Share

21|Rugi Besar

Aku berdiri tidak jauh dari gedung sekolah anak-anak, berharap mereka akan diantar pagi ini. Namun sampai bel berbunyi, mobil Jeff yang dikendarai Dina tidak juga datang. Empat hari sudah anak-anak tidak masuk sekolah.

Entah apa yang Dina katakan mengenai aku sehingga Ibu dan Lauren gelap mata. Mereka sama sekali tidak tersentuh dengan tangisan anak-anak yang tidak mau pergi bersama mereka. Aku hanya bisa berdoa semoga mereka baik-baik saja selama berada jauh dariku.

“Suamimu akan pulang malam ini, jadi kamu tidak perlu khawatir lagi. Kamu akan segera bertemu dengan anak-anakmu.” Bian meletakkan sepiring kue di atas meja.

Hari sudah menjelang sore dan toko sudah sepi. Jadi, kami bisa duduk dan bersantai. Para karyawan yang akan melayani para pelanggan yang datang. Pria itu tidak datang siang ini, hal yang sangat bagus. Semoga saja dia tidak akan pernah menunjukkan mukanya lagi di tempat ini.

“Aku tidak akan khawatir seandainya mereka tidak menangis ketika Ibu membawa mereka pergi.”
Meina H.

Hai, teman-teman. Terima kasih sudah membaca cerita Jenar sampai bab ini~ Hari ini sampai rabu nanti, aku akan mempublikasikan satu bab per hari. Lalu sisanya akan aku tambahkan pada hari Kamis. Jangan segan bila ada komentar, memberi kritik atau saran juga diterima dengan senang hati. ♡ Dukung karya ini dengan gem/permata jika ada, ya. Terima kasih. ♡♡♡ Salam sayang, Meina H.

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status