Share

Bab 1382

Penulis: Anggur
Karena Rosalina mencurigai ada sesuatu yang janggal dengan kematian ayahnya, mereka pun ingin membunuh Rosalina. Lagi pula, di rumah keluarga Siahaan, Rosalina seperti orang tak kasat mata. Sekalipun dia meninggal karena sakit, tidak akan ada yang menyelidiki kematian Rosalina.

Kalau bukan karena tante Rosalina yang telah menikah dan pindah ke tempat jauh tiba-tiba pulang ke rumah, lalu menemukan Rosalina sakit parah dan mengantarnya ke rumah sakit, Rosalina pasti sudah mati di tangan ibu kandungnya sendiri sepuluh tahun yang lalu.

Tentu saja, Calvin dan Rosalina juga percakapan Johan dan Sinta tentang meminta Calvin untuk bertanggung jawab terhadap Rosalina.

Usai mendengar rekaman itu, Calvin menatap Rosalina tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Sedangkan Rosalina sedang mengatupkan kedua tangannya dengan erat, terdiam cukup lama.

Meski selama ini Rosalina memang mencurigai kematian ayahnya ada hubungannya dengan mereka, dia hanya bisa curiga karena tidak memiliki bukti.

Namun, begitu
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1383

    Calvin menatap mata Rosalina sesaat, lalu berkata, “Kak Olivia benar. Kalau kamu ingin mengumpulkan bukti, kamu harus sembuhkan matamu lebih dulu. Kamu serahkan saja padaku alat perekam ini, aku bantu kamu simpan dulu. Daripada nanti jatuh ke tangan mereka, bisa-bisa kamu kehilangan nyawamu.”“Terima kasih, Pak Calvin.”Rosalina tidak pernah berpikir untuk membawa kembali alat perekam itu. Seperti kata Calvin, kalau Rosalina membawa kembali alat perekam itu dan tidak menyimpannya dengan baik, bisa-bisa Rosalina kehilangan nyawanya.“Kalau mereka terus ingin memanfaatkan aku untuk menyelamatkan adikku, aku akan mengikuti rencana mereka. Apakah kamu keberatan?”Rosalina spontan memasang raut wajah tidak mengerti.“Apa maksud Pak Calvin dengan mengikuti rencana mereka?”“Papa tirimu ingin aku bertanggung jawab padamu, kan. Mereka mengira aku pasti nggak mau, dengan begitu mereka bisa mengajukan persyaratan padaku untuk menyelamatkan adikmu. Perhitungan mereka sangat bagus, tapi jawaban da

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1384

    Roni melihat sekarang kehidupan Odelina menjadi lebih baik, kondisi mental perempuan itu pun pelan-pelan berubah. Roni merasa ingin menambahkan masalah untuk Odelina.Contohnya saja masalah kali ini. Sebenarnya Roni hanya ingin membeli baju untuk putranya. Tapi setelah diprovokasi Yenny, dia pun merasa Odelina sengaja tidak membiarkannya dekat dengan Russel, tidak membiarkannya bertemu dengan putranya sendiri.Oleh karena itu, Roni bersikeras ingin membawa Russel pergi mencoba baju. Odelina tidak setuju, maka dia akan bertengkar dengan Odelina.“Russel mana? Kamu sembunyikan Russel di mana?”Roni melihat ke sekeliling toko tapi tidak menemukan putranya di sana.“Kamu sembunyikan Russel di tempat Olivia?”Tidak, toko buku Olivia tidak buka selama dua hari terakhir. Roni sudah coba pergi ke toko buku itu.“Russel lagi di kelas, agak siang baru pulang.” Odelina berkata dengan acuh tak acuh, “Roni, aku nggak bermaksud menghalangi kamu bertemu dengan Russel. Kalau kamu benar-benar mau bawa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1385

    “Mama.”Russel yang memakai seragam dari guru seni bela dirinya berlari masuk ke dalam toko sambil memanggil ibunya.“Russel sudah pulang.”Odelina tersenyum dan memeluk putranya, “Bagaimana? Capek, nggak? Russel menangis, nggak?”Russel menggelengkan kepalanya, “Aku nggak menangis, tapi capek banget.”“Capek banget, ya. Mama cium Russel, habis itu Russel nggak capek lagi. Russel harus bertahan, ya.” Odelina takut putranya tidak bisa bertahan. Setelah mencium wajah putranya, Odelina menyemangati putranya untuk bertahan, jangan sampai mengecewakan Stefan.Russel merasa sangat lelah, dia juga tidak ingin pergi lagi. Namun, dia ingat dengan perkataan Stefan. Kalau Russel belajar ilmu bela diri, Russel tidak perlu takut pada orang jahat lagi. dia juga bisa melindungi ibunya. Russel ingin menjadi pria yang bisa melindungi ibunya.Setelah mendengar perkataan ibunya, Russel pun mengangguk dengan penuh semangat, “Mama, aku akan bertahan.”Dimas juga ikut masuk ke dalam toko.“Bu Odelina,” sapa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1386

