Share

Bab 80. Berdamai

Seisi ruangan tamu langsung terbungkam saat mendengar suara pria paruh bayar muncul dari dalam. Hal itu membuat Angela dan Beni tersentak kaget seketika.

“Papah!” seru Angela. “Kamu—,” jedanya tak bisa melanjutkan ucapannya karena Alnando langsung menyela.

“Proses akan tetap dilanjutkan! Itu sudah menjadi keputusanku!” tegas Alnando. Beni kali ini terdiam tak bisa ikut membantah. Angela sendiri langsung membuang muka tak suka.

Fania pun kini berdiri dan melangkah menghampiri ayahnya. “Pah, sudahlah kita bicarakan secara baik-baik saja, ya, Pah.” Ia mencoba membujuk ayahnya yang terlihat sangat kesal.

Alnando pun mengangguk setuju. Ia duduk di dekat Fania kali ini karena memang ruang tamu apartemen Devan cukup luas.

“Shanum!” panggil Alnando dengan nada tinggi. “Cepat kamu minta maaf kepada Fania. Papah ingin melihat permohonan maafmu dengan tulus,” sambungnya lagi dengan mengedikan dagunya agar Shanum berdiri.

‘Aku makin benci sama Papah! Beraninya dia bicara dengan nada tinggi di ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status