Share

Bab 1353

Author: Anggur
Sebenarnya Odelina hanya menjewernya dengan sangat pelan, tapi Olivia sengaja berteriak kencang agar Odelina merasa kasihan padanya.

“Russel, tolongin Tante,” ujar Olivia meminta pertolongan.

Russel langsung naik ke ranjang dan melepaskan tangan ibunya yang menjewer telinga Olivia. “Mama, Tante kesakitan.”

Olivia langsung memeluk Russel dan mencium wajahnya, “Nggak sia-sia Tante sayang sama kamu.”

“Cepat mandi sana. Habis itu turun, kita makan,” kata Odelina.

“Iya, iya. Kakak cerewet banget kayak tante-tante.”

“Aku setua itu?”

“Nggak, nggak. Kakak masih muda banget, kok. Masih kelihatan kayak anak umur 18 tahun.”

“Aku juga maunya begitu, tapi sayangnya aku nggak seawet muda itu. Nanti siang aku mau ambil mobil, kamu ada waktu menemani aku? Oh ya, guru yang Stefan cariin buat Russel datang nanti siang. Nanti dia mau kemari untuk makan siang sekalian.”

“Guru bela diri?”

“Iya.”

“Kalau begitu aku mau mandi dulu sekarang. Nanti aku temani Kakak ambil mobil.”

“Ya sudah, cepat sedikit. Aku tu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1354

    “Aku malah takut Stefan bilang aku pelit gara-gara nggak mau beliin barang yang mahal buat Russel. Russel, kamu suka, nggak, sama sepeda yang Om beliin buat kamu? Kamu mau main?”Mengingat ketika dia sedang jalan-jalan bersama ibunya pada malam hari dan melihat anak-anak lain memiliki sepeda, Russel pun mengangguk, “Iya, aku suka sepeda.”“Kalau begitu Om bantu kamu pasangin, ya. Habis itu Om ajak kamu main di luar, gimana? Om juga ada beli kincir angin, nanti bisa dipasang di depan sepeda. Waktu kamu gowes nanti, kincir anginnya bakal ikut mutar. Bagus, deh.”Berhubung Daniel bilang sepeda itu hanya beberapa ratus ribu saja harganya, dan lagi dia juga membawa-bawa nama Stefan, jadi Odelina pun tidak membahas tentang itu lagi. Asalkan mulai besok Daniel makan di restorannya, biaya makannya selama setengah bulan sudah tercukupi. Karena itu Daniel langsung membuka kota dan merakit sepedanya.Ketika Olivia baru saja turun dan melihat kesibukan mereka di bawah, dia langsung menghampiri dan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1355

    “Russel sudah umur tiga tahun. Dia anakku juga, memangnya kenapa? Kamu sama Russel ada di mana sekarang? Aku sudah di depan rumah kontrakanmu. Aku ketuk dari tadi nggak ada yang jawab. Kamu ada di dalam?” tanya Roni.Yenny saat itu berada di samping Roni dan ikut mendengar percakapannya dengan Odelina. Luka lebam yang ada di wajahnya akibat bertengkar hari itu sudah menghilang setelah beristirahat selama beberapa hari. Roni sampai harus membelikan produk perawatan kulit dan juga sebuah perhiasan guna membujuknya. Roni juga sudah berbincang dengan orang tuanya sendiri. Dia bilang sudah mendaftarkan pernikahannya dengan Yenny dan sudah tidak sabar untuk melewati hari-hari bersamanya. Karena hari resepsi pernikahan sudah dekat, Roni juga meminta agar keluarganya tidak melulu memojokkan Yenny. Selain itu, Roni juga menyalahkan orang tuanya yang memiliki tanggung jawab besar dalam perceraian dia dengan Odelina.“Papa ama mau aku cerai lagi? Coba ingat-ingat lagi berapa biaya yang harus kita

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1356

    “Kalaupun aku beli jas, aku tetap harus bawa Russel untuk coba. Aku nggak tahu ukuran baju yang pas. Gimana kalau nanti aku beli yang ukurannya salah?” tanya Roni.“Kamu tinggal beli yang ukurannya sesuai aku kasih tahu. Sudah pasti muat.”Odelina, kamu sengaja nggak kasih aku ketemu sama Russel? Waktu cerai kamu sudah janji aku bisa ketemu anakku kapan saja aku mau. Aku mau ketemu Russel sekarang untuk beli baju, tapi kamu yang nggak kasih.”Tanpa berlama-lama lagi, Odelina langsung menutup panggilan. Dia tidak berani lagi membiarkan Roni membawa Russel semenjak menaruh curiga terhadap Yenny. Semestinya Roni tidak tahu kalau Yenny hanya dimanfaatkan oleh orang lain, makanya dia menuruti semua perkataan Yenny. Dia bahkan tidak berpikir terlebih dahulu dan langsung menyetujui ketika Yenny meminta Russel untuk jadi penebar bunga di acara pernikahan mereka. Russel sudah bisa berbicara dan bisa mengerti omongan orang dewasa. Badannya juga lebih tinggi dibanding anak-anak seusianya, makanya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1357

