Share

Bab 1680

Penulis: Anggur
Sekarang Yanti memang belum melakukannya, tapi ketika nanti Daniel keluar dari rumah sakit dan sudah tidak tahan melakukan rehabilitasi, Daniel yakin Yanti pasti akan mencari Odelina.

Daniel ingin menghalangi niat ibunya itu sejak awal.

Setelah pintu kamar ditutup, Yanti melepaskan tangan Odelina.

Yanti kemudian berbalik badan, lalu menutupi wajah dengan tangannya. Yanti menangis tersedu.

Odelina diam sejenak. Dia mendekat kemudian menepuk-nepuk bahu Yanti.

Odelina menghibur, "Bu, Pak Daniel akan baik-baik saja, jangan khawatir."

Odelina menyodorkan tisu kepada Yanti.

Yanti menerimanya, kemudian berbalik menghadap Odelina sambil mengusap air matanya dan meminta maaf kepada Odelina, "Odelina, ini bukan salahmu, ini salahku. Tante yang menghalangi Daniel menemui kamu sampai bikin dia kecelakaan. Ini semua salahku."

"Pas Daniel tahu tentang kondisi kakinya tadi malam, dia sepertinya nggak bisa menerima kenyataan. Mungkin itu sebabnya Daniel jadi bersikap seperti itu sama kamu. Jangan a
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1681

    Odelina meninggalkan rumah sakit dan kembali ke restoran sarapannya. "Sudah datang, Bu?” sapa dua pegawai saat melihat Odelina datang. Mereka ingin mengatakan sesuatu tapi ragu-ragu. Odelina yang sedari tadi tidak fokus, tidak menyadari hal ini. Toko sedang ramai. Kedua pegawai itu sibuk bekerja. Mereka berpikir untuk berbicara dengan Odelina nanti saja. Namun dari sikap Odelina yang sedari tadi tampak tak fokus, sepertinya dia sudah tahu tentang masalah berita viral di medsos itu.Adik Odelina adalah istri orang kaya. Informasi apa pun pasti akan sampai ke padanya lebih cepat.Odelina duduk di depan kasir, pikirannya masih dipenuhi kata-kata Daniel. Odelina khawatir tentang kecelakaan mobil yang menimpa Daniel. Tapi, kenapa Daniel malah menyalahkan semua yang terjadi padanya? Memangnya Odelina yang menyuruh Daniel datang? Tidak, bukan dia. "Kak," panggil sebuah suara yang terdengar familiar.Odelina menoleh dan melihat adik perempuannya, Olivia, duduk di depannya.Dia tidak m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1682

    "Kak, aku lega Kakak bisa berpikir seperti itu. Apa pun yang dikatakan Pak Daniel, seburuk apa pun sikapnya, itu pasti bukan maksud dia yang sebenarnya. nggak usah pikirkan," kata Olivia. Olivia juga sudah datangi ke rumah sakit. Darius memberitahu mereka semuanya. Olivia merasa itu bukan maksud Daniel yang sebenarnya. Daniel hanya khawatir akan cacat dan harus duduk di kursi roda seumur hidup. Dia tidak ingin orang lain kasihan padanya. Odelina diam sejenak, lalu berkata, "Aku harap Pak Daniel nggak menyerah sama diri sendiri. Mudah-mudahan dia mau melakukan rehabilitasi setelah keluar rumah sakit. Supaya segera pulih." "Pasti," jawab Olivia. "Kamu pengen ngomongin apa lagi sama Kakak?" "Berita kecelakaan Pak Daniel lagi viral di Mambera. Orang-orang asal nebak, melibatkan kakak juga." Odelina terkejut. Dia kemudian mengeluarkan ponselnya, membuka portal berita lokal, dan melihat berita tentang kecelakaan presdir Lumanto Group. Berita itu tidak berada di urutan atas. Odelina

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1683

    Nenek Sarah menatap tajam, "Terus? Sekarang karena kamu sendiri tergeletak di sini, kamu kehilangan kepercayaan diri, terus mau nyingkirin Odelina pergi gitu?" Tanpa menunggu jawaban Daniel, Nenek Sarah berkata lagi, "Kamu pikir kamu siapa buat Odelina, heh? Ngapain kamu ngatur-ngatur hidupnya? Kalau kamu pengin buat Odelina pergi, kamu masukin dulu dia ke dalam duniamu, baru kamu punya kesempatan untuk mendorongnya pergi.""Kamu itu bahkan belum pernah menyentuh tangannya. Belum mulai saja sudah mau mengatur hidup orang lain, gitu?""Ini sakit, nggak?" Nenek Sarah menyentuh luka di kaki Daniel sedikit keras. "Duh, duh, duh. Sakit, Nek. Sakit banget." Daniel yang biasanya tangguh, kini berkeringat dingin karena kesakitan. Di depan Nenek Sarah, dia tidak perlu berpura-pura kuat. "Ya bagus kalau kamu merasakan sakit, itu artinya kakimu masih bisa merasakan, nggak lumpuh. Tentu saja, butuh waktu lama untuk sembuh sepenuhnya dari cedera serius kayak gini. Setelah kamu keluar rumah sak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1684

