Hari ini adalah hari ketiga bulan madu mereka tapi tidak seperti hari-hari sebelumnya hari ini Bastian malas untuk keluar kamar, dia berniat menebus kesalahan lidahnya dengan membahagiakan dan memuaskan belahan jiwanya. Mereka akan menghabiskan hari di kamar saja hingga dia mendapat kabar dari Samuel tentang pencariannya.Setelah bangun tadi pagi mereka berjalan menyusuri tepi pantai, tidak banyak percakapan yang terjadi, mereka menikmati kebersamaan dalam diam, hanya mata dan sentuhan yang berbicara.Selepas berjalan-jalan menyusuri pantai mereka kembali kemudian mereka mandi bersama, dan seperti biasa jika mereka mandi bersama maka itu menjadi hal yang luar biasa menyenangkan, luar biasa menenangkan, dan melelahkan.Almira yang masih terus merona heran dengan kemajuan yang diperolehnya, baru beberapa hari dia menyandang status sebagai Mrs Navarell tapi begitu banyak keterampilan baru yang dikuasainya yang berhubungan dengan dua kata, gairah dan Bastian.Seusai mereka mandi,
Setelah kemarin seharian menghabiskan hari dengan berdua saja di kamar, hari ini mereka sudah merencanakan kegiatan outdoor yang sangat padat.Mereka akan berkeliling membeli oleh-oleh, melihat-lihat baju pantai karya penduduk lokal yang katanya jika pintar menawar bisa mendapat kualitas premium.Ada banyak pilihan toko, Almira memilih yang paling besar dengan pertimbangan menyediakan berbagai pilihan lebih lengkap sehingga mereka bisa mencari oleh-oleh dari ukuran Saras hingga orang tua Bastian.Semoga hanya di satu toko ini saja mereka bisa mendapatkan semuanya karena bagaimanapun, pria tetaplah pria, mereka tentu tidak ingin berlama-lama saat berbelanja.Begitu memasuki toko... seperti telah direncanakan, sebuah gaun peach lembut berleher halter terpampang sebagai satu-satunya gaun yang di pajang di dekat pintu masuk.Bastian termenung melihat gaun itu, dia membayangkan Almira-nya memakai gaun itu, seketika ada yang sesak di bawah sana."Bast, ayo ke sana, tuh bagian anak-anak."Bas
Ryan white melihat foto-foto yang berserakan dihadapannya dengan perasaan iri yang tajam, apalagi saat melihat semua itu dalam bentuk rekaman video.'Fuck!' Ryan memaki saat melihat video si wanita pantai itu sedang memanggang sesuatu.Walau diambil dari tengah lautan, jelas terlihat kecantikan dan kemolekkan si wanita pantai.Dengan hanya memakai celemek masak, dia asyik memanggang, kemudian pria itu keluar dan menggendong wanita pantai itu dan membawanya masuk.Ryan bisa membayangkan apa yang mereka lakukan, dia sendiri akan mengurung wanita itu saat nanti mereka bersama.Tak berapa lama wanita pantai itu kembali ke samping alat pemanggangnya dan melanjutkan apa yang tadi dikerjakannya, kemudian pasangannya muncul kembali dan akhirnya mereka mulai bercinta, shitt! Ryan tidak dapat melanjutkan, dia merasa panas, hatinya terbakar iri dan cemburu, dia sangat menginginkan wanita itu.Tapi semua foto dan video ini tidak bisa mewakili sosok wanita itu yang sesungguhnya.Kembali Ryan
Demi menyenangkan sang suami akhirnya Almira pun memakai gaun peach berleher halter yang membalut tubuhnya dengan seksi kemudian melebar turun ke bawah hingga mata kaki.Almira merasa sangat nyaman karena kelembutan sutra yang membalut tubuhnya, tapi saat dia harus melihat ke depan cermin kembali Almira ragu-ragu tidak pernah dia membayangkan akan memakai pakaian begitu berani seperti ini, dengan bra saja Almira tidak akan berani, apalagi tanpa bra, oh my Godness.Bastian sedang berganti pakaian sambil berpikir, setelah hari ini mereka habiskan di darat, mungkin besok mereka bisa mencoba masuk ke air, snorkling atau diving atau bahkan mereka bisa mencoba bermain berdua di udara, parasailing? Pasti sangat mengasyikkan.Sambil mencoba peruntungannya, Bastian menghampiri dan bertanya pada Almira."Sayang, besok kita parasailing mau?"Almira yang sudah siap, dan kini sedang memeluk tasnya di depan dada, membelalakkan matanya, hingga Bastian kaget."Kenapa, Ra?""Aku takut ketinggian,
