Share

Bab 1594

Author: Anggur
“Beli tanah dan bangun sendiri butuh waktu lebih lama. Kita sewa kantor dulu, kalau ada lokasi bagus, kita baru beli dan bangun sendiri,” kata Olivia.

“Boleh juga. Kita harus beritahu Junia tentang hal ini. Kamu atau aku yang kirim pesan ke dia?”

Amelia bertanya pada Olivia. Tanpa menunggu Olivia menjawab, dia tertawa dan berkata, “Kamu saja yang kirim. Kamu dan Junia sudah berteman lebih dari sepuluh tahun. Sekalipun kamu ganggu bulan madu dia dan Reiki, Reiki nggak akan berani marah sama kamu.”

Olivia juga tertawa, “Oke, nanti malam aku telepon dia.”

“Lihat Junia posting story setiap hari, aku benar-benar jadi iri padanya,” kata Amelia.

“Aku juga iri. Stefan bilang setelah kami adakan resepsi pernikahan kami, dia juga akan bawa aku pergi bulan madu.”

“Aku sudah bosan bilang iri. Sejak bergaul dengan kalian, setiap hari aku dibuat jengkel karena hanya bisa lihat kemesraan kalian.”

Olivia tertawa, “Kebahagiaanmu juga nggak jauh lagi, kok. Pak Jonas kasih kamu bunga dan surat cinta seti
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1595

    Amelia tertawa dan berkata, “Hari ini dia sangat sibuk. Selain kasih aku bunga dan surat cinta seperti biasa, dia hanya kirim beberapa pesan. Kakak iparnya sebentar lagi akan melahirkan. Dia bilang dia mau urus semuanya secepat mungkin, lalu pulang ke Kota Aldimo.”Olivia bergumam, lalu berkata, “Mulan hamil anak kembar, anak kembar sering kali lahir lebih awal. Dia pernah bilang ke aku hari perkiraan lahirannya di sekitar bulan Juni. Sekarang sudah pertengahan Mei, sebentar lagi, sih.”Begitu membicarakan soal anak, Amelia ingin bertanya apakah Olivia sudah hamil. Namun, dia segera mengurungkan niatnya itu. Sekarang Olivia terlalu sibuk dengan pekerjaannya, perhatiannya jadi teralihkan. Makanya Olivia tidak memikirkan soal kehamilan lagi. Kalau Amelia mengungkit hal itu, Olivia akan kembali merasa sedih.“Nanti aku mau jemput Stefan pulang kerja, nggak bisa temani kamu makan.”Amelia yang pengertian berkata, “Baiklah kalau begitu. Bagaimana kalau aku juga pergi ke perusahaan Jonas jem

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1596

    Mereka tidak bisa melihat Rosalina hidup enak. Rosalina telah mengambil alih Siahaan Group. Odelina tahu karena Stefan yang memberitahunya.Rosalina juga tahu kalau siasatnya tidak bisa disembunyikan dari keluarga Adhitama. Oleh karena itu, dia tidak menyembunyikannya saat bicara dengan Olivia.“Nggak akan ada yang bisa ambil barang milik aku dan adikku,” kata Rosalina.Rosalina tidak akan mengambil semua yang ada di keluarga Siahaan. Setelah adiknya dewasa dan bisa mengurus dirinya sendiri, Rosalina akan memberikan bagian milik adiknya. Kalau soal Giselle, Rosalina sama sekali tidak pernah mempertimbangkannya.“Kalau kamu butuh bantuan, bilang saja. Kami pasti akan bantu sebisa mungkin,” kata Olivia.“Terima kasih. Untuk saat ini, aku bisa atasi sendiri. Ada Kak Doni yang bantu aku.” Selain itu, ada Calvin.Rosalina berusaha semaksimal mungkin untuk melepaskan diri dari Calvin. Dia tidak ingin berutang budi pada pria itu. Namun, dia harus mengakui kalau tanpa Calvin, akan ada lebih ba

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1597

    “Rosalina.”Sorot mata Calvin yang menatap bibir merah Rosalina menjadi kian membara. Rosalina tidak bisa melihatnya, tapi dia bisa merasakan perubahan pada pria itu.Suara Calvin menjadi lebih pelan dan serak saat memanggil namanya. Pria itu ingin mengambil keuntungan darinya lagi. Begitu menyadari hal tersebut, Rosalina segera mundur.Tangannya masih memegang buket bunga uang besar yang diberikan secara paksa oleh pria berandal itu. Karena mundur dengan tergesa-gesa, Rosalina tidak sengaja menabrak sebuah pot bunga.Tepat ketika Rosalina akan jatuh, sepasang tangan yang kuat datang menyelamatkannya. Calvin cepat-cepat melingkarkan tangannya di pinggang Rosalina dan menariknya kembali lalu memeluknya dengan erat.Pelukan yang kosong kini terisi sosok perempuan yang lembut, hangat dan harum. Rasanya sangat nyaman.Begitu sadar, Rosalina segera meronta dan berkata dengan suara pelan, “Calvin, lepaskan aku.”Masih ada karyawan di toko bunga. Dua karyawan toko dan dua pengawal sedang meli

