Share

Chapter 545

Penulis: Iamyourhappy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-12 11:04:01

“Apa jadwalku hari ini?” tanya Gio pada Cika.

Cika mengikut jalannya Gio doari belakang. “Hari ini ada acara makan malam bersama bagian Winston fashion. Penjualan bagian Wisnton fashion meningkat drastis. Sehingga untuk perayaan, mereka mengundang anda untuk makan malam bersama.”

Gio mengangguk. “Aku juga sudah membaca laporannya.”

Gio berhenti. “Bulan ini pendapatan mereka lebih 3 kali lipat dari kemarin kan?”

Cika mengangguk. “Iya, Sir. Untuk itu mereka mengagendakan acara perayaan.”

“Baiklah aku akan ke sana.” Gio mengangguk.

Gio berhenti lagi. “Aku tidak sendiri. kalian ikut denganku.”

Zidan dan Cika mengangguk.

Di sebuah restoran. Nampak para karyawan sudah hadir dan duduk di bangku masing-masing.

Ketika Gio datang, semuanya serentak berdiri dan memberi salam dengan hormat.

Gio mengangguk pelan dan mengambil duduk.

“Terima kasih sudah datang ke acara tim kita, Sir.” Ucap seorang laki-laki sebagai kepala.

Gio mengangguk. “Selamat atas keberhasilan kalian.” menatap sem
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 546

    Julie langsung masuk ke dalam lift yang digunakan oleh Gio. “Kau akan ke bar-nya Samuel kan?” tanya Julie. Gio mengangguk. Lalu menekan tombol. Kebetulan sekali restoran yang digunakan tempat perayaan tim adalah restoran yang berada di dalam hotel milik Samuel. Untuk itu, sekalian saja Gio datang ke bar Samuel untuk bertemu dengan temannya satu itu. Gio menatap Julie sekilas. “Tidak ada yang ingin kau katakan padaku?” tanya Julie memandang Gio. “aku minta maaf.” Gio menatakannya meski ia sendiri juga belum yakin. Julie tersenyum dan mengangguk. “Aku akan memaafkanmu asal kau bersikap baik padaku.” Julie bersindekap. “Bagaimana dengan istrimu? Apa dia sudah tahu?” tanyanya. Gio menggeleng. “Tidak.” Kemudian menatap Julie. “Aku minta padamu. jangan memberitahu Agatha. Itu masa lalu dan aku tidak ingin karena masalah itu, rumah tanggaku terganggu.” Julie tersenyum miring. Kemudian mendekat. ia berjinjit dan mendongak. “Beritahu atau tidak. Itu tergantung padamu.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 547

    “Apa yang sedang kalian bicarakan?” tanya Julie sembari minum. “Kalian terlihat sangat serius,” imbuhnya. Gio mengedikkan pelan. “Tidak ada urusannya denganmu.” Julie tertawa pelan. “Kau sedari dulu memang seperti ini. jika kau sudah komitmen dengan satu wanita maka kau akan beriskap sangat cuek pada wanita lain.” Gio mengangguk. “Kau tahu.” Julie tersenyum. “Aku ingin kau bersikap baik padaku. anggap saja aku temanmu. Kita bisa berteman. Seperti kau dan Samuel.” Gio bersindekap. “Itu sulit.” Julie bersandar—matanya lurus menatap Gio. “Tidak mustahil ketika mantan kembali berteman. Tapi itu memang sangat jarang.” Julie menatap satu anak kecil yang digandeng oleh orang tuanya. “Ah..” menunjuk anak perempuan dengan dagunya. “Jika anak kita masih hidup seharusnya anak kita seusianya.” Julie mengernyit. “Bukankah seperti itu? aku menghitung mungkin usianya sekarang 12 atau 13 tahun…” Gio mengangkat gelas yang terisi oleh air putih. Sedangkan Julie mengangkat gelas y

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 548

    “Aku membencimu!” Julie memukul dada Gio. Tenaganya tidak seberapa. Hanya seperti pukulan ringan baginya. “Apa kau tahu saat aku harus pergi tiba-tiba?” tanya Julie. “Aku hancur. Aku tidak mau meninggalkanmu. Tapi aku tidak punya pilihan lain.” Julie menangis. Meraung.. Mengungkapkan emosinya yang selama ini ia pendam. Gio melihat orang-orang yang sedang menatap mereka. Agar tidak menjadi bahan tontonan dan tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan juga. Gio menarik Julie keluar dari Restoran. Di lorong yang sepi ini… Gio akan membiarkan Julie berbicara… juga mengumpatinya. “Kau malu?” tanya Julie. Gio berkacak pinggang. “Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang. aku maupun kau dulu juga hancur. Tapi itu bagian dari masa lalu. aku hidup di masa depan dan tidak akan terpengaruh oleh masa lalu.” “Aku harap kau juga begitu.” Julie menggeleng. “Aku terus dihantui rasa bersalah karena membunuh anak kita. apa yang akan kau lakukan?” tanya Julie den

