Bu Neneng memperlihatkan foto Syifa kepada Ryan, foto itu ternyata saat Syifa berada di perahu saat jalan-jalan seharian dengan Athar. Ryan menatap foto itu dengan sendu, mantan istrinya itu memang terlihat jauh lebih cantik, senyumnya yang lama tak ia lihat membuat hatinya tersulut rindu."Cantiknya, ini seperti di laut," ucap Bu RT."Iya, katanya ini foto saat Syifa dan Athar ke pantai. Syifa jug kerja di kantor yang sama dengan Athar," ucap Bu Neneng.Mendengar nama Athar disebut hati Ryan bergemuruh, ia tahu hanya Athar yang sejak dulu dekat dengan mantan istrinya. Ia selalu cemburu saat Syifa berkomunikasi dengan Athar karena tahu perhatian Athar pada Syifa itu sangat besar, bahkan ia sendiri tak bisa memberikan perhatian sebesar Athar pada Syifa.Kini setelah bercerai dengannya, Syifa semakin dekat dengan Athar. Lelaki itu hanya bisa diam dan tak tahu apakah Syifa masih sudi bertemu dengannya andai dia nekat mencari ke ibukota. Ryan pamit pulang pada pak RT karena ia harus membe
"Sabrina tunggu sebentar."Reyhan berlari mengejar Sabrina yang hendak masuk ke dalam mobil, di depan kedua orang tua dan saudara kembar Sabrina ia langsung memberikan buket bunga kepada wanita cantik tersebut.Athar hanya bisa diam dengan tatapan sinis kearah Reyhan, lelaki itu terus menyodorkan buket bunga kepada Sabrina sehingga Sabrina tidak enak jika menolaknya di depan banyak orang. Sebab di sana masih banyak teman-temannya yang juga menerima sertifikat seperti dirinya. "Terima kasih, Reyhan," ucap Sabrina."Sama-sama, tadinya aku ingin ngajak kamu ke suatu tempat untuk memberikan selamat dan merayakan keberhasilanmu. Akan tetapi, sepertinya kamu akan pergi," ucap Reyhan."Ya aku ada acara dengan keluargaku," ucap Sabrina."Baiklah, tapi lain kali bisa kan pergi denganku?" tanya Reyhan."Tidak akan ada lain kali," ucap Athar dengan nada santai, tetapi matanya fokus kepada ponsel yang ada di tangannya. Hal itu membuat Satria terkekeh, sementara Sabrina hanya menggelengkan kepala
Ryan terdiam, ia tidak mungkin mengatakan jika ingin bertemu dengan Athar. Sebab kedatangannya untuk melihat mantan istrinya dan ia tahu Athar pasti tidak suka jika Ryan menemui mantan istrinya. "Pak, bisa antar saya ke alamat lain nggak?" tanya Ryan kepada driver ojek online. "Maaf Pak nggak bisa, Saya hanya bisa mengantarkan sesuai rute yang ada di aplikasi aja," ucap driver ojek online. "Ya sudah kalau gitu ah ntar saya keluar dari perumahan ini aja," ucap Ryan.Driver ojek online itu pun mengangguk dan membawa Ryan keluar dari perumahan tersebut, setelah itu Ryan membayar ongkos sesuai dengan yang ada di aplikasi. Lalu ia kembali memesan ojek online, kali ini alamat kantor Athar yang ia tulis di aplikasi tersebut. Lagi-lagi tarif yang tertera cukup mahal, tetapi ia masih setuju untuk membayar asal sampai ke alamat yang dituju. Ia duduk di dekat trotoar menunggu driver menjemput. Setelah driver datang ia pun dibawa menuju alamat perusahaan tempat Athar bekerja, melewati jalan
Siang itu sinar matahari begitu terik, Ryan yang masih bingung harus kemana masih duduk di anak tangga perusahaan. Tak peduli orang yang berlalu lalang melihatnya dengan tatapan meremehkan, satpam beberapa kali menghampiri Ryan dan bertanya apa yang ingin dia lakukan. Ryan hanya menjawabnya ingin beristirahat, tetapi setelah diperhatikan sampai siang hari lelaki itu masih duduk di tempat yang sama."Kita tunggu 1 jam lagi, kalau orang itu belum juga pergi terpaksa kita harus usir takut mengganggu kenyamanan karyawan di perusahaan ini," ucap salah satu security.Sebelumnya security sudah memeriksa tas milik Ryan, Mereka pun tidak menemukan hal yang berbahaya dalam tas tersebut sehingga membiarkan lelaki itu duduk di anak tangga depan perusahaan.Hingga mobil mewah berhenti di depan lobby, para security yang mengenali mobil itu pun langsung berdiri tegap seolah menyambut dan menghormati orang yang akan keluar dari mobil tersebut. Mata Ryan ikut melihat ke arah mobil itu, terlebih saat