Malam ini Bastian tidak ingin pergi kemanapun, Almira sudah mengusulkan banyak pilihan, tapi Bastian tetap tidak ingin keluar kamar, jadi akhirnya mereka menghabiskan waktu di dalam resort saja.Seperti saat ini, Bastian duduk di sofa dan Almira tidur di pangkuan Bastian, tangan Bastian mulai membelai rambut Almira.Mereka memutar film lama bertema action, ternyata mereka berdua memiliki selera yang sama, penggemar berat film action.Sambil memainkan rambut istrinya Bastian berpikir, mungkin mereka terlalu cepat memutuskan bersama, lebih tepatnya dia terlalu cepat memaksakan pernikahan mereka, hingga mereka belum sempat mengenal hobi, kegemaran dan kesenangan masing-masing, mereka tidak pernah nonton atau jalan-jalan berdua.Bastian merasa dia berhutang mengajak kekasihnya ini berjalan-jalan, apapun yang laiknya dilakukan oleh orang yang berkencan.Apalagi Almira-nya yang ternyata masih virgin, sangat amat mungkin dia memang tidak pernah menikmati kencan seperti gadis pada umu
Hari ini tanpa terasa mereka sudah memasuki hari ke-6 masa bulan madu.Mereka berencana untuk bermain air, lebih tepatnya Almira mengajak snorkeling atau diving, kalau tergantung Bastian lebih baik mereka di kamar saja.Pagi-pagi mereka sudah bangun dan mempersiapkan diri, sarapan lebih awal, supaya nanti saat mereka tiba di pantai perut mereka sudah tidak terlalu penuh.Mereka berangkat menuju ke coral garden's yang menurut guides di resort pemandangan bawah lautnya sangat luar biasa indah, di sana mereka akan dapat bermain langsung dengan ikan tropis warna warni yang sangat indah.Di perjalanan, Bastian memeluk erat-erat istrinya, dia masih merasa tidak nyaman membawa Almira keluar.Bastian cepat menepis pikirannya, sebelum Almira bisa membaca apa yang dipikirkannya.Bastian sangat yakin dalam hatinya, apapun yang terjadi Almira atidak akan berpaling darinya, itu janji Almira-nya, dan Almira bukan orang yang mudah berjanji, tapi ternyata janji saja belum mampu menenangkan hatin
Akhirnya Almira berhasil memaksa Bastian untuk mampir ke klinik terdekat yang ada di sekitar area resort.Dokter yang melayani sudah cukup umur dan terkesan santai dan sangat ramah.Setelah memeriksa dengan seksama, kemudian dokter membersihkan, agar Bastian menjaga lukanya jangan terkena air dulu selama 1x24 jam.Almira menghampiri dokter senior itu lebih dekat dan melontarkan pertanyaan yang mengganjal di hatinya."Dok, boleh nanya, kalau melihat lukanya, dokter memperkirakan apa ya dok?"Dokter senior itu menatap Almira kemudian mencuci tangannya dan mulai mejawab pertanyaan."Kalau melihat lukanya, kemungkinan besar diakibatkan oleh serpihan batu karang yang karena kekuatan yang besar, yang searah dengan kita, bisa memiliki dorongan yang keras, jadi walau hanya serpihan bisa mengakibatkan luka yang lumayan mengganggu.""Kekuatan yang besar maksudnya seperti gelombang, ombak ya Dok? Tapi saya bersamanya di dalam air, Dok!" Almira berusaha memahami penjelasan dokter itu.Saat it
Miranda sedang stress berat, sejak dia bertemu Samuel, dia masih berharap apa yang disampaikan Samuel hanya ancaman.Dia merasa Bastian tidak mungkin sekejam itu padanya .Tapi ternyata kemaren dia mendapati kenyataan itu memang kejam.Dan sekarang dia kebingungan, sejak menikah dengan Bastian dia berfoya-foya tanpa jeda dan dia tidak pernah merasa harus mengatur keuangannya karena semua pengeluarannya ditanggung oleh Bastian.Jadi mulai hari ini dia harus berpikir keras bagaimana dia bisa hidup dengan uang tunjangan yang berkurang 50 persen dan tanpa kartu Black Cardnya.Samuel brengsek, Miranda memaki Samuel yang pasti sudah mempengaruhi Bastian, pengacara sombong itu kapan-kapan harus diberi pelajaran.Kini, dia masih harus berkonsentrasi menjual aset agar bisa melunasi pembayarannya ke Ray.Ahh, kenapa dia nggak dengar nasihat gengnya ya, dua orang teman yang mengingatkan agar Miranda bersabar hingga proses perceraiannya selesai baru membuat perhitungan dengan simpanan atau pacar