    Nenek Sarah bangkit, melihat Daniel sejenak sambil menghela napas. Dia lalu meninggalkan kamar rumah sakit.Di rumah keluarga Pamungkas, Yenny berbaring di sofa.Dia memegang ponsel, wajahnya terlihat senang. Saat itu, pintu rumah terbuka. Rita pulang bersama Shella. Melihat kakak iparnya, Yenny tidak menunjukkan ekspresi baik. Yenny tidak pernah melihat orang seberani dan tak tahu malu seperti itu.Shella juga tidak menunjukkan ekspresi baik kepada Yenny. Yenny dan Roni telah kembali tinggal di rumah mereka yang sudah di renovasi. Tidak tinggal di rumah sewaan lagi.Shella bertindak seolah-olah rumah itu adalah rumahnya yang kedua, datang dan pergi sesuka hati. Shella selalu datang dengan tangan kosong, tapi saat pergi, dia akan mengambil apa saja yang dia lihat di kulkas.Yenny sering bertengkar dengan Shella karena ini. Yenny pikir karena dia hamil, keluarga suaminya akan memanjakannya. Tapi Yenny salah. Kecuali mertuanya yang sedikit menahan diri, Shella malah tetap tidak me

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1685

    Shella menunjuk Yenny dan berkata marah, "Kalau bukan karena kamu mengandung anak keluarga Pamungkas, aku sudah menampar kamu dari tadi. Bukan Odelina yang bawa sial, kamu yang bawa sial.""Jahat sekali kamu, mengutuk suami sendiri seperti itu. Kalau bukan karena Roni, kamu sekarang masih di penjara. Dia yang bantu kamu dapat pembebasan bersyarat. Kamu nggak tahu diri, malah mengutuk dia supaya kecelakaan.""Kecelakaan si Daniel itu bukan salah Odelina. Odelina nggak nerima dia. Dia saja yang terus mendekati Odelina. Sebenarnya dia kecelakaan karena dikejar oleh ibunya. Media cuma cari sensasi dengan bawa-bawa nama Odelina ke dalam berita. Mereka itu media-media yang nggak bertanggung jawab."Shella mengomel tanpa henti.Yenny ingin membantah, tapi dia tidak diberi kesempatan sedikit pun untuk bicara.Suara Shella semakin lama semakin kencang. Tetangga pun bisa mendengarnya.Orang-orang di kompleks sudah lama menjadikan keluarga Pamungkas sebagai bahan tertawaan. Mereka sering kali me

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1686

    Rita juga sangat marah. Kata-kata kutukan Yenny terhadap kedua cucunya tadi sungguh keterlaluan. Namun, ketika Yenny tampak kesakitan sambil memegang perutnya, Rita langsung mendekat dan dengan nada penuh kekhawatiran berkata, "Ayo, duduk dulu. Atau mungkin lebih baik kamu istirahat di kamar?"Shella tidak percaya, "Ma, dia cuma pura-pura. Bukan pertama kalinya dia berlagak sakit perut gitu."Rita menegur Shella, lalu menggandeng Yenny kembali ke kamar dan membaringkannya di tempat tidur. Melihat pipi menantunya yang bengkak akibat dipukul oleh putrinya, Rita khawatir jika anaknya pulang dan melihat ini akan ada pertengkaran lagi. Dia lalu berkata kepada Yenny, "Aku ambil es batu untuk kompres pipimu, ya."Yenny hanya menyentuh pipinya dan tidak menjawab. Rita pun pergi mengambil es batu.Yenny terbaring, memikirkan nasib yang dia alami saat ini. Dia merasa sangat teraniaya, air matanya mengalir begitu saja. Ini adalah jalan yang telah dia pilih. Siapa suruh dia dulu ikut campur d

