Share

Bab 1288

Author: Anggur
Meskipun Calvin sudah membantunya mencari dua pesanan besar yang membuatnya menghasilkan sejumlah uang, dia tidak bisa menghabiskan semua keuntungannya itu hanya dengan mentraktir pria itu makan sekali, dong.

“Oke, kamu yang traktir, jadi terserah kamu mau makan di mana. Mau kamu yang memasak untukku, aku juga menerimanya.”

Calvin tidak mempermasalahkan mau makan di mana, asalkan yang mengajaknya makan malam adalah calon tunangannya satu ini.

“Pak Calvin, aku nggak bisa melihat, jadi aku nggak bisa memasak sendiri.” Rosalina dengan tenang mengingatkan Calvin bahwa dia buta.

Dia bisa bergerak dengan bebas di lingkungan yang dia kenal, tapi tetap saja, dia tidak bisa memasak.

Kalau dia tidak buta, dia pasti tahu cara memasak.

Dia, putri tertua dari keluarga Siahaan, suka melakukan segala hal dulu.

Senyum di wajah Calvin memudar. Oh iya, dia tidak bisa melihat, bagaimana dia bisa memasak?

Kalau penglihatannya masih belum pulih dan kembali setelah mereka menikah, dia mungkin tidak akan bis
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1289

    Baik Rosalina maupun bibinya sebenarnya bisa menebak siapa yang meracuninya. Hanya saja, mereka tidak punya bukti.Sepuluh tahun yang lalu, dia berumur 16 tahun. Bibinya sudah menikah dan tinggal jauh di kota lain, sehingga sangat jarang pulang ke rumah. Mereka tidak dapat menemukan petunjuk apa pun untuk membuktikan siapa yang meracuninya.Dia hanya tahu, bibinya bertengkar dengan ayah tirinya dan ditampar oleh ayah tirinya. Bibinya pergi dengan menangis, dan semenjak itu, bibinya selalu tinggal di hotel setiap kali pulang ke Mambera. Bibinya tidak pernah menginjak rumah keluarga Siahaan lagi.Calvin berkata kepadanya, “Kamu sangat positif.”Rosalina berkata dengan santai, “Kalau aku negatif, memangnya bisa apa? Kalau aku menangis dan berteriak, apa penglihatanku bisa kembali?”“Apa pun yang terjadi, aku harus menghadapinya dan menerimanya.”Calvin berkata dengan kagum, “Iya, sikap positifmu ini sangat bagus. Aku menyukainya.”Ekspresi Rosalina tetap datar. Dia bertanya kepada Calvin,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1290

    Rosalina berjalan mengitari kasir, berniat membantu Calvin mengambil bunga mawar itu sendiri.Kemudian, dia berpura-pura seperti baru saja mendengar suara langkah kaki dan menghentikan langkahnya. Dia menoleh ke arah Sinta dan memanggil dengan pelan, “Bu.”Sinta mengamati Calvin terlebih dahulu, merasa wajah pemuda itu sangat familier. Dia pun tersenyum sopan dan bertanya pada Calvin, “Pak, aku merasa kamu sangat familier. Kalau boleh tahu, Bapak siapa?”Orang yang mengendarai mobil Maybach pasti bukan orang biasa.Calvin menegapkan tubuh, berbalik badan dan menghadap Sinta, lalu menjawab dengan sopan, “Calvin Adhitama.”“Ternyata putra kedua dari keluarga Adhitama.”Sinta jarang bertemu dengan kesembilan putra Keluarga Adhitama karena mereka jarang menghadiri pesta.Seandainya putra-putra dari keluarga Adhitama tidak terlibat dalam dunia bisnis, orang-orang luar mungkin tidak akan tahu rupa mereka seperti apa. Bahkan mungkin tidak akan tahu nama mereka.Keluarga Adhitama sangat protek

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1291

    “Bu Sinta datang ke sini untuk menjemput Bu Rosalina pulang? Atau mencari Bu Rosalina karena ada urusan? Apa aku mengganggu kalian berdua di sini?”Calvin pura-pura tidak mengetahui perlakuan keluarga Siahaan terhadap Rosalina dan menanyakan alasan Sinta datang dengan ramah.Kali ini, Sinta bukan datang untuk mencari masalah dengan Rosalina.Dia datang kesini untuk memberitahu Rosalina untuk menemaninya menghadiri acara bisnis besar yang diselenggarakan oleh Chandra Kusuma di Mambera Hotel besok malam. Tentu saja, dia sebenarnya tidak ingin Rosalina menggantikan putri bungsunya.Dia ingin memperkenalkan Rosalina kepada bos besar yang sangat akan membantu bisnis Siahaan Group.Meskipun Rosalina buta, dia sangat elegan dan lebih cantik daripada Giselle. Tutur kata dan sikapnya juga selalu lembut dan kalem, membuat orang yang mendengarkan sangat nyaman. Kalau dia memperkenalkan putrinya yang satu ini pada bos besar itu, bos besar itu pasti akan terpikat.“Nggak, kok. Aku datang ke sini ha

