Share

Bab 1138

Penulis: Anggur
“Kamu menjadikan aku tameng?” tanya Amelia.

Dengan santai Jonas berkata, “Aku akan bayar biaya tameng.”

Amelia tertawa dan berkata, “Dulu aku nggak mengerti tentang keluarga Junaidi. Setelah kenal denganmu, aku sengaja cari tahu tentang keluarga kalian dari kakakku. Dari sana aku tahu kalau kemampuan bela diri kamu sangat buruk dan kemana-mana harus bawa anak buah, benar?”

“Iya, waktu kecil aku sangat gemuk dan sudah pasti nggak hobi olahraga. Belajar bela diri juga selalu malas-malasan. Hasilnya di antara saudaraku, aku yang paling lemah dan hanya bisa mengandalkan anak buah.”

Di antara sepuluh saudaranya, hanya Jonas yang membawa anak buah ketika berpergian. Orang yang lain hanya membawa beberapa anak buah saja untuk gaya-gayaan. Sedangkan Jonas akan merasa bahaya jika berjauhan dengan anak buahnya.

Amelia melajukan mobilnya sambil berkata, “Aku yang perempuan lemah saja nggak pernah bawa anak buah kalau berpergian. Aku hanya bawa mereka waktu belanja di mall untuk bantu membawa bela
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1139

    “Amelia, sekarang kita termasuk berteman, kan?” Jonas menolehkan kepalanya dan bertanya pada Amelia.Amelia juga meliriknya sekilas, lalu kembali fokus mengemudikan mobilnya. Dia tertawa pelan dan berkata, “Kita sudah berteman, tetanggaan lagi.”Jonas menatap wajah Amelia dari samping dengan tenang. Amelia adalah seorang perempuan yang cantik dan ceria. Kecantikannya sangat mencolok.“Kalau begitu, boleh aku tanya sesuatu yang bersifat pribadi?”“Tanya saja. Kalau aku rasa bisa jawab, aku pasti jawab. Kalau aku nggak bisa jawab, aku harap kamu bisa maklumi. Semua orang punya hak untuk melindungi privasinya.”Jonas tersenyum dan bertanya, “Aku ingin tanya kamu suka pria seperti apa? Selain seperti Pak Stefan.”Jonas tentu saja tahu tentang Amelia yang mengejar Stefan. Bagaimanapun, dia memiliki hubungan yang baik dan kerja sama yang mendalam dengan Adhitama Group. Ditambah lagi ketika Amelia mengejar Stefan, hal itu cukup menghebohkan. Jonas tidak ingin tahu pun tidak bisa.Amelia tiba-

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1140

    Kenapa Aksa datang ke Mambera Hotel lagi? Padahal Sanjaya Group juga memiliki hotel bintang lima. Aksa biasanya bertemu dengan klien di hotelnya sendiri. Terakhir kali, karena seorang klien penting tinggal di Mambera Hotel, mau tidak mau Aksa harus menginjakkan kakinya di Hotel Mambera.“Ada apa?”Jonas melihat Amelia menatap mobil di sebelah sambil terpelongo. Jonas pun bertanya padanya.“Nggak apa-apa. Aku baru saja lihat mobil kakakku. Mobil ini mobil kakakku. Jonas, kita pergi minum kopi saja, ya. Cepat-cepat, habis minum kita langsung pergi. Kakakku kalau ketemu klien harusnya nggak cepat-cepat amat. Kita harus lebih cepat, biar nggak ketahuan sama kakakku.”Usai berkata, Amelia langsung berjalan menuju hotel. Jonas segera mengikuti langkah perempuan itu dan berjalan di sampingnya. Jonas pun bertanya, “Kamu takut kakakmu lihat kita minum kopi bareng?”“Nggak takut, cuma aku nggak mau kakakku salah paham.”Jonas tersenyum, “Iya juga, sih.”Status mereka berdua sama-sama lajang. Sia

