Home / Romansa / Perjanjian Terlarang / Pertemuan Kecil

Share

Pertemuan Kecil

Author: Susi_miu
last update Huling Na-update: 2024-09-11 18:31:21

Setelah melakukan banyak pertimbangan, Moreau segera memutuskan untuk mengambil keputusan—memilih beberapa papan pil kontrasepsi sebagai antisipasi. Mungkin seharusnya tidak perlu diborong secara berlebihan. Dia yakin Abihirt akan menggunakan alat pengaman seperti pelajaran pertamanya semalam.

Seharusnya memang lebih baik seperti itu, alih – alih Moreau harus mencecoki tubuh dengan sesuatu yang seharusnya masih terlalu dini, walau memang begitulah cara mengendalikan hubungan mereka. Pria selalu menjadi yang paling untung. Moreau menyayangkan bahkan tak berdaya memikirkan kegelisahannya. Merasa selesai, dia membalas senyum wanita yang baru saja menyerahkan uang kembalian, kemudian melangkah keluar apotek.

Abihirt sedang menunggu di parkiran persis seperti permintaan Moreau. Dia tak ingin pria itu terlibat dan kebetulan ayah sambungnya tak memberi tanggapan secara berlebihan.

Mungkin sedikit keberatan, meski sekaran
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Perjanjian Terlarang   Berpisah

    “Tapi, Abi. Aku takut ....” Moreau tidak tahu apakah dia akan tetap menolak atau harus melawan keraguan demi satu kebaikan. Abihirt akan menyetir, meskipun memang tampaknya pria itu mengganti cara lain. “Dia tidak akan menggigitmu.” Ntahlah, hanya dengan pernyataan tersebut, Moreau akhirnya bersedia membiarkan anjing kecil—dia tak tahu banyak mengenai jenis – jenis mereka, tidak berusaha mencari tahu, selain hati - hati mengusap bulu yang terasa begitu lembut. Sesekali Moreau melirik ke sekitar menyadari satu hal. Tali kulit di leher anjing itu setidaknya memberitahukan petunjuk. “Aku rasa anjing ini ada yang punya. Lebih baik kita cari dan kembalikan kepada pemiliknya.” “Siapa pun yang memilikinya. Mereka telah dengan sengaja meninggalkan hewan yang sedang sakit di pinggir jalan seperti ini. Aku tidak ada waktu untuk melakukan hal seperti yang kau katakan.” Ironinya pernyataan Abihirt barusan sanggup menekan apa pun, termasuk menjadikan niat Moreau mendadak urung. Dia menu

    Huling Na-update : 2024-09-11
  • Perjanjian Terlarang   Sebuah Pemandangan

    “Terima kasih atas tumpanganmu, Juan Baker. Senang bisa membuatmu menjadi supir lagi.” Moreau tersenyum puas ketika bibir Juan berdecak malas. Pria itu mendelik sinis, tetapi jelas tak sungguh – sungguh dilakukan. Hanya sebuah candaan yang sengaja dibuat serius dan sekarang Moreau sedang menyiapkan diri untuk turun dari mobil. Mula – mula kedua kaki dalam balutan sepatu miliknya digeser menyentuh pijakan halaman di depan rumah. Juan tidak akan tertarik diajak masuk setelah pria itu tahu Barbara selalu menjadi yang pertama kali tiba, meskipun harus menghadapi beberapa urusan di kantor. Barangkali sedikit muak terhadap larangan dari wanita itu, yang melibatkan kegemaran mereka berdua untuk mencuri – curi waktu menikmati udara segar usai melakukan krisis latihan panjang. “Aku masuk dulu.” Moreau melirik Juan dengan kedipan mata centil. Memastikan sekarang dia telah benar – benar berdiri d

    Huling Na-update : 2024-09-12
  • Perjanjian Terlarang   Penitipan

    Jubah mandi baru saja merekat di tubuhnya, tetapi tiba – tiba Moreau harus menghadapi suara ketukan pintu kamar yang samar – samar terkesan begitu terburu. Dia mengangkat sebelah alis tinggi memikirkan siapa di sana dan secara ajaib menaruh rasa curiga kepada satu orang. Abihirt. Moreau mendengkus kasar cukup dengan membayangkan apa yang pria itu inginkan. Dia akan sangat menolak jika ayah sambungnya meminta mereka melakukan sesuatu di sini, di kamar ini saat Barbara bahkan sedang di rumah. Lewat hentakan kaki yang keras dia tak punya pilihan untuk melangkah ke arah pintu. Sisa – sisa suara ketukan masih berusaha mendesak. Itu memberi Moreau sedikit rasa jengkel sekadar mengumpat Abihirt di dalam kepala. Dia langsung menyentuh gagang pintu, sungguh melupakan tetes air di rambut membasah yang kadang – kadang berjatuhan di lantai, dan berharap dapat membicarakan sesuatu dengan sangat baik bersama pria itu sekarang. “Jika kau memintaku untuk melayanimu malam ini, aku tidak mau!”

