Share

Bab 1675

Author: Anggur
Tubuh Yanti bergetar. Kedua menantunya segera menopangnya. "Mama,” panggil mereka dengan penuh kekhawatiran.

“Daniel sudah lepas dari bahaya kematian, ini kabar baik. Dia akan pulih perlahan-lahan.”

Dengan penuh penyesalan, Yanti memukul-mukul dadanya. Dia berkata dengan kesal, “Ini semua salahku. Aku yang membuat Daniel seperti ini. Kenapa bukan aku yang mengalami kecelakaan? Aku lebih rela jika orang yang kecelakaan itu adalah aku.”

Pikiran tentang anak bungsunya yang mungkin cacat membuat Yanti takut untuk membayangkannya.

“Ma, Daniel pasti akan baik-baik saja. Dokter juga sudah bilang dia bisa pulih,” Erik mencoba menghibur ibunya.

Darius dengan wajah serius berkata kepada anak dan menantunya, “Bawa Mamamu pulang untuk istirahat. Papa yang jaga Daniel di sini.”

"Aku nggak mau pergi. Aku mau tunggu Daniel keluar. Aku ingin merawat Daniel,” tolak Yanti.

Dia tidak mau meninggalkan tempat itu.

Meskipun operasi anaknya telah selesai, tapi Daniel belum juga dibawa keluar.

Bagaimana
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1676

    “Om Darius, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Tante Yanti bilang dia yang membuat Daniel seperti ini?” tanya Stefan. Reiki juga menatap Darius, menunggu penjelasannya.“Ah, ini semua salah kami,” ujar Darius. “Kemarin Daniel minum sampai mabuk, setelah kalian mengantarnya pulang, Mamanya telepon, tapi dia nggak menjawab. Akhirnya dia menelepon pelayan dan baru tahu bahwa Daniel mabuk. Pagi ini, mamanya ngotot ingin datang, jadi saya temani dia kesana.”“Daniel baru bangun tengah hari. Begitu melihat kami, belum sempat bicara banyak, mereka sudah bertengkar lagi. Daniel nggak mau bertengkar dengan mamanya lagi, makanya dia bangun dan pergi,” kenang Darius. Jika Darius tahu hal ini akan berujung pada kecelakaan, dia rela mengorbankan nyawanya untuk menghentikan istrinya.Darius merasa bersalah sebagai ayah karena tidak bisa menenangkan istrinya, yang menyebabkan pertengkaran antara ibu dan anak semakin memanas. “Mamanya tanya apa Daniel mau menemui Odelina lagi? Dia melarang Daniel

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1677

    Setelah mereka menyadari perasaan Daniel, mereka sebenarnya juga mendukungnya. Namun, saat ini Odelina benar-benar tidak mempertimbangkan untuk menikah lagi. Dia juga tidak memiliki perasaan khusus terhadap Daniel. Ditambah lagi, dengan penentangan keras dari Yanti, Stefan akhirnya berpikir untuk membujuk Daniel agar menyerah.Stefan merasa, bahkan jika Odelina menerima lamaran Daniel pun, kebahagiaan mereka akan sulit tercapai karena Yanti. Stefan terhimpit. Di satu sisi, ada teman baiknya, dan di sisi lain, ada kakak iparnya. Jika dia membujuk Daniel untuk menyerah, Daniel mungkin akan merasa Stefan tidak cukup baik sebagai teman. Namun, jika dia membujuk kakak iparnya untuk menerima, justru seolah-olah Stefan sedang mendorong Odelina ke dalam jurang kesulitan.Stefan merasa masalah cintanya dengan Olivia dulu tidak sekompleks masalah Odelina dan Daniel saat ini. Daniel menyadari perasaannya terhadap Odelina saat Odelina mengalami kecelakaan. Baru dua atau tiga bulan setelah Ode

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1678

    Odelina menurunkan Russel. Russel kemudian mendekati tempat tidur Daniel, berkata, "Om Daniel pasti akan baik-baik saja, akan pulih seperti mamaku." Daniel hanya tersenyum lemah, tidak berkata apa-apa.Setelah dokter dan perawat datang memeriksa, mereka tidak mengatakan apa-apa. Dokter hanya menyarankan agar tidak terlalu banyak orang di ruang perawatan. Pasien perlu beristirahat dengan baik. Sekarang karena Daniel sudah sadar, semua orang bisa pulang untuk beristirahat. Tidak perlu ada terlalu banyak orang yang berkerumun di ruang perawatan karena malah akan mengganggu pasien.Akhirnya, hanya orang tua Daniel yang bersikeras tinggal untuk berjaga. Setelah semua yang lain selesai mengunjungi Daniel, mereka pergi satu demi satu dari rumah sakit. Malam semakin larut. Karena kecelakaan Daniel, suasana hati semua orang terasa tak nyaman.Odelina, bersama dengan adiknya dan suami adiknya, membawa Russel kembali ke Villa Puncak Bukit. Di sepanjang perjalanan, Olivia memegang tangan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1679

    Yanti masih berjaga di sisi tempat tidur Daniel, seperti kemarin. Ketika melihat Odelina datang, dia segera berdiri dan berkata dengan suara pelan, "Odelina, kamu datang.""Bu, saya datang buat jenguk Pak Daniel," jawab Odelina dengan suara pelan juga, takut mengganggu Daniel yang sedang tidur.Odelina memberikan seikat bunga kepada Yanti. Yanti menerimanya dan meletakkan bunga itu di samping anaknya. Yanti berharap ketika Daniel bangun, dia bisa melihat bunga dari Odelina dan akan membuat suasana hatinya lebih baik. Dan semoga hal itu bisa memberi Daniel kepercayaan diri untuk memulihkan kakinya.Baru saja Yanti meletakkan bunga di samping anaknya, Daniel terbangun. Daniel membuka matanya dan melihat Odelina yang berdiri di depan tempat tidurnya. Dia awalnya diam, lalu kemudian berkata dengan nada yang dingin, "Mama, usir dia pergi, aku nggak mau lihat dia!"Mendengar hal itu, ketiga orang yang berdiri di depan tempat tidur terkejut. Yanti melihat Daniel, lalu melihat Odelina. Di

