Share

Pulang

Author: Susi_miu
last update Last Updated: 2024-11-21 12:30:04

Bukan sesuatu yang dapat dicampuri. Moreau tak ingin terjerumus terhadap pelbagai pemikiran, di mana seharusnya dia tahu bahwa terdapat risiko menjadi seorang simpanan.

“Semua sudah selesai, Nona.”

Tiba – tiba Caroline bicara di tengah gemuruh cukup hening. Itu menarik Moreau kembali ke permukaan hingga mengerjap untuk beberapa saat. Perlu disadari bahwa Caroline menyiapkan semua kebutuhannya dengan komplit. Memindahkan Chorrus yang digoreng matang ke atas meja makan, berikut tambahan saus cokelat sebagai pendamping utama.

Moreau tersenyum, kemudian mengikuti langkah wanita itu. “Terima kasih, Caroline.” Dia duduk persis ketika tanpa peringatan Caroline menyiapkan ruang duduk untuknya. “Kau mau ikut makan denganku?” dan menambahkan pertanyaan setelah menyadari Caroline tampak memiliki minat menyelesaikan hal tersisa; seperti perangkat masak dan minyak bekas yang masih begitu panas.

“Tidak, Nona. Masih ada hal yang harus saya kerjakan. Sepertinya Nyonya Barba
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Perjanjian Terlarang   Janjian

    Ini sudah lebih dari satu jam sejak pemutaran film dimulai. Moreau tidak tahu ke mana Abihirt pergi, tetapi pria itu tidak pernah sampai di tempat yang mereka janjikan. Dia bahkan sudah mengirimkan beberapa pesan, termasuk barcode tiket menonton dan tak satu pun dapat menyiratkan prospek bahwa Abihirt akan membacanya. Mungkin pria itu tak pernah benar – benar berniat, kemudian sengaja membiarkan Moreau menunggu dan akhirnya duduk nyaris sendirian di sini. Memang perlu digaris bawahi tentang keberadaan yang lain—penonton yang sedang menikmati alur cerita. Namun, itu tak sama seperti seseorang telah mengatakan akan hadir, walau pada kenyataannya tidak. Abihirt punya keinginan untuk tidak memberi Juan kesempatan. Dengan ironi, membuat perasaan Moreau setengah kesal. Dia sudah mati – matian menahan diri dengan tidak menyetujui permintaan Juan—saat tawaran nonton bersama kembali diberikan, sementara mereka tahu Abihirt membuat harapannya berhamburan tidak jelas. Tujuan pria it

    Last Updated : 2024-11-21
  • Perjanjian Terlarang   Membujuk

    Suara serak dan dalam Abihirt tiba – tiba terdengar begitu dekat. Sesaat Moreau tersentak setelah hampir tidak ada petunjuk mengenai apa yang pria itu lakukan. Jarak di antara mereka sungguh melewati batas prediksi dan ketika mencoba untuk memahami situasi yang terasa begitu gamblang, dia baru menyadari bahwa pemutaran film selesai. Derap kaki beberapa orang terduga melangkah pada satu titik meninggalkan ruang teater. Akan lebih baik jika melakukan hal serupa. Bukankah mereka tidak datang bersama, maka pergi pun akan seperti itu? Moreau siap mengambil langkah bangun. Namun, pada akhirnya dia harus tertahan dengan Abihirt melakukan pencegahan. Pria itu juga mendesak supaya dia kembali duduk bersandar di tempat semula—persis kemudian beranjak bangun dan membuatnya terkurung di antara lengan yang berpegangan pada masing – masing pembatas kursi. “Ada urusan di kantor dan aku benar – benar tidak bisa meninggalkan pekerjaanku.” Apakah Abihirt berusaha menjelaskan sesuatu da

    Last Updated : 2024-11-24
  • Perjanjian Terlarang   Skate

    “Sepatu skate Anda, Tuan ....” Seorang pengawai datang menyerahkan sesuatu yang Abihirt minta, tetapi perhatiannya terpaku lurus – lurus mengamati sebentuk tubuh indah Moreau masih bergerak di atas lapisan es. Gadis itu berputar. Menggerakkan kaki. Seperti berselancar, tetapi semua terlihat persis pola mengagumkan. Dia ingat bagaimana selalu memutar video tentang ibunya ketika sedang melakukan hal serupa. Hampir ada kemiripan. Yang membedakan hanya Moreau tahu bagaimana cara memberontak, sementara ada ragam keputusasaan dari wanita yang memutuskan untuk mengakhiri hidup setelah menghadapi sikap seorang suami pengecut—bahkan sebagai ayah pun ... bajingan tua itu tidak betanggung jawab. Abihirt tidak ingin mengingat semua peristiwa yang terdaftar sebagai bagian dari hal terburuk dari hidupnya. Sesaat untuk mengalihkan perhatian kepada pria yang masih menunggu jawaban. “Taruh saja di bawah.” Hanya sebuah perintah singkat; langsung dikerjakan, kemudian pri

    Last Updated : 2024-11-24
  • Perjanjian Terlarang   Ingin Bertemu?

