Share

Bab 1387

Author: Anggur
Roni menyesal, sebenarnya dia sudah lama menyesali keputusannya. Sejak dia mempublikasikan hubungannya dan Yenny, dia baru menyadari kalau semuanya tidak seindah yang dia bayangkan. Roni pun sedikit menyesal.

Apalagi keluarga Roni terus menentang dan berdebat dengan Yenny. Hal itu membuat Roni merasa sangat kesal. Makanya dia sangat menyesal.

Begitu kekasih menjadi istri, ternyata semua sama saja. Selain itu, kalau saat itu Roni memperlakukan Odelina dengan baik, meminta Odelina menurunkan berat badan dan berdandan ketika sempat, istrinya tidak akan kalah dari kekasih gelapnya ....

“Sayang, kenapa kamu melamun begitu?”

Yenny mendapati Roni sedang melamun sambil melihat Odelina memarkirkan mobilnya. Dia pun menyenggol Roni dan memanggilnya.

“Nggak apa-apa.”

Roni tidak berani mengakui kalau dia sedang mengenang masa lalu dan menyesali keputusannya. Bisa-bisa Yenny bertengkar dengannya di jalan.

Roni masih memiliki harga diri, dia tidak ingin bertengkar dengan perempuan di jalan. Apalagi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1388

    Russel berteriak sambil meronta, berusaha melepaskan diri dari pria itu. Dia bahkan menendang dan memukul pria itu. Sayangnya, tenaga kecil Russel sama sekali tidak terasa apa-apa bagi pria bertubuh tinggi itu. Semua usaha Russel sia-sia.Setelah mendapati tendangan dan pukulannya tidak berhasil, Russel tiba-tiba memukul mata pria berbaju hitam itu. Pukulannya kali ini langsung berhasil.Pukulan Russel di mata pria berbaju hitam itu mempengaruhi penglihatan pria itu. Dia seketika terhuyung-huyung, sehingga larinya tidak secepat sebelumnya.Melihat hal itu, Odelina langsung mengerahkan seluruh tenaga untuk mempercepat larinya. Dia terus berlari hingga jaraknya dan pria berbaju hitam itu semakin berkurang hingga tersisa sepuluh meter, lima meter, satu meter ....Pada saat pria berbaju hitam yang marah ingin membuat Russel pingsan, Odelina menerjang ke arah pria itu, lalu mendorong pria itu dengan badan sedangkan tangannya merebut kembali Russel dari pria itu. Akan tetapi, setelah Odelina

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1389

    Entah apakah Roni terlalu lelah karena berlari, atau karena ketakutan. Kaki dan tangan Roni menjadi lemas tak bertenaga. Dia bahkan tidak bisa menggendong Odelina.“Jangan sembarang menyentuh Bu Odelina!”Pengawal keluarga Adhitama mendorong Roni menjauh, tidak membiarkan Roni sembarangan menyentuh Odelina. Daripada salah tindakan membuat Odelina mengeluarkan lebih banyak darah.Pengawal itu telah menelepon ambulans, dia juga berusaha membantu menghentikan darah di luka Odelina. Pada saat yang sama, dia juga menghubungi Stefan dan yang lainnya.Setelah mengetahui kakak iparnya ditikam beberapa kali, Stefan langsung membentak, “Begitu banyak orang yang awasi mereka, begitu banyak orang yang ikuti mereka, tapi kakak iparku masih saja terluka!”Bagaimana caranya Stefan menjelaskan hal ini pada Olivia?Pengawal itu tidak berani menjawab. Jumlah mereka banyak, tapi jumlah lawan juga banyak. Hal itu yang menyebabkan mereka terlambat beberapa menit saat mengejar Odelina. Hanya dalam beberapa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1390

    “Kak.”Pada saat Olivia mengangkat telepon, dia masih sedang memeriksa kemajuan proyeknya di desa dekat kampung halamannya.Odelina mengira kakaknya yang menelepon, dia pun mengangkat telepon dan memanggil kakaknya sambil tersenyum.Stefan sedang dalam perjalanan ke rumah sakit. Dia juga mencoba menelepon Odelina. Namun, Russel satu langkah lebih cepat, karena itu telepon Stefan tidak masuk.“Tante ....”Russel langsung menangis ketika dia mendengar suara tantenya.Odelina cepat-cepat menghibur keponakannya, “Russel kenapa? Kenapa menangis? Karena Russel capek latihan bela diri? Jangan menangis, Russel. Russel anak yang kuat, anak kuat nggak boleh menangis. Russel jangan menangis lagi, ya. Nanti kalau Tante sudah pulang, Tante bawa Russel pergi jalan-jalan. Tante akan belikan semua yang Russel mau.”“Tante, Mama berdarah, ada banyak darah .... Tante cepat ke sini. Mama sekarat .... huuuuu!”Russel berkata sambil menangis. Oleh karena itu, kata-kata yang dia ucapkan terputus-putus. Seme