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1598

    Calvin menarik Rosalina kembali ke kasir dan menyuruhnya duduk, lalu berkata, “Aku pergi masak dulu.”Rosalina tercengang, “Kamu benar-benar masak sendiri?”Rosalina sengaja berkata seperti itu barusan karena ingin Calvin mengerti. Rosalina buta, banyak hal yang menyulitkannya dalam hidup. Rosalina hanya akan menjadi beban bagi Calvin jika mereka bersama. Oleh karena itu, Rosalina ingin membuat Calvin mundur.“Biar kamu coba masakanku.”Calvin membungkuk dan berbisik di telinga Rosalina, “Orang bilang cinta itu berawal dari perut naik ke hati. Kenapa aku nggak kepikiran dengan cara ini?”“Calvin, apakah aku benar-benar pantas?”“Pantas.”Rosalina tidak mengatakan apa-apa lagi.“Kamu boleh pegang buket bunga ini dan pamer ke orang lain. Kamu mau bongkar buketnya juga boleh. Tapi jangan kembalikan uang itu padaku. Kalau nggak, aku bakal marah banget. Kamu sudah rasakan akibatnya kalau aku marah.”Rosalina lagi-lagi diam membisu. Semakin lama dia semakin tidak berdaya menghadapi berandal

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1599

    Kakak sepupu tertua Rosalina memberi perintah. Adik serta saudara sepupu lainnya segera beraksi. Mereka menjatuhkan pot bunga kecil di rak Rosalina.“Apa yang kalian lakukan?” Rosalina berdiri dan bertanya dengan tegas.Baim, kakak sepupunya datang sambil marah-marah, “Apa yang kami lakukan? Orang buta, kamu jahat, jangan salahkan kami nggak berbaik hati padamu. Kalian semua terus hancurkan toko ini!”“Cih, kamu masih sibuk hitung uang. Setelah putuskan sumber penghasilan kami, kamu masih saja hitung uang,” ujar Baim sambil tertawa sinis.Pada saat dia melihat buket bunga dari uang kertas, dia langsung mengulurkan tangan dan mengambil buket itu tanpa pikir panjang.Namun hanya dalam sekejap, buket bunga uang itu dirampas kembali dari tangan Baim. Bukan Rosalina yang mengambilnya kembali, melainkan Calvin.Baik keluarga Ciugito maupun keluarga Gunawan tahu kalau Calvin naksir Rosalina dan sedang mengejar Rosalina. Jika bukan karena Calvin, gabungan keluarga Ciugito dan keluarga Gunawan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1600

    Kemudian, Calvin meletakkan kembali buket uang yang direbutnya dari Baim ke tangan Rosalina lagi sambil berkata dengan suara lembut, “Rosalina, kamu lanjutkan saja hitung uang. Sebentar lagi makanan siap. Kamu nggak usah pedulikan orang-orang itu. Ada aku di sini, sekalipun langit runtuh, aku juga akan menopangnya untukmu.”Usai berkata pada Rosalina, Calvin memelototi Baim lagi, “Kamu nggak tahu kalau Rosalina tunanganku? Berani-beraninya kalian ganggu tunanganku. Nyali keluarga Ciugito besar juga, ya!”Kata-kata yang Calvin ucapkan bercampur dengan ancaman dan intimidasi.Ekspresi Baim seketika berubah drastis, dia pun segera berkata, “Pak Calvin, salah paham. Semua ini hanya salah paham. Ka-kami sudah tahu kami salah. Kami kakak sepupu Rosalina, mamaku tantenya Rosalina. Kami semua satu keluarga.”Calvin mendengus sinis, “Rosalina nggak butuh saudara seperti kalian.”Rosalina memiliki hubungan yang baik dengan tante bungsunya. Tante itu juga yang telah menyelamatkan nyawa Rosalina.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1601

