Beranda / Romansa / Perjanjian Leluhur / 51. Kekuatan Takdir

Share

51. Kekuatan Takdir

"Empuk banget."

Cakra duduk di kursi beludru berenda emas di dalam kereta. Tirai penutup jendela terbuat dari anyaman benang emas. Dinding kereta berlapis emas. Ada beberapa aksesori bertahtakan berlian. Sebuah kereta sangat mewah dan barangkali hanya dimiliki kerajaan.

Prajurit yang terluka duduk di atas kuda menyaksikan Brajaseta dan anak buahnya mengepung lima pendekar cantik dari kerajaan Utara. Mereka mengandalkan selendang untuk menghadapi senjata pasukan pengawal kerajaan.

"Selendang mereka sangat berbahaya," keluh Brajaseta. "Prajuritku sulit menandinginya."

Berulang kali mereka terpelanting kena hantam selendang. Tiga prajurit terduduk kesakitan tanpa sanggup untuk bangkit. Kekalahan tinggal menunggu waktu.

Gentong Ketawa sibuk meladeni Ratu Cermin. Ia kesal melihat Nirmala hanya diam menyaksikan, padahal tahu ia cukup kerepotan. Jika bukan dirinya, mungkin sudah mati konyol sejak tadi.

Pukulan Ratu Cermin sungguh mematikan!

Gentong Ketawa berseru dengan jengkel, "Kau s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status