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1391

    Stefan yang berada di ujung teleponnya mendengar teriakan Junia. Dia juga terus berteriak, “Oliv, Oliv!”Amelia mengambil ponsel Olivia dan berteriak pada Stefan di telepon, “Stefan, kamu ngomong apa sama Olivia? Ada apa dengan Kak Odelina?”“Amelia, tolong antar Oliv pulang dulu. Kak Odelina terluka, sekarang masih ditangani sama dokter. Setelah kalian ke sini kita baru bicarakan lagi.”“Bagaimana dengan luka Kak Odelina?”Ekspresi wajah Amelia juga berubah. Dia tahu pasti terjadi sesuatu pada Odelina, makanya Olivia bisa syok seperti ini. Hanya saja, dia tidak tahu apa yang terjadi pada kakak sepupunya itu.Setelah mendengar perkataan Stefan, Amelia juga menjadi tegang dan takut. Ibunya sangat menyayangi kedua saudara sepupunya itu. Jika terjadi sesuatu pada Odelina, ibunya pasti akan sangat sedih.“Aku juga nggak tahu, katanya ditusuk beberapa kali. Sekarang masih ditangani sama dokter, dokter belum ada yang keluar. Kami sudah berada di rumah sakit. Amelia, kamu dan Junia tolong cep

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1392

    Pada saat Russel diculik, sekalipun Odelina dan Roni tidak mengejar penculik itu, para pengawal tetap bisa menyelamatkan Russel. Mereka telah memasang jaring untuk menangkap semua orang-orang itu.Namun, mereka telah mengabaikan hati seorang ibu yang senantiasa akan melindungi anaknya. Demi anaknya, seorang ibu bahkan rela menyerahkan nyawanya sendiri.Sebagai seorang ibu, dia tidak bisa tidak mengejar ketika melihat anaknya diculik orang lain. Mereka mungkin telah memikirkan hal ini, tapi mereka sama sekali tidak menyangka Odelina bisa mengejar penculik itu. Kekuatan fisiknya menjadi begitu luar biasa. Dari awal hingga akhir tidak pernah sekali pun Odelina menyerah.Setelah ditendang, ditikam dengan pisau oleh orang jahat, Odelina tetap tidak melepaskan anaknya. Hingga dia melihat pengawal keluarga Adhitama tiba, dia tahu kalau mereka sudah aman. Setelah itu, dia baru melepaskan Russel. Dia telah terluka parah, tapi Russel baik-baik saja.Daniel berbalik dan meninju dinding di depanny

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1393

    Kata-kata Olivia membuat Yuna juga ikut menangis. Dia memikirkan kejadian yang menimpa dirinya sendiri. Saat itu, Yuna dan adiknya dibawa ke panti asuhan, mereka masih berdua.Namun, setelah Yuna mendapat kabar tentang adiknya, ternyata tinggal dirinya sendirian. Dia bahkan tidak bisa melihat adik satu-satunya untuk terakhir kalinya.Stefan memeluk Olivia erat-erat, memberinya sandaran dan penghiburan.“Oliv, Kak Odelina akan baik-baik saja. Dia akan segera sadar, semua akan baik-baik saja. Kamu jangan khawatir, kita masih harus bantu Kak Odelina jaga Russel. Russel juga syok berat.”Olivia sangat ketakutan, air matanya tidak berhenti mengalir. Semua penghiburan Stefan tidak berhasil menghentikan tangisnya. Namun, begitu mendengar nama Russel, suara tangisan Olivia seketika menjadi lebih pelan.Benar, Olivia harus membantu kakaknya menjaga Russel. Setelah menangis begitu lama, Olivia baru menata kembali emosinya. Dia mengambil tisu yang diberikan Stefan untuk menyeka air matanya. Kemud

