Share

Bab 1260

Author: Anggur
Shella pernah bilang selama dia ada di sini, dia tidak akan membiarkan Yenny hidup dengan tenang.

Yenny berhenti dan menoleh, lalu berkata dengan dingin, “Ada apa?”

Shella menaruh remote TV, lalu berdiri dan berjalan ke arah Yenny. Matanya memperhatikan tas belanjaan berbagai ukuran di tangan Yenny dan bertanya, “Kamu beli apa? Belanja sebanyak itu. Tahunya hambur-hamburkan uang saja. Sekarang kamu dan Roni sama-sama nggak punya pekerjaan, nggak punya penghasilan. Nggak tahu harus hemat-hemat?”

“Sekarang semua yang kamu makan, rumah tempat kamu tinggal, barang-barang yang kamu pakai semuanya dibayar pakai uang Roni. Kamu sendiri sudah kerja bertahun-tahun. Tabungan sendiri nggak mau dipakai, malah pakai uang Roni terus. Nggak tahu harus berhemat lagi. Kamu kira uang Roni jatuh begitu saja dari langit?”

Shella memarahi Yenny tidak tahu harus menghemat uang sambil merebut tas belanjaan di tangan Yenny dengan paksa.

“Kamu apa-apaan sih, Kak?” Roni menegur kakaknya.

Shella langsung melotot
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1261

    “Bukankah sungguh memalukan kalau sampai kamu menyuruhku pergi dari sini? Apa tempat ini punyamu? Apa kamu membayar sewa di sini? Kalau memang kamu membayar sewa di tempat ini, maka aku akan langsung pergi dari sini dan nggak akan pernah kembali lagi,” ujar Shella kesal. Yenny masih sangat muda dan dia juga terbiasa duduk di dalam kantor dengan kehidupan monoton. Dia tidak terbiasa berdebat dengan orang lain. Jadi, wajar saja kalau dia kalah dari Shella. Yenny langsung berbalik dan berteriak marah kepada suaminya setelah sadar kalau dirinya tidak bisa mengalahkan Shella, “Roni, kamu lihat nggak kalau kakakmu sudah memarahiku? Apa kamu nggak mau membawa kakakmu keluar dari sini? Aku kan sudah bilang sama kamu kalau aku akan pergi dari sini kalau kakakmu berada di rumah ini.”“Kak, Yenny, kenapa sih kalian berdua ini selalu saja berantem setiap hari? Mungkin kalian nggak merasa terganggu sama perkelahian kalian, tapi aku sangat terganggu,” ujar Roni muak.Dia merasa tidak pernah ada ke

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1262

    “Kak, pulang sana kamu! Kakak nggak usah ke sini lagi kalau nggak ada urusan apa pun! Kakak ini benar-benar pembuat onar!” seru Roni dari balik pintu.Apa yang Odelina terima selama dia menikah dengan Roni justru jauh lebih kejam daripada apa yang terjadi dengan Yenny. Apa Shella lupa kalau dia pernah mengejar Odelina beberapa kilometer jauhnya sambil membawa pisau dapur?“Iya, aku memang pembuat onar dan aku juga nggak suka melihat muka perempuan kurang ajar itu! Memangnya kenapa kalau aku ke sini? Ini adalah rumah orang tuaku, jadi aku bisa datang ke sini kapan pun aku mau! Dia bisa keluar dari rumah ini kalau dia nggak suka. Kalau dia punya uang, sana beli saja rumah sendiri. Aku jamin, aku nggak akan menginjakkan kakiku sedikit pun di rumahnya nanti!” seru Shella marah karena disebut pembuat onar oleh adiknya. Shella akan membuat hidup Yenny menderita!Yenny hanya bisa terduduk di atas lantai sambil menangis. Dia tidak pernah merasa sehancur ini, selain ketika Odelina memergoki da

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1263

    Di sisi lain, Odelina sama sekali tidak peduli dengan kehidupan buruk mantan suaminya setelah mereka berdua bercerai. Dia sudah merasa bahagia dengan kehidupan keluarga kecilnya saat ini. Pukul 4 pagi, Odelina sudah membangunkan putranya dan membawanya ke restoran Makan Sepuasnya. Harinya yang sibuk sudah dimulai pagi-pagi sekali.Russel masih tertidur ketika Odelina membawanya pergi. Kemudian Odelina menyatukan dua buah kursi untuk menidurkan Russel dan juga beberapa kursi di sebelahnya agar Russel tidak terjatuh setelah mereka berdua tiba di restoran miliknya. Kedua asisten yang diperkerjakannya baru akan datang pada pukul 6 pagi. Biasanya pukul 6.30 sampai 9.30 adalah waktu tersibuk di restoran.Olivia menjemput Russel sekitar pukul 7 dan kebetulan Russel juga sudah terbangun dari tidurnya. Russel sama sekali tidak membuat keributan ketika dia bangun. Dia langsung saja pergi ke meja kasir dan bermain lego di sana tanpa merepotkan ibunya yang sedang bekerja. “Kak,” panggil Olivia k

