Share

Bab 1208

Author: Anggur
Ponsel Olivia berdering, panggilan tersebut berasal dari Stefan.

Perempuan itu melihat layar ponselnya dan tersenyum, “Panjang umur sekali, baru saja dibilang sudah menelepon.”

Junia berkata, “Kamu sungguh beruntung sekali, pekerjaan Stefan begitu banyak masih bisa menyempatkan waktu untuk menelepon kamu, ini tandanya dia benar-benar mengutamakan kamu di hatinya. Tentu saja Reiki juga memperlakukanku dengan sangat baik, kalau bukan karena keluargaku, dia pasti sudah melamarku.”

Olivia mengangkat telepon Stefan.

“Istriku, aku sudah dijalan, sekitar sepuluh menit lagi aku sampai.”

“Kamu mau datang ke sini?”

Olivia awalnya terkejut dengan maksud kedatangan Stefan yang tiba-tiba ini. Namun otak perempuan itu langsung teringat kembali, bahwa hari ini mereka akan mengambil hasil tes DNA tersebut. Stefan sudah berjanji untuk menemaninya mengambil hasil tes.

Perempuan itu melihat jam, jam setengah tiga sore adalah jam kerja Stefan.

Pria itu mengesampingkan semua urusannya untuk menemani istrin
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1209

    Sepuluh menit kemudian, Olivia mendengar suara klakson mobil. Perempuan itu langsung berpamitan kepada sahabatnya, lalu mengambil ponsel yang di atas meja, mengitari meja kasir, lalu beranjak pergi.Setelah berjalan beberapa Langkah, perempuan itu buru-buru kembali lagi dan mengambil tasnya. “Lupa harus menggunakan tas yang diberikan oleh Stefan, kalau nggak menggunakan tas yang dia berikan ketika keluar, dia bisa cemberut seharian sama aku.”Junia tertawa dan berkata, “Kamu beruntung sekali sampai menjadi masalah.”Olivia berjalan keluar dari toko buku dengan tas yang diberikan oleh Stefan. Ketika dua orang pengawal melihat Stefan datang menjemput Olivia dengan membawa pengawalnya sendiri, mereka pun mengerti dan tidak ikut naik ke mobil.Stefan turun dari mobil dengan memegang sebuah bunga ditangannya, sementara tangan yang lain membukakan pintu mobil untuk Olivia. Ketika Olivia sudah mendekat, barulah pria itu memberikan bunga itu.“Istriku, ini untukmu.”“Terima kasih suamiku.”Ol

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1210

    “Bagaimana?”Stefan belum membaca hasilnya. Melihat sikap Olivia, dan tidak ada senyum di wajah istrinya itu, Stefan jadi mengira ayah mertuanya benar-benar bukan keturunan kandung dari keluarga Hermanus.“Hasilnya menunjukkan bahwa aku dan kakekku memiliki hubungan darah, dan ayahku memang anak kandung mereka.”“ …. Ternyata benar-benar anak kandung. Perlakuan mereka pada kalian benar-benar jahat. Aku selalu mengira bukan anak kandung.”Olivia menatap suaminya, tidak tahu harus menangis atau tertawa. “Kamu sepertinya berharap papamu bukan anak kandung mereka.”Stefan tersenyum dan berkata, “Mereka yang terlalu nggak berperasaan, sampai membuat orang berpikir papamu bukan anak kandung mereka. Kalau papamu ternyata anak kandung, dan mereka memperlakukannya dengan seperti itu, itu benar-benar membuat orang sedih melihatnya.”“Aku dan kakakku kan memang sudah sampai dibuat mati rasa sama mereka. Kami mungkin nggak akan bisa berdamai lagi dengan mereka seumur hidup.”Olivia menyimpan hasil

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1211

    Olivia berkata, “Aku yang menyuruhnya untuk mencabut rambut Kakek.”“Kamu yang menyuruhnya? Kamu gila, ya? Untuk apa cabut rambutku? Anak itu juga, disuruh kamu ngapain langsung melakukannya. Olivia, apa kamu memberi banyak keuntungan untuk Hendra?”Olivia memberi cucu bungsunya uang, tapi tidak memberi kakaknya ini uang. Untuk apa punya cucu seperti ini? Sudah kaya, tapi tidak tahu cara berbakti pada kakeknya.“Kudengar Kakek bilang ke orang-orang di desa bahwa papaku bukan anak kandung Kakek. Papaku sudah meninggal selama puluhan tahun, jadi dia nggak bisa membantah kebohongan yang dibuat ayahnya sendiri. Jadi, sebagai putrinya, aku terpaksa membantunya membantah hal tersebut.”“Menurut hukum tentang harta warisan, Kakek dan Nenek seharusnya bisa mendapatkan sebagian dari peninggalan ayahku. Baik dibawa ke pengadilan, maupun bernegosiasi, hasilnya akan sama. Kalau Kakek dan Nenek nggak rakus, masalahnya nggak mungkin akan jadi seperti ini.”Olivia mengeluarkan hasil tes DNA dan berka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1212

    Yoga membujuk Kakek untuk bernegosiasi dengan Olivia dan kakaknya, untuk menyelesaikan masalah rumah yang ditinggalkan oleh paman ketiganya.“Oke.” Olivia setuju.Kalau bisa dinegosiasikan, dinegosiasikan saja. Dia tidak ingin membuang waktu untuk menggugat mereka di pengadilan.Satu jam kemudian.Stefan menyiapkan satu kamar di Mambera Hotel untuk tempat Olivia dan kakeknya bernegosiasi.Odelina datang membawa Russel.Adi juga menyuruh Bobby datang. Dia berusaha sekuat tenaga untuk memperjuangkan rumah itu, karena dia ingin memberikannya pada Bobby. Dia paling mementingkan cucu keduanya itu. Dia selalu mendiskusikan segalanya dengan Bobby.Ketika mengetahui Olivia memperalat Hendra untuk mengambil rambut kakeknya, lalu melakukan tes darah DNA, Bobby juga tahu mereka hanya akan terlihat seperti badut kalau mereka terus berdebat seperti ini.Operasi Samatha juga gagal. Jelas-jelas mintanya agar Samantha dioperasi agar menjadi mirip dengan Olivia, tetapi hasilnya malah mirip kakak sepupu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1213