    “Russel itu anakku, dan selamanya dia akan tetap jadi anakku. Kalau Odelina nggak kasih aku ketemu sama Russel, aku bisa bawa ke pengadilan untuk rebut hak asuh.”Namun begitu, Yenny tidak mungkin membiarkan Roni mendapatkan hak asuh atas Russel, karena itu dia berusaha menenangkan, “Kerjaan kamu sekarang cuma taksi online, pendapatan belum stabil. Sebentar lagi kita juga mau adain resepsi pernikahan, habis itu bulan madu. Nggak mungkin kita menang kalau dibawa ke pengadilan.”Yenny hanya ingin memanfaatkan Russel, bukan merawatnya. Kelak Yenny juga ingin memiliki anak sendiri. Kalau dia mengasuh Russel, itu hanya akan memecah kasih sayang Roni terhadap anaknya sendiri kelak.“Hari ini dari pagi Odelina sudah mengurung diri di rumahnya Olivia. Kalau begitu, besok saja kita datang pagian ke restorannya untuk jemput Russel. Toh sama saja, lebih pagi atau telat sehari ngga ada bedanya,” kata Yenny.“Kalau bukan gara-gara Olivia, kita berdua nggak bakal kehilangan pekerjaan. Kupikir kita b

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1358

    Hari ini Yenny tidak bisa menjalankan tugas yang diberikan oleh wanita misterius itu, dan dia khawatir wanita itu akan mengincar keluarganya. Maka itulah Yenny meminta Roni mengantarnya pulang.Sebenarnya Roni tidak suka kalau dia harus pergi ke rumah orang tuanya Yenny. Setiap kali dia ke sana, ibunya Yenny pasti akan selalu mengeluh serba kekurangan. Roni yang mendengar keluh kesahnya pun jadi tidak enak hati dan memberikan sejumlah uang kepadanya. Uang yang Roni berikan memang tidak seberapa, tapi tetap saja Roni merasa tidak nyaman jika harus memberikannya setiap kali. Dia jadi merasa keluarganya Yenny hanya menganggapnya sebagai mesin ATM. Untungnya Yenny dengan tulus menyukainya. Setiap kali orang tua dia meminta uang, Yenny selalu memihak kepada Roni. Dia ingin secepat mungkin menikah dengan Roni agar orang tuanya tidak bisa memeras Roni terus.Uang mahar juga sudah turun dari yang awalnya miliaran menjadi hanya beberapa puluh juta saja. Di pinggiran kota, sekian puluh juta suda

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1359

    “Mereka cuma menganggap aku sebagai mesin ATM. Mereka kira aku banyak uang, padahal sekarang aku cuma jadi sopir taksi online!”Suasana hati Roni jauh memburuk setelah Odelina menutup teleponnya, dan dia jadi terus mengomel ke Yenny tanpa henti. Dulu ketika Yenny masih bekerja sebagai sekretaris, dia juga merasakan hal yang sama. Yang jelas dia sudah memberikan separuh gajinya kepada orang tua, setelah itu mau seperti apa ibunya berkata, dia tetap tidak memberi lebih. Lama kelamaan, ibunya pun sudah tidak meminta lagi. Akan tetapi lama-lama Yenny kesal karena Roni terus mengomel. Seburuk-buruknya, tetap saja yang Roni bicarakan adalah orang tuanya sendiri.“Kamu jangan salahin mereka terus. Mereka sudah susah payah ngerawat aku sampai sekarang. Kalau kita menikah, kamu akan jadi menantu mereka. Apa salahnya kasih uang buat mereka berobat? Memangnya orang tua kamu nggak pernah minta uang sama kamu? Kakak kamu itu juga nggak tahu malu banget pula. Seumur-umur belum pernah aku ketemu oran