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1264

    Russel tidak mengerti ketika Yenny dan ibunya memberikan penjelasan kepadanya. Dia pun memiringkan kepalanya lalu bertanya kepada Daniel, “Om Daniel, sudah menikah, belum?”“Belum, Om belum menikah, kok,” jawab Daniel cepat.“Kenapa Om Daniel belum menikah?” tanya Russel lagi.“Karena nggak ada perempuan yang Om sukai, makanya Om belum menikah,” jawab Daniel.Russel mengedipkan matanya dengan tatapan bingung, lalu kembali bertanya, “Om nggak suka sama mamaku? Tante-tanteku juga sangat baik, memangnya Om nggak suka sama mereka semua?”Daniel sempat terdiam lalu berkata sambil tersenyum, “Om Daniel nggak suka sama Tante Olivia karena tantemu itu sudah punya Om Stefan. Lalu Tante Amelia itu bukan tipenya Om, sedangkan ibumu juga cuma teman Om. Om Daniel sering ke sini karena Om suka sama Russel.”Russel langsung menganggukkan kepalanya seakan mengerti.Lalu tiba-tiba saja dia bertanya lagi, “Kalau begitu, apa Om mau nikah sama aku? Om bilang kan Om Daniel suka sama aku.”“Russel, kita be

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1265

    “Kamu nggak perlu khawatir kalau soal Odelina. Kamu akan terlihat lemah dan nggak percaya diri kalau kamu yang menghadapinya. Biar Tante yang hadapi dia. Bagaimanapun juga Tante kan ibunya Daniel. Semua ini benar-benar nggak normal. Pokoknya Tante nggak mau punya menantu seorang janda,” ujar Yanti kesal.Dia takut Cherly akan mencari masalah dengan Odelina dan membuat Daniel marah. Hal ini justru akan membuat Daniel semakin tidak menyukai Cherly.“Kamu hanya perlu fokus untuk mengejar Daniel. Kamu bisa serahkan urusan Odelina pada Tante. Daniel pasti nggak akan bisa marah lama-lama kalau sama Tante. Lagi pula, Tante kan ibunya dia,” ujar Yanti lagi.“Apa Tante sekarang mau menemui Odelina? Kalau aku lihat sih kayaknya Daniel nggak terlalu peduli sama Odelina. Dia kelihatannya cuma peduli sama anak laki-laki itu. Apa mungkin kita saja yang terlalu berlebihan?”“Mungkin saja Daniel sering datang ke sini karena dia suka sama anak laki-laki itu. Lagi pula, anak laki-laki itu kelihatannya j

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1266

    “Gedung toko ini milik Pak Daniel. Pak Daniel sih bilangnya dia hanya akan menagih uang 16 juta setiap bulannya karena aku adalah kakak iparnya Stefan. Kurang lebih aku menghabiskan biaya sekitar 20 juta kalau ditambah dengan biaya listrik dan air setiap bulannya,” jawab Odelina jujur. Yanti bernapas dengan lega setelah mendengar jawaban jujur Odelina kalau dia masih membayar biaya bulanan kepada Daniel. Setidaknya, Daniel tidak menyewakan toko ini secara cuma-cuma kepada Odelina. Cukup masuk akal kalau Daniel menarik uang sebesar 16 juta per bulannya karena Odelina adalah kakak ipar Stefan. Bisnis akan tetap menjadi bisnis dan tetap tidak memandang bulu.“Dasar anak itu! Padahal kamu kan kakak ipar Pak Stefan seharusnya dia nggak perlu meminta uang sewa bulanan sama kamu,” ujar Yanti berpura-pura kesal. “Bisnis dan kehidupan pribadi kan memang nggak boleh disatukan. Aku juga nggak akan berani menyewa di tempat ini kalau Pak Daniel nggak bersedia menerima uangku,” balas Odelina.“Ap

