odelina sambil tersenyum sambil berusaha menarik tangannya.

Dia tidak terbiasa mendapat kasih sayang seperti ini dari Yanti.

“Odelina, aku datang menemuimu hari ini karena aku mau minta tolong sama kamu,” ujar Yanti lagi.

“Odelina, kami semua merasa sangat sedih dengan keadaan Daniel yang seperti ini. Namun, sayangnya kami semua nggak bisa membujuknya untuk bangkit. Dia sangat suka sama kamu, tapi dia nggak mau bertemu denganmu karena dia merasa rendah diri dengan kecacatannya. Dia nggak mau mengajakmu jatuh bersamanya. Oleh karena itu, dia nggak mau bertemu sama kamu,” ujar Yanti langsung ke inti pembicaraan.

Yanti sempat terdiam selama beberapa saat sampai akhirnya dia kembali berkata, “Odelina, aku mau kamu memintamu untuk merawat Daniel agar d
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1702

    “Odelina, kamu jangan berpikir kalau uang dua puluh juta sehari itu besar. Sekarang Daniel memiliki temperamen yang sangat buruk. Dia selalu saja melempar barangnya dalam keadaan marah. Kami bisa menolerir perilakunya itu karena kami adalah orang tuanya dan juga orang yang menyebabkannya mengalami kecelakaan.”“Lagi pula, siapa yang bisa tahan dengan sikap temperamen seperti itu? Kami sudah mengeluarkan banyak uang untuk memperkerjakan orang yang bisa merawat Daniel. Namun, sampai saat ini tidak ada yang bisa tahan dengannya. Merawat Daniel saat ini adalah sebuah pekerjaan yang sangat sulit,” ujar Yanti penuh harapan. Uang 600 juta bukanlah suatu masalah besar bagi Yanti selama Daniel bisa bahagia dan sembuh seperti sedia kala dalam perawatan Odelina. Uang 600 juta itu hanyalah isi sebuah tas milik Yanti dan Yanti masih memiliki tas-tas lainnya yang berisi 600 juta. Yanti merasa uang 600 juta yang harus dia keluarkan untuk Odelina tidaklah banyak, sedangkan Odelina merasa kalau uang

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1703

    Sebenarnya, akar masalah ini berada di tubuh putranya sendiri. Jadi, bisa dibilang bertemu dengan Odelina adalah hal yang sia-sia belaka. Bagaimanapun juga, Yanti sudah melakukan hal-hal yang kurang baik kepada putranya, sampai akhirnya yang tersisa hanyalah penyesalan tiada akhir. Kemudian Odelina berkata dengan lembut, “Bu Yanti, aku juga nggak ingat dengan semua kata-kata yang dulu Ibu pernah ucapkan padaku. Tapi, aku cukup mengerti posisi Ibu saat itu.”“Bagaimanapun juga, pastinya lebih baik menikah dengan orang yang setara. Aku adalah seorang Ibu, jadi aku bisa mengerti bagaimana posisi Bu Yanti. Mungkin aku juga akan sedih dan sulit menerima pasangan anakku apabila perempuan itu tidak setara dengan keluarga kami.”Semua orang pastinya akan menganggap diri mereka sebagai orang tua yang liberal apabila belum bertemu dengan peristiwa seperti itu. Namun, pastinya tidak akan banyak orang tua yang memiliki pikiran terbuka yang akan mengizinkan anaknya menikah dengan siapa pun pasanga

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1704

    Odelina menyerahkan ponselnya kepada Russel lalu menatap para pegawainya yang sedang membereskan kedai. Odelina bergegas menyuruh para pegawainya untuk pulang lebih cepat dari biasanya. Kemudian dia mengalihkan pandangannya kepada Dimas untuk berterima kasih kepada laki-laki itu.“Dimas, makasih ya sudah bantu jemput Russel di sekolah,” ujar Odelina sambil tersenyum. “Kak Odelina, lain kali tidak perlu berterima kasih seperti itu padaku. Aku melakukan semua ini juga karena Pak Stefan dan Bu Olivia yang menyuruhku,” jawab Dimas sambil tersenyum. Kemudian Dimas kembali berkata, “Aku juga cukup senang bisa membantu Kak Odelina. Lagi pula, Russel juga anak yang sangat lucu. Aku kangen sekali sama dia kalau nggak bertemu sama Russel satu hari saja.”Russel langsung mengangkat dagunya setelah mendengar perkataan Dimas lalu berkata dengan penuh percaya diri, “Om Dimas, aku kayak bunga mekar yang disukai dan disayangi sama banyak orang.”“Iya, Russel itu kayak bunga mekar yang membuat siapa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1705

    “Ada apa sebenarnya, Kak?” tanya Olivia dengan raut wajah khawatir. “Bukan masalah besar, sih. Aku dapat tawaran kerja dengan gaji tinggi,” jawab Odelina sambil menambahkan air ke dalam beras yang sudah dia cuci lalu memasukkannya ke dalam alat penanak nasi. “Kak, bisnis kedai makanan Kakak kan berjalan lancar. Kenapa Kakak masih mau cari pekerjaan lagi? Apa Kakak merasa terbebani dengan biaya sekolah Russel? Tenang saja Kak, aku bisa bantuin Kakak buat bayar uang sekolah Russel. Lagi pula, Stefan juga kasih aku uang banyak setiap bulannya. Aku nggak mungkin bisa menghabiskan uang sebanyak itu. Pokoknya hal yang paling tidak kekurangan dalam hidupku saat ini adalah uang,” ujar Olivia yang menduga kalau kakaknya mencari pekerjaan baru karena merasa tertekan dengan biaya hidup. “Bukan begitu! Uang bayaran Russel sama sekali bukan masalah buat Kakak. Lagi pula, uang tunjangan yang diberikan Roni juga cukup untuk biaya sekolah Russel. Aku juga setiap hari bisa menghasilkan uang, jadi ua

