"Ketujuh Roh spirit memberikanmu kekuatan untuk misi yang harus kau jalani."
Alis Tianlan mengernyit ketika mendengar kata yang sangat tidak asing di telinganya, "Misi?"
Ruan Ning menganggukkan kepalanya, "Mereka ingin kau membunuh Pendiri Sekte Cermin Giok."
Tianlan merasa roh-roh spirit ini benar-benar tidak punya hati nurani, mereka secara sepihak memberikan Misi untuk Tianlan, bahkan tanpa meminta persetujuannya.
Pupus sudah harapan Tianlan untuk bisa hidup tenang di kehidupan ini.
"Mereka memberimu ini." Ruan Ning melempar sesuatu ke arah Tianlan.
Itu adalah sebuah gulungan yang terlihat sangat familiar. Tianlan meraih gulungan tersebut dan membukanya. Benar saja, itu adalah gulungan yang sama seperti yang ia lihat ketika masih di dalam gua.
"Lihatlah lebih seksama," ucap Ruan Ning dengan nada malas, makhluk itu berbaring di atas batu dengan sebelah tangannya menyangga kepalanya dan satu kaki menindih kaki lainnya.
Tianlan
"Tidak, aku tidak mau!" ucap Tianlan sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Dia membuang muka ke arah lain, memasang gestur menolak.Yang benar saja, dia tidak mau repot-repot melakukan misi tidak penting ini.Sebuah pembuluh darah terbentuk di pelipis Ruang Ning, "Kau harus menerima ini apa pun yang terjadi! Tidak bisa membantah!""Lalu bagaimana caranya agar aku bisa membatalkannya?""Tidak bisa dibatalkan, Itu sebabnya terima saja dengan tangan terbuka," jawab Ruan Ning final, "Tidak ada bantahan lagi, pergi temui anak itu, sepertinya dia sudah mulai siuman."Setelah mendengar ucapan Ruan Ning, Tianlan segera berbalik dan pergi ke pondok kecil itu lagi.Dia memasuki pondok dan melihat Zhaoyang yang kini telah membuka kedua matanya.Anak itu tidak berbicara, tetapi ketika dia melihat Tianlan, barulah bibir itu bersuara."Di- mana aku?"Tianlan terdiam.Dia terkejut. Tentu saja dia terkejut, pasalnya secar
Tianlan merebahkan tubuhnya di atas rerumputan. Dadanya naik turun seiring dengan nafasnya yang tidak beraturan. Dalam hati dia mengutuk tubuh yang begitu lemah ini, padahal ketika dia masih menjadi Ketua Mafia, berlari mendaki hingga menuruni gunung saja belum membuatnya lelah."Aku hanya menyuruhmu berlari hingga matahari terbenam, bukan menyuruhmu berlari selama sepuluh tahun tanpa henti," ucap Ruan Ning sembari merebahkan pantatnya untuk ikut duduk di sebelah Tianlan."Berisik, ini karena tubuh ini sangat lemah," gerutu Tianlan.Ruan Ning sangat mengerti itu, dia bahkan mengetahui bahwa jiwa yang saat ini bersemayam di tubuh Tianlan bukanlah jiwa yang asli, melainkan jiwa yang telah melewati berbagai ruang dan waktu untuk bisa sampai ke dunia ini.Jangan lupa bahwa sebelum dia dilempar di dimensi ruang dan waktu ini, Ruan Ning sudah terlebih dahulu tinggal di dalam Dantian Tianlan.Ruan Ning memperhatikan Danau di depan mereka. Kini matahari su
Sudah ratusan kali Tianlan mencoba agar dia bisa menyeimbangkan tubuhnya di atas air, tetapi masih saja gagal.Rasanya ingin sekali dia mengomeli Ruan Ning, mengatakan bahwa tidak mungkin orang bisa berlari di atas air tanpa kemampuan Qinggongnya.Sangat tidak masuk akal.Saat ini Tianlan tengah duduk di tepi Danau, beristirahat sebentar sebelum melanjutkan latihannya lagi.Dia membuka gulungan ditangannya. Mungkin ada satu metode dari gulungan ini yang bisa membantunya.Tianlan mulai membaca isi gulungan tersebut.Tidak ada yang istimewa, isinya masih sama seperti yang ia baca ketika pertama kali mendapatkan gulungan ini.Hanya saja, ada satu tulisan yang mencuri perhatian Tianlan. Itu berbunyi, "Roh dan Jiwa adalah sama, bersatu padu membentuk Jiwa spiritual baru.""Roh dan jiwa? Jiwa Spiritual?"Terdengar seperti mantra.aRoh dan Jiwa.Jiwa spiritual.Ah, sepertinya Tianlan mengerti.Dia me
Yang benar saja, kemampuan Tianlan tidak sebanding dengan kemampuannya ketika masih menjadi Ketua Mafia, dan Ruan Ning langsung memberikannya latihan seperti ini?Bisa dipastikan bahwa Tianlan tidak akan bisa keluar dengan keadaan baik-baik saja dari array ini.SyutCrass"Ssh." Ringisan keluar dari mulut Tianlan.Sangat sulit bergerak dengan leluasa dalam array sempit seperti ini, apalagi tidak ada senjata yang bisa membantu Tianlan serta kemampuannya yang saat ini masih belum memadai, mungkin dia tidak akan bisa keluar dari array ini hidup-hidup.Anak-anak panah tersebut terus melesat ke dalam array secara bertubi-tubi. Tianlan benar-benar dibuat kewalahan, dalam hati ia merutuki Ruan Ning yang telah memberikan latihan seperti ini dalam kondisi Tianlan yang masih lemah."Aku akan membalasmu Ruan Ning! Dasar makhluk aneh!" Teriak Tianlan kesal.Sambil menyeruput tehnya, alis Ruan Ning mengerny