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1267

    “Bu Yanti,” ujar Odelina buru-buru mengembalikan ponsel Yanti setelah melirik foto perempuan itu. “Odelina, menurutmu perempuan ini, gimana?” tanya Yanti sambil memperhatikan raut wajah Odelina setelah Odelina mengembalikan ponselnya.“Perempuan ini cantik sekali. Dia juga terlihat cerdas dan tipe perempuan kuat. Sepertinya sifat perempuan ini baik dan hangat. Orang-orang pasti senang berada di dekatnya,” jawab Odelina tenang sambil tersenyum. Kemudian Yanti pun berkata, “Matamu itu bagus juga dalam menilai orang. Cherly ini bisa dibilang tipe perempuan kuat. Dia langsung bergabung dengan perusahaan keluarganya setelah lulus kuliah. Dia memulai kariernya dari bawah, loh. Dia menyembunyikan identitasnya dari para karyawan di sana.”“Sekarang dia adalah Wakil Direktur perusahaan keluarganya. Orang-orang akhirnya tahu kalau dia adalah adik perempuan dari CEO perusahaan ketika dia menjadi Wakil Direktur. Dia benar-benar baik dalam segala aspek. Dia juga anak dari teman baikku, loh,” uja

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1268

    “Odelina, kamu sering kan ketemu sama Daniel? Hubunganmu dan Daniel juga sangat baik. Kamu bisa nggak bantuin Tante untuk membujuk Daniel?” tanya Yanti penuh harapan.Kemudian Odelina berkata sambil tersenyum, “Bu Yanti, tentu saja aku mau membantu. Aku senang apabila bisa membantu Bu Yanti. Selain itu, Daniel juga orang yang baik dan kami juga sering kali bertemu. Tapi, aku juga nggak tahu apa perkataanku akan dia dengarkan atau tidak.”“Aku akan coba membujuknya ketika dia datang ke restoranku besok. Dia sering datang ke sini di pagi hari dan bermain sama anakku.”“Tapi aku nggak bisa jamin dia akan mendengarkan bujukanku. Lagi pula, hubungan kami juga hanya sebatas penyewa dan orang yang menyewa. Bu Yanti saja yang orang tuanya tidak mau dia dengarkan, apa lagi aku yang nggak terlalu dekat dengannya. Jadi, aku harap Bu Yanti juga jangan berharap banyak padaku.”Yanti sempat berpikir sejenak lalu berkata, “Apa yang kamu katakan memang cukup masuk akal. Bagaimana kalau besok kamu sebu

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3306

    “Nenek yang pilih dia sebagai calon istriku. Lagi pula aku nggak seperti Kak Samuel, ada perempuan lain yang dia sukai. Yohanna pasti akan jadi istriku. Tentu saja aku akan lindungi dia. Nenek pilihkan istri yang pandai makan untukku karena aku suka masak. Istriku suka makan, jadi sangat cocok, kan? Kalau nggak ada yang bisa bantu cari kekurangan dari masakanku, gimana aku bisa maju?” kata Ronny.Stefan tertawa pelan. “Masuk akal juga. Nenek mungkin juga berpikir seperti itu. Makanya dia carikan perempuan yang sangat pilih-pilih makanan untukmu. Dia dinas ke luar kota tapi bawa kamu. Itu artinya dia cukup percaya padamu. Jaga dia baik-baik. Biar dia lihat kebaikanmu. Nanti kamu bisa dekati dia dengan lebih mulus.”“Aku hanya urus makanannya tiga kali sehari. Yang lain nggak perlu aku urus. Nggak perlu buru-buru. Baru kenal beberapa hari. Aku bahkan belum merasakan apa-apa.”Ronny tidak jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Yohanna. Dia hanya tahu kalau neneknya telah memilih Yohann

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3305

    Ronny kembali ke kamar yang dia tempati, dua pengawal pria sedang satu mandi, satu lagi sedang menonton TV. Ronny hanya menyapa mereka, kemudian masuk ke kamarnya sendiri. Setibanya di Doha, dia tidak perlu lagi berada di sisi Yohanna, jadi kamarnya sudah selesai dibereskan. Lelaki itu hanya perlu menunggu untuk mandi. Melihat waktu sudah tengah malam, Ronny mengirim pesan di grup keluarga, "Saudara-saudara, ada yang belum tidur? Temani aku mengobrol sebentar." Tidak lama kemudian, kakaknya, Stefan, merespon di grup, "Kalau mau ngobrol, personal saja, jangan di grup, nanti mengganggu istirahat para orang tua dan kakak iparmu." Olivia biasanya tidur sekitar jam 10 malam. Ronny pun mengirim pesan pribadi kepada kakaknya. Dia mengirim pesan suara, karena tahu kakaknya tidak suka mengetik, dia merasa mengetik terlalu lama. "Kakak, masih belum tidur? Masih ada pertemuan sampai semalam ini?" Ronny bertanya dengan perhatian. "Kamu juga belum tidur? Menunggu untuk masak buat majikanm