    Huling Na-update : 2024-09-12
  • Perjanjian Terlarang   Terbengkalai

    Moreau berupaya membantah ... ketika tanpa pernah mau mendengar Barbara justru langsung meninggalkan kamar. Selalu seperti ini. Wanita itu selalu mengambil keuntungan dengan membiarkan Moreau terjebak terhadap keadaan sendiri. Dia menatap satu titik setelah sisa – sisa kepergian Barbara meninggalkan keheningan. Bahkan pintu telah wanita itu rapatkan, sudah terlalu mengerti untuk memenangkan keadaan. Moreau memejam sebentar, lalu mengembuskan napas kasar. Sesekali ujung tangannya akan mengusap puncak kepala anjing yang begitu tenang persis seperti yang dilakukan Abihirt beberapa waktu lalu. “Kau mungkin perlu menungguku di sofa, Chicao.” Di sanalah Moreau meletakkan anjing dengan bulu kecokelatan, sementara dia mengambil langkah menuju ke meja rias. Lengannya terulur mengambil alat pengering rambut dari laci. Akan membutuhkan waktu supaya rambut membasah sedikit lebih mudah diatur. Perhatian Moreau terkadang berhenti ke arah sofa. Dia tersenyum menemukan Chicao sedang melipat d

    Huling Na-update : 2024-09-12
  • Perjanjian Terlarang   Kebutuhan

    “Dia sungguh bilang begitu?” tanya Moreau nyaris tak percaya. Itu kebohongan besar. Dia ingin membantah dan tiba – tiba tubuhnya didorong secara giat ke atas ranjang. Tidak ada peringatan sehingga Moreau jatuh terduduk, bersyukurlah Chicao tidak cukup dekat untuk merasakan tekanan tak terduga., dan lebih mengejutkan ... Moreau tak berdaya ketika dia menerima serangan dari ayah sambungnya. Ciuman pria itu terkesan ingin merompak apa pun hingga nyaris tak melibatkan udara di sekitar mereka. Moreau merasa sesak. Pada saat itulah Abihirt mengambil jarak beberapa saat untuk saling menatap. “Ada anjing-mu di sini.” Pria itu harus diingatkan. Kebetulan Moreau melakukan hal yang tepat. Wajah ayah sambungnya terlihat luar biasa memukau ketika melirik ke samping. Chicao sedang meringkuk seperti berusaha memahami situasi. Hanya seekor anjing, tetapi Moreau yakin bukan waktu yang tepat melakukan sesuatu di sini. Dia sudah mengumpulkan niat untuk menghentikan ayah sambungnya. Sedikit tak

    Huling Na-update : 2024-09-12
  • Perjanjian Terlarang   Menyentuhnya

    “Masuki aku.” Moreau bicara nyaris dengan nada memohon. Dia harus menunggu diliputi perasaan tegang saat suara gesper di celana pria itu seperti telah disingkirkan. Sesuatu terasa kokoh secara tentatif sengaja dibiarkan memukul di antara celah lembab yang terasa benar - benar membasah. Ini akan dilakukan sebentar lagi. Moreau memejam lambat merasakan Abihirt mulai memasuki tubuhnya. Desakan penuh segera menyergap ketika tubuh pria itu menghujam dengan mulut mendesis samar. Moreau menipiskan bibir merasakan setiap hentakan Abihirt seolah ingin melumpuhkan kakinya yang menekuk. Dia bertanya – tanya, seperti inikah cara pria itu melakukan hubungan intim bersama Barbara? Apakah Abihirt memang seorang maniak, atau barangkali ibunya selalu masuk ke dalam daftar pengecualian. Perbedaan umur menjadi dasar mutlak. Abihirt membutuhkan gadis muda untuk mengimbangi hasratnya yang gila, tetapi jika seperti ini ... akankah Moreau sa

