Dari waktu ke waktu, cahaya-cahaya tersebut berpendar dan mulai memudar, menampilkan tujuh siluet yang berbeda.
"Melihat dari situasi ini, sepertinya sang pewaris telah tiba."
Salah satu sosok tersebut berbicara, nada suaranya dingin dan tajam, seperti anak panah yang melesat dari busurnya.
"Aku tidak tahu akan secepat ini."
Kali ini suara halus nan lembut lah yang Tianlan dengar, suara itu seperti menyimpan segala pengetahuan, tak terbantahkan dan mengandung banyak makna yang tersirat.
Sosok-sosok tersebut sudah sepenuhnya berubah menjadi tubuh fisik. Salah satu sosok yang posisinya berada di pusat berjalan mendekati Tianlan. Dia adalah sesosok pria berjubah perak yang menawan, terlihat seperti sosok yang abadi namun masih tidak meninggalkan nilai dunia.
Pria berjubah perak tersebut mengulurkan tangannya ke arah Tianlan, "Berikan tanganmu."
Tianlan tidak membantah sedikit pun dan mengulurkan tangannya ke depan.
Pria berjubah p
"Kami akan naik ke langit setelah melakukan tugas terakhir kami di dunia fana, setelah itu kami akan beristirahat di "XinYo"," ucap Jin Wen.("Xinyo" > Alam peristirahatan. Alam ini dijaga oleh seorang Dewa penjaga Xinyo, tempat bagi para roh, manusia serta makhluk yang telah terbebas dari tugas dunia untuk beristirahat.Note : Bukan kepercayaan kelompok mana pun. Ini murni hanya karangan semata)"Takdir adalah takdir, Pedang Cahaya telah lahir kembali dengan bentuk baru. Ramalan telah diucapkan, dan kekacauan tak terhindarkan. Waspadalah terhadap topeng rubah emas," lanjut Jin Wen.Mendengar itu, kepala Tianlan semakin pusing saja. Dia sama sekali tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Jin Wen."Apa sebenarnya yang ingin kau katakan?" Tianlan bertanya.Ketujuh Roh spirit tidak menjawab.Jin Yuan maju ke hadapan Tianlan dan meletakkan telapak tangannya di dahi Tianlan."Identitasmu adalah Pangeran Mahkota Kekaisaran
Ketika Tianlan tersadar, yang terlihat di penglihatannya untuk pertama kalinya adalah pemandangan langit biru serta awan-awan yang bertebaran.Dia memijit pelipisnya sebelum bangkit dan melihat sekeliling.Saat ini dia berada di sebuah daratan yang hanya dikelilingi oleh air. Sejauh mata memandang, Tianlan hanya bisa melihat air, air dan air.Tianlan merasa dia seperti terdampar di sebuah pulau tidak berpenghuni, sangat senyap dan jauh."Aku sangat tidak mengira bahwa roh-roh itu akan memberikan banyak keuntungan padamu bocah."Tianlan memutar tubuhnya ketika mendengar suara itu. Dia melihat sesosok kecil yang sangat familiar tengah duduk di atas sebuah batu besar.Sosok itu adalah Ruan Ning yang Tianlan lihat ketika dia tak sengaja masuk ke dalam Dantiannya.Ruan Ning melihat ke arahnya dengan malas, "Mereka sangat tidak tahu malu, dengan seenaknya mereka melemparku ke dimensi ini."Tianlan mengabaikan ocehan makhluk itu dan l
"Ketujuh Roh spirit memberikanmu kekuatan untuk misi yang harus kau jalani."Alis Tianlan mengernyit ketika mendengar kata yang sangat tidak asing di telinganya, "Misi?"Ruan Ning menganggukkan kepalanya, "Mereka ingin kau membunuh Pendiri Sekte Cermin Giok."Tianlan merasa roh-roh spirit ini benar-benar tidak punya hati nurani, mereka secara sepihak memberikan Misi untuk Tianlan, bahkan tanpa meminta persetujuannya.Pupus sudah harapan Tianlan untuk bisa hidup tenang di kehidupan ini."Mereka memberimu ini." Ruan Ning melempar sesuatu ke arah Tianlan.Itu adalah sebuah gulungan yang terlihat sangat familiar. Tianlan meraih gulungan tersebut dan membukanya. Benar saja, itu adalah gulungan yang sama seperti yang ia lihat ketika masih di dalam gua."Lihatlah lebih seksama," ucap Ruan Ning dengan nada malas, makhluk itu berbaring di atas batu dengan sebelah tangannya menyangga kepalanya dan satu kaki menindih kaki lainnya.Tianlan