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1292

    “Pokoknya, kalau kamu nggak pulang besok siang, Mama akan menyuruh orang untuk menjemputmu. Apa pun yang terjadi, kamu harus pergi bersama Mama besok malam.”Rosalina tetap tenang dan berkata, “Ma, aku nggak bisa melihat. Dunia apa yang bisa aku lihat? Bagiku, dunia ini hitam. Aku nggak perlu melihatnya.”“Kamu ini!” Sinta marah sekali sampai menggertakkan giginya. Dia ingin sekali menampar anak itu.“Mama sudah bilang padamu. Kalau kamu mengerti, ya bagus. Kalau nggak mengerti ya sudah. Mama akan datang sendiri untuk menjemputmu besok sore. Mama masih ada urusan. Mama pergi dulu.”Sinta dan Rosalina tidak bisa akur. Setiap kali dia melihat putrinya ini, perasaan benci dan muak langsung muncul. Setelah menjelaskan alasan kedatangannya, dia berkata kepada Calvin, “Pak Calvin, maaf jadi buat malu di depanmu. Sejak putriku ini kehilangan penglihatannya, dia jadi nggak percaya diri.”“Aku ingin membawanya ke pesta untuk membuatnya nggak pesimis lagi, dan mendapatkan kembali kepercayaan dir

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1293

    “Bu, Ibu dan Pak Calvin pergi makan saja. Aku akan menjaga toko.”Karyawan itu tersenyum dan memperhatikan Rosalina mengikuti Calvin keluar dari toko bunga.Calvin menunggu Rosalina di dalam mobil, melihat wanita itu bergerak bebas di lingkungan yang familier baginya, sampai tidak kelihatan kalau wanita itu buta.Ini bukan pertama kalinya Rosalina naik mobil Calvin. Dia naik ke kursi penumpang dengan mudah. Setelah duduk, ia meletakkan tongkatnya ke samping dan memakai sabuk pengaman.Dia tidak duduk di kursi belakang, bukan karena dia tidak mau, tapi karena Calvin tidak mengizinkannya duduk di belakang. Pria itu bilang kalau dia duduk di belakang, itu sama saja dengan memperlakukan pria itu sebagai sopir.Rosalina mana berani menganggap putra kedua keluarga Adhitama sebagai sopir. Jadi, dia pun duduk di kursi sebelah pengemudi.Kursi di sebelah pengemudi adalah kursi yang sangat berbahaya.Untungnya, Calvin mengemudi dengan sangat stabil dan tidak ngebut. Jadi, dia cukup merasa aman.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1294

    “Apa kamu sudah bisa melihat sedikit-sedikit?” Calvin duduk di sebelah Rosalina.Jika Rosalina tidak bisa melihat, dia seharusnya tidak bisa mengambil kembali kacamata hitamnya dengan akurat.“Pak Calvin duduk di sebelahku, jadi aku bisa mencium aroma Bapak dan mengira-ngira jarak kita berdua. Makanya aku jadi bisa mengambil kembali kacamataku dengan mudah. Aku sih berharapnya aku bisa melihat sedikit-sedikit, tapi sayangnya nggak bisa.”Dunianya masih gelap.“Kamu sangat cantik tanpa kacamata hitam.” Calvin memuji penampilan wanita itu.“Menurut Pak Calvin mamaku ingin melakukan dengan kecantikanku?”“Kamu juga sudah bisa mengira-ngira, ‘kan? Memang enak kalau ngobrol dengan orang cerdas, nggak perlu aku bilang juga sudah paham. Kamu bisa memahami maksud dari perkataanku.”Wanita ini adalah calon istri yang neneknya pilihkan untuknya. IQ-nya tidak mungkin rendah.Meskipun neneknya tidak peduli dengan latar belakang saat memilih calon istrinya, neneknya masih peduli dengan OQ. Takutnya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1295