    “Bukankah bagus jika ibumu mantan figure skating. Kau bisa mempertemukanku dengannya dan aku bisa belajar lebih banyak—“ “Kau ingin bertemu dengannya di alam kubur?” Begitu saja. Mendesak Moreau diam beberapa saat. Dia sungguh tidak pernah bermaksud atau setidaknya sampai membuat Abihirt tersinggung. Pria itu tak mengatakan dari awal dan menjadikan informasi tersebut seperti suatu hal yang mengejutkan. Masih ada krisis setelah hampir terlalu sulit bersikap tenang. Moreau menelan ludah kasar kemudian berkata, “Maaf. Aku tidak tahu.” Secara naluriah dia menggigit bibir bawah. Tidak tahu ternyata itu memberi ayah sambungnya efek tertentu, sehingga Abihirt memalingkan wajah sambil merenggut sepatu skate; memakai nyaris terlalu cepat dan hampir tidak ada batasan ketika mereka saling berhadapan. Moreau butuh menengadahkan wajah, maka paling tidak mereka akan melakukan kontak mata, meski hal ganjil meliputi ketika mata kelabu Abihirt hanya tertuju pada bibirny

    Last Updated : 2024-11-24
  • Perjanjian Terlarang   Bicara Serius

    “Aku penasaran. Bagaimana cara menjadi sangat kaya? Hingga kau tak peduli berapa kerugianmu, karena itu tidak akan memberi dampak,” ungkap Moreau saat dia mengambil langkah mundur ke belakang sambil mengulurkan tangan. Memberi Abihirt isyarat supaya pria itu menggenggam jari – jari tangannya erat, maka mereka akan bergerak seperti yang sering dia dan Juan lakukan. Abihirt mungkin bersikap terlalu kaku, tetapi Moreau yakin sesuatu dalam diri pria tersebut masih memiliki sedikit minat untuk menjadi bagian yang tak tergambarkan dari daftar keinginan Barbara—mengingat ibunya tak pernah menyukai hal – hal yang bercabang pada kegiatan olahraga, tetapi memaksanya masuk dan menjadi salah satu bagian. “Bekerja keras.” Suara serak dan dalam Abihirt meliputi persis ketika mereka melakukan dansa di atas lapisan es. Semua tidak harus terburu – buru. Moreau tidak sedang bersama Juan yang akan dengan mudah mengangkat tubuhnya ke atas. “Bagaimana kau bekerja keras? Dari no

    Last Updated : 2024-11-24
  • Perjanjian Terlarang   Kelakuan Barbara

    “Sepertinya kau belanja besar – besaran, Moreau ....” Tidak ada informasi mengesankan ketika akhirnya Barbara tiba – tiba muncul setelah membuka pintu kamar dengan sedikit kasar, lalu berdiri angkuh diliputi kedua lengan terlipat di depan dada. Moreau tidak akan memungkiri saat dia menatap lurus di wajah ibunya. Tidak ada senyum. Justru kecenderungan bersikap sinis, seolah sudah berada dalam pengaturan sebelum Barbara menginjakkan kaki di sini. Moreau diam – diam mendengkus. Cukup mengejutkan dan aneh mengetahui ibunya datang secara tak terduga. Wanita itu seharusnya tak tahu apa pun, tetapi mungkin hanya suatu kebiasaan; muncul; berkomentar; dan mengatakan hal – hal tidak pantas. Bagaimanapun, dia juga malas meladeni ibunya. Mengerti akan ada masalah lebih serius jika pada akhirnya mereka melewati batas. Dapat berakhir sebagai prospek buruk andai mengatakan bahwa semua ini dibeli oleh satu orang. Moreau sempat menolak ketika Abihirt menawarkan sesuatu yang