    Huling Na-update : 2024-09-12
  • Perjanjian Terlarang   Kali Ini Bebas

    Sebentuk tubuh jangkung suaminya sedang duduk menikmati sekaleng soda di meja bar. Barbara sudah menduga hal itu, segera menghampiri Abihirt yang langsung menoleh diliputi ekspresi wajah begitu tenang. Nyaris tidak ada yang bisa terungkap ketika dia memosisikan diri duduk begitu dekat sambil memperhatikan pria itu kembali menenggak soda dengan wajah menengadah. “Apa yang kau lakukan di sini, Darling?” Mula – mula, ujung jari Barbara merambat pelan untuk menyentuh punggung tangan Abihirt yang tergoler di hadapannya. Kehangatan sang suami terasa begitu menggiurkan. Dia tersenyum dan terus – terusan memperhatikan kerongkongan pria itu bergerak naik turun. Sebenarnya, pria yang dia nikahi terlalu sempurna untuk dikhianati, tetapi Barbara tidak bisa menahan sikap romantisme yang benar – benar tidak Abihirt punya. Dia ingin suaminya, sekali saja mengucapkan kata – kata manis seperti yang sering kali Samuel berikan. Merek

    Huling Na-update : 2024-09-13
  • Perjanjian Terlarang   Berpura-pura

    “Abi Darling, bangun. Aku sudah harus berangkat ke bandara.” Barbara berkali – kali mengecup bibir Abihirt untuk membangunkan suaminya. Pria itu bergernyit, kemudian akan bergumam sesekali. Perasaan geli muncul di benak Barbara, tetapi dia tidak menyimpan tujuan serius saat ingin mata kelabu itu terbuka. Hanya sekadar memberitahu agar Abihirt tidak terkejut ketika dia sudah tidak ada di ranjang. Jika suaminya masih ingin tidur. Barbara tidak akan merasa keberatan. “Kau pergi ke bandara bersama siapa? Akan kutemani jika sendirian,” ucap pria itu sayup – sayup sembari berusaha mengatur posisi bangun. “Tidak usah repot – repot, Darling. Mobil jemputanku sudah menunggu. Aku hanya ingin berpamitan,” ucap Barbara sambil menekan dada Abihirt. Tahu bahwa pria itu berniat ingin mengantar dengan mobil. Dia bahkan menolak saat suaminya menawarkan tumpangan jet pribadi. Samuel ada di halaman depan, dia tak mungki

    Huling Na-update : 2024-09-13

Pinakabagong kabanata

  • Perjanjian Terlarang   Runyam

    “Jika ayahmu masih di sini, Moreau. Kurasa, dia akan mendapat serangan jantung mendadak karena menerima informasi seperti ini, bahwa putri kesayangannya, putri kecil yang selalu dimanjakan olehnya, sanggup menjual diri demi seorang pria beristri. Kurasa, arwahnya pun tidak akan tenang selama menyaksikan apa yang kau lakukan di muka bumi ini.” Sial. Belum ada satu pun hal sanggup Moreau katakan, tetapi kesalahan Barbara sangat tidak bisa dimengerti kali ketika wanita itu melibatkan ayahnya. “Jika ayahku masih ada di sini. Kau tidak akan mungkin menikahi lagi, Mom. Atau kau mungkin ingin bermain api di belakangnya, sama seperti yang kau lakukan di belakang Abi?” “Tutup mulut sialanmu!” Tamparan keras lainnya, membuat wajah Moreau benar – benar berpaling dengan kasar. Saraf – saraf di sekitar pipi terasa kebas. Dia membeku di tempat. Namun, semua yang dia katakan memang benar. Perselingkuhan ini tidak akan terjadi, andai wanita itu juga bisa menjaga diri dari h

  • Perjanjian Terlarang   Bukti

    Barbara tidak akan berhenti. Itu masalahnya. Betapa wanita itu tampak dilingkupi pelbagai antusiasme meluap – luap, seolah masih begitu banyak hal tidak terungkapkan, sementara Moreau merasa dia tidak akan bisa menerima peristiwa seperti ini lebih lama. Semua akan berakhir jauh lebih kacau, tetapi bagaimana dia bisa menghentikan ibunya terhadap kebutuhan untuk mengungkapkan kebenaran di hadapan banyak orang? Sikap konfrontasi dalam dirinya seketika menjadi tumpul. Tidak ada suara penyangkalan yang bisa digunakan sekadar tidak menjebak kondisi sendiri menjadi lebih rumit. Tidak dimungkiri, Moreau cukup takut menyaksikan begitu banyak tatapan kemarahan nyaris di seluruh penjuru gedung. “Kalian semua mungkin tidak percaya terhadap apa yang kukatakan di sini.” Lagi. Suara Barbara kembali mencuak ke permukaan. Senyum wanita itu tampak begitu puas; seperti telah memastikan kalau – kalau kemenangan sudah berada di tangan. “Aku punya bukti.” Kembali meneruskan. Waj