    Adik laki-lakinya juga sangat protektif terhadapnya, tapi adiknya itu hanya bisa melindunginya selama beberapa tahun. Agar adik laki-lakinya tidak melindunginya, ibunya dengan kejam mengirim adik laki-lakinya ke sekolah yang mengharuskan mereka menginap di asrama sekolah.Ibunya selalu “menyingkirkan” orang-orang yang baik padanya.“Bukannya Pak Calvin bilang buket bunga ini untuk tunangan Bapak?”Calvin tersenyum dan berkata, “Apa kamu pernah dengar tentang pertunanganku? Nggak pernah, ‘kan? Itu hanya alasan yang aku cari untuk membohongi mamamu.”Meski Rosalina tidak bisa melihat, dia juga mengikuti gosip-gosip tentang keluarga terkaya di Mambera, yaitu keluarga Adhitama.Dia memang tidak pernah mendengar kalau putra kedua keluarga Adhitama sudah bertunangan.Yang dia tahu hanyalah putra pertama mereka sudah menikah, dan wanita itu adalah Olivia.Setelah Olivia membantunya, Stefan bahkan memberi tahu ayah tirinya bahwa Olivia dan dirinya begitu kenal langsung cocok menjadi teman. Jad

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1296

    Tidak ada seorang pun di keluarganya yang memberikan tekanan pada Olivia.Yuna adalah bibi Olivia, seharusnya lebih menyayangi Olivia.“Tante juga nggak mendesakku untuk cepat punya anak. Dia hanya bertanya saja. Kita sudah beberapa bulan berhubungan suami istri, tapi aku masih belum hamil. Jadi, wajar saja kalau Tante menanyakannya.”Olivia mengulurkan tangannya untuk mencubit wajah Stefan dengan lembut, membelai alis pria itu, dan berkata kepadanya, “Jangan muka masam seperti itu. Jangan mengerutkan kening juga. Menakutkan sekali. Istrimu ini penakut, bisa ketakutan dibuat kamu.”“Kamu kalau menakuti orang di dalam kegelapan saja nggak perlu riasan wajah.”Stefan terhibur dengan kata-kata istrinya, menjentikkan jarinya di kening wanita itu dan berkata, “Memangnya kamu pernah melihat hantu setampan aku? Kalau kamu penakut, nggak ada orang pemberani lagi di dunia ini.”“Oke, aku nggak marah. Yang jelas, urusan anak adalah urusan kita berdua. Orang lain nggak boleh ikut campur. Papa mam

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3542

    Setelah dua tahun mengembangkan diri, Odelina telah menjadi lebih baik dari sebelumnya dan memiliki aura seperti tantenya.Untuk sejenak, Mulan tidak tahu harus berkata apa. Olivia menoleh ke arah Kellin dan bertanya, “Kellin, kamu kapan berangkat ke Kota Mambera? Malam ini atau besok?”“Malam ini. Kakek Setya sudah nggak sabar. Dia sudah menunggu datangnya hari ini selama puluhan tahun. Itu yang buat dia bisa bertahan hidup sampai saat ini.” Usai berkata, Kellin tersenyum dan bertanya, “Kenapa kamu bisa tahu aku mau ke sana?”“Gurumu sudah pulang. Dia nggak mungkin bisa langsung pergi. Sedangkan Kakek Setya sudah tua, punya banyak penyakit bawaan. Dia nggak bisa jauh-jauh dari dokter. Gurumu nggak ikut, berarti kamu yang ikut. Tanpa bertanya pun semua orang bisa tebak. Yang lain bilang besok pamit mau pulang. Sebenarnya mereka pergi ke Kota Cianter.”Tidak seorang pun yang memberitahu Olivia tentang hal itu. Dia menebak dan menganalisis semuanya sendiri.“Olivia, kamu benar-benar pint

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3541

    Kellin telah “diberi pelajaran” oleh gurunya. Dia berjanji kepada gurunya kalau dia tidak akan menggigit Tiano lagi. Masala akhirnya baru selesai. Saat Tiano kembali ke pelukan ibunya, anak itu tersenyum lebar pada ibunya, yang membuat hati Kellin langsung meleleh.Tidak heran kalau sang guru melimpahkan seluruh kasih sayangnya kepada Tiano. Sungguh, anak itu sangat menggemaskan. Keluarga Junaidi telah menyiapkan makan siang. Setelah duduk sebentar, semua orang masuk ke ruang makan untuk makan bersama.Selesai makan, Mulan dan Kellin menemani Olivia jalan-jalan di halaman untuk membantu pencernaan makanan. Olivia kuat makan, tapi selesai makan dia merasa perutnya kembung, perlu jalan-jalan sebentar. Setelah makanan tercerna, dia ingin makan lagi.“Di usia kandung segini, janin dalam tahap perkembangan pesat, butuh banyak nutrisi. Makanya kamu jadi cepat lapar. Semua ibu hamil seperti itu. Sering makan tapi dalam porsi kecil. Waktu itu aku makan lebih banyak dari kamu. Setelah melahirka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3540