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1360

    Yenny berlutut di lantai dan menutupi wajahnya yang sudah bercucuran air mata. Setelah menangis untuk waktu yang cukup lama, dia berdiri dan menyeka air matanya dengan tisu dan mulai melangkah ke depan. Untuk sementara waktu, dia masih belum mau cerai dengan Roni. Kalau dia cerai, dia tidak akan bisa menjalankan tugas yang diberikan oleh wanita misterius itu. Jika itu terjadi, bagaimana dengan keluarganya nanti?Roni adalah pria yang dia Yenny rampas dari orang lain. Kalau Yenny semudah itu berpisah dengan Roni, bukankah nanti dia yang akan jadi bahan tertawaan orang lain? Dalam hati Yenny berkata kepada dirinya sendiri untuk tidak gentar ataupun terlihat lemah. Dia harus bisa menangani keluarganya Roni dengan baik agar tidak menjadi sama seperti Odelina!Odelina tidak tahu tentang konflik antara Roni dengan Yenny. Dia paling tidak suka dengan nada bicara Roni, maka itu dia langsung menutup telepon. Dia sudah memberi tahu ukuran bajunya Russel. Kalau memang Roni benar-benar berniat mem

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1361

    “Daniel …?”Daniel tidak berkedip satu kali pun menatap Odelina, bahkan ketika dipanggil olehnya. Ketika Daniel tersadar, barulah dia menjawab sambil tersenyum malu, “Mungkin karena setiap hari kita ketemu, aku baru sadar kayaknya kamu sudah kurusan jauh, ya. Kamu jadi kelihatan lebih cantik jauh, nggak kalah sama Cherly.”Ketika sudah terlanjur mengucapkannya, Daniel baru sadar betapa bodohnya dia membandingkan Odelina dengan Cherly.“Kamu bisa saja. Mukaku biasa-biasa saja, Cherly jauh lebih cantik.”“Odelina, Cherly itu … dia anak teman baiknya mamaku. Dia lagi datang ke Mambera untuk keperluan bisnis. Dia sekarang tinggalnya di rumahku. Mamaku memperlakukan dia sudah kayak anaknya sendiri. Kamu tahu sendiri aku ini empat bersaudara cowok semua. Mamaku nggak pernah punya anak cewek, padahal dia senang banget kalau bisa punya anak cewek. Nenek Sarah mau banget gendong cucu cewek, kalau mamaku senang banget anak cewek. Mereka berdua memang sama saja. Cherly lebih kecil dariku sedikit.

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3548

    Jhon merasa dia sering ditinggal sendirian di rumah, menunggu istrinya pulang sambil menjaga anaknya yang suka menangis. Dalam perjalanan jauh kali ini, entah kapan Kellin baru bisa kembali.Jhon tahu Kellin pergi kali ini untuk menjadi dokter pribadi Setya, menjaga dan melindungi nyawa Setya. Tetua lainnya juga ikut, Jhon pun tidak bisa berkata apa-apa.“Setelah Kakek Setya kembali ke rumah keluarga Sanjaya, aku akan pulang.”Kellin melingkarkan satu tangannya di lengan Jhon dan berkata, “Saat aku nggak di rumah, kamu habiskan lebih banyak waktu dengan anak kita. Kalau dipikir-pikir kasihan juga dia. Mamanya sering tinggalkan dia. Dia lahir dengan sendok perak di mulutnya, tapi dia hanya diasuh oleh pengasuh. Kamu juga sibuk, hanya bisa temani dia di malam hari.”“Kasihan apanya? Begitu lahir dia sudah menang dari banyak orang. Dia sangat bahagia,” kata Jhon. “Ada Guru yang asuh dia, dia bahkan nggak tahu aku siapa. Dia nggak butuh ditemani papanya ini lagi. Guru akan bawa dia tidur.”

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3547

    “Ada yang perlu aku bawa kembali ke sana?” tanya Kellin pada Olivia.Olivia menggelengkan kepala. “Aku baru datang ke sini hari ini. Nggak ada yang perlu dibawa pulang.”Setelah Russel datang menjemputnya dan Russel, Olivia akan beli beberapa oleh-oleh untuk mertuanya.“Iya juga, ya. Kamu baru datang hari ini. Oke, aku sudah selesai kemas-kemas. Ayo kita turun ke bawah untuk makan. Habis makan, aku akan berangkat,” kata Kellin.Mulan juga berkata kepada Olivia, “Ayo kita turun. Jhon sendiri yang masak. Kita numpang makan di sini saja.”Semua orang di keluarga Junaidi sangat baik. Mereka sering berkumpul dan makan bersama. Tidak peduli pergi rumah siapa, mereka tidak perlu khawatir akan kelaparan. Suasana ini sama seperti di keluarga Adhitama.“Dia bukan koki yang hebat. Biar dia yang masak, paling dia hanya bisa masak beberapa masakan rumahan. Nggak ada masakan baru,” ujar Kellin.“Semua yang dia masak adalah makanan kesukaan kamu. Tentu saja dia nggak bisa buat masakan baru. Kalau dia