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 549

    “Kenapa meminta maaf? Apa kamu melakukan kesalahan?” tanya Agatha. Gio menggeleng. ia menenggelamkan wajahnya di ceruk leher istrinya itu. “Aku lupa, aku ada sesuatu untuk kamu.” Gio menjauh sebentar. Ia mengambil paper bag yang berada di atas meja. Ia merasa bersalah pada istrinya. Sehingga ia membeli sesuatu… Gio mengambil duduk di samping Agatha. Kemudian membuka paper bag itu. Yang berisi sebuah jam tangan cantik berwarna pink. “Ini keluaran terbaru, katanya..” Gio meringis pelan. “Karena cantik. jadi aku membelinya.” Mencoba memasangkan jam tangan itu di tangan Agatha. Agatha melihat jam tangan pink itu yang sudah terpasang di pergelangan tangannya. “Cantik.” Agatha mengangguk. Gio tersenyum—tangannya mengusap puncak kepala Agatha. “Aku akan membeli banyak kalau kamu suka.” “Kamu tidak pernah belanja.” Gio mencubit pelan pipi Agatha. “Gunakan uangku sayang..” Agatha mengangguk. “Iya nanti.” “Sekarang makan dulu.” Agatha mengambil piring. Diisinya dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 550

    21++“Aku tahu.” Gio mengangguk. Tahu apa yang akan dilakukan istrinya itu ketika dirinya berselingkuh. “Kamu akan kabur dan meninggalkanku.” Gio mendekat—mengecup singkat bibir istrinya itu. Agatha menggeleng. “Tidak.” “Yang akan aku lakukan adalah memotong milikmu!” menatap ke bawah sebentar. “Lalu aku akan membunuhmu.” Gio mengerjap. kemudian terkekeh. “Jangan bercanda..” Merinding juga dengan ancaman istrinya. “Bagaimana bisa kamu memotong milikku..” Agatha menatap Gio. Menepuk pelan bahu suaminya itu. “Maka jangan pernah berselingkuh.” Memperagakan bagaimana saat memotong… Gio mengerjap—menadadak semua bulut kuduknya merinding. Lalu terkekeh dan berusaha tersenyum. “Mana mungkin aku berselingkuh. Aku hanya menyukaimu..” Agatha turun dari pangkuan Gio. “Tidak ada yang tahu ke depannya. tapi kamu harus mengingatnya ketika ingin berselingkuh.” Agatha menunduk. “Aku akan memotong milikmu itu!” Setelah itu Agatha berjalan menjauh. Berjalan ke atas pergi ke kamar. “Tungg

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 551

    Di sebuah klub. Seorang wanita tengah menikmati minumannya ditemani beberapa temannya. Wanita itu meminum pelan.. “Hei Julie kau tidak akan kembali?” tanya teman Julie. Julie menggeleng. “Aku senang di sini. aku ingin terus di sini.” Julie mengangkat gelasnya.. Kedua temannya menyambutnya dengan gembira. Malam ini setelah pertengkaran dengan Gio, Julie memutuskan untuk pergi ke klub bersama teman-temannya. Namun ia merasa tidak ada yang menyenangkan di sini. Meski ramai sekitarnya, tapi Julie merasa ia sendirian. Sampai ia mendongak—matanya bertatapan dengan seorang pria. “Bukankah dia Minjae?” tanya teman Julie yang berada di samping. Julie menatap Minjae. Sepertinya pria itu sadar dengan kehadiran Julie. “Waah dia semakin keren saja.” Teman Julie itu menggeleng pelan. “Dia dulu sangat culun tapi sekarang sangat keren.” “Bukankah dia menjadi artis di negara asalnya? Aku pernah melihat dia tampil bersama grupnya di tv.” Imbuh teman Julie yang lain. “Wajah