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1394

    Odelina masuk ke ruang ICU. Anggota keluarga tidak perlu tinggal di rumah sakit untuk menjaganya. Keluarga pasien hanya diperbolehkan menjenguk sebentar setiap hari.Meskipun tidak bisa menjaga sang kakak, Olivia juga tidak ingin meninggalkan di rumah sakit. Dia ingin menunggu di luar sampai kakaknya bangun. Kakaknya pasti akan bangun.Sesaat kemudian, polisi datang ke rumah sakit. Semua orang melihat beberapa petugas polisi berjalan mendekat.“Maaf, siapa yang bernama Yenny di sini?” tanya salah satu polisi.Semua orang serentak melihat ke arah Yenny.Yenny pun menjawab dengan panik, “Saya Yenny.”Setelah polisi itu mengatakan sesuatu, dia langsung meminta dua polwan untuk membawa Yenny pergi.“Pak Polisi.”Roni cepat-cepat menghentikan dua polwan yang hendak membawa Yenny pergi. Ayah dan ibu Roni juga ikut di belakang Roni. Mereka semua menatap petugas polisi itu.“Pak Polisi, kalau boleh tahu kesalahan apa yang istri saya lakukan? Kenapa kalian membawanya pergi?” tanya Roni.“Kami m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1395

    “Dia ingin membuat keluarga Pamungkas nggak punya keturunan! Dia ingin membunuh Russel, ingin membunuh Odelina! Dasar kamu perempuan jahat! Perempuan jahat!”Rita membentak Yenny hingga suaranya menjadi serak. Jika kejadian kali ini merupakan ulah Yenny, maka kejadian terakhir kali saat mereka sekeluarga pergi ke kebun binatang bukanlah kecelakaan. Semua itu perbuatan Yenny.Bagaimana perempuan itu bisa begitu kejam! Yenny ingin menculik anak Shella, sekarang ingin menculik anak Roni lagi.Begitu Olivia mendengar bahwa Yenny terlibat dalam kejadian ini, dia langsung menyerahkan Russel kepada Stefan lalu hendak pergi memukul Yenny.“Oliv.”Stefan mencekal tangan Olivia dan berkata, “Biarkan hukum yang menghukumnya, kamu jangan lakukan apa pun.”Polisi sudah datang, jadi mereka tidak perlu memberi pelajaran pada Yenny. Bram sudah memiliki bukti kuat, Yenny tidak akan bisa melarikan diri lagi. Setidaknya dia akan mendekam di penjara selama beberapa tahun.Jika mantan anak buah ayah angkat

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3581

    “Aku takut … aku takut mereka terluka atau kenapa-napa di sana. Aku juga membenci diri sendiri karena nggak bisa membantu. Yang aku bisa paling cuma menjaga Russel supaya kakakku nggak perlu khawatir selama dia di sana.”Situasi Olivia saat ini sama seperti Daniel. Khawatir, tetapi tidak ada yang bisa mereka lakukan untuk membantu. Daniel bahkan sampai tidak berani menghubungi Odelina arena takut malah akan mengganggu.Mulan mengulurkan tangan menjabat tangan Olivia dan mengatakan sesuatu untuk menenangkan hatinya, “Mereka pasti baik-baik saja. Sebesar apa pun masalahnya pasti bisa mereka lewati.”Olivia mengerutkan bibir mengangguk, dan menggenggam pula tangan Mulan dengan erat. Seketika, kesunyian sesaat itu dipecahkan oleh suara tangisan yang tentunya sudah tidak asing lagi di telinga, yang kemudian diikuti oleh suara Yose yang berusaha untuk menghibur Archie.“Sudah, sudah, jangan nangis lagi. Ayo kita cari Mama. Bangun-bangun nggak lihat Mama langsung nangis. Cowok itu nggak boleh

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3580

    Mulan hanya khawatir Olivia masih belum terbiasa dengan lingkungan di vila ini, makanya sewaktu melihat Olivia sedang jalan-jalan di halaman, Mulan langsung menghampiri Olivia dan meninggalkan suami serta putranya yang masih belum bangun. Nanti saat Archie terbangun dan melihat ibunya sudah tidak ada, dia pasti akan memperlihatkan bakat menangisnya dan membuat seisi rumah terbangun. Tanpa alarm sekalipun, suara tangisan Archie di setiap harinya sudah cukup untuk membuat semua orang yang ada di dalam vila ini terbangun dari alam mimpi.Di siang hari biasanya pengasuh dan Yolanda yang merawat anak-anak. Mulan dan Yose sibuk kerja dan hanya sempat menemani anak-anak di pagi dan malam hari. Namun setiap kali Archie membuka mata di pagi hari dan tidak menemukan ibunya, dia pasti akan menangis untuk waktu yang sangat lama. Yose sampai mengeluh anaknya selalu menempel ke ibunya sampai-sampai dia sendiri tersingkirkan.Mulan hanya bisa menanggapi itu dengan pasrah. Dia tidak masalah tentang Yo

