Share

Bab 570

Penulis: Matahariku
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-15 18:39:15
Membuktikan? Winda tercengang dengan permintaan Hengky. Bagaimana dia bisa membuktikan perkataannya?

Winda menatap Hengky sambil terus berpikir selama beberapa saat. Akhirnya, Winda berinisiatif memegang bahu Hengky lalu mencium bibir sampai lehernya.

Mata Hengky seketika berubah gelap ketika dia melihat Winda yang berlutut dan mulai berusaha melepaskan celana Hengky.

Hengky bergegas menarik perempuan itu lalu mendorongnya ke atas tempat tidur. Winda melihat Hengky yang mulai melepas jas dan kancing bajunya dengan tatapan bingung.

“Apa aku harus melakukannya sendiri?” tanya Hengky sambil mencibir.

Winda akhirnya mengerti maksud dari perkataan Hengky. Akhirnya, dia bergegas bangkit dari tempat tidur lalu memeluk leher Hengky seraya berbisik, “Biar aku yang melakukannya.”

Winda mulai membuka kancing kemeja Hengky dan menciumi leher serta dada Hengky dengan lembut. Perempuan ini terlihat tidak memiliki pengalaman dalam hal seperti ini, tapi tetap saja apa yang dilakukannya berhasil me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 571

    Winda langsung berpura-pura untuk tidak bersikap malu. Dia memberanikan diri untuk menatap Hengky sampai kedua mata mereka bertemu. Winda menemukan kedua mata Hengky yang terlihat lebih cerah dari biasanya ….Winda langsung mengerjapkan matanya lalu memalingkan wajah untuk kembali berpura-pura menyisir rambutnya. Namun, perhatiannya tetap terfokus ke arah Hengky. Mata Hengky juga terlihat melembut ketika melihat perilaku canggung Winda. Kemudian dia kembali melanjutkan kalimatnya, “Saya akan tidur di sini.”Winda langsung menoleh ke arah Hengky dengan matanya yang cerah lalu bertanya, “Benar kamu mau tidur di sini?”Hengky langsung mengangguk setelah melihat harapan yang terpancar dari mata Winda. Winda langsung mengembangkan senyuman di wajahnya tanpa dia sadari. Kemudian dia melirik ke arah perawat yang sedang membersihkan kasur dan langsung teringat akan apa yang terjadi dengan dirinya dan Hengky di atas kasur itu 30 menit yang lalu. Winda tidak bisa menahan diri untuk tidak tersi

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-15
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 572

    “Aku tahu kalau kamu yang melakukannya buat aku. Lagi pula, siapa lagi yang bisa membuat balai lelang Astro menghentikan pelelangan mereka selain kamu?” ujar Winda tanpa memedulikan Hengky yang tidak membalas perkataannya. Balai lelang Astro memiliki kekuatan yang tidak perlu diragukan lagi di Jenela. Namun, entah mengapa saat itu sikap balai lelang Astro kepada Winda sangatlahF sopan dan murah hati. Winda yakin semua itu bisa terjadi karena ada pengaruh Hengky di belakangnya. Lagi pula, bagaimana mungkin balai lelang Astro berani memberikannya barang seharga ratusan miliar tanpa mendapatkan bayaran dari Winda?Tatapan mata Hengky berubah gelap lalu dia berkata, “Anggap saja sebagai kompensasi perceraian kita.”Kilatan penuh rasa sakit langsung melintas di mata Winda. Bagaimana mungkin Hengky tetap bersikeras ingin bercerai dengannya ketika Winda terus memikirkan cara untuk menebus semua kesalahannya?Winda hanya bisa menahan rasa sakit di hatinya sambil menatap Hengky seraya berkata,

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-15
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 573

    Winda yakin Hengky akan percaya padanya selama Winda bisa memberikan cincin itu pada Hengky. Hati Hengky bergetar ketika mendengar suara memohon Winda. Namun, laki-laki itu tetap melepaskan tangan Winda dari pinggangnya lalu membuka pintu dan bergegas keluar dari ruang rawat. Pintu ruangan tertutup dengan keras disertai dengan hilangnya sosok Hengky dari pandangan Winda. Winda menggigit bibirnya sambil berdiri tertegun selama beberapa saat. Sampai akhirnya dia mendengar suara ketukan pintu. Winda menghampiri pintu dan membukanya dengan cepat. Dia menemukan beberapa orang memanggilnya dengan hormat di depan pintu lalu masuk ke dalam ruang rawatnya untuk membereskan meja makan. Winda menatap ke luar ruang rawatnya, tapi dia tidak menemukan Hengky ataupun Santo di sana. Kilatan penuh kekecewaan kembali melintas di kedua matanya. Sepertinya Hengky tidak akan kembali malam ini. Dia kembali mengacaukan hubungan mereka berdua. Winda merasa tertekan sampai dia terus berguling-guling di at