    Last Updated : 2024-11-25
  • Perjanjian Terlarang   Geram

    Ada sesuatu yang ganjil di balik pernyataan ibunya. Moreau tak merasa pernah merefleksikan apa pun kepada wanita itu, tetapi pengetahuan di benak Barbara seperti telah melampaui batas—yang mengambil tindakan diam – diam sekadar memantau pelbagai kemungkinan hal. “Sejak kapan dan bagaimana bisa kau tahu saldo rekeningku?” tanya Moreau untuk memastikan ibunya benar – benar akan memuat pengakuan. Tidak peduli jika pada akhirnya Barbara berdecih sinis sebelum wanita itu memulai. “Sejak kau mulai menjadi pemberontak, dan aku harap kau tak lupa kalau aku tetap ibumu.” Dapat dipastikan tidak ada pembenaran terhadap status di antara mereka. Moreau mengerti jika ibunya berusaha terlihat memiliki kendali. Dia hanya tak suka wanita itu melebihkan – lebihkan sesuatu. Melebih – lebihkan hal di mana Barbara hampir tidak memiliki hak sekadar mengambil pengaturan panjang. “Aku sudah besar, Mom. Semua uang di rekening adalah uangku. Kau tidak memiliki kontribusi apa pun dan bahka

    Last Updated : 2024-11-25
  • Perjanjian Terlarang   Makan Malam

    Kegiatan makan malam seharusnya tidak secanggung ini andai kejadian seperti tadi sore tidak pernah terjadi. Moreau baru saja duduk persis di hadapan Barbara yang tak kunjung mengatakan apa - apa, meski wanita itu tahu mereka telah menyelesaikan konflik dengan cara—mungkin menggantung, tetapi sungguh tidak ada lagi yang bisa dibicarakan. Dia tak merasa memiliki barang mahal adalah kesalahan. Atau barangkali Barbara menunggu seseorang lainnya. Moreau baru menyadari Abihirt tidak terlihat di mana pun. Biasanya pria itu akan lebih awal berada di meja makan; menemani Barbara. Aneh. Jika harus mengakui sesuatu; dia masih tertarik sekadar mengambil satu bayangan mundur ke belakang—tentang wajah pria itu yang pucat saat membujuk Barbara pergi dari kamarnya. Barangkali memang korelasi antara dua hal tersebut cukup masuk akal. Moreau diam – diam mengembuskan udara dari celah bibir, sedikit tak sengaja mendapati bahwa Caroline telah menyiapkan makan malam khusus—menu sehat untuk pr

    Last Updated : 2024-11-26

Latest chapter

  • Perjanjian Terlarang   Jawaban

    Sudah Froy duga. Ini sama sekali tak meleset. Ketegangan Barbara luar biasa memberitahukan sesuatu yang tampak bergembala liar. Dia mati – matian mengatakan kebenaran, tetapi tak satu pun berusaha percaya hari itu. Mungkin ada sesuatu yang terjadi belakangan dan sekarang sebuah kesempatan sedang merangkak dengan sendirinya. Froy berpikir beberapa saat. Keyakinannya terhadap hubungan Moreau dan sang paman tidak pernah berubah. Segala kesimpulan telah begitu mantap. Hanya tak bisa memastikan bahwa Barbara akan menjanjikan satu hal, yang dia yakin tidak mudah membujuk pamannya. Mereka semua tahu bahwa Abihirt memiliki prinsip. Jelas tidak mudah terjebak terhadap ancaman. Bohong besar jika Barbara mengatakan akan membujuk pria itu. Froy sudah bisa membaca pola paling dekat. Dan lagi pula, terdapat suatu prospek di mana dia harus mengakui bahwa Abihirt ternyata peduli. Pamannya peduli, walau Froy sering kali berbuat ulah. Hari itu ... ketika dia merasa keram di kaki; h

  • Perjanjian Terlarang   Mencari Tahu

    “Bibi, apa yang membawamu sampai di sini, pagi – pagi begini?” Barbara tahu bahwa Froy jelas tidak memiliki kesiapan menerima tamu di waktu – waktu mendadak. Dia hanya tidak bisa membiarkan pemikirannya beranjak terlalu jauh. Semua masih bekecamuk liar. Masih menjadi problematika yang tak selesai. Ya. Mungkin jika pengakuan Abi tidak dapat dipatahkan begitu saja, dan Moreau tak dimungkiri juga mengungkapkan keyakinan selaras. Dia akan memulai dengan cara yang lebih pasti. Froy satu – satunya orang diliputi pendapat paling bertentangan terhadap kebenaran tersembunyi. Barbara harap akan mendapat petunjuk lebih murni; tentang bagaimana ini adalah prospek terakhir dan dia menginginkan Froy berada di pihak yang tepat. “Sebenarnya ada sesuatu yang ingin kubicarakan. Tapi jika kau tidak keberatan, mungkin kita bisa membahas semua di ruang yang lebih tertutup?” Tidak baik menanyakan sesuatu bersifat krusial di depan perkarangan rumah. Barbara tetap ingin ini bersifat p