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3304

    Meskipun hanya makanan ringan yang sederhana, tampilannya saja sudah cukup menggugah selera. Yohanna belum makan malam, hanya memakan beberapa camilan sebagai pengganjal perut, jadi saat ini dia sudah merasa lapar."Apakah kamu sudah makan?" Yohanna bertanya kepada Ronny sambil makan.Meskipun Ronny adalah kokinya, karena dia tahu lelaki itu ada usaha sendiri juga, sehingga Yohanna sedikit menghargai Ronny. Dia merasa lelaki itu sudah cukup sukses dalam kariernya, dan masih terus belajar. Demi masakan, dia bahkan rela menurunkan jabatannya sebagai bos dan datang jauh-jauh untuk menjadi kokinya. Selain itu, dia juga bisa cepat beradaptasi dengan peran koki, dan selalu sopan terhadap dirinya. Yohanna bisa mengatakan bahwa Ronny pasti akan lebih sukses di masa depan. Potensi pria ini tidak terduga. Itulah sebabnya dia sering menggoda adiknya, bahwa jika adiknya benar-benar menyukai Ronny, dia akan senang untuk menjodohkan mereka. Ronny benar-benar sangat luar biasa dan tampan. Bersam

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3303

    Orang-orang Rosalina belum tentu orang suruhannya keluarga Adhitama, tetapi jika mereka benar-benar menyentuh anak buah Rosalina, maka dugaan perempuan itu akan terbukti. Karena saat ini, Giselle tidak memiliki kemampuan untuk menghadapi orang-orang yang diatur oleh Rosalina.Giselle berkata, "Baiklah, kalau begitu setelah kalian mengalihkan perhatian mereka, datanglah menjemputku."Dengan sangat terpaksa, perempuan itu berpura-pura lupa membawa dompet, lalu berbalik masuk ke dalam. Dia menunggu pemberitahuan dari pengawal bahwa dia bisa pergi, baru kemudian dia akan pergi.Dua mobil melaju memasuki tempat parkir Hotel Doha di malam hari. Tidak lama kemudian, sekelompok orang naik lift langsung ke lantai atas. Sampai di lantai atas, pintu lift terbuka, Yohanna keluar dari lift dikelilingi oleh para pengawal. Dua pengawal wanita mengikuti di belakangnya.Saat hampir sampai di depan pintu kamar, dua pengawal pria berhenti, sementara dua pengawal wanita menemani Yohanna hingga ke depan pi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3302

    Menurut Jordan, orang tua mereka sebenarnya paling menyayangi Giselle. Namun, mereka memindahkan semua harta keluarga atas namanya setelah dia menceritakan kebiasaan boros perempuan itu dan bagaimana kedua bibi mereka mengincar Giselle untuk dimanfaatkan. Orang tua mereka hanya ingin melindungi harta keluarga agar tidak habis sia-sia. “Kak Giselle sekarang hanya masih mau berhubungan denganmu sebagai adik. Kalau kamu terus menyebut-nyebut mereka di depanku, terus-menerus menguliahi aku, atau selalu bertengkar denganku, aku mungkin bahkan nggak akan mau berhubungan lagi denganmu. Aku sudah berada di posisi terburuk saat ini,” kata Giselle. Dia sekarang sudah menjalin hubungan dengan Lota dan punya banyak uang untuk dihabiskan. Selama dia melakukan pekerjaannya dengan baik untuk lelaki tua itu, meski suatu saat nanti Lota tidak lagi mendukungnya, dia sudah menyimpan cukup banyak uang. Keluarga seperti ini, kalau pun tidak ada hubungan lagi, dia tidak peduli. Jordan merasa Kakak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3301