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 522

    Julie membasuh wajahnya beberapa kali menggunakan air. Ia menatap dirinya yang tidak menggunakan make up sama sekali. Julie memejamkan mata sebentar sebelum mengambil tas. “aku akan pulang.” setelah itu berjalan keluar dari toilet. Namun langkahnya terhenti ketika seorang laki-laki yang menghadang dirinya. “Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Julie. Minjae tersenyum. “Hanya ingin bertemu denganmu.” Julie berdecih pelan. “Sudah bertemu kan. Yasudah aku akan pergi.” Setelah itu memutar tubuhnya dan hendak pergi. Namun lagi-lagi Minjae mencegahnya. Minjae menangkap pergelangan tangan Julie agar wanita itu tidak pergi. “Mau pergi minum kopi?” tanya Minjae. Julie menatap tangannya. “Aku tidak minum kopi.” “Ah..” Minjae mengangguk. “Sedari dulu kau memang tidak minum kopi. Kau minum teh. Ayo pergi minum Teh. Ke tempat yang tidak seramai ini.” Julie bersindekap. “Lalu apa yang akan kau lakukan?”Minjae tersenyum miring. Mendekati Julie kemudian menunduk—berkata tepat di sampin

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-14
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 553

    “Kau cantik.” minjae tersenyum manis. “Setidaknya di mataku kau memang cantik.” Julie memandang kesal Minjae. “Maksudmu aku tidak cantik di mata orang lain dan hanya cantik di matamu?” “Aku tidak bilang seperti itu…” Minjae menggeleng. “Yang paling penting kau cantik.” Julie mendengusa. Kemudian mengusap keningnya. “Berbicara denganmu sungguh menguras energiku.” Minjae tersenyum. “Menguras keringatmu saja bagaimana..” “Apa mak—” Julie ingin melempar Minjae dengan gelas yang berisi teh ini. “Jangan bicara macam-macam!” “memangnya aku bicara apa?” tanya Minjae. “Aku tahu kau instruktur pilates. Aku hanya ingin bilang bagaimana kalau kau jadi instrukturku…” Julie bersindekap. “Kau—” menyipitkan mata.Pipinya memerah. Entah menahan malu, salah tingkah atau sedang marah. Julie sungguh kesal dengan pria yang berada di hadapannya ini.Minjae memang tampan. Sangatlah tampan… Jelas sekali kalau dia memang idol sekaligus aktor. Wajahnya sangat mulus tanpa cela. Gaya pakaiannya kekinian

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-14

Bab terbaru

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 623 Ending

    GUYS INI CHAPTER TERAKHIR. SEMOGA SUKA YA... Aiden memutuskan untuk pergi langsung tanpa sarapan. ia pergi ke parkiran yang terletak di samping. Di sanalah motornya tersimpan… Namun ia berhenti ketika melihat ayahnya yang berada di samping motornya. “Kenapa dad di sana?” tanya Aiden mengernyit. “Dad ingin membuang motorku?” tanya Aiden lagi. Gio menghela napas. Kemudian tangannya terulur mengusap motor Aiden pelan. “Warnanya bagus… helmnya juga cocok.” Gio tersenyum. “Kamu membelinya dengan uang kamu sendiri ya?” kemudian mengangguk. “Motornya bagus.” Aiden mengernyit. Kemudian mendekat. “Apa yang terjadi dengan Dad?” Gio mengusap pelan bahu anaknya. “Dad minta maaf, Dad tidak tahu kalau Dad bersalah pada kamu. Dad sering mengabaikan kamu. Dad menganggap enteng acara penting kamu. Dad terlalu sibuk bekerja sampai tidak memperhatikan kamu…” “Dad juga lupa kalau semua anak pasti melakukan kesalahan…” Gio tersenyum. “Dad seharusnya memuji kamu daripada

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 623 Ending

    GUYS INI CHAPTER TERAKHIR. SEMOGA SUKA YA... Aiden memutuskan untuk pergi langsung tanpa sarapan. ia pergi ke parkiran yang terletak di samping. Di sanalah motornya tersimpan… Namun ia berhenti ketika melihat ayahnya yang berada di samping motornya. “Kenapa dad di sana?” tanya Aiden mengernyit. “Dad ingin membuang motorku?” tanya Aiden lagi. Gio menghela napas. Kemudian tangannya terulur mengusap motor Aiden pelan. “Warnanya bagus… helmnya juga cocok.” Gio tersenyum. “Kamu membelinya dengan uang kamu sendiri ya?” kemudian mengangguk. “Motornya bagus.” Aiden mengernyit. Kemudian mendekat. “Apa yang terjadi dengan Dad?” Gio mengusap pelan bahu anaknya. “Dad minta maaf, Dad tidak tahu kalau Dad bersalah pada kamu. Dad sering mengabaikan kamu. Dad menganggap enteng acara penting kamu. Dad terlalu sibuk bekerja sampai tidak memperhatikan kamu…” “Dad juga lupa kalau semua anak pasti melakukan kesalahan…” Gio tersenyum. “Dad seharusnya memuji kamu daripada