  • Perjanjian Terlarang   Dimulai Dari Sini

    Moreau dapat merasakan bagaimana Juan memegangi kakinya dengan erat, sementara dia berada pada posisi cukup tinggi di udara. Kedua lengan lentik Moreau bergerak diikuti irama musik. Semua berjalan seperti yang mereka rencanakan. Seharusnya .... Seharusnya tidak lama lagi menuju tari penutupan, tetapi tiba – tiba bayangan tubuh Barbara naik ke atas panggung membingungkan siapa pun yang menyadarinya. Wanita itu membersihkan tenggorokan di depan mic, seperti memang sengaja, kemudian lagu berhenti berputar. Demikian pula, gerakan Moreau dan Juan kompak berhenti di tempat. Sedikit yang dia tahu, proses acara Abihirt tidak berjalan seperti ini. Tidak ada riwayat agenda di mana Barbara tampil di atas panggung diliputi kebutuhan bicara di sana, seolah ada hal yang telah wanita itu rencanakan dan mereka sama sekali tidak mendapat petunjuk tentang apa pun itu. “Aku tahu kalian semua pasti bingung dengan keberadaanku di sini, terutama karena aku baru saja menghentikan para atli

  • Perjanjian Terlarang   Program Acara

    Ini waktu – waktu yang ditunggu. Moreau berulang kali mengendalikan ketegangan dalam dirinya. Sedikit tidak menyangka jika Abihirt akan membuat program acara yang terlihat luar biasa penuh persiapan. Mungkin—memang, keberadaan dia dan Juan di sini tergolong bukan kali pertama. Di saat – saat terakhir latihan, mereka lebih sering menghabiskan waktu di lapangan secara langsung; melakukan gladi bersih dan kotor. Semua selalu dalam pengawasan Anitta. Pun ... terkadang Abihirt melibatkan diri ketika pria itu memiliki waktu luang. Ya, tidak dimungkiri mereka jarang terlibat dalam pertemuan langsung. Sepertinya Abihirt terlalu sibuk, sehingga mereka cenderung melakukan kontak lewat sambungan telepon. Moreau juga tidak terlalu memikirkan karena dia benar – benar serius dengan beberapa urusan penting; ujian masuk perguruan tinggi masih menjadi desakan krusial yang dilakukan Barbara. Namun, juga tak menyangkal ada keganjilan spesifik dari sikap ibunya. Ntahlah. Barangkali dia m

  • Perjanjian Terlarang   Kamera Tersembunyi

    “Aku tidak mau,” Moreau berkata dengan nada tegas, sementara respons Abihirt di balik pintu, membuat antisipasi dalam dirinya meningkat pesat. Pria itu sungguh akan membuat celah lebih besar dan dia harus mati – matian menahan diri. “Sepertinya aku lebih senang kau bersikap kaku dan dingin, Daddy.” Napas Moreau pendek – pendek ketika menambahkan komentar terhadap sikap Abihirt. Pintu semakin didorong dan dia hampir tidak memiliki kemampuan khusus mempertahankan apa yang seharusnya. Mengalah. Itu terdengar lebih adil daripada membiarkan semua berakhir dengan sangat buruk. Senyum begitu samar di wajah Abihirt ketika pria itu melangkahkan kaki masuk, lalu mengunci pintu dari luar; sangat meninggalkan sesuatu untuk Moreau sesali. Kali ini, dia tidak akan terpukau. Percuma. Lekuk bibir pria itu hanya seperkian detik, bahkan nyaris tidak ada kesempatan sekadar mengaguminya. “Abi, lepaskan aku!” Moreau berteriak keras ketika Abihirt mengangkat tubuhnya menuju ba

