Dari tengah danau yang tenang, terdengar alunan melodi yang begitu indah, tersebar di setiap penjuru dimensi ruang dan waktu.
Suara itu berasal dari seruling bambu yang dimainkan Tianlan.
Pada awalnya alunan melodi tersebut terdengar begitu tenang dan lembut. Bahkan Zhaoyang ikut terhipnotis dalam permainan Tianlan, namun lama-kelamaan, nada-nada dari seruling itu semakin tajam dan kuat.
Suasana yang semula tenang kini menjadi lebih menegangkan, setiap melodi yang keluar dari seruling itu menimbulkan dampak yang besar pada lingkungan sekitarnya.
Angin bertiup kencang di dalam dimensi ruang dan waktu, air danau yang tadinya tenang kini terombang-ambing secara acak.
Zhaoyang merasa seolah-olah dimensi ini bergejolak.
Lama dalam keadaan kacau seperti itu, akhirnya melodi dari seruling yang dimainkan Tianlan kembali tenang dan semakin tenang hingga tak terdengar lagi oleh Zhaoyang.
Semuanya juga sudah kembali seperti semula, aman dan dama
Bruk"Aww!" Zhaoyang meringis ketika pantatnya secara tidak sengaja menghantam tanah keras di bawahnya.Sementara Tianlan berdiri di sebelah Zhaoyang.Mereka baru saja dikeluarkan dari Dimensi ruang dan waktu oleh Ruan Ning, dan kini mereka sedang berada di tengah hutan.Dulu ketika mereka bertemu ketujuh roh spirit, mereka berada di dalam gua. Dan sekarang ketika mereka keluar dari Dimensi ruang dan waktu, mereka dilempar di tengah hutan."Dasar Ruan Ning makhluk aneh yang kejam," gerutu Zhaoyang. Sepertinya sifat yang anak ini miliki sekarang setengahnya berasal dari Tianlan, terbukti dari gerutuannya barusan, tidak jauh berbeda dengan Tianlan.Tianlan memperhatikan sekelilingnya, sepertinya dia pernah melihat tempat ini sebelumnya.Setelah membersihkan kotoran di pakaiannya, Zhaoyang mendekati Tianlan dan bertanya, "Gege, di mana ini?""Hutan Beast," gumam Tianlan setelah terdiam beberapa detik.Ini a
Keduanya - Tianlan dan Zhaoyang - sedang berjalan-jalan di sekitar pasar Desa Zao. Mereka ingin melihat-lihat apa saja perubahan yang dialami Desa ini selama 4 tahun terakhir.Tianlan menyadari bahwa banyak sekali perbedaan yang ia temui dari tempat ini.Jika dulu Desa ini terasa begitu suram, maka sekarang Desa ini terasa begitu ramai dan maju. Tianlan bisa merasakan perbedaannya lewat kios-kios pedagang yang buka di sepanjang jalan. Jika dulu kios-kios itu hanya berupa gerobak dorong kecil, maka sekarang kios-kios itu telah berubah menjadi sebuah toko.Bahkan jumlah toko-toko yang berdiri di sini sudah lebih banyak dibandingkan 4 tahun yang lalu.Tianlan melihat sebuah kios yang masih menggunakan gerobak dorong, gerobak itu berada di tepi jalan tepat di depan antara toko alat tulis dan toko peralatan rumah tangga yang juga berada tepat di sebelah toko alat tulis.Gerobak itu terlihat begitu familiar, dan itu membuat Tianlan memutuskan untuk mengh
"Kisah persaudaraan antara Raja Luo dan Pangeran Mahkota Xie serta awal mula perang besar 700 tahun yang lalu, akan diurai dalam pertunjukan ini!" ucap pelukis itu dengan suara lantang.Sedari awal Tianlan sudah tertarik dengan pertunjukan ini. Setelah mendengar ucapan pelukis itu tadi, Tianlan tak bisa menahan rasa penasarannya. Mungkin dia akan mendapatkan beberapa informasi tentang Raja Iblis Luo jika dia benar-benar fokus dengan pertunjukan ini.Perang besar 700 tahun lalu yang dikatakan oleh pelukis itu pastilah perang yang sama dengan perang antara ras alam bawah dan ras alam fana, yang menyebabkan alam fana terguncang hebat pada masa itu.Jika itu benar, maka Tianlan akan sangat bersyukur, karena ini sangat penting untuk misinya.Pelukis itu kemudian melempar gulungannya ke udara.Setelah dilempar, gulungan itu tidak langsung jatuh ke bawah. Benda itu tetap melayang di udara sampai pelukis itu mulai menari-nari di atas panggung dengan memain