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1706

    “Sekarang aku akan buat sup dan membawanya ke rumah sakit untuk Pak Daniel,” ujar Odelina lalu berbalik dan menemukan sekantung tulang sapi yang akan dia rebus untuk dijadikan sup tulang. “Oh iya, aku mau mengabari Bu Yanti dulu,” ujar Odelina teringat akan sesuatu lalu menghentikan pekerjaannya untuk menelepon Bu Yanti. Bu Yanti sangat berterima kasih kepada Odelina dan bersikeras untuk tetap membayar Odelina. Namun, Odelina juga tetap tidak akan menerima bayaran dari Yanti, jadi Yanti pun tidak bisa melakukan apa-apa selain menuruti permintaan Odelina. Odelina langsung sibuk menyiapkan makan siang setelah dia membulatkan keputusannya. Odelina sudah selesai menyiapkan semua makan siangnya sebelum waktu makan siang tiba. Odelina keluar dari dapur sambil membawa termos sup lalu berkata, “Olivia, aku mau antar sup ini ke Pak Daniel dulu. Kamu jagain Russel di sini, ya. Oh iya, makanan sudah siap. Kalian segera makan ya kalau sudah selesai bekerja. Makanannya ada di dalam panci.”“Kak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1707

    “Rania, jangan marahin Daniel. Dia juga nggak mau begitu,” ujar Yanti yang langsung menarik Rania keluar ruang rawat. “Jangan marahin Daniel. Hidupnya sudah cukup menderita,” lanjut Yanti setelah mereka berdua berada di luar ruang rawat. “Ma, aku tahu kok kalau Daniel menderita karena kecelakaan itu. Tapi, apa dia pikir kita juga nggak menderita? Kita semua peduli sama kesehatannya. Bahkan dokter saja nggak bilang kalau penyakitnya itu mematikan. Tapi dia justru berniat untuk mematikan dirinya sendiri.”“Mama juga jangan nurutin dia terus. Mama harus memotivasi dia biar dia bisa bangkit dari keterpurukannya,” balas Rania. Rania bisa mengerti kalau Yanti terus menyalahkan dirinya sendiri atas kecelakaan yang terjadi pada Daniel. Dia juga tidak bisa beranjak dari sisi Daniel dan terus merawat Daniel dengan sabar. Rania dan suaminya hanya bisa datang setiap hari untuk mengantar makanan. Terkadang, Daniel tidak bersedia bertemu dengan mereka ketika mereka datang. Padahal suaminya sudah

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1708

    Yanti yang berada di sebuah ruang tamu kecil yang berada di luar ruang rawat Daniel langsung menanggapi ketukan pintu itu. Seorang pengawal muncul ketika pintu terbuka lalu pengawal itu berkata, “Bu Yanti, ada Bu Odelina di sini.”Namun, tiba-tiba saja Daniel yang memiliki telinga tajam langsung bereaksi ketika mendengar perkataan si pengawal, bahkan sebelum Yanti sempat menanggapi si pengawal itu. “Suruh dia pergi dari sini! Aku nggak mau bertemu dia. Suruh dia jangan pernah datang ke rumah sakit ini. Bahkan kalau perlu pergi saja dia yang jauh dari sini!” seru Daniel. Si pengawal hanya bisa menghela napas di dalam hati setelah mendengar teriakan Daniel. Daniel memang selalu bersikap seperti itu setiap kali Odelina datang untuk menjenguknya. Namun, reaksi yang besar itu hanya muncul ketika Odelina yang datang. Dengan begini, siapa pun juga tahu kalau emosi Daniel dikendalikan oleh Odelina. “Suruh Odelina masuk,” ujar Yanti menolak untuk menuruti putranya. Si pengawal terlihat sed

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1709

    “Daniel!” seru Yanti geram.Dirinyalah yang meminta Odelina untuk datang ke sini dan merawat Daniel. Jadi, bagaimana mungkin dia tega membiarkan Odelina berdiri di luar dalam waktu yang lama?Namun, Daniel langsung menutup matanya dan mulutnya seakan dia benar-benar tidak ingin lagi diajak bicara. Yanti tidak tahu lagi apa yang harus dilakukannya saat ini. Akhirnya, dia mengambil tisu untuk menyeka keringat dingin yang terus keluar dari dahi Daniel. “Daniel, Mama tahu kalau kamu masih suka sama Odelina. Tapi, kenapa kamu bersikap kayak gini sama dia?” tanya Yanti lembut tidak habis pikir dengan sikap putranya. Daniel masih memejamkan matanya dan tidak menanggapi perkataan ibunya sama sekali. Sebenarnya, dia adalah sosok yang paling tersakiti ketika harus melakukan hal seperti ini pada Odelina. Hatinya terasa sangat sakit seperti disayat-sayat oleh pisau. Namun, keadaan tubuhnya tidak sama seperti dulu lagi. Daniel tidak ingin Odelina melihat keadaannya yang tidak berdaya seperti in

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3650

    Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3649

    Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3648

    Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3647

    “Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3646

    Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3645

    “Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3644

    Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3643

    Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3642

    Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status