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1141

    Amelia sama sekali tidak tahu kalau Aksa kembali lagi ke hotel. Setelah mereka berdua masuk ke cafe di lantai pertama hotel, Jonas memesan segelas jus untuk Amelia dan segelas kopi untuk dirinya sendiri.“Sekarang minum kopi, nanti malam kamu nggak akan insomnia?” tanya Amelia yang juga memesan beberapa dessert.“Nggak, kok. Pekerjaan kami terlalu banyak. Kalau nggak minum kopi, kami nggak punya energi untuk bertahan hingga larut malam.”Jadwal kerja Jonas sangat padat. Setiap hari dia harus bekerja sampai larut malam. Kalau dia memiliki kesempatan untuk menyelesaikan masalah besar dalam hidupnya, tentu saja dia bisa meluangkan waktu untuk bersantai.“Amelia.”Jonas dan Amelia baru mengobrol sebentar, Aksa sudah datang. Begitu dia melihat keduanya sedang duduk di dekat jendela, Aksa langsung berjalan mendekat sambil memanggil adiknya.Amelia spontan menoleh dan melihat kakaknya yang sedang berjalan. Tiba-tiba dia merasa seperti sedang tertangkap basah oleh orang tuanya.Tidak, tadi mer

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1142

    Alasan utamanya karena Amelia dan Jonas bisa akrab.“Aku bertanggung jawab atas semua bisnis Ferda Group di Kota Mambera. Aku lebih sering tinggal di Kota Mambera, jadi sama saja sudah menetap di Kota Mambera. Sesekali aku akan pulang ke Vila Ferda. Tapi setiap pulang ke sana, aku merasa seperti tamu. Mamaku sering bilang aku anggap Vila Ferda sebagai hotel. Setelah menginap dua malam langsung pergi.”Amelia menurunkan tangannya ke bawah meja dan menyodok kaki kakaknya. Kemudian, dia mencondongkan tubuhnya ke dekat sang kakak dan berbisik, “Kak, kenapa kamu terus tanya pertanyaan pribadi ke Jonas, sih? Kesannya kasar banget. Kamu juga nggak akrab dengan Jonas, kan.”Setelah bertemu beberapa kali, Amelia dan Jonas juga baru bisa sedikit lebih akrab. Aksa spontan menatap adiknya. Dalam hati bertanya, apakah Amelia sama sekali tidak memiliki perasaan terhadap Jonas?Aksa sedang membantu Amelia untuk mencari tahu dulu. Aksa teringat kembali bagaimana Amelia mengejar Stefan, lalu pada akhir

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1143

    Di gerbang SMP Negeri Kota Mambera.Beberapa mobil berbelok dari jalan utama di luar ke jalan kecil menuju SMP Negeri Kota Mambera. Kemudian, mobil-mobil itu berhenti beberapa ratus meter dari gerbang sekolah.Seorang pengawal keluar dari mobil pengawal yang berada di paling depan. Pengawal itu membukakan pintu untuk orang yang duduk di kursi belakang, lalu berkata dengan suara dingin, “Kita sudah sampai di SMP Negeri Kota Mambera, Non.”Rosalina diam-diam mengambil tongkat yang ada di sampingnya. Kemudian, dia meraba-raba beberapa hadiah di kursi sebelahnya.Sinta yang menyiapkan hadiah itu. Rosalina sama sekali tidak tahu apa yang Sinta siapkan. Dia dijemput sang ibu dari toko bunganya.Mobil kedua adalah mobil pribadi Sinta. Dia menurunkan kaca jendela dan memberi isyarat kepada pengawalnya untuk mendekat. Begitu pengawal itu mendekat, dia pun berkata, “Katakan padanya, jalan sekitar 300 meter dari tempat dia turun. Toko pertama di sebelah kirinya adalah toko buku Olivia.”Pengawal

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1144

    Setelah terpaksa membiarkan Rosalina tetap hidup, Sinta pun tidak bisa memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang ibu. Jelas-jelas dia yang melahirkan Rosalina. Namun, dia tidak bisa merasa sayang pada putrinya ini. Setelah mantan suami Sinta meninggal, Rosalina masih seorang anak kecil yang tidak tahu apa-apa. Anak mana yang tidak menempel pada ibunya. Setiap kali Rosalina menangis minta digendong, Sinta anggap tidak mendengar apa pun. Kalau dia merasa kesal, dia akan menendang Rosalina ke samping. Bahkan pengasuh Rosalina pun kaget.Akan tetapi, semakin Sinta membenci Rosalina, tidak peduli dia memukul, memarahi atau bahkan menendang Rosalina, anak itu masih saja menangis dan memanggilnya, “Mama, gendong.”Setelah mantan suami Sinta meninggal, dia tidak perlu berpura-pura lagi. Jadi dia tidak mungkin mau menggendong Rosalina lagi. Dia akan menyuruh pengasuh untuk membawa Rosalina pergi dan jangan muncul di hadapannya. Dia benci melihat wajah putri sulungnya itu.Rosalina mewarisi ke