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 623 Ending

    GUYS INI CHAPTER TERAKHIR. SEMOGA SUKA YA... Aiden memutuskan untuk pergi langsung tanpa sarapan. ia pergi ke parkiran yang terletak di samping. Di sanalah motornya tersimpan… Namun ia berhenti ketika melihat ayahnya yang berada di samping motornya. “Kenapa dad di sana?” tanya Aiden mengernyit. “Dad ingin membuang motorku?” tanya Aiden lagi. Gio menghela napas. Kemudian tangannya terulur mengusap motor Aiden pelan. “Warnanya bagus… helmnya juga cocok.” Gio tersenyum. “Kamu membelinya dengan uang kamu sendiri ya?” kemudian mengangguk. “Motornya bagus.” Aiden mengernyit. Kemudian mendekat. “Apa yang terjadi dengan Dad?” Gio mengusap pelan bahu anaknya. “Dad minta maaf, Dad tidak tahu kalau Dad bersalah pada kamu. Dad sering mengabaikan kamu. Dad menganggap enteng acara penting kamu. Dad terlalu sibuk bekerja sampai tidak memperhatikan kamu…” “Dad juga lupa kalau semua anak pasti melakukan kesalahan…” Gio tersenyum. “Dad seharusnya memuji kamu daripada

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 622

    “Puas membuat kawatir orang tua? Puas bermain-main dengan acara penting?” tanya Gio pada Aiden. Aiden berhenti. pada langkah yang ketiga di tangga. Laki-laki itu berhenti dan menghadap ayahnya. “Bagaimana rasanya?” tanya Aiden sembari tersenyum. “Kalian tidak pernah datang ke acara pentingku. Jadi aku ingin melakukannya juga…” “Bagaimana rasanya?” tanyanya. “Aiden!” Gio memijit keningnya yang terasa pusing. “Kami melakukannya karena ada alasannya.” “Aku juga punya alasan untuk tidak datang ke acara itu.” Aiden memutar tubuhnya. berjalan—sampai Gio memanggilnya lagi. “Acara balapan yang kamu maksud?” tanyanya. “Balapan tidak jelas seperti itu? jika ingin balapan di sirkuit bukan di jalan raya. Kamu membahayakan orang lain. kamu juga membahayakan diri kamu sendiri.” “Aiden kamu jangan melakukan hal seperti ini lagi ya..” Agatha menatap putranya. “Mom dan Dad tidak akan melakukan hal seperti dulu lagi.” “Kalau kamu mau balapan, kamu bisa mengajak kamu ke sir

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 621

    Di sinilah… Raini pergi ke atap gedung. Sendirian di tengah gelap yang hanya diterangi oleh cahaya rembulan yang bersinar dengan terang. Raini membiarkan rambutnya tertiup angin ke sana ke mari. Kedua tangannya bersandar pada dinding pembatas. Tempatnya memang di sini. Jelas dirinya dan Aiden sangat berbeda. Aiden memang lebih cocok dengan perempuan bernama Talia itu. Tadi, Raini melihat mereka dari kejauhan. Talia pasti dari keluarga yang memiliki perusahaan besar juga. Mereka memang cocok. Lantas… Kenapa hatinya sedikit tidak rela ya? Apa mungkin ia tidak rela jika Aiden bersama perempuan lain? Tidak! Sampai kapanpun Raini tidak boleh mendambakan apa yang tidak boleh didambakan. Tempatnya di sini… Menyingkir lalu tidak terlihat oleh siapapun. “Jadi seperti ini ya pemandangan kota dari atas gedung tinggi..” Raini tersenyum pelan. “Maklum orang kampung…” Raini menggeleng pelan. “Ternyata sangat bagus. pantas saja banyak orang kampung yang berbondong-b