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-15
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 574

    Santo menegakkan punggungnya lalu berkata setelah mempertimbangkan semuanya selama beberapa saat, “Bu Winda pasti bertanya-tanya, kenapa waktu itu Pak Hengky tidak menyelamatkan Ibu?”Winda langsung mengembangkan senyuman di wajahnya setelah mendengar perkataan Santo. “Apa Bu Winda pernah meragukan Pak Hengky? tanya Santo lagi.Entah apa maksud Santo dengan menanyakan hal ini pada Winda. Winda tertegun sejenak setelah mendengar pertanyaan Santo lalu dia tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Sebenarnya Winda juga tahu kalau Martin sengaja menghasut Winda agar pernikahannya dan Hengky hancur. Lagi pula, entah sudah berapa kali Hengky berusaha menyelamatkan Winda. jadi Winda tidak bisa menutup matanya akan fakta ini. Saat itu, Winda merasa sangat emosional. Hal itu bisa terjadi mungkin karena sikap dingin Hengky sampai Winda merasa kalau dirinya harus melampiaskan semua amarahnya. “Saya dan Pak Hengky memang berada di tempat kejadian malam itu. Pak Hengky hendak keluar mobil ketika m

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-15
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 575

    Santo bergegas menghampiri Winda lalu mengambil koper di tangannya ketika melihat Winda turun dari lantai atas. “Bu Winda, apa masih ada barang lain yang harus dibawa?” tanya Santo hormat. Kemudian Winda menoleh ke arah foto ibunya yang terpajang di tembok lalu dia berkata di dalam hatinya, “Sampai jumpa, Ma.”Winda kembali menoleh ke arah Santo setelah selesai mengucapkan salam perpisahan kepada foto ibunya lalu berkata, “Nggak ada lagi, kok.”Santo mengangguk lalu berjalan keluar sambil membawa koper Winda. Winda berpamitan terlebih dahulu dengan Melly lalu bergegas masuk ke dalam mobil.Winda dan Santo tiba di kediaman Anton ketika matahari sedang tinggi-tingginya. Anton sedang berada di perusahaan untuk mengurus beberapa urusan di sana, jadi dia tidak ada di rumah ketika Winda datang. Namun, dia sudah memerintahkan pengurus rumah untuk menyambut kedatangan Winda. Seorang pelayan membawa Winda ke sebuah kamar yang sudah dipersiapkan untuknya. Walaupun Winda hanya akan menginap s

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-15
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 576

    Winda merasa ragu untuk mengambil album foto itu selama beberapa saat. Namun, rasa penasaran terus bergejolak di dalam hatinya. Akhirnya Winda memutuskan untuk mengambil sebuah kursi agar dia bisa naik ke atas kursi untuk mengambil album foto itu. Namun, Winda tiba-tiba saja mendengar suara dingin seorang laki-laki ketika dia baru saja berhasil meraih album foto itu dan hendak membukanya. “Ngapain kamu?” tanya Hengky yang berada di belakangnya tanpa Winda sadari. Winda terkejut dengan kedatangan Hengky yang tiba-tiba. Dia langsung melepaskan album foto itu sampai terjatuh di atas lantai. Winda juga hampir saja terjatuh ke belakang. Dia berteriak sambil menutup matanya dengan wajah ketakutan akan rasa sakit yang mungkin akan dia rasakan. Namun, Winda justru terjatuh ke dalam pelukan hangat Hengky tanpa merasakan sakit sama sekali. Hengky melingkarkan lengannya di pinggang Winda dan memeluk Winda erat-erat. Winda mencium bau tubuh seseorang yang sangat dia kenal. Winda langsung men

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-15
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 577