  • Perjanjian Terlarang   Tidak Puas

    Abihirt bergerak tentatif. Itu meninggalkan banyak sensasi tak terjabarkan. Moreau merasa inti tubuhnya terisi penuh. Dia bahkan mengeratkan cengkeraman saat tempo pinggul ayah sambungnya semakin cepat. Tumbukkan Abihirt benar – benar nikmat. Moreau bisa mendengar sendiri bagaimana suaranya nyaris mendekati desahan panjang, tetapi Abihirt seperti menginginkannya mengeluarkan respons lebih banyak. Tangan pria itu dengan mantap meremas payudara yang terlempar ke pelbagai arah, membuat wajah Moreau segera terangkat. Abihirt memainkan beberapa bagian sensitif di tubuhnya dengan baik dan pria itu tahu kapan harus berhenti maupun tidak, seperti ingin menguji sejauh mana dia bisa menahan diri untuk tidak memohon kepada ayah sambungnya. “Engh—Abi ....” Kelopak mata Moreau memejam, menikmati saat – saat luapan kenikmatan akan meledak. Dia membiarkan kedua kaki mengapit pinggul seksi pria itu. Abihirt masih bergerak. Kali ini ditambahkan ciuman yang mendarat di bibirnya.

  • Perjanjian Terlarang   Penetrasi

    “Kau tadi hanya tidur 15 menit. Memangnya itu cukup untuk waktu istirahatmu, huh?” tanya Moreau di sela – sela kebutuhan hampir mengeluarkan desahan samar. Abihirt luar biasa pandai dan sekarang sentuhan pria itu telah menyelinap masuk di balik kain yang membalut di tubuhnya. “Abi—“ ucap Moreau tertahan saat mendeteksi pria itu telah berhasil menarik bra hingga membuat puncak payudara yang mencuak dari bahan pakaian tipis di sana. Mata mereka bertemu. Rasanya dia hampir tersesat dan lupa bagaimana cara melarikan diri dari gairah yang telah membara. Abihirt kembali melumat bibirnya dan memainkan puting yang menegang. Moreau tidak akan diam; tidak akan kalah begitu saja saat pria itu telah membuatnya nyaris tak berdaya di bawah kurungan. Dia mulai bergerak. Membantu Abihirt menyingkirkan jas yang masih merekat, kemudian jatuh membuka satu demi satu kancing kemeja pria itu. Otot – otot yang tampak liat di permukaan dada ayah sambungnya hampir membuat Moreau tidak

  • Perjanjian Terlarang   Belum Selesai

    “Aku pikir kau tidak akan kembali,” ucap Moreau saat menyambut Abihirt yang sekarang menjulang tinggi di hadapannya. Pria itu masih dengan tampilan yang sama dari terakhir kali mereka berpisah. Dia mendadak takut membayangkan ayah sambungnya benar – benar tidak memiliki minat sekadar pulang sebentar ke rumah—menemui Barbara yang mungkin sedang menunggu dengan tidak sabar. Setelah meneguk habis jus stroberi, wanita itu langsung berpamitan pergi. Aneh. “Aku masih ingin menikmati waktu lebih lama bersamamu.” Suara serak dan dalam Abihirt secara naluriah membuat Moreau mengangkat sebelah alis tinggi. Mereka sering bertemu, tetapi pria itu selalu menyerahkan sentuhan memanas di wajahnya. “Kau tidak takut ibuku mencarimu?” dia bertanya sarat nada waspada. Abihirt baru saja berjalan masuk melewati pintu utama. Reaksi pria itu tampak sedikit tidak peduli. “Sudah kukatakan kepadamu kalau dia akan sibuk selama beberapa hari.” Kelopak mata Moreau menyipit. Rasanya, tid

  • Perjanjian Terlarang   Janggal

    “Kau menata rumah ini dengan bagus. Apa ada yang membantumu?” Moreau merasa cukup canggung ketika membuntuti ke mana langkah ibunya terus menjelajah beberapa bagian dari sudut rumah. Hanya merasa harus dan mungkin bisa bersikap waspada saat ada sesuatu yang salah di antara mereka. “Aku kadang – kadang meminta bantuan Juan, kalau barang – barang berat yang perlu disusun atau dipindahkan ke tempat seharusnya.” Padahal, bukan. Moreau tidak bisa mengatakan bahwa Abihirt berkontribusi besar terhadap suasana rumahnya yang menenangkan. Mereka bekerja sama untuk banyak hal. Apa pun yang telah disepati—barangkali tidak pernah luput dari selera Barbara. Wanita itu tampak luar biasa takjub, lalu kembali melanjutkan langkah menuju beberapa bagian lainnya. “Daripada kau terus mengikutiku, mengapa tidak kau buatkan minum untuk ibumu? Apa kau tidak ingat aku harus melakukan perjalanan jauh dari kantor ke rumahmu?” Oh—ya, benar .... Moreau hampir melupakannya. Ti

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status