"Kamu tidak aku izinkan pergi sendiri, nanti dikejar dan diganggu Ryan. Jadi kamu harus pergi sama aku!" ucap Athar."Oh gitu, oke siap pak boss!" ucap Sabrina seraya menempelkan jemari di kening memberikan hormat kepada Athar."Tunggu di sini, aku habiskan makanan dulu. Mubazir kalau gak di habiskan," ucap Athar.Sabrina menganggukan kepala, ia berjalan kearah jendela di ruangan Athar lalu menggeser sedikit tirai dari jendela itu. Janda cantik itu menatap orang-orang yang sedang fokus bekerja di kubikel masing-masing, beberapa karyawan terlihat cantik dengan pakaian yang rapi dan tidak ada satupun yang terbuka.Memang Banyu memberi peraturan jika karyawan wanita harus memakai baju sopan dan tidak terbuka, tetapi masih ada saja beberapa karyawan yang sedikit nakal memakai rok mini serta baju ketat seperti Aira.TokTokTok Ada yang mengetuk pintu ruangan Athar, lelaki itu segera meminum air putih di depannya dan segera merapihkan tempat makan yang sudah tidak ada isinya karena sudah
Athar menarik tangan Sabrina lalu membawa wanita cantik itu masuk ke dalam mobil, tanpa memberikan kesempatan untuk Ryan berbicara lagi. Athar yakin jika Ryan diberikan kesempatan untuk bicara, dia pasti ingin meminta kembali menjalin kisah dengan Sabrina dan itu tidak akan Athar biarkan. "Aku bilang apa pasti niatnya datang ke sini untuk meminta kembali padamu," ucap Athar. "Belum tentu, dia belum selesai bicara tadi, tapi ya sudahlah aku juga tidak ingin berbicara lama-lama dengan nya," ucap Sabrina. "Aku yakin dia akan mencari mu kembali, kau harus punya pendirian jangan sampai memberi kesempatan untuk dia kembali padamu," ucap Athar. "Siap Pak bos," ucap Sabrina sambil tersenyum. "Aku tidak bercanda," ucap Athar. "Aku juga serius," jawab Sabrina. Athar pun terus melajukan mobilnya menuju restoran yang kini dikelola oleh Sabrina. Rasa kesalnya belum hilang karena bertemu dengan Ryan tadi, ingin rasanya Athar menendang Ryan hingga lelaki itu terpental jauh dan tidak la
Athar kembali melakukan aktivitas nya, bekerja dengan baik dengan Satria sejenak melupakan asmaranya. Ia Akan memikirkan lagi dengan matang bagaimana cara mengungkapkan perasaannya kepada Sabrina, setelah hari ini Athar benar-benar sadar jika dia tidak bisa lagi melihat Sabrina jatuh ke tangan lelaki lain. Athar tidak bisa lagi menahan cemburunya dan ingin memiliki Sabrina seutuhnya, apapun yang akan terjadi nanti ia ingin mengungkapkan perasaanya kepada Sabrina dan tidak membiarkan lelaki lain mendapatkan Sabrina. "Lama banget kamu di restoran, ngapain dulu?" tanya Satria ketika sudah bersama Athar. "Maaf, Tuan. Tadi saat baru keluar dari perusahaan kami dihadang oleh mantan suami Syifa, lalu setelah baru sampai di restoran ada Reyhan yang ingin berbicara dengan Syifa," ucap Athar. "Mantan suami, bukankah dia di kampung?" tanya Satria terkejut. "Iya, saya dengar ibunya meninggal, usahanya hampir bangkrut, dia bahkan menceraikan istrinya karena diselingkuhi. Saya takut dia d
Ryan pulang kembali ke kampung halaman, ia benar-benar menjual toko furniture dengan sisa-sisa barang yang ada di sana. Tanpa Ryan ketahui kabar itu terdengar oleh Sabrina dan Athar, sebab Sabrina masih berkomunikasi dengan orang yang mengelola rumah peninggalan orang tua angkatnya yang kini di kontrakan."Ryan benar-benar keterlaluan, dia menjual toko furniture itu," ucap Sabrina."Apa kau ingin mengambilnya kembali?" tanya Athar."Iya, tapi kalau bisa jangan sampai Ryan tahu aku yang membeli kembali toko itu," ucap Sabrina."Bisa di urus, tenang saja," ucap Athar.Athar dan Sabrina merasa tenang saat Ryan kembali ke kampung, mereka tidak tahu jika rencana Ryan pulang kampung, lalu menjual toko itu agar bisa kembali ke kota dan melanjutkan hidupnya di kota. Athar pun menghubungi seseorang yang sudah ia percaya untuk mengurus kepemilikan toko itu agar berpindah ke tangan Sabrina kembali.Ryan merasa sangat senang saat ada orang yang menawar toko furniture itu, tanpa pikir panjang Ia p