  • Perjanjian Terlarang   Memaksa Juan

    Seperti permintaan Barbara, Moreau menuruti apa pun itu; ya, terlalu pagi untuk kembali ke rumah dan tentu ... masih dengan Juan menemaninya. Kali pertama menginjakkan kaki masuk, rasanya situasi terasa berbeda. Dia tidak tahu apa yang terasa salah, tetapi sepertinya Barbara sudah melakukan perjalanan menuju tempat di mana wanita itu terbiasa menyibukkan diri, alih – alih menunggunya pulang atau sekadar menunjukkan sikap tertentu untuk menanyakan sesuatu yang mungkin—pada akhirnya selalu tidak pernah dipikirkan. Barbara tidak akan benar – benar peduli. Moreau mengerti sedikit hal seperti demikian. Tidak akan memaksa sesuatu yang cukup mustahil. Lagi pula, itu akan terasa lebih menenangkan daripada harus mendapati Barbara menunggu di ruang tamu sambil melipat tangan di depan dada. Satu hal yang tidak akan pernah berubah dari ibunya adalah menuntut segala macam ekspektasi supaya dia menuruti apa yang wanita tersebut inginkan. Itu akan sedikit sulit. Moreau mendengkus s

  • Perjanjian Terlarang   Kesal

    Ini menyenangkan. Roki diam – diam menyeringai merasakan atmosfer berbeda di antara mereka. Dia sangat siap untuk menjadi ledakan kompor sekadar menyebarkan semburan api di sekitar. “Ibunya mungkin cerewet. Suka marah – marah, kau tahu sendiri ... wanita tua. Tapi aku rasa, putrinya ... yang waktu itu kutemui di kantormu, tidak punya mulut seruncing Barbara. Dia pasti tidak suka mengoceh. Bisakah kau menjodohkanku dengannya, supaya kau juga bisa menjadi ayah mertuaku—sialan, aku akan terus memeras ayah mertuaku kalau begitu.” Roki hampir terbahak. Hanya tidak menyadari bahwa kilatan mata Abihirt akan meninggalkan satu bagian tak terduga dan nyaris membuatnya benar – benar menahan suara di ujung tenggorokan.“Apa maksudmu memujinya?” “Kenapa memangnya? Ada yang salah? Gadis cantik itu memang pantas dipuji.” Roki terbata, sedikit memberanikan diri mengungkapkan sesuatu yang tersemat dangkal di dalam benaknya. Aneh mengetahui reaksi Abihirt seperti meninggalkan

  • Perjanjian Terlarang   Melampiaskan

    “Berhenti minum, Abi. Kau sudah hampir mabuk.” Andai saja Roki tahu bahwa Abihirt akan menemintanya menemui pria itu di sini untuk minum – minum begitu banyak. Mungkin, dia akan sangat menolak. Tadi pagi, lewat panggilan telepon, rasanya sudah cukup menerima ocehan Roger yang panjang. Si dokter profesional menduga jika ada keterlibatan antara dirinya dan penyebab Abihirt mabuk, padahal tidak. Roki bahkan tidak tahu kalau ternyata makhluk pendiam seperti ini akan kewalahan menghadapi masalah rumah tangga. Abihirt memang tidak bercerita, tetapi sebagai seseorang yang mengenal pria itu cukup lama. Dia bisa menebak ... tidak akan ada yang lebih buruk dari masalah internal pernikahan, karena bagaimanapun ... Abihirt memang terlihat jauh lebih kacau setelah benar - benar terikat bersama wanita. Pertengkaran merupakan sesuatu yang wajar, dan dia pikir itu memang sesuatu yang diperlukan sebagai pelengkap hubungan—supaya tidak terasa hambar. Setidaknya, hal – hal menantang se