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3579

    Hanya saja biasanya belum sampai dua menit bermain, mereka mulai berebut mainan. Sebagai kakak, Archie selalu mengalah kepada Audrey dan pada akhirnya pun menangis juga dan menarik perhatian orang dewasa. Kadang kala saat kalah dari Audrey, Archie akan menerjang adiknya. Mereka sudah bisa duduk, dan ketika perkelahian antara mereka memanas, salah satu akan menjungkal ke belakang. Archie sering menggunakan trik ini dan berhasil membuat adiknya terjatuh.Archie juga sering kali menggigit Audrey. Mereka berdua yang belum memiliki gigi pun saling menggigit satu sama lain. Sakit atau tidak hanya mereka berdua yang tahu. Entah itu saling dorong mendorong atau menggigit, pada akhirnya perkelahian kecil mereka selalu diakhiri dengan tangisan Archie.Saat Audrey terbangun dan melihat ibunya ada di samping, dia pasti akan mengikuti. Audrey ini nakalnya bukan main. Meski jarang menangis, bukan berarti dia tidak bisa menangis. Ketika dia merindukan ibunya atau ketika Mulan tidak mau dia mengikuti,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3578

    Keluarga Junaidi tidak akan pernah mempersulit pekerja mereka sendiri. Mereka selalu memperlakukan pekerja dengan sangat baik.“Pagi, iya aku sudah bangun. Semalaman aku nggak bisa tidur, jadi aku jalan-jalan keluar. Sekarang aku masih belum lapar, nanti kalau Mulan sudah bangun saja baru aku sarapan bareng dia,” kata Olivia.Sembari tetap memasang senyum di wajah, pelayan itu berkata, “Bu Olivia jangan lupa pakai jaket yang tebal. Pagi-pagi embunnya masih tebal, udaranya jadi lebih dingin.”“Iya, aku sudah pakai jaket satu lapis lagi.”“Bu Olivia hati-hati di jalan. Ingat untuk pulang begitu matahari terbit. Bu Mulan begitu liat matahari terbit langsung terbangun,” kata si pelayan.Jam biologis Mulan sangat tepat waktu. Dia akan selalu terbangun di jam yang sama, ketika matahari mulai bersinar di pagi hari.“Oke,” sahut Olivia tersenyum.Si pelayan pun mengantar Olivia ke depan pintu dan baru masuk ke dalam setelah Olivia menuruni tangga rumah. Suasana di dalam vila masih sangat sunyi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3577

    Sewaktu Mulan baru mengadopsi Liam, Liam masih belum bisa bicara dan sehari-hari dirawat oleh pengasuh. Alhasil Liam tidak punya kesan yang mendalam terhadap orang tuanya. Tak lama dia sudah diadopsi oleh Mulan, sampai-sampai Liam bahkan tidak ingat dengan pengasuh yang dulu paling dekat dengannya. Orang yang paling dekat dengan Liam sekarang adalah keluarga Junaidi. Kebanyakan anak-anak akan dekat dengan siapa pun yang merawat mereka saat masih balita.“Tante Olivia, Russel benar akan baik-baik saja?” tanya Liam, seraya memiringkan badan dan mengelus-elus kepala Russel. Kemudian Liam meraba kepalanya sendiri untuk merasakan perbedaan suhu tubuh antara mereka berdua.“Russel baik-baik saja, kok. Badan dia juga kuat,” sahut Olivia.“Kalau Russel kena flu, aku bisa cek nadinya atau kasih dia obat.”“... kamu juga bisa cek nadi sama obat-obatan?”“Belum, tapi aku pernah lihat guruku cek nadi dan kasih obat ke pasiennya. Aku juga sering kena flu waktu baru sampai di Lembah Obat, aku tahu o