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1145

    Rosalina pernah meminta karyawan toko bunga untuk membantunya mengukur langkah kakinya. Karena dia tidak bisa melihat, langkahnya lebih kecil dari orang biasa. Untuk jarak satu meter, dia perlu mengambil empat langkah. Sedangkan untuk jarak lebih dari 300 meter, tidak ada jumlah langkah yang pasti. Namun setidaknya, dia perlu berjalan 1.200 langkah.Rosalina diam-diam menghitung langkah yang dia ambil di dalam hati. Oleh karena itu, dia berjalan dengan sangat lambat. Sinta juga tidak peduli Rosalina mau berjalan cepat atau lambat.Setelah menutup kembali kaca jendela mobilnya, Sinta menelepon suaminya. Begitu sang suami mengangkat telepon, Sinta pun berkata, “Sayang, aku suruh Rosalina pergi temui Olivia.”Johan bergumam pelan, lalu menjawab, “Kamu harus ngomong baik-baik dengan Rosalina. Dengan begitu dia baru bersedia bantu Giselle minta maaf.”“Memangnya dia berani nggak melakukan apa yang aku suruh?”Suara Johan spontan tercekat, tidak bisa menanggapi kata-kata istrinya.“Sayang, k

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1146

    Segera, Rosalina mendengar seseorang berlari mendekat. Kalau didengar dari suara langkah kakinya, orang itu pasti perempuan.“Bu Rosalina.”Rosalina mendengar suara yang familiar, sepertinya itu suara Olivia.“Bu Rosalina.”Olivia berlari ke arah Rosalina. Setelah di dekat Rosalina, Olivia membungkuk dan mengulurkan tangannya untuk membantu Rosalina sambil berkata, “Bu Rosalina nggak apa-apa?”“Aku nggak apa-apa.”Ternyata benar-benar Olivia. Rosalina spontan berpikir apa yang dikatakan pengawal tadi tidak akurat. Kalau jaraknya lebih dari 300 meter, Olivia tidak mungkin begitu cepat tahu kedatangannya. Mungkin toko buku Olivia sudah berada di dekatnya.Junia membantu mengambil tongkat Rosalina serta beberapa hadiah yang Rosalina bawa. Hadiah itu berupa dua kotak produk suplemen dan dua set produk perawatan kulit.Olivia tidak bertanya mengapa Rosalina ada di sini. Dia dan Junia membawa Rosaline ke toko buku dulu. Setelah meminta Rosalina untuk duduk, Olivia baru melihat hadiah-hadiah

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3298

    Ketika liburan musim panas tahun depan tiba, Jordan berencana mengikuti ujian SIM. Saat ini, setiap kali dia keluar rumah, dia hanya bisa naik taksi atau meminta sopir keluarga untuk mengantarnya. Rosalina mengatur agar sopir keluarga mengantar adiknya menemui Giselle. Setelah sopir membawa Jordan pergi, Rosalina juga diam-diam mengirim orang untuk mengikuti adiknya. Tujuannya adalah untuk mencari tahu di mana sebenarnya Giselle tinggal sekarang.Dia tidak percaya begitu saja saat Giselle mengatakan bahwa dia tidak memiliki tempat tinggal tetap. Jika keadaannya benar-benar separah itu, Giselle pasti sudah datang untuk membuat keributan. Bahkan jika Giselle tidak berada di Mambera, dengan temperamennya, dia pasti sudah datang ke Vila Permai untuk membuat masalah. Tidak mungkin dia diam saja seperti sekarang. Sekitar setengah jam kemudian, Jordan sudah tiba di kafe tempat Jordan dan Giselle berjanjian. Saat turun dari mobil, Jordan berkata kepada sopir, "Nanti aku akan pulang send

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3297

    Rosalina tersenyum dan berkata, "Kamu mau makan apa? Aku minta dia buatkan untukmu." "Asalkan masakan Kak Calvin, aku pasti suka," jawab Jordan dengan cepat. "Kalau begitu sudah beres. Selama dia ada di rumah, dia yang selalu memasak. Koki di rumah kita setiap hari khawatir pekerjaannya akan direbut oleh kakak iparmu," kata Rosalina sambil tertawa. Jordan tertawa terbahak-bahak. "Kak, kamu benar-benar beruntung." Kalau bukan karena kakaknya menikah dengan putra keluarga Adhitama, Jordan tidak akan tahu bahwa Calvin begitu pandai memasak. "Aku juga merasa sangat beruntung," jawab Rosalina. Seandainya bisa punya anak lebih awal, itu akan lebih sempurna. Dokter Dharma juga bilang, dua tahun lagi dia bisa hamil secara normal. Selama dia masih memiliki kesempatan untuk menjadi seorang ibu, dia tidak khawatir. Selama ada takdir, bayi pasti akan datang mencarinya dan Calvin."Istriku, sudah bangun? Cuci tangan, ayo makan!" seru Calvin dari dapur. "Datang!" sahut Rosalina. Jor