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1687

    Rita merasa lega sejenak dan menuntun Yenny kembali ke tempat tidur. Namun, tak lama kemudian, Yenny tampak pucat dan dengan cemas memegang tangan Rita, berkata, "Ma, perutku sakit banget."Segera setelah mendengar itu, Rita bergegas keluar sambil berteriak, "Shella, cepat telepon 119, Yenny sakit perut!" Shella yang sedang menikmati apelnya mendengar teriakan ibunya dan mendekat ke pintu sambil berkata, "Ma, dia sering banget ngeluh sakit perut. Jangan percaya. Lagian, telepon 119 ‘kan buang-buang sumber daya. Lebih baik simpan buat yang benar-benar butuh.""Tapi Yenny barusan jatuh!" Rita berseru dengan suara keras, "Cepat, telepon ambulansnya!"Melihat Yenny yang tampak sangat kesakitan terbaring di tempat tidur, Shella akhirnya percaya dan segera menelpon ambulans....Sinarnya matahari sore itu terasa hangat. “Makan Sepuasnya” kali ini berbeda. Restoran itu tidak tutup di tengah hari seperti biasa. Hari itu, pintu restoran terbuka sepanjang hari.Odelina sedang menemani Russel

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1688

    Tentu saja, Shella bersikeras tidak mengakui bahwa apa yang terjadi ada hubungannya dengan dirinya. Menurutnya, karena Yenny berhati jahat dan mengatakan Odelina membawa sial. Yenny bahkan juga mengutuk Roni dan kedua anaknya, makanya sekarang dia mendapat balasan atas perbuatannya. Yenny keguguran seorang bayi laki-laki. Setelah mengetahui jenis kelaminnya, Rita dan Yenny menangis histeris. Shella sempat merasa sedih, tapi tak lama kemudian dia tidak peduli lagi. Baginya, Yenny pantas mendapatkan balasan karena telah mengutuk anak-anaknya dengan kata-kata jahat.Shella sangat yakin bahwa ini adalah balasan atas perbuatan Yenny. "Odelina, kamu nggak tahu seberapa jahatnya si Yenny itu. Dia tahu Pak Daniel kecelakaan, dan media yang tak bertanggung jawab itu malah menulis kamu di dalamnya. Si Yenny bilang kamu bawa sial, karena Pak Daniel suka sama kamu, jadi dia kecelakaan. Dia bahkan sinis bilang kalau Roni dan kamu balikan, Roni juga bisa kecelakaan karena dia sekarang jadi peng

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3328

    "Nggak ada, sangat baik." Keluarga suaminya menunjukkan tingkat perhatian yang berlebihan terhadapnya, tetapi itu juga menandakan betapa mereka peduli padanya dan tentu saja pada bayi kecil yang ada di dalam perutnya. "Bagus kalau begitu. Mama sekarang paling takut mendengar kabar bahwa kamu mengalami sesuatu." Dewi akhirnya merasa lega, lalu berkata, "Ada seorang teman Mama, menantunya juga lagi hamil lima bulan. Tapi dua hari yang lalu, bayinya nggak berkembang lagi. Dia menangis sampai seperti kehilangan akal. Bayinya laki-laki dan sudah terbentuk, tapi entah bagaimana kejadiannya, tiba-tiba janinnya nggak berkembang." "Ah, Cih! Olivia sehat, dan bayi kita juga sangat sehat." Kekhawatiran Dewi terhadap Olivia memang dipicu oleh kejadian yang menimpa menantu temannya itu. "Hamil lima bulan masih bisa mengalami janin nggak berkembang?" Dewi menggandeng tangan menantunya dengan hangat. Keduanya masuk ke dalam rumah dengan akrab layaknya ibu dan anak kandung. Sedangkan Stefan? Di

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3327

    Olivia berkata, "Aku hanya mau bilang, kamu sekarang sudah setegang ini, nanti saat aku melahirkan, apakah kamu akan seperti Amelia, langsung mengemudi sendiri ke rumah sakit?" Stefan menjawab dengan serius, "Jangan bandingkan aku dengan Amelia. Aku nggak akan seperti itu. Memang aku pasti akan tegang, tapi nggak sampai lupa padamu. Aku akan menemanimu masuk ke ruang bersalin." "Kamu mau masuk ke ruang bersalin bersamaku?" "Iya, aku akan menemanimu. Nggak peduli kapan dan apa yang terjadi, aku harus ada di sisimu." Olivia tersenyum, senyumnya begitu manis. "Stefan, terima kasih. Terima kasih karena sangat mencintaiku dan memperlakukanku dengan begitu baik!"Stefan kembali mengoreksinya, "Panggil aku "Sayang". Aku suka mendengar kamu memanggilku begitu. Seharusnya aku yang berterima kasih sama kamu karena mau melahirkan anak untukku. Kamu adalah pahlawan besar di keluarga kita." "Kita nggak perlu saling berterima kasih terus." Olivia tertawa kecil sambil menyandarkan dirinya ke p