    "Aku sudah kirim uang ke kamu, Kakak harus gunakan uang itu untuk beli makanan bergizi dan memulihkan tubuh," ujar Jordan, yang masih merasa kasihan pada Kakak Keduanya. Namun, dia tidak bisa memberikan terlalu banyak uang. Kakaknya ini terlalu boros, dan kurang bijak serta mudah dipengaruhi oleh kedua bibinya. Dia hanya bisa mengontrol pengeluaran kakaknya dengan tidak memberikan uang terlalu banyak, meskipun kakaknya memarahinya, dia tetap tidak akan memberikan lebih. Orang tua mereka juga sudah berpesan agar tidak memberikan terlalu banyak uang pada Kakak Kedua. Mereka lebih memahami sifat Kakak Kedua dibandingkan dirinya. "Aku tahu, aku ini juga sayang pada tubuhku sendiri," jawab Giselle dengan nada tidak sabar. "Kalau begitu, traktir aku makan enak." "Kakak mau makan di mana?" tanya Jordan. "Kamu ini adik ipar dari keluarga Adhitama. Ajak aku makan di Mambera Hotel, apa mereka akan membebaskan biaya untukmu?" Jordan menjawab, "Aku nggaj nay minta sama Kak Calvin. Ka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3300

    Mengatakan bahwa dia bukan orang baik, apakah mereka adalah orang baik? Kalau Rosalina orang baik, dia seharusnya berbesar hati, tidak mempermasalahkan masa lalu, dan memberikan semua warisan orang tua kepada dia. Barulah itu disebut orang baik. "Kak Giselle, aku nggak bermaksud seperti itu, aku nggak pernah berpikir begitu. Dalam hatiku, Kakak dan Kak Rosalina sama-sama saudaraku. Aku hanya merasa Kak Giselle sekarang harus belajar mandiri dan berdiri di atas kaki sendiri, memahami situasi dan bertindak sesuai kondisi." "Kita nggak bisa terus hidup di bawah perlindungan orang tua. Sekarang Papa dan Mama nggak bisa membantu kita lagi, kita harus bergantung pada diri sendiri." "Kak Rosalina juga nggak seburuk yang Kakak pikirkan. Kalau dia benar-benar kejam, Kakak nggak akan bisa duduk di sini memakinya." "Kak Rosalina juga nggak merebut harta kita. Dia hanya mengambil kembali warisan yang ditinggalkan oleh Paman untuknya. Menurut hukum, harta yang atas nama Ibu juga harus dib

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3299

    Giselle menepuk-nepuk wajahnya dan berkata, "Aku bahkan nggak pakai riasan, oh, sekarang aku bahkan nggak punya uang untuk beli kosmetik." Dia masih dalam masa pemulihan setelah melahirkan dan meskipun pengasuh bulanan membuatkan makanan bergizi setiap hari, tubuhnya belum sepenuhnya pulih dalam waktu beberapa hari ini. Jordan memandangi kakaknya beberapa saat, lalu berkata, "Kak Giselle masih muda, baru berusia dua puluhan. Meski tanpa kosmetik, Kakak sudah cantik alami." Adiknya ini sepertinya memang tipikal laki-laki polos. Sebagus apa pun dia masih muda, dia tetap butuh kosmetik dan produk perawatan kulit. Dulu, saat orang tua mereka masih ada, semua produk perawatan kulit yang dia gunakan adalah merek paling mahal. Jika sehari saja tidak memakainya, dia merasa tidak nyaman. "Kak Giselle, sudah makan belum?" tanya Jordan. "Belum. Aku mana punya uang untuk makan? Lebih baik aku mati kelaparan saja, aku sudah nggak lagi dimanjakan oleh Papa dan Mama, dan adikku juga lebih m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3298

    Ketika liburan musim panas tahun depan tiba, Jordan berencana mengikuti ujian SIM. Saat ini, setiap kali dia keluar rumah, dia hanya bisa naik taksi atau meminta sopir keluarga untuk mengantarnya. Rosalina mengatur agar sopir keluarga mengantar adiknya menemui Giselle. Setelah sopir membawa Jordan pergi, Rosalina juga diam-diam mengirim orang untuk mengikuti adiknya. Tujuannya adalah untuk mencari tahu di mana sebenarnya Giselle tinggal sekarang.Dia tidak percaya begitu saja saat Giselle mengatakan bahwa dia tidak memiliki tempat tinggal tetap. Jika keadaannya benar-benar separah itu, Giselle pasti sudah datang untuk membuat keributan. Bahkan jika Giselle tidak berada di Mambera, dengan temperamennya, dia pasti sudah datang ke Vila Permai untuk membuat masalah. Tidak mungkin dia diam saja seperti sekarang. Sekitar setengah jam kemudian, Jordan sudah tiba di kafe tempat Jordan dan Giselle berjanjian. Saat turun dari mobil, Jordan berkata kepada sopir, "Nanti aku akan pulang send

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status