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3546

    Tidak peduli seberapa baik hubungan Olivia dengan Rosalina, juga tidak melampaui kedekatan Olivia dan Junia. Dia tahu segalanya tentang Junia, bahkan hal terkecil sekalipun. Bagaimanapun juga, mereka sudah berteman selama lebih dari sepuluh tahun, sudah seperti saudara kandung.“Iya, aku tahu. Guruku juga sudah periksa Rosalina. Nggak tahu guruku kasih dia obat atau nggak. Aku nggak tanya guruku. Nggak apa-apa, aku akan kasih dia obat lagi sesuai dosis yang aku berikan terakhir kali.”Penglihatan Rosalina sudah hampir pulih. Namun, butuh waktu untuk menghilangkan sepenuhnya hawa dingin di tubuhnya. Setiap kali Kellin menyiapkan obat untuk Rosalina, dia akan merasa kasihan pada Rosalina. Ibunya Rosalina benar-benar kejam. Sekalipun dia tidak mencintai mantan suaminya, Rosalina tetaplah anak kandungnya, darah daging yang dikandungnya selama sepuluh bulan. Dengar-dengar Rosalina sangat mirip dengan ibunya. Sedangkan Giselle tidak begitu mirip ibunya.Namun, sang ibu tidak menyukai Rosali

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3545

    Hari berlalu dengan cepat. Dalam sekejap mata, hari sudah malam. Olivia hanya beristirahat sebentar pada siang hari. Sore harinya, dia jadi pengikut Kellin. Dia melihat Kellin mengemas barang. Kellin memasukkan banyak obat yang Olivia tidak tahu namanya ke dalam koper. Semakin lama melihatnya, Olivia merasa semakin tegang.“Ini obat yang selalu aku bawa saat bepergian. Sudah terbiasa bawa. Kamu nggak usah pikir yang macam-macam,” jelas Kellin.“Selain itu, aku harus bawa semua obat-obat yang setiap hari diminum Kakek Setya. Obatnya sudah hampir habis.”Olivia mengatupkan bibir dan tidak bicara. Kellin berdiri dan menepuk bahu Olivia, lalu berkata, “Kalau kamu benar-benar khawatir, kamu ikut saja aku ke sana.”“Kellin.” Mulan memanggil nama Kellin.Olivia memang berada di sini, tapi pikirannya sudah terbang ke Kota Cianter. Bisa-bisanya Kellin bilang akan bawa Olivia ke sana. Membawa Olivia ke sana hanya akan membuat perhatian Stefan dan yang lainnya terbagi, rencana mudah menjadi kacau

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3544

    “Tepat sekali. Dia belajar dari teman-temannya,” kata Olivia.“Tante.”“Mama.”Liam dan Russel sedang berlari mendekat dan memanggil Olivia dan Mulan secara bersamaan.“Liam, dari mana kamu dapatkan kincir angin?” tanya Mulan yang jelas-jelas sudah tahu.“Russel yang kasih. Ma, lihat kincir anginku bagus, nggak? Seru sekali. Hari ini anginnya kuat, cocok untuk main kincir angin. Coba ada layang-layang.”Liam sangat senang ketika menerima hadiah dari Russel. Dia pun berkata dengan tidak sabar kepada Mulan, “Ma, Russel kasih aku banyak banget mainan. Ada mainan, ada makanan, juga ada buku.”Mulan membelai kepala Liam dan bertanya, “Kamu sudah bilang terima kasih pada Russel? Kamu sudah kasih hadiah yang kamu siapkan untuk Russel?”“Aku sudah bilang terima kasih kepada Russel. Aku juga sudah kasih hadiahku ke Russel. Russel sangat suka,” jawab Liam.“Tante Mulan, aku sangat suka hadiah dari Liam,” ujar Russel ikut menimpali.Hadiah yang diberikan Liam adalah barang-barang yang tidak bisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3543