"Tidak, aku tidak mau!" ucap Tianlan sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Dia membuang muka ke arah lain, memasang gestur menolak.Yang benar saja, dia tidak mau repot-repot melakukan misi tidak penting ini.Sebuah pembuluh darah terbentuk di pelipis Ruang Ning, "Kau harus menerima ini apa pun yang terjadi! Tidak bisa membantah!""Lalu bagaimana caranya agar aku bisa membatalkannya?""Tidak bisa dibatalkan, Itu sebabnya terima saja dengan tangan terbuka," jawab Ruan Ning final, "Tidak ada bantahan lagi, pergi temui anak itu, sepertinya dia sudah mulai siuman."Setelah mendengar ucapan Ruan Ning, Tianlan segera berbalik dan pergi ke pondok kecil itu lagi.Dia memasuki pondok dan melihat Zhaoyang yang kini telah membuka kedua matanya.Anak itu tidak berbicara, tetapi ketika dia melihat Tianlan, barulah bibir itu bersuara."Di- mana aku?"Tianlan terdiam.Dia terkejut. Tentu saja dia terkejut, pasalnya secar
Tianlan merebahkan tubuhnya di atas rerumputan. Dadanya naik turun seiring dengan nafasnya yang tidak beraturan. Dalam hati dia mengutuk tubuh yang begitu lemah ini, padahal ketika dia masih menjadi Ketua Mafia, berlari mendaki hingga menuruni gunung saja belum membuatnya lelah."Aku hanya menyuruhmu berlari hingga matahari terbenam, bukan menyuruhmu berlari selama sepuluh tahun tanpa henti," ucap Ruan Ning sembari merebahkan pantatnya untuk ikut duduk di sebelah Tianlan."Berisik, ini karena tubuh ini sangat lemah," gerutu Tianlan.Ruan Ning sangat mengerti itu, dia bahkan mengetahui bahwa jiwa yang saat ini bersemayam di tubuh Tianlan bukanlah jiwa yang asli, melainkan jiwa yang telah melewati berbagai ruang dan waktu untuk bisa sampai ke dunia ini.Jangan lupa bahwa sebelum dia dilempar di dimensi ruang dan waktu ini, Ruan Ning sudah terlebih dahulu tinggal di dalam Dantian Tianlan.Ruan Ning memperhatikan Danau di depan mereka. Kini matahari su
Sudah ratusan kali Tianlan mencoba agar dia bisa menyeimbangkan tubuhnya di atas air, tetapi masih saja gagal.Rasanya ingin sekali dia mengomeli Ruan Ning, mengatakan bahwa tidak mungkin orang bisa berlari di atas air tanpa kemampuan Qinggongnya.Sangat tidak masuk akal.Saat ini Tianlan tengah duduk di tepi Danau, beristirahat sebentar sebelum melanjutkan latihannya lagi.Dia membuka gulungan ditangannya. Mungkin ada satu metode dari gulungan ini yang bisa membantunya.Tianlan mulai membaca isi gulungan tersebut.Tidak ada yang istimewa, isinya masih sama seperti yang ia baca ketika pertama kali mendapatkan gulungan ini.Hanya saja, ada satu tulisan yang mencuri perhatian Tianlan. Itu berbunyi, "Roh dan Jiwa adalah sama, bersatu padu membentuk Jiwa spiritual baru.""Roh dan jiwa? Jiwa Spiritual?"Terdengar seperti mantra.aRoh dan Jiwa.Jiwa spiritual.Ah, sepertinya Tianlan mengerti.Dia me
Yang benar saja, kemampuan Tianlan tidak sebanding dengan kemampuannya ketika masih menjadi Ketua Mafia, dan Ruan Ning langsung memberikannya latihan seperti ini?Bisa dipastikan bahwa Tianlan tidak akan bisa keluar dengan keadaan baik-baik saja dari array ini.SyutCrass"Ssh." Ringisan keluar dari mulut Tianlan.Sangat sulit bergerak dengan leluasa dalam array sempit seperti ini, apalagi tidak ada senjata yang bisa membantu Tianlan serta kemampuannya yang saat ini masih belum memadai, mungkin dia tidak akan bisa keluar dari array ini hidup-hidup.Anak-anak panah tersebut terus melesat ke dalam array secara bertubi-tubi. Tianlan benar-benar dibuat kewalahan, dalam hati ia merutuki Ruan Ning yang telah memberikan latihan seperti ini dalam kondisi Tianlan yang masih lemah."Aku akan membalasmu Ruan Ning! Dasar makhluk aneh!" Teriak Tianlan kesal.Sambil menyeruput tehnya, alis Ruan Ning mengerny
Dari tengah danau yang tenang, terdengar alunan melodi yang begitu indah, tersebar di setiap penjuru dimensi ruang dan waktu.Suara itu berasal dari seruling bambu yang dimainkan Tianlan.Pada awalnya alunan melodi tersebut terdengar begitu tenang dan lembut. Bahkan Zhaoyang ikut terhipnotis dalam permainan Tianlan, namun lama-kelamaan, nada-nada dari seruling itu semakin tajam dan kuat.Suasana yang semula tenang kini menjadi lebih menegangkan, setiap melodi yang keluar dari seruling itu menimbulkan dampak yang besar pada lingkungan sekitarnya.Angin bertiup kencang di dalam dimensi ruang dan waktu, air danau yang tadinya tenang kini terombang-ambing secara acak.Zhaoyang merasa seolah-olah dimensi ini bergejolak.Lama dalam keadaan kacau seperti itu, akhirnya melodi dari seruling yang dimainkan Tianlan kembali tenang dan semakin tenang hingga tak terdengar lagi oleh Zhaoyang.Semuanya juga sudah kembali seperti semula, aman dan dama