    “Boleh saja kalau kamu mau. Kalau kamu nggak mau, kamu harus berani ngomong nggak mau.”Odelina tidak memaksa Russel, dia juga menghormati pilihan putranya itu.Russel memiringkan kepalanya dan menatap sang ayah. Setelah berpikir sejenak, dia bertanya, “Mama pergi, nggak?”“Pergi, dong. Waktu itu Papa sudah kasih undangan ke mamamu, kan?”Russel menjawab dengan kata oh, lalu mengangguk dan berkata, “Kalau begitu aku mau, Pa.”Roni langsung tersenyum lebar. Dia tahu putranya masih sayang padanya dan bersedia menjadi penabur bunga di pernikahannya nanti.“Kalau begitu kita pergi coba baju, yuk?”Russel menatap ibunya lagi. Roni tidak punya pilihan selain berkata kepada Odelina, “Kalau kamu ikut, ayo cepat.”Odelina tidak menggubrisnya. Dia memeriksa saklar listrik di toko dan memastikan gas sudah dimatikan lebih dulu. Setelah memastikan semuanya aman, dia meminta kedua karyawannya untuk pulang lebih dulu. Kemudian, Odelina berkata kepada Dimas, “Dimas, aku mau temani Russel pergi coba ba

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1387

    Roni menyesal, sebenarnya dia sudah lama menyesali keputusannya. Sejak dia mempublikasikan hubungannya dan Yenny, dia baru menyadari kalau semuanya tidak seindah yang dia bayangkan. Roni pun sedikit menyesal.Apalagi keluarga Roni terus menentang dan berdebat dengan Yenny. Hal itu membuat Roni merasa sangat kesal. Makanya dia sangat menyesal.Begitu kekasih menjadi istri, ternyata semua sama saja. Selain itu, kalau saat itu Roni memperlakukan Odelina dengan baik, meminta Odelina menurunkan berat badan dan berdandan ketika sempat, istrinya tidak akan kalah dari kekasih gelapnya ....“Sayang, kenapa kamu melamun begitu?”Yenny mendapati Roni sedang melamun sambil melihat Odelina memarkirkan mobilnya. Dia pun menyenggol Roni dan memanggilnya.“Nggak apa-apa.”Roni tidak berani mengakui kalau dia sedang mengenang masa lalu dan menyesali keputusannya. Bisa-bisa Yenny bertengkar dengannya di jalan.Roni masih memiliki harga diri, dia tidak ingin bertengkar dengan perempuan di jalan. Apalagi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1388

    Russel berteriak sambil meronta, berusaha melepaskan diri dari pria itu. Dia bahkan menendang dan memukul pria itu. Sayangnya, tenaga kecil Russel sama sekali tidak terasa apa-apa bagi pria bertubuh tinggi itu. Semua usaha Russel sia-sia.Setelah mendapati tendangan dan pukulannya tidak berhasil, Russel tiba-tiba memukul mata pria berbaju hitam itu. Pukulannya kali ini langsung berhasil.Pukulan Russel di mata pria berbaju hitam itu mempengaruhi penglihatan pria itu. Dia seketika terhuyung-huyung, sehingga larinya tidak secepat sebelumnya.Melihat hal itu, Odelina langsung mengerahkan seluruh tenaga untuk mempercepat larinya. Dia terus berlari hingga jaraknya dan pria berbaju hitam itu semakin berkurang hingga tersisa sepuluh meter, lima meter, satu meter ....Pada saat pria berbaju hitam yang marah ingin membuat Russel pingsan, Odelina menerjang ke arah pria itu, lalu mendorong pria itu dengan badan sedangkan tangannya merebut kembali Russel dari pria itu. Akan tetapi, setelah Odelina

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1389

    Entah apakah Roni terlalu lelah karena berlari, atau karena ketakutan. Kaki dan tangan Roni menjadi lemas tak bertenaga. Dia bahkan tidak bisa menggendong Odelina.“Jangan sembarang menyentuh Bu Odelina!”Pengawal keluarga Adhitama mendorong Roni menjauh, tidak membiarkan Roni sembarangan menyentuh Odelina. Daripada salah tindakan membuat Odelina mengeluarkan lebih banyak darah.Pengawal itu telah menelepon ambulans, dia juga berusaha membantu menghentikan darah di luka Odelina. Pada saat yang sama, dia juga menghubungi Stefan dan yang lainnya.Setelah mengetahui kakak iparnya ditikam beberapa kali, Stefan langsung membentak, “Begitu banyak orang yang awasi mereka, begitu banyak orang yang ikuti mereka, tapi kakak iparku masih saja terluka!”Bagaimana caranya Stefan menjelaskan hal ini pada Olivia?Pengawal itu tidak berani menjawab. Jumlah mereka banyak, tapi jumlah lawan juga banyak. Hal itu yang menyebabkan mereka terlambat beberapa menit saat mengejar Odelina. Hanya dalam beberapa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1390

    “Kak.”Pada saat Olivia mengangkat telepon, dia masih sedang memeriksa kemajuan proyeknya di desa dekat kampung halamannya.Odelina mengira kakaknya yang menelepon, dia pun mengangkat telepon dan memanggil kakaknya sambil tersenyum.Stefan sedang dalam perjalanan ke rumah sakit. Dia juga mencoba menelepon Odelina. Namun, Russel satu langkah lebih cepat, karena itu telepon Stefan tidak masuk.“Tante ....”Russel langsung menangis ketika dia mendengar suara tantenya.Odelina cepat-cepat menghibur keponakannya, “Russel kenapa? Kenapa menangis? Karena Russel capek latihan bela diri? Jangan menangis, Russel. Russel anak yang kuat, anak kuat nggak boleh menangis. Russel jangan menangis lagi, ya. Nanti kalau Tante sudah pulang, Tante bawa Russel pergi jalan-jalan. Tante akan belikan semua yang Russel mau.”“Tante, Mama berdarah, ada banyak darah .... Tante cepat ke sini. Mama sekarat .... huuuuu!”Russel berkata sambil menangis. Oleh karena itu, kata-kata yang dia ucapkan terputus-putus. Seme

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3650

    Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3649

    Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3648

    Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3647

    “Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3646

    Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3645

    “Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3644

    Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3643

    Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3642

    Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status