    “Pak Calvin, kami mungkin nggak bawa uang tunai sebanyak itu.” Baim bertanya, “Boleh nggak pakai transfer saja?”“Di seberang ada bank. Kalian pasti bawa ATM, kan? Kalian ke sana ambil uang tunai saja. Rosalina sudah bilang, dia mau uang tunai. Kalau begitu, kalian harus bayar pakai uang tunai.”Di bawah intimidasi Calvin, Baim tidak punya pilihan selain meminta sepupunya dari keluarga Gunawan pergi ke bank di seberang untuk menarik uang tunai sebanyak 40 juta.Setelah itu, beberapa dari mereka mengeluarkan semua uang tunai di dompet mereka hingga terkumpul 45.600.000.“Rosalina, ini ganti rugi dari kami.”Baim menyerahkan setumpuk uang tunai ke depan Rosalina. Rosalina mengambil uang itu dan segera menghitungnya.Sesaat kemudian, Rosalina berkata, “Uangnya pas, kalian masih ada urusan lain? Kalau nggak ada, kalian boleh pergi.”Beberapa orang itu saling melihat satu sama lain. Pada akhirnya, semua mata tertuju pada Baim. Karena Baim yang tertua di antara mereka. Baim yang memimpin mer

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1602

    Biasanya Rosalina begitu pendiam, hidup seperti orang tak kasat mata. Sesekali dia akan mengucapkan beberapa kata, tapi suaranya sangat pelan. Tidak disangka, orang yang paling kejam justru dia, sama sekali tidak memandang persaudaraan.“Kalau soal Pak Doni, aku percaya padanya, percaya seratus persen. Aku nggak curigai orang yang aku pekerjakan dan nggak pekerjakan orang yang aku curigai.”Semua orang membuka mulut seperti ingin mengatakan sesuatu. Namun pada akhirnya, tidak ada yang bisa bicara. Mereka semua tahu jelas apa saja yang telah mereka lakukan.Rosalina dapat mengambil kendali atas segala sesuatu di Siahaan Group melalui Doni dalam waktu singkat. Mungkin saja, perempuan itu benar-benar memiliki bukti keserakahan mereka.“Rosalina .... Aku harap kamu nggak menyesal. Kalau Siahaan Group berpindah tangan di tanganmu, papamu pasti nggak bisa istirahat dengan tenang.”Usai berkata seperti itu, Baim berkata pada saudara-saudaranya, “Ayo kita pergi.”Rosalina pun berkata dengan di

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3527

    “… kan bisa saja apa yang aku minta kalian nggak bisa bantu, makanya aku minta bantuannya ke kakak iparku. Kak Olivia sudah pergi ke Vila Ferda, Kak Rika masih belum resmi masuk keluarga Adhitama dan aku juga nggak begitu dekat sama dia. Cuma Kak Rosalina saja yang bisa kuminta bantuan. Memang nggak boleh aku minta tolong sama dia?”Rosalina adalah kakak iparnya yang paling tua, tetapi keluarga Adhitama ini terdiri dari beberapa anak lelaki dari ayah yang berbeda sehingga Olivia secara tidak langsung hanya ipar tiri statusnya. Hanya Rosalina saja yang bisa dianggap sebagai ipar dari saudara kandung.“Rosalina bahkan nggak kenal dan nggak pernah ketemu sama cewek yang kamu suka. Dia nggak bakal bisa bantu banyak juga, jadi mending kamu nggak usah ganggu dia. Kalau ada apa-apa, bilang ke aku saja. Kalau aku rasa Rosalina bisa bantu, nanti biar aku yang ngomong ke dia.”“Ini bukan soal si Rubah, tapi soal Nana. Kak Rosalina kan kenal sama Nana dan seharusnya mereka juga pernah berinteraks

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3526

    “Ini mah banyak banget!” keluh Samuel.“Kamu pikir kami semua sesantai kamu? Kamu saja yang bisa santai, aku dan Kak Stefan setiap hari sibuknya bukan main.”“Kata siapa aku santai? Aku juga punya kesibukan sendiri, kok.”“Masa? Aku nggak pernah lihat kamu sibuk.”“.…”Samuel tidak ditempatkan di kantor pusat Adhitama Group, jelas saja para kakak yang lebih tua tidak pernah melihat Samuel sibuk. Ini salah Samuel sendiri yang tadi mengatakan kalau dia sedang senggang. Bukankah akan lebih baik jika dia terus terang saja apa tujuan dari kedatangannya ke sini?“Kak Stefan jauh lebih capek dari aku,” ucap Calvin.Stefan adalah kunci dari Adhitama Group. Meskipun urusan sepele tidak perlu melalui persetujuan Stefan lagi, tetap saja masih ada banyak urusan lain yang harus dia tangani secara langsung. Adhitama Group sangat besar. Setiap ari ada saja pekerjaan yang harus Stefan urus, belum lagi rapat yang tidak pernah ada habisnya dan sesekali harus pergi menjamu klien.Saat masih bertunangan,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3525