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 620

    Seorang pemuda dengan setelan kemeja dan jas rapi baru saja turun dari mobil. Langkahnya mantap—kemudian disusul oleh perempuan yang berada di belakangnya. Perempuan cantik yang menggunakan dress berwarna putih. Nampak sangat cantik dengan rambut panjang yang digerai… Aiden menyodorkan lengannya. Raini tersenyum manis dan menggandeng tangan Aiden. Tahukah permintaan Aiden? Ya, membawa Raini untuk pergi ke pesta bersamanya. Lantas, Raini harus menuruti permintaan lelaki itu jika ingin lelaki itu hadir di pesta. Raini tidak pernah berhadapan dengan orang segila Aiden. Tapi mari imbangi kegilaan Raini. Bersikap seperti apa kemuan Aiden saja. Raini berjalan dengan hati-hati. di luar ternyata banyak sekali kamera wartawan yang menyorot dirinya. Pasti mereka akan membuat berita dan bertanya-tanya tentang identitasnya. Raini bersumpah… Pasti setelah ini, kehidupan sekolahnya kian rumit. Pasti akan muncul rumor aneh tentan dirinya dan Aiden. Aiden dan Raini b

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 619

    “Dia di mana?” Agatha berkacak pinggang sembari mondar-mandir. Ia sudah berdandan rapi namun Aiden malah belum pulang… Gio menggenggam tangan Agatha. “Kali ini aku tidak bisa mentolerir perbuatannya..” “Tunggu sebentar. dia pasti pulang.” Agatha mengeluarkan ponselnya.. Melakukan panggilan berkali-kali namun satupun tidak dijawab. “Ayo kita berangkat..” nampak wajah Gio begitu dingin. Hanya berjalan beberapa langkah saja.. “Bagaimana kalau kita menunggu sedikit lebih lama..” Agatha mendongak. “Aku yakin dia akan segera pulang.” Gio menatap jam tangannya. “Kalaupun pulang dia butuh berganti pakaian segala macam. Kita tidak ada waktu sayang.” Agatha akhirnya mengangguk. menyetujui untuk berangkat. Akhirnya dengan berat hati Agatha dan Gio berangkat tanpa anak mereka. Entah, Gio tidak mau tahu keberadaan anaknya. Di sisi lain, Raini yang melihat mereka merasa ini tidak benar. Ia harus mencari Aiden dan membuat laki-laki itu datang ke pesta ulang tahun Winston.

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 618

    Raini menjadi semakin panik ketika tubuh mereka terasa benar-benar menempel. “Cepat ambil,” lirih Raini. Aiden tersenyum. menunduk dan mendekatkan bibirnya pada telinga kanan perempuan itu. “Cepat ambil, aku tidak akan melihatmu,” ucap Raini. “Lantas kenapa wajahmu memerah seperti itu?” Raini mengerjap karena kesal akhirnya ia berbalik—namun kakinya tidak bisa berpijak dengan benar alhasil… Braak! Raini memejamkan mata—bersiap menerima kerasnya lantai. Tapi yang ia dapatkan adalah pelukan dari tangan seseorang. Raini membuka mata—wajah Aiden yang sudah begitu dekat di hadapannya. Kenapa… Jantungnya berdetak sangat cepat. Juga, suhu tubuhnya yang tiba-tiba memanas sampai membuat pipinya begitu panas seperti terbakar. Raini baru menyadari jika Aiden masih bertelanjang dada… “Bu-bu buahnya jatuh!” Raini melepaskan diri dari Aiden. Buru-buru mengambil buah itu dengan cepat. “Aku tidak makan buah yang sudah jatuh.” Aiden mengamati Raini yang begitu gugup memungut

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 617

    “Apa aunty tahu kau menggunakan motor ke sekolah?” tanya Raini yang baru memarkirkan sepeda listriknya di halaman mansion. Aiden melepas helmnya. Pertama kalinya ia membawa motornya ke rumah. “Belum.” Aiden menggeleng. “Sekarang akan tahu.” Raini mendekati Aiden. “Bukankah bahaya?” tanyanya. “Kau belum memiliki sim juga.” “Bukan urusanmu.” Aiden menyipitkan mata. Aiden pergi begitu saja ke dalam mansion. Meninggalkan Raini yang ngomel-ngomel. Aiden pergi ke dalam rumah. disambut oleh ibunya yang selalu berada di rumah menunggunya pulang. “Kamu sudah pulang..” Agatha mendekat. “Di luar itu motor kamu?” tanya Agatha. Aiden mengangguk. Agatha berhenti sejenak. “Mom marah?” tanya Aiden. Agahta menggeleng. “Itu hobi baru kamu kan?” Agatha mengusap pelan bahu Aiden. “Asalkan kamu menaikinya dengan hati-hati, jangan sampai terluka. Mom tidak masalah.” “Mom dulu juga bisa tahu naik motor. Tapi sekarang lupa caranya..” Agatha terkekeh pelan. “Mom bisa?” Agatha men

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status