    “Anak-anak nggak perlu takut gemuk. Aktif dan banyak olahraga, berat badan cepat turun. Liam juga sempat jadi gemuk, tapi hanya sebentar saja sudah turun berat badannya. Apalagi Russel latihan bela diri. Selama dia nggak makan berlebihan, berat badannya nggak akan naik.”“Olivia, Kellin benar. Mereka suka keramaian. Sekalipun aku nggak ajak mereka, mereka juga akan pergi sendiri. Kamu nggak perlu merasa utang budi terlalu banyak padaku.”Mulan menghibur Olivia dan berkata kepadanya untuk tidak terlalu mengkhawatirkan situasi di Kota Cianter. Olivia juga tidak perlu merasa berutang budi pada Mulan hanya karena Mulan meminta kakak dan kakak iparnya pergi ke Kota Cianter. Dia hanya memberi kesempatan kepada kakak dan kakak iparnya pergi bersenang-senang.“Iya, aku nggak khawatir. Aku akan tunggu kakakku pulang dan rayakan Tahun Baru bersama,” kata Olivia sambil menganggukkan kepala.Dulu Stefan sengaja membawa Olivia ke sini agar dia bisa berteman dengan Mulan dan yang lainnya. Sekarang O

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3542

    Setelah dua tahun mengembangkan diri, Odelina telah menjadi lebih baik dari sebelumnya dan memiliki aura seperti tantenya.Untuk sejenak, Mulan tidak tahu harus berkata apa. Olivia menoleh ke arah Kellin dan bertanya, “Kellin, kamu kapan berangkat ke Kota Mambera? Malam ini atau besok?”“Malam ini. Kakek Setya sudah nggak sabar. Dia sudah menunggu datangnya hari ini selama puluhan tahun. Itu yang buat dia bisa bertahan hidup sampai saat ini.” Usai berkata, Kellin tersenyum dan bertanya, “Kenapa kamu bisa tahu aku mau ke sana?”“Gurumu sudah pulang. Dia nggak mungkin bisa langsung pergi. Sedangkan Kakek Setya sudah tua, punya banyak penyakit bawaan. Dia nggak bisa jauh-jauh dari dokter. Gurumu nggak ikut, berarti kamu yang ikut. Tanpa bertanya pun semua orang bisa tebak. Yang lain bilang besok pamit mau pulang. Sebenarnya mereka pergi ke Kota Cianter.”Tidak seorang pun yang memberitahu Olivia tentang hal itu. Dia menebak dan menganalisis semuanya sendiri.“Olivia, kamu benar-benar pint

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3541

    Kellin telah “diberi pelajaran” oleh gurunya. Dia berjanji kepada gurunya kalau dia tidak akan menggigit Tiano lagi. Masala akhirnya baru selesai. Saat Tiano kembali ke pelukan ibunya, anak itu tersenyum lebar pada ibunya, yang membuat hati Kellin langsung meleleh.Tidak heran kalau sang guru melimpahkan seluruh kasih sayangnya kepada Tiano. Sungguh, anak itu sangat menggemaskan. Keluarga Junaidi telah menyiapkan makan siang. Setelah duduk sebentar, semua orang masuk ke ruang makan untuk makan bersama.Selesai makan, Mulan dan Kellin menemani Olivia jalan-jalan di halaman untuk membantu pencernaan makanan. Olivia kuat makan, tapi selesai makan dia merasa perutnya kembung, perlu jalan-jalan sebentar. Setelah makanan tercerna, dia ingin makan lagi.“Di usia kandung segini, janin dalam tahap perkembangan pesat, butuh banyak nutrisi. Makanya kamu jadi cepat lapar. Semua ibu hamil seperti itu. Sering makan tapi dalam porsi kecil. Waktu itu aku makan lebih banyak dari kamu. Setelah melahirka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3540

    Russel dengan percaya diri berkata, "Aku ini sangat imut, jadi aku tahu semua orang pasti merindukanku!" "Anak ini makin lama makin narsis," kata Olivia sambil meledek keponakannya. Mulan tertawa dan mengambil putranya dari pelukan ibu mertuanya. "Russel nggak salah. Dia dan Liam memang sebanding." Ucapannya memiliki dua makna. Kedua anak kecil itu memang sama-sama pintar dan menggemaskan, tetapi mereka juga sama-sama nakal."Terutama Liam. Mulan merasa anak angkatnya ini makin dewasa sejak kembali kali ini. Dia masih kecil, tetapi pikirannya sudah sangat matang. Dengan beberapa guru yang tidak peduli norma duniawi mendidiknya, mereka pun tidak bisa menilai Liam dengan standar umum. "Aku dan Liam adalah teman baik, saudara seperjuangan. Om bilang, sejak kecil kami selalu bermain bersama, jadi kami ini sahabat sejati dan saudara sehidup semati," kata Russel dengan bangga. Liam dan Russel duduk di samping Kellin karena dia sedang menggendong Audrey. Para orang dewasa di ruangan itu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status