    “Aku ini istrimu, masa ngelihat album foto saja nggak boleh?” tanya Winda.Hengky tidak menghiraukannya dan membawa album itu mengitarinya. Sampai Hengky berjalan ke depan pintu, dia tiba-tiba menghentikan langkahnya dan berkata dengan nada dingin, “Aku kasih kamu lima menit, habis itu beresin dan langsung turun.”Bahu dan sekujur tubuh Winda langsung melemas seperti balon yang kehilangan anginnya. Dia masuk ke dalam ruang ganti untuk memakai sandal dan menaruh kursi kembali ke tempat asalnya, lalu turun ke lantai bawah.Anton yang sedang berbicara di telepon langsung menyudahi panggilannya seketika melihat Winda turun.“Pa,” sahut Winda.“Winda, sini duduk,” kata Anton dengan nada yang lembut dan penuh dengan perhatian. “Badan kamu sudah lebih enakan?”“Iya, sudah lebih enak,” jawab Winda mengangguk seraya duduk di sebelahnya.Ujung mata Anton tampak melirik ke seseorang dan nada bicaranya mulai meninggi, “Kalian terlibat masalah besar begini tapi anak itu masih saja nggak kasih tahu

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-15
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 578

    “Pa, ini urusan pribadiku. Papa punya hak apa untuk ikut campur?” kata Hengky.“Kamu jangan lupa, ya, waktu itu ….”Ketika baru berbicara setengah kalimat, tiba-tiba Anton berhenti seperti sedang teringat aan sesuatu yang membuat dia menelan kembali ucapannya. Dia berlagak menoleh ke arah Winda seolah tidak terjadi apa-apa dan saat menyadari Winda pun tampak tidak begitu memperhatikan, Anton melanjutkan ucapannya, “Pokoknya Papa nggak setuju. Kalau kamu mau cerai, tunggu sampai Papa mati.”Hengky tahu apa maksud ayahnya yang tiba-tiba berhenti tadi. Kedua tangan Hengky yang berpangku di lututnya menggenggam erat sampai pembuluh darahnya menonjol.“Pa, aku bukan lagi minta pendapat,” ujar Hengky dan kemudian langsung pergi meninggalkan ayah dan istrinya. Namun tiba-tiba Winda menarik lengan Hengky hingga dia tersentak.“Lepasin.”Winda hanya menggelengkan kepala dan menggenggam lengan Hengky dengan makin erat, “Aku nggak mau cerai.”Winda berbicara dengan nada yang sangat tegas tanpa me

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-15

Bab terbaru

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 597

    Hengky mengerti maksud Winda, tapi dia berpura-pura bersikap dingin dan membalas, “Kamu sudah nggak sabar mau ketemu dia? Aku kasih tahu, ya, kamu nggak akan pergi ke mana pun sampai kamu sembuh!”Kata-kata itu bagaikan belati dingin yang menancap jantungnya. Dia menatap Hengky dengan penuh rasa kecewa dan berkata, “Hengky, kamu jelas-jelas tahu aku cuma ….”“Cuma apa? Kamu baik-baik saja di sini. Aku nggak mau kejadian tadi terulang lagi!”“Aku ….”Winda ingin mengatakan sesuatu, tapi melihat tatapan Hengky yang begitu dingin, dia menelan kembali kata-katanya. Hengky pun hanya menatapnya sekilas, tapi ketika dia hendak pergi, dia merasakan hawa dingin yang menempel ke tangannya dari tangan Winda.“Bisa, nggak, kamu jangan pergi dulu?”Kehangatan yang terpancar dari telapak tangan Hengky menyapu bersih hawa dingin yang ada di tubuhnya. Hengky menoleh dan melihat tangan mereka yang sedang saling bertautan, lalu dia beralih melihat tatapan mata Winda yang sedang memohon kepadanya. Ucapan

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 596

    Ketika baru saja keluar dari lift rumah sakit, Hengky melihat sudah ada kerumunan orang yang berdiri di depan kamar Winda. Mereka semua tampak lega melihat kedatangannya.Dokter segera menyambutnya dan berkata, “Pak Hengky datang juga akhirnya. Bu Winda mengurung diri di kamar. Lukanya harus cepat diobati.”“Oke, aku ngerti,” jawab Hengky, lalu dia bergegas mengetuk pintu kamar dan berkata, “Winda, ini aku, buka pintunya.”Perlahan Winda mengangkat kepalanya saat mendengar suara Hengky. Dari matanya tebersit ekspresi kebahagiaan dan turun dari ranjangnya untuk membuka kunci pintu. Mata Winda langsung memerah ketika dia melihat sosok yang tak asing baginya di balik pintu. Dia pun langsung melemparkan tubuhnya sendiri ke dalam pelukannya.Namun Hengky tidak membalas pelukannya. Dia hanya menatap sinis Winda dan menegurnya, “Winda, ngapain lagi kamu?”“Tadi aku mimpi kamu kena tembak tepat di jantung …. Hengky, aku takut.”Tubuh Hengky sempat bergidik sesaat dan detak jantungnya mulai ber