    Russel dengan percaya diri berkata, "Aku ini sangat imut, jadi aku tahu semua orang pasti merindukanku!" "Anak ini makin lama makin narsis," kata Olivia sambil meledek keponakannya. Mulan tertawa dan mengambil putranya dari pelukan ibu mertuanya. "Russel nggak salah. Dia dan Liam memang sebanding." Ucapannya memiliki dua makna. Kedua anak kecil itu memang sama-sama pintar dan menggemaskan, tetapi mereka juga sama-sama nakal."Terutama Liam. Mulan merasa anak angkatnya ini makin dewasa sejak kembali kali ini. Dia masih kecil, tetapi pikirannya sudah sangat matang. Dengan beberapa guru yang tidak peduli norma duniawi mendidiknya, mereka pun tidak bisa menilai Liam dengan standar umum. "Aku dan Liam adalah teman baik, saudara seperjuangan. Om bilang, sejak kecil kami selalu bermain bersama, jadi kami ini sahabat sejati dan saudara sehidup semati," kata Russel dengan bangga. Liam dan Russel duduk di samping Kellin karena dia sedang menggendong Audrey. Para orang dewasa di ruangan itu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3539

    Olivia tersenyum, "Anak-anak memang seperti itu. Dalam hidup ini, masa yang paling bahagia dan tanpa beban adalah masa kanak-kanak. Saat mereka bertambah besar dan mulai bersekolah, mereka akan menghadapi tekanan belajar dan nggak bisa lagi sebebas dan seceria sekarang." Mulan mengangguk setuju. "Itu benar, aku bahkan ingin kembali ke masa kecil. Waktu masih jadi anak kecil, rasanya sangat menyenangkan." Saat kecil, dia adalah anak kesayangan di keluarganya. Semua orang memanjakannya, bahkan lebih bahagia dibandingkan anak angkat mereka. Liam harus belajar ilmu medis dan seni bela diri. Sementara sebelum masuk sekolah dasar, Mulan hanya bermain sepanjang waktu. Olivia berkata padanya, "Ucapanmu itu sebaiknya jangan terlalu keras, jangan sampai Yose mendengarnya. Nanti dia malah mengira kamu merasa nggak bahagia setelah menikah dengannya, lalu dia akan memikirkan berbagai cara untuk membuatmu senang." Mulan secara refleks menoleh ke arah Yose. Seolah memiliki telepati, lelaki itu j

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3538

    Anak perempuan memang sangat menggemaskan. Anak perempuan juga lebih patuh dibandingkan anak laki-laki, tidak terlalu nakal. Ibu mertuanya berkata, “Bukannya bilang nggak mau punya anak kedua? Kalau mau lagi, sebaiknya tunggu beberapa tahun lagi. Nanti setelah Tiano masuk taman kanak-kanak, baru kalian coba punya anak kedua.” Dia tidak mempermasalahkan berapa banyak anak yang ingin dimiliki oleh menantunya. Tidak ikut campur, tidak mendesak mereka untuk memiliki anak. Anak-anaknya sudah dewasa, mereka punya pemikiran sendiri. Asalkan mereka tahu apa yang mereka lakukan, itu sudah cukup. Selama anak-anaknya merasa bahagia, dia tidak peduli apakah mereka menikah atau tidak, memiliki anak atau tidak, dan berapa banyak anak yang ingin mereka miliki.“Ya, sekarang belum saatnya memiliki anak lagi. Sekarang pun aku nggak ada waktu untuk hamil dan melahirkan,” kata Kellin. Dia teringat bahwa malam ini dia harus berangkat ke Mambera, menemani Setya ke Cianter. Setiap hari dia sibuk ke san

