Share

Berpacaran?

Author: Susi_miu
last update Last Updated: 2024-11-19 12:53:18

“Maksudmu, kita pergi nonton berdua seperti orang berpacaran?” dia kembali bertanya. Setelah ini, mungkin akan merasa bahwa posisinya sebagai seorang submisif telah mendapat prospek mengesankan.

“Tidak. Kita akan pergi secara terpisah. Ada beberapa hal yang harus kuselesaikan. Kau bisa menungguku dan bertemu di tempat tujuan.”

Bagaimanapun, terdapat gagasan yang sukar diterima dengan baik. Rasanya akan lebih mudah jika melakukan perjalanan bersama Juan, daripada harus terjebak pada situasi seperti pernyataan Abihirt.

“Seharusnya pria sibuk sepertimu memberiku izin untuk pergi bersama temanku. Tidak usah repot – repot berinisiatif melakukan sesuatu, yang sebenarnya kau tak bisa.”

Bukankah hal tersebut akan terasa lebih baik?

Moreau segera menatap lamat wajah ayah sambungnya. Berharap Abihirt akan sedikit lunak, tetapi kecenderungan menjadi diam sudah merupakan suatu hal mendarah daging di dalam diri pria itu. Tidak ada lagi yang tersisa dan tiba – tiba
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Perjanjian Terlarang   Stepdaddy

    “Aku ingin kau menjilatnya.” Satu hal diucapkan terlalu gamblang, secara naluriah membuat Moreau hanya terpaku, lalu mengerjap berulang kali—berharap dia tak salah menafsirkan sesuatu di antara mereka. “Apa?” tanyanya sekadar memastikan kembali. “Giliranmu.” Satu kata diucapkan dengan singkat. Setelah Abihirt menggerakkan mulut dan lidah pria itu secara mahir. Sekarang Moreau dimintai untuk membayar harga supaya mereka impas. “Tapi kau tahu aku tidak—“ “Belajarlah agar bisa melakukannya.” Dia belum menyelesaikan sisa kalimat tertunda, dan pria itu sudah menangkap arah pembicaraan, seolah telah mengetahui isi pikiran yang menggantung di puncak kepala. Bagaimanapun Moreau masih begitu ragu, meski akan selalu berada di tengah situasi rumit. Abihirt tiba – tiba menarik kedua kakinya, kemudian berhenti di pinggir ranjang—tepat saat pria itu sudah menjulang tinggi, sementara Moreau harus mengambil posisi duduk dan benar – benar menengada

    Last Updated : 2024-11-20
  • Perjanjian Terlarang   Kasar

    Sebuah cengkeraman terasa hangat di bagian pinggulnya. Moreau menelan ludah kasar ketika memutuskan untuk memalingkan separuh wajah. Abihirt sedang melakukan sesuatu, berhasil membuat dia melengkungkan tubuh saat kejantanan pria itu perlahan masuk di antara celah kaki yang terbuka. Besar dan kokoh ... benar – benar memberi Moreau sensansi penuh. Jemarinya mengetat di pinggir kasur tepat saat Abihirt mulai bergerak. Hujaman pria itu terkadang selalu berakhir sebagai tujuan paling kasar, sehingga dia berpikir seseorang dengan gairah seks berbeda seperti ini, seakan memiliki niat menghancurkan tubuhnya, walau Abihirt tak pernah serius terhadap hal demikian. Pria itu setidaknya butuh sesuatu untuk dilampiaskan. Hanya kebetulan dia adalah sasaran renyah.“Mmm ....”Moreau mengatupkan bibir dalam keadaan paling sadar saat hampir mengerang. Berusaha tidak menunjukkan bahwa dia terbuai, tetapi tak dimungkiri bahwa sentuhan Abihirt memberi efek yang terjal. “Mmm, Abi ....”

    Last Updated : 2024-11-20
  • Perjanjian Terlarang   Jujur

    Setelah menarik napas cukup dalam. Moreau menuntut diri supaya siap, lalu berkata, “Kau tahu dari awal kalau aku tidak pernah menginginkan ini. Mungkin kau membuatku terbiasa, atau aku tak akan pernah benar – benar terbiasa. Sesuatu membuatku mendapatkan sudut pandang yang buruk tentang seks.” Dia langsung menatap Abihirt gugup, berharap akan ada sesuatu yang ditemukan, tetapi pria itu nyaris tidak memperlihatkan satu pun reaksi tertentu, selain mengambil langkah mundur; beranjak pergi memunguti helai kain yang tercecer sekadar berpakaian utuh di hadapannya. “Apa pun yang kulakukan, karena kita berada di bawah surat pernjanjian. Mungkin kau bisa memaafkanku jika memang terlalu kasar.” Semua diakhiri dengan pernyataan yang membuat jantung Moreau bertalu – talu keras. Dia terkesiap saat Abihirt bahkan menderap meninggalkan kamar, meninggalkan dirinya sendirian, terpaku, hampir terlalu bingung, tetapi semua masih tentang perjanjian di antara mereka. Tidak lebih. Pria

