Beranda / Romansa / Perjanjian Leluhur / 34. Tragedi Pohon Cemara

Share

34. Tragedi Pohon Cemara

"Kita sudah sampai, anak muda," kata Ki Gendeng sejagat ketika mereka tiba di dekat pohon cemara kecil.

Cakra heran melihat pohon cemara tumbuh terpencil di padang rumput, berada di pinggir jurang yang sangat dalam dan berkabut.

Mereka turun dari kuda.

"Kau tahu berapa usia pohon cemara ini?" tanya Ki Gendeng sejagat dengan air muka berawan, seakan ada kisah pilu yang terpendam.

"Lima sampai sepuluh tahun," jawab Cakra.

Pohon cemara itu hanya setinggi mereka.

"Empat ratus tahun."

Cakra memandang kakek berselempang putih dengan tak percaya.

"Kok tidak tumbuh besar?"

"Pohon cemara ini saat pertama kali tumbuh sudah sebesar ini, bersama dengan munculnya roh Laraswati di Hutan Gerimis."

Nama itu tidak asing di telinga Cakra. Abah sering bercerita tentang perjanjian leluhur dari masa ke masa dan nama itu pernah disebutnya.

"Aku pernah dengar nama itu dalam babad perjanjian leluhur. Laraswati adalah calon istri Wiraswara, generasi ketiga klan Bimantara yang menolak perjanjian le
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status