Dari tengah danau yang tenang, terdengar alunan melodi yang begitu indah, tersebar di setiap penjuru dimensi ruang dan waktu.Suara itu berasal dari seruling bambu yang dimainkan Tianlan.Pada awalnya alunan melodi tersebut terdengar begitu tenang dan lembut. Bahkan Zhaoyang ikut terhipnotis dalam permainan Tianlan, namun lama-kelamaan, nada-nada dari seruling itu semakin tajam dan kuat.Suasana yang semula tenang kini menjadi lebih menegangkan, setiap melodi yang keluar dari seruling itu menimbulkan dampak yang besar pada lingkungan sekitarnya.Angin bertiup kencang di dalam dimensi ruang dan waktu, air danau yang tadinya tenang kini terombang-ambing secara acak.Zhaoyang merasa seolah-olah dimensi ini bergejolak.Lama dalam keadaan kacau seperti itu, akhirnya melodi dari seruling yang dimainkan Tianlan kembali tenang dan semakin tenang hingga tak terdengar lagi oleh Zhaoyang.Semuanya juga sudah kembali seperti semula, aman dan dama
Bruk"Aww!" Zhaoyang meringis ketika pantatnya secara tidak sengaja menghantam tanah keras di bawahnya.Sementara Tianlan berdiri di sebelah Zhaoyang.Mereka baru saja dikeluarkan dari Dimensi ruang dan waktu oleh Ruan Ning, dan kini mereka sedang berada di tengah hutan.Dulu ketika mereka bertemu ketujuh roh spirit, mereka berada di dalam gua. Dan sekarang ketika mereka keluar dari Dimensi ruang dan waktu, mereka dilempar di tengah hutan."Dasar Ruan Ning makhluk aneh yang kejam," gerutu Zhaoyang. Sepertinya sifat yang anak ini miliki sekarang setengahnya berasal dari Tianlan, terbukti dari gerutuannya barusan, tidak jauh berbeda dengan Tianlan.Tianlan memperhatikan sekelilingnya, sepertinya dia pernah melihat tempat ini sebelumnya.Setelah membersihkan kotoran di pakaiannya, Zhaoyang mendekati Tianlan dan bertanya, "Gege, di mana ini?""Hutan Beast," gumam Tianlan setelah terdiam beberapa detik.Ini a
Keduanya - Tianlan dan Zhaoyang - sedang berjalan-jalan di sekitar pasar Desa Zao. Mereka ingin melihat-lihat apa saja perubahan yang dialami Desa ini selama 4 tahun terakhir.Tianlan menyadari bahwa banyak sekali perbedaan yang ia temui dari tempat ini.Jika dulu Desa ini terasa begitu suram, maka sekarang Desa ini terasa begitu ramai dan maju. Tianlan bisa merasakan perbedaannya lewat kios-kios pedagang yang buka di sepanjang jalan. Jika dulu kios-kios itu hanya berupa gerobak dorong kecil, maka sekarang kios-kios itu telah berubah menjadi sebuah toko.Bahkan jumlah toko-toko yang berdiri di sini sudah lebih banyak dibandingkan 4 tahun yang lalu.Tianlan melihat sebuah kios yang masih menggunakan gerobak dorong, gerobak itu berada di tepi jalan tepat di depan antara toko alat tulis dan toko peralatan rumah tangga yang juga berada tepat di sebelah toko alat tulis.Gerobak itu terlihat begitu familiar, dan itu membuat Tianlan memutuskan untuk mengh
"Kisah persaudaraan antara Raja Luo dan Pangeran Mahkota Xie serta awal mula perang besar 700 tahun yang lalu, akan diurai dalam pertunjukan ini!" ucap pelukis itu dengan suara lantang.Sedari awal Tianlan sudah tertarik dengan pertunjukan ini. Setelah mendengar ucapan pelukis itu tadi, Tianlan tak bisa menahan rasa penasarannya. Mungkin dia akan mendapatkan beberapa informasi tentang Raja Iblis Luo jika dia benar-benar fokus dengan pertunjukan ini.Perang besar 700 tahun lalu yang dikatakan oleh pelukis itu pastilah perang yang sama dengan perang antara ras alam bawah dan ras alam fana, yang menyebabkan alam fana terguncang hebat pada masa itu.Jika itu benar, maka Tianlan akan sangat bersyukur, karena ini sangat penting untuk misinya.Pelukis itu kemudian melempar gulungannya ke udara.Setelah dilempar, gulungan itu tidak langsung jatuh ke bawah. Benda itu tetap melayang di udara sampai pelukis itu mulai menari-nari di atas panggung dengan memain