  • Perjanjian Terlarang   Pertengkaran Lagi

    “Kau mau ke mana?” tanya Barbara sarat nada sanksi ketika satu langkah lebar itu akan kembali dilanjutkan menuju pintu keluar kamar. “Ke mana saja, asal tidak di sini.” Jawaban Abihirt singkat, tetapi mendesak Barbara untuk melakukan tindakan serupa. Dia mengambil langkah cepat menyusul suaminya yang pergi begitu saja. “Tapi kau sedang sakit,” Barbara bicara nyaris diliputi nada lantang—malam terlalu sunyi untuk membiarkan suara apa pun terdengar benar – benar keras. Dia menipiskan bibir—geram—mengetahui bagaimana Abihirt terus menjejalkan kaki menuruni undakan tangga. “Abi!” Barbara sudah tidak peduli bagaimana jika ternyata telah begitu berlebihan menanggapi sikap suaminya. “Sekali saja kau berani melangkahkan kaki keluar dari rumah ini. Aku tidak akan segan – segan membuang anjingmu!” dia meneruskan sambil menatap bahu pria itu lamat. Abihirt berhenti sesaat. Ketika suaminya berbalik badan. Sungguh—mata kelabu itu menatap luar biasa tajam. Abihi

  • Perjanjian Terlarang   Berulah

    Semua plastik kertas belanjaan masih tersusun utuh di bagasi mobil. Barbara sedikit berdecak ketika harus membawa apa saja yang telah Abihirt sediakan untuknya. Pria itu sungguh tidak menyentuh, terutama karena dia masih sangat ingat jika suaminya sempat membawa mobil pria itu pergi setelah perdebatan mereka tergantung begitu saja. Mungkin Abihirt lupa, atau barangkali suaminya terlalu mabuk. Sungguh, kali ini Barbara tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Satu langkah tersisa dan dia segera membuka pintu kamar; kemudian menutup dengan hati – hati supaya tidak meninggalkan suara sekecil apa pun. Dia setengah menghela napas saat meletakkan semua kantong belanjaan di atas ranjang. Kamar kembali menderang dan sesaat Barbara menoleh ke wajah Abihirt sekadar memastikan suaminya tidak terpengaruh oleh siraman lampu yang mendadak menyebar ke seluruh ruangan. Abihirt memang masih tidur. Seperti itu lebih bagus. Perlahan, Barbara mengambil satu bagian untuk melihat isi bagian

  • Perjanjian Terlarang   Mencari Tahu

    “Kau sudah tidur, Darling?” Barbara memiringkan separuh tubuh dengan salah satu lengan menekuk di permukaan ranjang. Lampu tidur yang redup hanya sedikit memberinya prospek bagus mengenai apa yang sedang Abihirt lakukan. Namun, mungkin perlu Barbara katakan bahwa wajah pria itu benar – benar sedang terpejam. Tidak mustahil untuk mengetahui Abihirt mudah terlelap setelah efek samping obat. Dia telah menyelesaikan sisa hal yang dibutuhkan dan sekarang ... satu bagian tertunda sedang menunggu sekadar dilanjutkan. Barbara tak pernah lupa bahwa dia sangat menargetkan ponsel Abihirt. Beberapa perdebatan dan jarak bersama pria itu membuatnya harus sedikit lebih sabar. Paling tidak, untuk saat ini Abihirt tampak tidak benar – benar peduli pada benda pipih di atas nakas. Tidak sulit meraih apa pun itu. Barbara hanya perlu sedikit bergeser. Membiarkan ranjang berderak samar, kemudian mengulur lengan panjang – panjang melewati tubuh suaminya. Dia merasakan jak

  • Perjanjian Terlarang   Foto Itu ....

    Keheningan kembali pecah ke permukaan. Kali ini bukan serentetan pertanyaan Juan lagi. Namun, getar ponsel dan pesan dari satu orang yang sama, menarik perhatian Moreau dengan lekat. Foto – foto di padang pasir. Dia hampir tak ingat jika sempat meminta hal demikian dari ayah sambungnya. Abihirt mungkin tak memiliki banyak waktu. Atau memang tidak pernah memikirkan sesuatu yang dirasa tidak penting. Hanya kebetulan merasa ini adalah saat yang tepat. Mungkin pria itu menyadari kalau – kalau dia tidak akan—sama sekali—membalas pesan apa pun, termasuk tentang semua foto ini. Semua foto di mana segala prospek tampak begitu indah. Tanpa sadar, lekuk bibir Moreau membentuk senyum tipis saat dia mengulir layar ponsel. Sorban di kepalanya, yang terlihat rapi dan cantik, terutama ketika itu merupakan bagian dari sentuhan tangan Abihirt, begitu cocok—memberi kesan berbeda di wajahnya. Moreau tidak lupa sisa hal yang masih melekat dari perjalanan hari itu; ingat

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status