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3537

    Kellin tersenyum dan berkata, "Archie, Tante Kelli nggak bisa menggendong kamu, duduk saja dulu dan mainkan mainanmu." Archie yang sudah mengulurkan tangan tetapi tidak digendong langsung tidak senang dan mulai berteriak ke arah Kellin. "Wah, sekarang kalau nggak digendong, sudah bisa protes, ya?" Kellin tertawa, lalu melepaskan satu tangan dan meraih pinggang Archie, menggendongnya juga. Begitu digendong, bocah itu melihat adiknya masih memegang mainan di tangannya. Dengan sikap dominan, dia langsung mengulurkan tangan untuk merebutnya. Audrey menggenggam erat mainannya, tidak membiarkan kakaknya merebutnya. Archie tetap berusaha merebut, tetapi Audrey lebih kuat. Dia menarik mainannya kembali dengan sekuat tenaga, lalu langsung mengayunkannya ke arah kakaknya. Archie yang terkena pukulan beberapa kali dengan mainan itu, langsung merengut, matanya memerah, bersiap untuk menangis keras-keras. "Bibi, cepat gendong Archie, dia mau menangis!" Kellin paling takut jika anak-anak menan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3536

    Di mata ibu mertuanya, Kellin mungkin terkenal suka menggigit orang dan yang paling sering digigitnya adalah anak kecil. Siapa suruh kulit bayi begitu halus dan lembut? Melihatnya saja sudah membuat orang ingin menggigit, dan kalau sudah tidak bisa menahan diri, ya benar-benar menggigit. Kellin pun mengikuti ibu mertuanya masuk ke dalam rumah. "Ma, kapan guruku dan yang lainnya sampai?" "Mereka sudah datang. Yose dan adiknya keluar untuk menjemput mereka," jawab Wanita itu. Kellin mengangguk, lalu merasa lega saat melihat anaknya sudah berhenti menangis. Dia takut anaknya masih menangis saat gurunya masuk ke dalam rumah nanti. "Lain kali jangan sering-sering menggigit Tiano," ujar mertuanya."Kalau memang nggak bisa menahan diri, setidaknya jangan gigit terlalu keras. Kulit bayi masih lembut, meskipun hanya digigit pelan, tetap akan memerah cukup lama. Lagi pula, dia anakmu sendiri, apa kamu nggak kasihan sama dia? Sering menggigit seperti ini, seperti harimau saja." "Waktu hamil

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3535

    Kellin tertawa kecil sambil mencubit lembut pipi anaknya, "Maunya selalu digendong. Siapa yang punya waktu untuk terus menggendongmu? Semua gara-gara papamu yang terlalu memanjakanmu, waktu di masa nifas selalu menggendongmu." Saat pertama kali menjadi ayah, setiap kali anaknya menangis, Jhon langsung menggendongnya. Akibatnya, Tiano jadi terbiasa digendong, sehingga begitu lepas dari pelukan orang dewasa, ia mudah terkejut dan menangis. "Belum lagi kakekmu juga sangat memanjakanmu. Dia yang paling menyayangimu." Tiano tersenyum pada ibunya. Melihat senyum anaknya, hati Kellin menjadi luluh. Dia pun mencium pipi anaknya yang halus. Merasa kulit anaknya begitu lembut, dia tidak tahan untuk menggigitnya sedikit. Menurutnya, dia menggigit dengan sangat pelan. Namun, sesaat kemudian, anaknya cemberut lalu menangis keras. "Dasar bocah, Mama cuma menggigitmu sedikit saja. Siapa suruh kulitmu begitu halus dan lembut? Mama jadi nggak bisa menahan diri. Lagipula Mama nggak menggigitmu denga

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3534

    Kellin mengambil putranya yang terus menangis dari pelukan pengasuh dan bertanya, "Apa dia buang air?" "Nggak, baru saja diganti popoknya." "Dia juga baru saja makan, lalu kenapa menangis lagi? Ribut sekali, siang menangis, malam pun menangis. Nggak bisakah dia sedikit tenang?" Kellin menggendong putranya sambil menenangkannya, lalu bertanya kepada pengasuh, "Papanya di mana?" "Pak Jhon mungkin ada di tempat Pak Yose."Karena Dokter Panca dan beberapa tamu termasuk Olivia hari ini datang, maka Yose dan saudaranya tidak pergi ke kantor dan tetap di vila untuk menunggu para tetua. Kellin pun berkata kepada pengasuh, "Baiklah, aku akan membawanya bermain dengan kakak-kakaknya." Meskipun kakak-kakak Tiano juga masih anak-anak, mereka sering berkumpul dan saling menatap. Terkadang juga menangis bersama, tetapi lebih sering bermain bersama.Namun, karena Tiano lebih kecil beberapa bulan dari mereka, dia belum bisa duduk dan hanya bisa berbaring di tempat tidurnya. Bocah itu tidak bisa

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status