    Semua anggota keluarga Hermanus terdiam.Setelah mereka saling memandang satu sama lain, Yoga bertanya, “Olivia, kamu dan Odelina diskusi saja dulu, sebut harganya dan jual rumah dan tanah itu pada kami.”“Kalau kami buka harga, yang bayar kalian atau Kakek dan Nenek?”Yoga berkata, “Belinya untuk ditinggali Kakek dan Nenek, jadi tentu saja pakai uang mereka. Tapi, setelah Nenek sakit, tabungan mereka sudah nggak banyak sekarang. Kami semua bersama-sama membayar biaya pengobatan di akhir, jadi mereka semua mungkin nggak bisa mengeluarkan uang untuk membayar uang rumah.“Kamu bisa meminta Kakek dan Nenek untuk membuat surat utang, lalu memberikan berapa banyak uang yang mereka punya dulu. Kalau nggak cukup, utang dulu ….”“Utangnya kalian yang bayar?” Odelina tidak bisa menahan diri dan bertanya, “Mereka sudah tua dan nggak punya penghasilan. Mereka mau beli rumahnya pakai uang apa?”Yoga terdiam.Mendengar kata-kata cucunya, Adi berkata pada kedua putranya dengan marah, “Kalian semua m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1214

    “Sepertinya 10-12 juta per meter persegi.”Olivia memandangi kedua paman dan dua sepupunya itu, lalu bertanya kepada mereka, “Apa kalian keberatan? Kalau kalian nggak keberatan, lakukan saja apa yang dikatakan Kakek. Aku akan meminta seseorang untuk membuatkan kontrak, mengajak notaris datang untuk bertemu dengan Kakek dan Nenek, kemudian melakukan negosiasi ulang. Mulai sekarang, Kakek dan Nenek nggak akan memiliki bagian dari rumah yang ditinggalkan oleh orang tuaku lagi.”“Kalau mereka nggak keluar dari rumah itu, kalian yang akan membayar uang sewa, listrik dan air setiap bulannya. Uang yang seharusnya keluarga kami berikan pada mereka sudah lama diberikan dulu. Kami nggak akan memanfaatkan kalian, jadi kalian juga jangan berpikir bisa memanfaatkan kami.”Stefan mencondongkan tubuh mendekati telinga Olivia dan berbisik, “Pindahkan nama mereka dari kartu keluarga dulu. Meskipun sertifikat rumahnya masih pakai nama papaku, tapi Kakek dan Nenek masih hidup. Mereka harus menandatangani

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1215

    Orang yang mengemudi adalah Cherly.Mobil yang dikendarainya adalah milik Yanti, yang dipinjamkan untuk Cherly untuk digunakan selama berada di Mambera.Yanti sangat menyukai Cherly dan berusaha sekeras mungkin untuk menjodohkan Cherly dan Daniel. Cherly sih tidak ingin terburu-buru untuk mengejar Daniel, malahan menghabiskan waktu bersama Yanti saat dia ada waktu luang. Hal ini membuat Yanti semakin menyukainya.Dia memilih untuk menaklukkan mertua terlebih dahulu.Setelah mendengar perkataan Cherly, Yanti menoleh dan melihat ke luar jendela. Mobil masih melaju, dan ada banyak kendaraan di sekitar, sehingga dia tidak bisa mengerem atau melambat secara tiba-tiba.Namun, seorang ibu tentu bisa dengan mudah mengenali anak laki-lakinya.“Memang Daniel,” ujar Yanti dengan yakin.“Siapa wanita yang berbicara dengan Kak Daniel itu?”Yanti tidak melihat Odelina dengan jelas. Dia berkata, “Cherly, di depan sana ada persimpangan lampu lalu lintas. Kamu bisa putar di sana. Kita balik lagi saja k

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1216

    “Oke, terima kasih, Pak.”Odelina mengucapkan terima kasih dengan sopan, lalu berkata kepada Daniel, “Pak, kami pergi dulu, ya. Bye.”Daniel berpesan, “Pelan-pelan. Russel, dadah!”Russel melambaikan tangan kecilnya kepada Daniel, “Dadah, Om Daniel.”Odelina mengendarai motor dan membonceng putranya pergi.Daniel berdiri diam di tempat, melihat punggung kedua orang yang pergi itu, sampai mereka sudah jauh tak terlihat lagi, dia baru kembali ke mobil, menyalakan mesinnya dan kembali ke kantor.Setelah mobil Daniel melaju pergi, Cherly juga menghidupkan mesin BMW yang diparkir lima puluh meter jauhnya di belakang. “Cherly, bawa mobilnya cepat sedikit. Salip mobil Daniel, lalu kejar wanita itu. Kita lihat siapa sebenarnya wanita itu?”Karena takut ketahuan oleh Daniel, mereka memutar dan melalui jalan yang tadi lagi, lalu berhenti di tempat yang tidak jauh dari tempat Daniel memarkir mobilnya. Namun, mereka tetap tidak bisa melihat wajah wanita itu dengan jelas.Yanti pernah melihat Odel

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3650

    Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3649

    Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3648

    Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3647

    “Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3646

    Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3645

    “Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3644

    Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3643

    Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3642

    Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status