    Last Updated : 2024-11-20
  • Perjanjian Terlarang   Pulang

    Bukan sesuatu yang dapat dicampuri. Moreau tak ingin terjerumus terhadap pelbagai pemikiran, di mana seharusnya dia tahu bahwa terdapat risiko menjadi seorang simpanan. “Semua sudah selesai, Nona.” Tiba – tiba Caroline bicara di tengah gemuruh cukup hening. Itu menarik Moreau kembali ke permukaan hingga mengerjap untuk beberapa saat. Perlu disadari bahwa Caroline menyiapkan semua kebutuhannya dengan komplit. Memindahkan Chorrus yang digoreng matang ke atas meja makan, berikut tambahan saus cokelat sebagai pendamping utama. Moreau tersenyum, kemudian mengikuti langkah wanita itu. “Terima kasih, Caroline.” Dia duduk persis ketika tanpa peringatan Caroline menyiapkan ruang duduk untuknya. “Kau mau ikut makan denganku?” dan menambahkan pertanyaan setelah menyadari Caroline tampak memiliki minat menyelesaikan hal tersisa; seperti perangkat masak dan minyak bekas yang masih begitu panas. “Tidak, Nona. Masih ada hal yang harus saya kerjakan. Sepertinya Nyonya Barba

    Last Updated : 2024-11-21
  • Perjanjian Terlarang   Janjian

    Ini sudah lebih dari satu jam sejak pemutaran film dimulai. Moreau tidak tahu ke mana Abihirt pergi, tetapi pria itu tidak pernah sampai di tempat yang mereka janjikan. Dia bahkan sudah mengirimkan beberapa pesan, termasuk barcode tiket menonton dan tak satu pun dapat menyiratkan prospek bahwa Abihirt akan membacanya. Mungkin pria itu tak pernah benar – benar berniat, kemudian sengaja membiarkan Moreau menunggu dan akhirnya duduk nyaris sendirian di sini. Memang perlu digaris bawahi tentang keberadaan yang lain—penonton yang sedang menikmati alur cerita. Namun, itu tak sama seperti seseorang telah mengatakan akan hadir, walau pada kenyataannya tidak. Abihirt punya keinginan untuk tidak memberi Juan kesempatan. Dengan ironi, membuat perasaan Moreau setengah kesal. Dia sudah mati – matian menahan diri dengan tidak menyetujui permintaan Juan—saat tawaran nonton bersama kembali diberikan, sementara mereka tahu Abihirt membuat harapannya berhamburan tidak jelas. Tujuan pria it

    Last Updated : 2024-11-21
  • Perjanjian Terlarang   Membujuk

    Suara serak dan dalam Abihirt tiba – tiba terdengar begitu dekat. Sesaat Moreau tersentak setelah hampir tidak ada petunjuk mengenai apa yang pria itu lakukan. Jarak di antara mereka sungguh melewati batas prediksi dan ketika mencoba untuk memahami situasi yang terasa begitu gamblang, dia baru menyadari bahwa pemutaran film selesai. Derap kaki beberapa orang terduga melangkah pada satu titik meninggalkan ruang teater. Akan lebih baik jika melakukan hal serupa. Bukankah mereka tidak datang bersama, maka pergi pun akan seperti itu? Moreau siap mengambil langkah bangun. Namun, pada akhirnya dia harus tertahan dengan Abihirt melakukan pencegahan. Pria itu juga mendesak supaya dia kembali duduk bersandar di tempat semula—persis kemudian beranjak bangun dan membuatnya terkurung di antara lengan yang berpegangan pada masing – masing pembatas kursi. “Ada urusan di kantor dan aku benar – benar tidak bisa meninggalkan pekerjaanku.” Apakah Abihirt berusaha menjelaskan sesuatu da