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3326

    Terutama sejak Olivia hamil, Stefan berharap bisa menemani istrinya selama 24 jam sehari. Namun, Olivia tidak mengizinkannya untuk terus menempel padanya. “Aku masih harus kerja,” katanya sambil tersenyum. Melihat istrinya yang sedang hamil tetap bekerja, Stefan merasa tidak enak jika dirinya sendiri bermalas-malasan. “Harus kerja juga, cari uang buat beli susu bayi,” katanya sambil bercanda. Russel bilang, bayinya nanti laki-laki. Kalau benar anak laki-laki, Stefan mulai berpikir tentang masa depannya. “Harus cari uang buat beli rumah, mobil, dan biaya menikah. Itu semua butuh banyak uang.” Namun, kemudian dia tersenyum lega. Sebagai pewaris keluarga Adhitama, dia memiliki kekayaan melimpah. “Bisa dibilang, aku kekurangan segalanya kecuali uang. Uangku cukup untuk anakku hidup nyaman seumur hidup. Kelak ada cucu dan cicit, harus tetap menjaga keluarga Adhitama sebagai keluarga terkaya di Mambera, dari generasi ke generasi.” “Nicho mulai kerja tahun depan, ya?” Olivia merasa s

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3325

    "Olivia, mari kita kembali ke rumah lama sebentar dan beri tahu Nenek. Dia pasti ingin bertemu dengan para tetua itu," kata Stefan. Mereka adalah orang-orang dari masa yang sama. Di zamannya, Nenek adalah sosok yang cukup terkenal di Mambera. Kemungkinan besar, para tetua itu juga mengenal neneknya. Namun, memikirkan bahwa Olivia sudah bangun pagi-pagi, Stefan mengubah keputusannya. Dia berkata, "Kamu pulang saja untuk istirahat. Aku sendiri yang akan pergi ke rumah lama. Kalau Nenek ingin datang, aku akan mengantarnya ke sini." Olivia menjawab, "Aku nggak lelah. Aku akan menemanimu pergi." "Sudah lama kita nggak pulang ke sana. Akhir pekan ini, kita bawa Russel untuk menginap dua hari. Sekalian beri tahu keluarga, setelah libur musim dingin minggu depan, aku mau bawa Russel ke Kota Aldimo untuk bermain beberapa hari." Stefan dengan perhatian bertanya, "Apa kamu nggak akan merasa terlalu capek? Kalau lelah, sebaiknya istirahat saja, jangan memaksakan diri." Olivia menepuk ringan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3324

    Yuna mengangguk."Sore nanti ajak Russel bersama ke sini." Setelah berpikir sejenak, Yuna menambahkan, "Dokter Panca bilang, waktu Kakek Setya nggak banyak lagi. Biarkan dia bertemu dengan anak-anak satu per satu." Semua orang saling memandang. Olivia dengan cemas bertanya, "Penyakit apa yang diderita Kakek Setya?" "Mungkin karena luka lama yang meninggalkan efek samping, ditambah usia lanjut. Orang tua pasti punya penyakit kecil di sana-sini," jawab Yuna sambil menghela napas, dia tidak melanjutkan lebih jauh. Dokter Panca sudah menyuruh mereka bersiap secara mental. "Sore nanti, aku akan menjemput Russel, lalu kita akan datang bersama." Olivia juga memahami bahwa usia Setya yang sudah sangat tua, ditambah keinginannya yang sudah terpenuhi, mungkin tidak akan bertahan lama lagi. "Apakah perlu memberi tahu Kak Odelina agar pulang?" "Untuk sementara nggak perlu. Kakek Setya belum menyerahkan bukti-buktinya ke aku, jadi dalam waktu dekat sepertinya nggak akan ada apa-apa. Saat dia