    Masih berbicara dengan suaminya di telepon, Rosalina berkata, “Kamu kan sibuk, beresin saja dulu sana. Aku mau menemani Nenek jalan-jalan lagi sebentar. Dia tadi habis marah-marah sama Dewi sampai mukanya merah semua.”Sarah, “….”Di telepon Calvin tertawa sangat keras, tetapi dia cukup sadar diri untuk tidak menanyakan apa yang Dewi katakan kepada neneknya, supaya neneknya tidak melampiaskan kekesalannya dengan cara mengumbar aib Calvin yang lain. Setelah pembicaraan di telepon berakhir, Calvin meletakan ponselnya dan menyeruput kopinya. Sebelum dia meletakkan kembali gelasnya di atas meja, dia mendengar suara ketukan pintu.“Masuk,” ujarnya.Lantas pintu ruang kantornya terbuka dimasuki oleh Samuel. Melihat kedatangan adik kecilnya itu, Calvin pun dengan rapi meletakkan gelasnya kembali ke tatakan gelas dan berkata dengan senyum tipis di wajah, “Tuben, ada angin apa kamu datang ke sini?”“Aku merasa sedikit tersinggung Kak Calvin ngomong begitu. Aku ini adik kandungmu, lho.”Samuel d

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3524

    Terlalu banyak cucu juga bukan hal yang baik.“Nggak, kok. Nenek nggak bilang apa-apa tentang kamu. Jangan selalu berpikiran buruk tentang Nenek, ya,” ujar Rosalina dengan maksud bercanda.Mendengar itu, Nene Sarah dengan sengaja meninggikan suaranya, “Rosalina, aku kasih tahu, nih. Calvin waktu kecil suka ngompol. Waktu umur dia lima tahun saja kadang-kadang masih suka ngompol. Dia selalu ngaku cari kamar mandi di mimpinya. Pas lagi nyari, begitu ketemu langsung pipis.”“Nenek!” sahut Calvin di telepon.Ya, baiklah. Di antara kakak beradik itu, memang Calvin yang paling sering mengompol. Yang lain pada umumnya sudah tidak mengompol lagi di usia mereka sudah bisa berbicara. Begitu mereka ke kamar mandi sebelum tidur, mereka akan tertidur lelap sampai hari mulai terang. Berbeda dengan Calvin,dia justru banyak minum menjelang tidur dan tidak ke kamar mandi. Makanya, dia sering terbangun di tengah malam untuk pipis. Namun bagaimanapun juga, Calvin baru berusia 5-6 tahun dan masih dianggap

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3523

    Nenek Sarah tersenyum, lalu dia berkata, “Aku nggak peduli apa kata mereka. Toh cucuku ya milikku. Aku yang membesarkan mereka dari kecil, aku dan suamiku yang bersusah payah mendidik mereka dengan sepenuh hati. Aku yang paling tahu seperti apa sifat mereka, dan wanita seperti apa yang cocok dengan mereka. Aku cuma mau cucuku bahagia dan memberikan mereka istri yang pantas. Apa itu salah? Orang-orang bilang Olivia nggak pantas untuk Stefan. Mereka sering kali bertanya memangnya sudah berapa lama Olivia masuk ke keluarga Adhitama? Atau bertanya dengan kemampuan yang Olivia miliki, apa dia pantas untuk Stefan?”Sarah dari dulu memang lebih menyayangi Olivia. Dia melanjutkan, “Aku justru sangat berterima kasih sama Olivia karena dia mau menikah sama Stefan. Dengan sifat Stefan yang temperamental itu, bisa jadi dia nggak akan dapat pasangan seumur hidup. Bahkan para ahli juga pada bilang kalau Stefan dan Olivia itu memang ditakdirkan untuk jadi suami istri seumur hidup. Mereka mendapatkan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3522