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3576

    Sesaat kemudian, Olivia keluar dari kamar mandi dan duduk kembali ke kasurnya. Dia sudah tidak bisa tidur lagi karena bermimpi bertemu dengan kedua orang tuanya. Apakah mereka di sana sudah berkumpul dengan Kakek Nenek? Apakah mereka semua bahagia di alam sana? Apa di alam sana mereka dapat mengetahui seperti apa situasi yang Odelina dan Stefan alami saat ini?Seketika Olivia tersenyum pahit. Orang yang sudah mati ibarat lampu yang padam, mana mungkin mereka masih bisa mengetahui apa saja yang terjadi di dunia? Kalaupun mereka di sana tahu Odelina dan Stefan sedang menghadapi bahaya yang serius, mereka juga tidak bisa membantu apa-apa.Alasan mengapa Olivia memimpikan kedua orang tua dan kakek neneknya adalah mungkin karena disiang harinya, dia selalu memikirkan tentang apa yang terjadi di Cianter, memikirkan bagaimana nasib tragis kakek neneknya, serta kecelakan mobil yang dialami kedua orang tuanya. Dua kejadian itu terus terngiang-ngiang di kepala Olivia sampai terbawa ke dalam mimp

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3575

    Olivia mengikuti kedua bocah kecil itu, memastikan mereka masuk ke kamar, melihat mereka naik ke tempat tidur, lalu membantu menyelimuti mereka. Dia menyalakan lampu kecil, mematikan lampu besar di kamar, dan berkata, "Tidurlah dengan baik. Jangan bangun lagi untuk bermain, dan jangan mengobrol sampai tengah malam." "Kalau aku mendengar kalian masih berbicara, rencana pergi ke taman bermain anak-anak besok akan dibatalkan." Jangan lihat mereka masih anak-anak berusia tiga atau empat tahun. Kalau sudah berkumpul, mereka bisa mengobrol seperti orang dewasa, membahas berbagai hal tanpa henti. Olivia berpikir, jika mereka sudah besar nanti, dua mulut pintar ini pasti bisa menipu banyak orang dengan kata-kata manis mereka. Russel dan Liam saling berpandangan, lalu berkata serempak, "Kami akan tidur. Nggak akan mengobrol lagi." Meskipun mereka suka berbicara, pergi bermain besok lebih menarik bagi mereka. Olivia lalu membungkuk dan memberi ciuman selamat malam kepada kedua bocah kecil it

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3574

    Olivia mencubit pipi keponakannya dengan ringan dan berkata, "Jelas-jelas kamu sudah ingin datang bermain sejak awal, tapi malah menyalahkan om kamu." Russel tertawa cengengesan. Olivia mendekat ke kamera dan bertanya kepada kakaknya, "Kak, semuanya berjalan lancar, 'kan?" Ada makna tersirat dalam kata-katanya. "Hmm, masih dalam kendali. Nggak ada masalah, jadi kamu tidak perlu khawatir. Fokus saja menemani Russel menikmati liburan musim dinginnya. Dia suka pergi ke kebun binatang dan taman hiburan, ajaklah dia jalan-jalan." Olivia menjawab, "Kebun binatang di sini tidak jauh berbeda dengan yang ada di Mambera. Sementara itu, di taman hiburan, banyak wahana yang belum bisa dimainkan Russel. Dia masih terlalu kecil, tinggi dan usianya belum cukup. Jadi, kalau ke sana, dia hanya bisa melihat orang lain bermain." "Aku sudah janjian dengan Mulan. Besok, kami akan membawa mereka ke taman bermain anak-anak. Katanya di sana ada banyak fasilitas yang cocok untuk mereka berdua." Odelina

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3573

    Odelina keluar dari kamar mandi dan segera melakukan panggilan video kepada adiknya. Olivia dengan cepat menerima panggilan tersebut. Begitu panggilan tersambung, wajah kecil putranya, Russel, langsung muncul di layar. “Mama.” Awalnya, Russel sudah mengantuk dan bersiap untuk tidur. Namun, ketika ponsel bibinya berbunyi dan ia diberitahu bahwa ibunya menelepon, ia langsung bertahan. Ia tahu bahwa ibunya hanya punya waktu luang di larut malam. Karena rindu, ia sengaja menunggu agar bisa berbicara sebentar dengan ibunya sebelum tidur. “Russel, sudah malam sekali, kenapa belum tidur?” Odelina bertanya dengan lembut, senyumnya penuh kasih sayang. Sejak dia datang ke Cianter, satu-satunya kesempatan bertemu langsung dengan putranya adalah ketika Daniel membawanya ke sana. Selain itu, mereka hanya bisa bertatap muka lewat panggilan video. “Aku menunggu Mama selesai bekerja, supaya bisa telepon video sama Mama. Mama, apa Mama sudah selesai bekerja? Di sana turun salju, nggak? Dingin, ng

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status