    Last Updated : 2024-11-24
  • Perjanjian Terlarang   Skate

    “Sepatu skate Anda, Tuan ....” Seorang pengawai datang menyerahkan sesuatu yang Abihirt minta, tetapi perhatiannya terpaku lurus – lurus mengamati sebentuk tubuh indah Moreau masih bergerak di atas lapisan es. Gadis itu berputar. Menggerakkan kaki. Seperti berselancar, tetapi semua terlihat persis pola mengagumkan. Dia ingat bagaimana selalu memutar video tentang ibunya ketika sedang melakukan hal serupa. Hampir ada kemiripan. Yang membedakan hanya Moreau tahu bagaimana cara memberontak, sementara ada ragam keputusasaan dari wanita yang memutuskan untuk mengakhiri hidup setelah menghadapi sikap seorang suami pengecut—bahkan sebagai ayah pun ... bajingan tua itu tidak betanggung jawab. Abihirt tidak ingin mengingat semua peristiwa yang terdaftar sebagai bagian dari hal terburuk dari hidupnya. Sesaat untuk mengalihkan perhatian kepada pria yang masih menunggu jawaban. “Taruh saja di bawah.” Hanya sebuah perintah singkat; langsung dikerjakan, kemudian pri

    Last Updated : 2024-11-24
  • Perjanjian Terlarang   Ingin Bertemu?

    “Bukankah bagus jika ibumu mantan figure skating. Kau bisa mempertemukanku dengannya dan aku bisa belajar lebih banyak—“ “Kau ingin bertemu dengannya di alam kubur?” Begitu saja. Mendesak Moreau diam beberapa saat. Dia sungguh tidak pernah bermaksud atau setidaknya sampai membuat Abihirt tersinggung. Pria itu tak mengatakan dari awal dan menjadikan informasi tersebut seperti suatu hal yang mengejutkan. Masih ada krisis setelah hampir terlalu sulit bersikap tenang. Moreau menelan ludah kasar kemudian berkata, “Maaf. Aku tidak tahu.” Secara naluriah dia menggigit bibir bawah. Tidak tahu ternyata itu memberi ayah sambungnya efek tertentu, sehingga Abihirt memalingkan wajah sambil merenggut sepatu skate; memakai nyaris terlalu cepat dan hampir tidak ada batasan ketika mereka saling berhadapan. Moreau butuh menengadahkan wajah, maka paling tidak mereka akan melakukan kontak mata, meski hal ganjil meliputi ketika mata kelabu Abihirt hanya tertuju pada bibirny

    Last Updated : 2024-11-24

Latest chapter

  • Perjanjian Terlarang   Mencari Tahu

    “Lain kali aku tak ingin melihatmu pergi dan mabuk.” Lagi. Suara serak dan dalam Abihirt terdengar sarat peringatan yang tidak Moreau mengerti, mengapa harus ada larangan ketika mereka sama – sama impas. Dia harap bisa bereaksi lebih sabar atau apa pun itu terhadap segala sesuatu yang sedang mereka bicarakan, walau pada akhirnya tidak .... “Mengapa mengaturku, Abi? Belakangan ini kau juga sering mabuk. Apa kau lupa?” tanya Moreau skeptis. Apa yang Abihirt pikiran tentang semalam? Dia yakin ada bagian terselubung antara pria itu dan Robby. Ya, Robby. Dari cara bicara dan kegemaran pria itu terhadap suasana menyanjungkan diri tampaknya bukan sesuatu yang penting. Moreau tidak seharusnya menduga – duga terhadap hubungan Robby dan Abihirt. Suami ibunya jelas seseorang yang sibuk untuk menghadapi situasi ringan tertentu. Barangkali hanya suatu kebetulan bahwa mereka saling mengenal. Robby hanya menghadapi dampak korelasi ketika sebenarnya ... mungkin—Abihirt mengenal

  • Perjanjian Terlarang   Protesnya

    Moreau mengerjap berulang kali sekadar mengenyahkan sesuatu yang terasa berat di kepalanya. Sulur – sulur siraman cahaya seperti ingin segera menarik dia ke permukaan. Tidak ada yang salah. Suara – suara di sekitar bahkan hampir terlalu hening, andai sekelebat bayangan tak muncul secara mendadak, lalu mendesak supaya Moreau segera terbangun. Rasanya terlalu tiba – tiba ketika dia sudah berada pada posisi duduk diliputi embusan napas yang menggebu dan menemukan seseorang sedang menatap serius ke arahnya tanpa menambahkan komentar apa pun. “Astaga! Apa yang terjadi semalam?” Moreau bergumam tanpa dasar, tetapi cukup yakin jika Abihirt bisa mendengar semua dengan sangat jelas. Dia mengusap wajah kasar, berharap sisa ingatan dari bayangan semalam tidaklah benar. “Kenapa kau menatapku seakan – akan aku melakukan kesalahan?” Ragu – ragu, itu yang dia tanyakan saat Abihirt masih belum meninggalkan perhatian di sana. Tidak dimungkiri bahwa penampilan ayah sambungnya