    Tante Rida pernah berpesan kepada Rosalina. Andaikan Rosalina sungguh mencintai Calvin, maka terimalah cintanya. Jangan sampai Rosalina melewatkan kesempatan ini atau dialah yang akan menyesal nantinya.Setiap anak lelaki yang terlahir di keluarga Adhitama, entah di urutan yang keberapa pun, mereka sama-sama mendapatkan pendidikan yang setara. Cara mereka menyikapi hubungan asmara juga sama, yaitu fokus dengan pasangan masing-masing bahkan sampai ke tahap buta asmara. Mereka tidak akan jatuh cinta dengan mudah, tetapi sekali jatuh cinta, maka itu akan menjadi komitmen seumur hidup.“Aku bisa mengerti. Memang ini sudah risiko menjadi bagian dari keluarga yang dikenal banyak orang,” ujar Sarah, seraya menepuk punggung tangan Rosalina dengan kasih sayang.Rosalina tersenyum dan berkata, “Nek, yang aku bilang itu dulu. Sekarang aku sudah nggak merasa tertekan atau merasa minder lagi. Dulu aku merasa beruntung karena Calvin sudah memilih aku. Sekarang aku merasa aku pasti punya suatu kelebi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3521

    “Duduk dulu di sana, kita bicarakan pelan-pelan,” kata Nenek Sarah seraya menunjuk ke sebuah gazebo yang terletak tidak jauh dari mereka.”Rosalina dengan lembut menanggapi ajakan itu dan menuntun Sarah menuju ke gazebo yang dimaksud. Setelah mereka sampai di sana dan duduk, Sarah memegang tangan Rosalina dan berkata kepadanya, “Rosalina, tekanan menjadi menantu di keluarga Adhitama pasti berat, ya. Nggak peduli apa pun yang kalian lakukan, pasti akan selalu ada mata yang terus mengawasi setiap pergerakan kalian kalaupun kalian melakukannya dengan baik, nggak banyak orang yang kasih pujian ke kalian, dan kalau mereka merasa kalian kurang baik, pasti banyak yang menghujat. Kalau privasi kalian nggak terjaga dengan baik, pasti akan dengan mudah tersebar ke luar dan menimbulkan rumor yang jadi hiburan untuk orang lain. Ini akan bikin kalian sangat frustrasi dan kerepotan.”Namun ketika mendengar itu, Rosalina hanya mengatupkan bibirnya dan menjawab, “Nek, aku baik-baik saja, kok. Awalnya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3520

    Sarah hanya ingin mencari topik pembicaraan dengan cucu menantunya itu, makanya dia pura-pura tertarik.“Aku rasa mereka orang yang sama. Mereka sampai cari satu pengganti untuk menyamar jadi Giselle. Habis itu, Lisa juga muncul di depanku. Dia ingin buat aku nggak curiga. Target mereka sepertinya Olivia. Tapi karena aku paling kenal Giselle, jadi mereka mau nggak mau harus libatkan aku juga.”Hanya dengan membuat Rosalina tidak curiga, Olivia baru akan berhenti curiga. Karena Rosalina kakaknya Giselle.“Aku hanya ingin beritahu Olivia, biar bisa analisis bersama. Rasanya mereka sedang main catur besar di belakang. Nggak perlu terburu-buru. Mereka nggak buru-buru, kita juga nggak buru-buru. Makanya aku pagi ini baru datang ke sini, tapi ternyata Olivia sudah pergi.”Rosalina merasa iri pada Olivia. “Aku juga ingin libur, bawa anak-anak pergi main. Tapi sayangnya aku nggak punya keponakan.”Rosalina memiliki adik perempuan, tapi Giselle juga belum menikah. Jadi dia belum memiliki kepona

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3519

    “Iya, Mama sudah tua, nggak usah keliaran ke mana-mana dan buat anak-anak khawatir,” kata Dewi.Sarah sengaja melotot ke arah menantunya. “Kenapa kamu ikut-ikutan juga? Aku nggak keliaran. Sekarang aku diam saja di rumah, kan? Aku nggak ikut Oliv pergi gendong Audrey.”Dewi langsung mengungkap kebohongan ibu mertuanya. “Bukannya karena Mama selalu mau culik anak orang setiap kali pergi ke sana jadi sekarang mereka nggak mau terima kunjungan Mama?”Wajah Sarah memerah. Rosalina spontan tertawa cekikikan.“Rosalina, temani Nenek jalan-jalan. Suasana hati Nenek jadi nggak bagus karena tantemu. Dia nggak kasih aku cucu perempuan. Aku suka cucu orang lain, dia malah salahkan aku.”“Mama juga nggak punya anak perempuan, masih saja mau salahkan aku. Memangnya kami yang nggak mau punya anak perempuan? Ada masalah dengan feng shui keluarga Adhitama. Aku curiga rumah dan makam leluhur kita ada di tanah milik seorang biksu,” kata Dewi sambil menutup mulut untuk menahan tawa.Keluarga Adhitama han

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status