Share

Bab 86. Diarak

"Jangan, Pak. Saya mohon jangan arak kami keliling kampung, kasihan anak saya nanti malu kalau melihat saya sampai di arak!" ucap Yono.

"Waktu kamu berbuat kamu nggak ingat anak kamu, sekarang aja baru ingat!" ucap Marno.

"Iya, waktu berbuat nggak mikir panjang yang penting enak. Kalian yang enak yang dapat apes satu kampung, lebih baik di arak biar nggak ada lagi orang yang berani berbuat seperti ini, Pak RT!" ucap Mahmud.

Mendengar ucapan Pak Mahmud dan Pak Marno tentu saja membuat Sherly merinding ketakutan, ia tidak bisa membayangkan bagaimana rasa malu saat diarak keliling kampung.

Melihat wanita itu masih menutup tubuhnya dengan selimut, Pak RT pun mengajak orang-orang untuk keluar kamar dan memberi waktu kepada Sherly dan Yono untuk memakai pakaiannya terlebih dahulu.

Mereka pun akhirnya menunggu di ruang tamu, setelah cukup lama Pak RT kembali memanggil Sherly dan Yono untuk membicarakan masalah itu di ruang tamu bersama Ryan dan para saksi yang melihat kejadian penggerebekan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status