  • Perjanjian Terlarang   Pingsan

    “Aku ingin kau mengisapnya.” Pria itu memberi perintah—jelas. Secara naluriah tangan Moreau menggenggam erat kejantanan ayah sambungnya yang telah membekak kokoh. Dia mengernyit sesaat. Tidak tahu apa yang tiba – tiba mendesak di puncak kepala, tetapi tidak dibutuhkan waktu lebih lama untuk mengambil tindakan begitu terlarang. Moreau menelan ludah kasar ketika dia mulai mengurut maskulinitas Abihirt yang penuh dengan gairah membakar. Senyumnya begitu puas mendapati pria itu mendesis tertahan, bahkan wajah suami Barbara menengadah seakan luar biasa menikmati setiap perlakuan Moreau di sana. Dia diam – diam membungkuk saat pria itu bahkan tidak melihat. “Oh ....” Erangan Abihirt lepas, kemudian menunduk persis mengikuti gerakan lidah Moreau yang meliuk di kepala kejantanan ayah sambungnya. Barangkali pria itu tidak bisa menahan diri lebih lama, sehingga rahang tegas di sana bergemelatuk dengan sayup – sayup geraman singkat. “Bangunlah.” Tidak. Moreau cuku

  • Perjanjian Terlarang   Terlalu Berani

    Moreau langsung membungkuk. Sudah tak peduli jika harus memberi jilatan basah pada belakang telinga pria itu. Sayup terdengar desis tertahan dari mulut Abihirt. Sekarang dia yakin tak perlu lebih berhati – hati, karena semua kendali sedang tunduk kepadanya. Moreau menyeringai tipis ketika memutuskan untuk memberi gigitan ringan, bahkan menargetkan kulit leher pria itu supaya meninggalkan bekas kemerahan di sana. Sedikit tak peduli jika keputusan demikian akan membawa Abihirt pada situasi di mana sikap teliti Barbara menjadi bagian yang seharusnya selalu mereka hindari. Ini hanya semacam agenda balas dendam, mengingat pria itu juga sering kali lupa bagaimana khawatirnya dirinya ketika harus menghadapi situasi tak terduga di antara mereka. “Aku suka tato buatanku.” Moreau terkikik pelan sembari menjalankan ujung telunjuk pada bekas isapan mulutnya di sana. Masih dengan samar – samar suara mendesis Abihirt, tetapi secara ajaib pria itu tidak mengajukan protes. Hanya sepe

  • Perjanjian Terlarang   Like A Hooker

    “Apa yang sedang kau pikirkan, Moreau?” Abihirt bertanya, sungguh? Perilaku ganjil telah membuat pria itu memikirkan banyak hal. Moreau tak pernah mengira akan ada satu momen di mana dia membiarkan bibirnya terbuka lebih lebar saat ibu jari Abihirt memberi sapuan ringan di sana. Bahkan pria itu mendorong masuk seluruh jempol yang terasa kasar dan besar supaya dia secara naluriah memberi isapan tak terduga. Mereka melakukan kontak mata. Iris kelabu itu benar – benar tampak dilingkupi gairah tertahan. Rasanya dia tak bisa menjabarkan bagaimana tatapan Abihirt terlalu lapar dan ingin melahapnya tanpa ampun. Tubuh Moreau segera tersentak begitu pria itu mendorong tubuhnya jatuh terduduk di atas ranjang. Tuntutan untuk menengadah mengungkapkan pemandangan murni dari cara Abihirt yang terburu ketika membuka jas dan bahkan merenggut ikatan dasi di kerah kemeja. Lengan pria itu menekan di atas ranjang diliputi wajah yang perlahan mencondong ke depan. Betapa Moreau h