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3296

    Semua ini disebabkan oleh kedua orang tua Rosalina. Biar mereka menyalahkan saja diri mereka sendiri.Rosalina tersenyum dan berkata, "Makin buruk suasana hati mereka, makin bahagia hatiku. Baiklah, besok aku akan menemani Jordan menjenguk mereka di penjara. Bagaimanapun juga, salah satu dari mereka adalah om dan ibu kandungku sendiri. Secara emosional dan moral, aku harus melihat mereka." "Mereka makin nggak mau melihatku, aku justru makin ingin melihat mereka." Calvin berkata, "Kalau begitu, besok aku akan meminta izin sama Kak Stefan, lalu mengantar kalian ke sana. Aku juga mau ikut melihat." Mungkin Sinta akan marah besar. Putri yang paling dia sayangi tidak menikah dengan Calvin, tetapi putri yang paling dia benci justru menjadi permata hati lelaki itu. Mengingat bagaimana Rosalina pernah disakiti, Calvin tertawa dingin. Bahkan jika kedua orang itu sudah menerima hukuman mereka, dia tidak ingin mereka hidup nyaman. Biarkan saja kedua orang itu marah dan merasa tertekan sep

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3295

    Rosalina berhenti sejenak, menoleh ke sekitar untuk memastikan tidak ada orang di dekatnya. Setelah yakin, dia merangkul leher Calvin dan langsung mencium bibirnya. Sejak pulang tadi, dia memang sudah ingin memberikan suaminya sebuah ciuman dalam. Namun, karena baru saja masuk rumah dan adiknya juga langsung ikut masuk, dia merasa tidak enak melakukannya. Calvin, yang lebih merindukan istrinya, langsung memeluknya kembali dan memperdalam ciuman itu. Setelah ciuman selesai, Calvin mendekatkan bibirnya ke telinga istrinya dan berbisik, “Sayang, aku belum puas. Ini baru seperti hidangan pembuka saja.” “Jordan ada di rumah... nanti malam saja,” Rosalina menjawab dengan suara pelan. “Dia memang ada di rumah, tapi dia nggak akan masuk ke kamar kita. Setelah kita kembali nanti, kalau dia ada di lantai bawah, kita langsung naik ke atas. Kalau dia di atas, kita kunci pintu kamar. Dia cukup tahu diri untuk nggak sembarangan mengetuk pintu.” “Aku tidak bisa menunggu sampai malam, aku su

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3294

    “Setelah bertemu dengan dia dan memastikan dia baik-baik saja, aku akan mulai bekerja. Nanti saat liburan tahun baru, aku akan pulang. Kakak nggak perlu mengirim seseorang untuk menjemputku. Aku bisa pesan tiket lebih awal sendiri,” kata JordanPemuda itu merasa dirinya sudah dewasa dan bisa menjaga dirinya sendiri saat berada di luar rumah. Rosalina mengangguk. “Selain para eksekutif perusahaan yang tahu siapa kamu, para karyawan biasa nggak akan mengenalimu. Selama kamu nggak mengungkapkan identitasmu, nggak ada yang akan tahu. Bekerjalah dengan baik, bicara seperlunya, kerjakan tugasmu, dan perhatikan bagaimana orang lain bekerja. Belajar dan amati.” “Baik,” jawab Jordan. Dia pernah bertemu dengan para eksekutif perusahaan sebelumnya. Bagaimanapun, dia adalah satu-satunya putra orang tua mereka, dan semua sisa aset keluarga setelah mereka dihukum telah dialihkan atas namanya. Namun, karena dia masih bersekolah dan tidak terlibat langsung dalam urusan perusahaan, para karyawa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3293