"Kekuatan, keindahan, kecantikan, ketampanan, serta kejayaan. Semua itu terkumpul menjadi satu dalam diri Pangeran Mahkota Xie. Dia lahir dan tumbuh di istana Kekaisaran Xie. Dia adalah cahaya dari cahaya, seseorang yang ditakdirkan untuk kedamaian dunia. Tak ada seorang pun yang bisa mengalihkan pandangan sedetikpun dari sosoknya. Dialah manusia pertama yang dianugerahi para Dewa dengan gelar Berlian Perak Dari Timur." "Sedangkan Raja Luo adalah seorang jenius legendaris yang pernah ada. Sosoknya dingin dan penuh misteri, Kekuatannya begitu luar biasa hingga bisa menghancurkan satu kerajaan hanya dalam waktu satu malam. Tidak pernah kalah dalam perang dan selalu membawa kejayaan bagi kerajaannya, Raja Luo dijuluki sebagai Rubah Emas Pembawa Petaka dari para musuh-musuhnya." "Hubungan diantara Raja Luo dan Pangeran Mahkota Xie begitu kuat. Mereka seakan terhubung oleh sebuah benang takdir. Selalu bersama dan saling melengkapi satu sama lain. Hingga sampai suatu ketik
Tianlan mencari ke sana kemari, tetapi dia tak menemukan sosok pelukis Hua Rong di mana pun. Karena sepertinya dia tidak akan menemukan keberadaan pelukis Hua Rong, maka Tianlan memutuskan untuk tidak mencarinya lagi. Mungkin pria itu sudah keluar dari Desa ini sehingga Tianlan tidak bisa lagi menyusulnya. Kini Tianlan dan Zhaoyang memasuki sebuah kedai teh, karena Tianlan ingin mencari tempat tinggal baru, maka dia harus mencari banyak informasi, dan kedai teh adalah tempat yang tepat untuk mendapatkan informasi, karena banyak orang-orang yang berkunjung ke sini, tentu saja akan banyak pembicaraan-pembicaraan yang masuk ke telinganya. Tianlan memesan teh dan duduk di salah satu meja. Ia terus melamun sampai akhirnya tehnya datang. Sedari tadi Tianlan terus mengingat kejadian beberapa menit yang lalu, dia memikirkan bagaimana tubuhnya merespon cerita yang disampaikan pelukis Hua Rong. Perasaan sedih yang ia rasakan, serta tatapan Hua Rong. Semua itu b
Maaf atas ketidaknyamanannya. 2 Bab di atas memiliki sedikit kendala saat pengaploudan ya semuanya. Jadi sekarang sedang diperbaiki, mohon maaf atas ketidaknyamanannya dan kerugian yang kalian semua alami gara-gara author. Dan Terima kasih atas dukungannya selama ini, tanpa kalian buku ini bukanlah apa-apa. Jangan lupa bintangnya ya semuanya, agar buku ini bisa berkembang lebih baik lagi. Dukungan kalian semua benar-benar berarti untuk saya maupun buku ini. Mohon kritik dan sarannya, jangan malu untuk memberikan pendapat, semua saran kalian akan saya tampung dan akan saya usahakan untuk melakukannya sebaik mungkin. Sekali lagi saya mengucapkan maaf dan Terima kasih untuk kalian semua. Sampai jumpa di bab berikutnya, dan lagi saya minta maaf atas ketidaknyamanannya. See ya👋
Tianlan masih memiliki sisa uang yang ia bawa dari kediaman Kepala Desa Bei sebelum melakukan perjalanan ke Hutan Beast waktu itu. Jadi, dia menggunakan uang itu untuk menyewa kamar di sebuah penginapan.Dia telah menghitung uang yang tersisa, dan itu cukup untuk membayar sewa penginapan selama satu minggu ke depan.Saat ini tengah malam, Tianlan duduk di dekat jendela dan melihat pemandangan luar.Tubuh Tianlan bermandikan sinar bulan. Karena posisinya berada di jendela dan menghadap langsung ke luar, maka cahaya bulan yang bersinar terang merembes melewati jendela dan menerangi sosoknya.Di luar sana masih ada beberapa orang yang berlalu lalang, bahkan ada beberapa toko yang masih buka.Pemandangan yang saat ini Tianlan lihat sangat berbeda dengan pemandangan yang ia lihat dulu ketika ia pertama kali datang ke Desa ini.Dulu tidak ada seorang pun yang berani keluar ketika malam hari, tetapi sekarang sudah berbeda. Semuanya sudah tidak taku
Ketika mereka tiba di rumah Xiao Yuan, dengan segera Xiao Yuan menyuruh para pelayan di rumahnya untuk membuat makanan. Dia mempersilahkan Tianlan dan Zhaoyang untuk duduk sebelum mereka memulai obrolan mereka. "Tuan, apakah aku boleh menanyakan satu hal?" Ucap Xiao Yuan sedikit ragu. Tianlan tidak banyak bicara, dia hanya mengangguk sebagai jawaban. Melihat itu, Xiao Yuan menghembuskan nafas lega, tetapi dia masih terlihat ragu. "Kemana penutup wajah yang biasa Tuan kenakan? Dulu Tuan selalu mengenakan penutup wajah." Tianlan melihat Xiao Yuan dengan sebelah alis terangkat. Merasa gugup, dengan segera Xiao Yuan mengibaskan kedua tangannya ke samping, "Ah! Saya mengenali Tuan karena melihat Zhaoyang. Saya mengenal Zhaoyang, jadi saya menyimpulkan bahwa yang berada bersama Zhaoyang pastilah Tuan Xie." Tianlan masih tidak menjawab. Di saat bersamaan, makanan yang Xiao Yuan minta segera disiapkan di atas meja. Zhao