  • Perjanjian Terlarang   Seduce Him

    “Aku tetap mau pulang. Ibuku akan mencariku nanti.” Dia berharap bisa mengatakan sesuatu yang lain, tetapi pengkhianatan dalam dirinya membiarkan ego melarang. Barangkali akan kelepasan dan membuat semua semakin runyam. “Ibumu tak akan mencarimu.” Lambat sekali suara serak dan dalam Abihirt mencuak ke permukaan seolah pria itu sedang mengusahakan upaya agar Moreau tidak memikirkan sesuatu melebihi apa yang seharusnya. “Kau sendiri yang bilang ibuku sudah menunggu. Dari mana kau tahu ibuku tidak akan mencariku?” dia bertanya sinis. Akan lebih adil jika Abihirt merasakan ketegangan yang coba dia besar – besarkan. “Ada kegiatan pameran busana. Ibumu akan menghabiskan banyak waktu di sana.” Sekarang Moreau tahu. Dia mengangguk – angguk tak acuh seolah ingin membuktikan kepada ayah sambungnya kalau – kalau apa pun yang sedang pria itu inginkan tidak akan dengan mudah terwujud. “Jadi, tadi kau membohongiku? Kupikir kau adalah suami cuek yang tida

  • Perjanjian Terlarang   Geram

    “Keluarlah.” Sebuah perintah serius, sepertinya Moreau akan menghadapi masa sulit andai dia masih bersikap keras kepala untuk tidak menuruti setiap keinginan pria itu. Secara naluriah bahunya mengedik tak acuh. Lupakan bahwa ini adalah peringatan terakhir. Dia melipat lengan di depan dada tanpa mempedulikan Abihirt di sana. Ayah sambungnya akan mengerti jika tindakan tersebut masih menjadi bagian dari sikap tidak patuh dan seharusnya pria itu mengambil inisiatif sendiri sekadar melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah kalau – kalau memang hal demikian merupakan bagian dari daftar panjang yang tak terlewatkan. Celakalah, Moreau tidak pernah menduga jika ternyata Abihirt akan mengambil tindakan tak terduga dengan menarik tubuhnya secara paksa dan lagi ... pria itu mendekap persis diliputi cara di klub tadi, membuat dia terombang – ambing menahan sisa rasa pening nan pekat, sementara perutnya meninggalkan sensasi tidak menyenangkan—tertekan di garis bahu yang terasa kokoh

  • Perjanjian Terlarang   Membangkang

    Tubuh Moreau terdesak ke depan ketika dia nyaris setengah terlelap. Mobil ditumpanginya menghadapi krisis tiba – tiba ... seolah itu memang suatu tindakan disengaja. Tidak tahu apa yang sedang berserang di puncak kepala Abihirt saat suami Barbara memutuskan untuk menginjak rem secara tak terduga. Barangkali hal tersebut tidak jauh dari motivasi sederhana ayah sambungnya supaya dia terbangun, sementara makhluk kaku itu tidak menemukan cara untuk menarik Moreau kembali ke permukaan. Menyedihkan. Secara naluriah dia menoleh ke wajah Abihirt. Pelbagai desakan telah menyumbat di puncak kepalanya sekadar meluapkan segala sesuatu yang tertahan. Mungkin keinginan tentang menghantam wajah tampan di sana ... dengan pukulan serius adalah gagasan paling potensial. Moreau harap bisa menuntaskan ide – ide yang berkeliaran bebas, hingga bergelantungan di belakang bahunya dengan cepat. Namun, di satu sisi tak terduga dia harus membayangkan bagaimana menjadi tenang tak tersentuh—

  • Perjanjian Terlarang   Kesal

    Moreau merasa sangat malu. Ironi. Dia tak punya cukup tenaga untuk memberontak. Kepalanya terasa pening karena alkohol dan sekarang semacam terombang – ambing di lautan berombak dahsyat, diliputi sengatan aroma tubuh ayah sambungnya yang memabukkan. “Moreau sudah bilang tak ingin kau ganggu, Rowan. Turunkan dia!” Mereka sudah separuh jalan menuju pintu keluar, kemudian suara Robby cukup lantang menghentikan Abihirt, lalu menarik perhatian pria itu untuk berbalik badan—di mana Moreau perlu berjuang memalingkan separuh wajah jika dia ingin tahu tentang apa yang akan Robby lakukan kepada ayah sambungnya. “Kau tidak perlu ikut campur terhadap urusanku.” Suara serak dan dalam Abihirt memang terdengar tenang, tetapi tersisip reaksi ganjil yang Moreau sadari coba pria itu tahan. Dia ingin tahu. Bertanya – tanya apakah keberadaan Robby telah memberi banyak pengaruh, meski ayah sambungnya masih berusaha tidak menunjukkan reaksi signifikan di antara mereka. Apakah mu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status