    Rosalina berkata, “Lebih baik kamu bekerja di perusahaan keluarga kita saja. Perusahaan itu juga ada bagianmu. Gunakan liburan untuk bekerja, kumpulkan pengalaman kerja. Setelah lulus nanti, kalau tidak berniat melanjutkan pendidikan, kamu bisa mulai dari posisi dasar.” “Lebih baik kamu merasakan susahnya bekerja sejak dini.” Adhitama Group memiliki standar yang sangat tinggi. Bahkan para tuan muda keluarga Adhitama sendiri tidak bisa langsung bekerja di kantor pusat saat pertama kali terjun ke dunia kerja. Rosalina tidak ingin adiknya menggunakan status adik iparnya Calvin untuk masuk Adhitama Group. Hal itu bisa menimbulkan pembicaraan buruk dan dianggap tidak adil bagi banyak orang. Meskipun, memang di dunia ini keadilan tidak selalu ada. Namun, dia tetap memutuskan agar adiknya bekerja di Siahaan Group. Bagaimanapun, perusahaan itu juga ada bagian untuk Jordan. “Bukannya sebentar lagi tahun baru? Kalau tiket kereta cepat sulit didapat, bagaimana?” kata Calvin, menunjukkan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3292

    “Cepat sekali sudah libur musim dingin.” Rosalina memeriksa adiknya. Melihat adiknya tidak terlihat kurus, malah tampak lebih tegap dan sedikit lebih dewasa dibanding sebelumnya, dia merasa sangat puas dengan perubahan adiknya setelah masuk universitas. “Iya, begitu libur, aku langsung beres-beres barang dan naik kereta cepat untuk pulang. Begitu sampai di rumah dan melihat mobil Kakak ada di sini, aku tanya ke pengurus rumah. Katanya Kakak baru pulang dari kantor. Kakak, semuanya baik-baik saja, 'kan?” Bisnis keluarga Siahaan juga ada sebagian untuk Jordan, tetapi dia sangat percaya pada kakaknya sehingga pemuda tu hanya bertanya sekilas. Dalam hal bisnis, dia masih belum paham dan tidak punya pengalaman, jadi dia tidak banyak bertanya. “Semuanya berjalan lancar. Yang penting kamu sudah pulang. Cuci tangan dulu, kita makan bersama. Kakak juga baru saja sampai rumah.” Beberapa menit kemudian, setelah Calvin mengambilkan beberapa lauk untuk istrinya dengan sumpit khusus, dia be

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3291

    Rosalina tersenyum kecil, “Kalau Papa dan Mama dengar ucapanmu, mereka pasti sedih dan bilang kalau kamu nggak punya hati.” “Kenapa Papa dan Mama nggak sayang kamu? Justru karena mereka sayang sama kamu, mereka jadi baik sekali padaku. Ini yang disebut 'karena cinta seseorang, maka mencintai hal-hal yang berkaitan dengannya’.” Memang benar, mertua sangat menyayanginya, tetapi itu juga karena dia adalah menantu mereka. Kedua mertuanya sangat menyayangi anak laki-lakinya, dan berharap keluarga kecilnya Bahagia. Oleh karena itu, mereka sangat baik pada Rosalina. Rosalina berpikir, Tuhan masih baik padanya. Setelah menderita lebih dari dua puluh tahun, akhirnya dia diberi kehangatan. Tuhan mengizinkannya menikah dengan Calvin dadn memiliki mertua yang menyayanginya seperti anak kandung. Di sisa hidupnya, dia tidak perlu khawatir lagi menghadapi badai kehidupan. Ada keluarga suaminya yang menjadi sandarannya serta melindunginya dari segala masalah. Perempuan itu sangat berterima ka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3290

    Calvin ingin menjemput Rosalina di bandara, tapi Rosalina tidak mengizinkannya pergi. Rosalina pulang bersama pengawalnya. Rosalina bilang dia sudah bisa melihat. Calvin tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya lagi. Biar dia bisa jadi lebih mandiri.Baiklah, Calvin hanya bisa menuruti apa kata istrinya. Kebetulan dia juga sangat sibuk. Rosalina perhatian padanya, tidak butuh Calvin jemput di bandara. Calvin pun segera menyelesaikan pekerjaannya dan pulang untuk menunggu Rosalina.Calvin sudah menyiapkan satu meja penuh dengan makanan favorit istrinya. Rosalina sudah makan di pesawat. Namun sesampainya di rumah, dia sudah lapar lagi. Jarak bandara dan rumahnya agak jauh.Entah kapan hujan yang menetes di luar berhenti. Akan tetapi, ada air di mana-mana. Langit masih mendung. Suhu lebih rendah dibandingkan tadi pagi.Begitu mendengar suara mobil, Calvin langsung keluar untuk menyambut Rosalina. Tepat saat Rosalina keluar dari mobil, Calvin pun segera menuruni tangga sambil tersenyum. “Sud

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status