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3323

    Wajah Yuna berubah drastis. “Dokter Panca, apakah nggak ada cara agar Om Setya bisa hidup beberapa tahun lagi?” Dokter Panca berkata, “Saya dan murid-murid saya sudah pakai semua obat terbaik yang kami tanam untuknya. Kami sudah melakukan yang terbaik. Dia bisa bertahan sampai sejauh ini, pertama karena kami membantu memulihkan tubuhnya, dan kedua karena obsesi yang ada di hatinya.” “Meski dendam besar mamamu belum terbalaskan, melihat kalian hidup dengan baik, memiliki kekuatan dan dukungan, Om Setya merasa lebih tenang. Dia percaya bahwa balas dendam untuk ibumu bisa diserahkan sama kalian, jadi dia bisa pergi menemui majikannya dengan hati lega.” “Begitu obsesi itu hilang, seperti yang saya katakan sebelumnya, semangatnya akan turun. Ketika itu terjadi, dia nggak akan bertahan lama lagi. Apalagi, usianya sudah hampir seratus tahun. Bahkan kalua hari itu tiba, kalian harus menerimanya dengan tenang.” Hidup hingga seratus tahun, meski sering diucapkan, berapa banyak orang yang be

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3322

    Sama seperti para lelaki di keluarga menantunya. Tidak heran kedua keluarga itu bisa memiliki hubungan yang erat. Mereka adalah orang-orang yang sejenis. “Dokter Panca,” sapa Stefan dengan hormat. Lelaki tua itu mengangguk lagi. Kemudian, dia memperkenalkan beberapa teman lamanya kepada pasangan itu. Terakhir, dia menunjuk Setya dan berkata kepada Olivia, “Bu Olivia, kakakku ini adalah orang yang selama ini kalian cari. Tantemu memanggilnya Om Setya.” “Dokter Panca, panggil aku Olivia saja,” kata Olivia dengan sopan. Dia menoleh ke Setya dan menyapanya, “Kakek Setya.” Sebagai generasi muda, Olivia belum pernah bertemu dengan asisten tua itu, dan begitu pula sebaliknya. Karena itu, baik Olivia maupun Setya, tidak memiliki perasaan emosional yang sama seperti Yuna. Setya tersenyum dan mengangguk, lalu berkata, “Kamu pasti Olivia, 'kan?” Bu Yuna benar, Olivia tidak begitu mirip dengan Reni. Sekilas terlihat sedikit mirip, tapi kalau diperhatikan lebih saksama, ternyata nggak. Keli

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3321

    “Om Setya, putri sulung Reni sudah pergi ke Cianter untuk berkarier. Anda untuk sementara nggak bisa bertemu dengannya,” kata Yuna dengan suara lembut.Dia tahu alasan Setya sering memandang Amelia. Mungkin lelaki itu khawatir bahwa keluarga ibunya tidak ada yang mampu mengambil alih keluarga Gatara. Setya sangat setia, dan menganggap keluarga Gatara itu adalah milik keturunan majikannya.Meskipun Patricia telah duduk di posisi kepala keluarga selama lebih dari 40 tahun, Setya tetap tidak mengakui kedudukan Patricia yang sah. Perempuan itu tidak ingin Setya hidup, karena selama dia masih hidup, Patricia selalu merasa posisinya tidak kokoh. Tanpa Setya, dengan semua saudaranya ang telah tiada, mengambil alih keluarga Gatara menjadi hal yang wajar baginya, sehingga dia akan merasa lebih percaya diri. “Olivia sedang dalam perjalanan. Sebentar lagi Anda bisa bertemu dengannya,” “Olivia lebih mirip ayahnya, sedangkan Odelina lebih mirip Reni. Anak laki-laki Odelina, Russel, sangat mirip

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3320

    Yuna menangis sejadi-jadinya di depan nisan adiknya. Namun, tidak peduli seberapa keras tangisnya, dia tidak dapat menghidupkan kembali adiknya. Satu hal yang bisa dia lakukan hanyalah menjadi sosok ibu bagi kedua keponakannya dan memberikan mereka lebih banyak kasih sayang.Yuna dan adiknya mengalami masa kecil yang tragis. Kemudian, keduanya dipisahkan oleh dua alam yang berbeda. Setelah mengetahui penyebab kematian orang tuanya, Yuna sangat membenci Patricia.“Kalau nggak ingin orang tahu apa yang kamu lakukan, lebih baik nggak usah lakukan. Dia akan membayar harga atas semua perbuatannya,” ujar Setya dengan penuh kebencian.“Benar, Om. Dia akan bayar harga atas semua yang telah dia lakukan.”“Aku yang nggak berguna. Aku nggak punya banyak bukti. Hanya ada sedikit. Karena orang-orang yang tahu masalah ini sudah mati semua, jadi sulit untuk memberatkannya dengan bukti yang sedikit ini.” Usai berkata, Setya kembali menyalahkan dirinya sendiri dan menangis.“Aku nggak peduli ada bukti

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status