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1680

    Sekarang Yanti memang belum melakukannya, tapi ketika nanti Daniel keluar dari rumah sakit dan sudah tidak tahan melakukan rehabilitasi, Daniel yakin Yanti pasti akan mencari Odelina. Daniel ingin menghalangi niat ibunya itu sejak awal.Setelah pintu kamar ditutup, Yanti melepaskan tangan Odelina. Yanti kemudian berbalik badan, lalu menutupi wajah dengan tangannya. Yanti menangis tersedu.Odelina diam sejenak. Dia mendekat kemudian menepuk-nepuk bahu Yanti.Odelina menghibur, "Bu, Pak Daniel akan baik-baik saja, jangan khawatir."Odelina menyodorkan tisu kepada Yanti. Yanti menerimanya, kemudian berbalik menghadap Odelina sambil mengusap air matanya dan meminta maaf kepada Odelina, "Odelina, ini bukan salahmu, ini salahku. Tante yang menghalangi Daniel menemui kamu sampai bikin dia kecelakaan. Ini semua salahku.""Pas Daniel tahu tentang kondisi kakinya tadi malam, dia sepertinya nggak bisa menerima kenyataan. Mungkin itu sebabnya Daniel jadi bersikap seperti itu sama kamu. Jangan a

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1681

    Odelina meninggalkan rumah sakit dan kembali ke restoran sarapannya. "Sudah datang, Bu?” sapa dua pegawai saat melihat Odelina datang. Mereka ingin mengatakan sesuatu tapi ragu-ragu. Odelina yang sedari tadi tidak fokus, tidak menyadari hal ini. Toko sedang ramai. Kedua pegawai itu sibuk bekerja. Mereka berpikir untuk berbicara dengan Odelina nanti saja. Namun dari sikap Odelina yang sedari tadi tampak tak fokus, sepertinya dia sudah tahu tentang masalah berita viral di medsos itu.Adik Odelina adalah istri orang kaya. Informasi apa pun pasti akan sampai ke padanya lebih cepat.Odelina duduk di depan kasir, pikirannya masih dipenuhi kata-kata Daniel. Odelina khawatir tentang kecelakaan mobil yang menimpa Daniel. Tapi, kenapa Daniel malah menyalahkan semua yang terjadi padanya? Memangnya Odelina yang menyuruh Daniel datang? Tidak, bukan dia. "Kak," panggil sebuah suara yang terdengar familiar.Odelina menoleh dan melihat adik perempuannya, Olivia, duduk di depannya.Dia tidak m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1682

    "Kak, aku lega Kakak bisa berpikir seperti itu. Apa pun yang dikatakan Pak Daniel, seburuk apa pun sikapnya, itu pasti bukan maksud dia yang sebenarnya. nggak usah pikirkan," kata Olivia. Olivia juga sudah datangi ke rumah sakit. Darius memberitahu mereka semuanya. Olivia merasa itu bukan maksud Daniel yang sebenarnya. Daniel hanya khawatir akan cacat dan harus duduk di kursi roda seumur hidup. Dia tidak ingin orang lain kasihan padanya. Odelina diam sejenak, lalu berkata, "Aku harap Pak Daniel nggak menyerah sama diri sendiri. Mudah-mudahan dia mau melakukan rehabilitasi setelah keluar rumah sakit. Supaya segera pulih." "Pasti," jawab Olivia. "Kamu pengen ngomongin apa lagi sama Kakak?" "Berita kecelakaan Pak Daniel lagi viral di Mambera. Orang-orang asal nebak, melibatkan kakak juga." Odelina terkejut. Dia kemudian mengeluarkan ponselnya, membuka portal berita lokal, dan melihat berita tentang kecelakaan presdir Lumanto Group. Berita itu tidak berada di urutan atas. Odelina

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1683

    Nenek Sarah menatap tajam, "Terus? Sekarang karena kamu sendiri tergeletak di sini, kamu kehilangan kepercayaan diri, terus mau nyingkirin Odelina pergi gitu?" Tanpa menunggu jawaban Daniel, Nenek Sarah berkata lagi, "Kamu pikir kamu siapa buat Odelina, heh? Ngapain kamu ngatur-ngatur hidupnya? Kalau kamu pengin buat Odelina pergi, kamu masukin dulu dia ke dalam duniamu, baru kamu punya kesempatan untuk mendorongnya pergi.""Kamu itu bahkan belum pernah menyentuh tangannya. Belum mulai saja sudah mau mengatur hidup orang lain, gitu?""Ini sakit, nggak?" Nenek Sarah menyentuh luka di kaki Daniel sedikit keras. "Duh, duh, duh. Sakit, Nek. Sakit banget." Daniel yang biasanya tangguh, kini berkeringat dingin karena kesakitan. Di depan Nenek Sarah, dia tidak perlu berpura-pura kuat. "Ya bagus kalau kamu merasakan sakit, itu artinya kakimu masih bisa merasakan, nggak lumpuh. Tentu saja, butuh waktu lama untuk sembuh sepenuhnya dari cedera serius kayak gini. Setelah kamu keluar rumah sak

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3650

    Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3649

    Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3648

    Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3647

    “Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3646

    Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3645

    “Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3644

    Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3643

    Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3642

    Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status