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 595

    “Bu Winda balik ke ranjang dulu. Sebentar lagi dokter datang,” kata si pengawal dengan kepala basah kuyup akibat keringat dingin.Walau begitu, Winda hanya menggelengkan kepalanya dan berulang kali berkata, “Aku mau ketemu Hengky!”“Tapi Pak Hengky lagi nggak di rumah sakit. Ibu ….”Sebelum pengawal itu selesai berbicara, dokter dan perawat yang sedang bertugas datang ke kamarnya Winda.“Ada apa?” tanya si dokter. Lantas, dokter melihat ada bercak darah di lantai, serta tangan Winda yang bersimbah darah. Dokter pun segera berkata, “Ada apa, Bu Winda? Kenapa jarum infusnya dicabut?”Si perawat juga menghampiri Winda dan berkata, “Bu, ayo saya bantu naik lagi ke ranjang. Saya balut dulu lukanya.”Tanpa melakukan perlawanan, Winda mengikuti arahan si perawat untuk diantar kembali ke ranjang. Si perawat pun merasa lega, tapi ketika dia baru ingin membalut lukanya, tiba-tiba Winda menghindar dan dengan matanya yang merah menatap si pengawal, “Aku mau ketemu Hengky. Kalau dia nggak datang, a

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 594

    Hengky menggerakkan bola matanya sekilas dan kembali berkata kepada Winda dengan sinis, “Kalaupun aku mat, aku tetap nggak mau kamu nolong aku.”Raut wajah Winda langsung pucat mendengar itu. Matanya mulai memerah dan dia hendak membuka mulut untuk mengatakan sesuatu, tapi Winda sudah tidak bisa lagi menahan tangisannya. Melihat mata Winda memerah, Hengky jadi merasa gusar dan berpesan kepadanya untuk cukup beristirahat saja. Kemudian Hengky pun berbalik dan keluar dari kamarnya Winda.Winda ingin menahan Hengky untuk tetap berada di sisinya, tapi pintu sudah tertutup rapat sebelum dia sempat berbicara. Kini suasana di kamar jadi tenang. Winda masih tak bisa menahan luapan perasaan dan air mata pun mengalir deras. Dia menggigit bibirnya sendiri dengan keras untuk meredam suara tangisannya, dan menelan semua emosi itu sendirian.Hengky yang baru menutup pintu juga berhenti di depan dan melihat ke dalam melalui kaca kecil. Dia dengan jelas melihat Winda menangis, tapi dia tidak mengeluar

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 593

    “Kenapa bisa jadi begini …,” ujar Winda terkejut. Dia mengira dengan kuasa yang dimiliki keluarga Pranoto, mencari seseorang bukanlah hal yang sulit, lagi pula orang yang dicari juga begitu terkenal,rasanya mustahil tak ditemukan.“Ada seseorang yang hapus semua jejaknya sebelum aku mulai nyari. Semua petunjuk yang ada dipatahkan sama dia,” kata Hengky.Kalau saja pada saat itu Winda tidak menyadari ada sesuatu yang aneh pada mobil itu, mungkin sekarang Hengky …. Sudahlah, Winda tidak mau memikirkannya lebih jauh, dia takut kehilangan Hengky.Mobil Jeep hitam itu tidak mengikuti mereka sampai ke bandara. Mobil itu tiba-tiba muncul dan langsung menodongkan pistol ke arah Hengky tanpa ragu, yang jelas berarti mereka dari awal sudah ada niat untuk membunuhnya. Pertanyaannya, sebenarnya siapa yang bisa melakukan itu?Winda merasa misteri ini jadi makin dalam saja, dan lagi setiap kejadian selalu ada hubungannya dengan dia dan juga Hengky. Winda belum mengalami ini di kehidupan sebelumnya.

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 592

    “Bu Winda, sungguh baik secara kamu sudah terbangun,” ujar Fran melangkah masuk dengan terkejut dan mengulurkan tangannya untuk memeriksa Winda. Dia yang melihat ruangan penuh dengan orang asing, wajahnya menjadi geram dan mengulang, “Aku ingin bertemu dengan Hengky, gimana keadaan dia?”Dokter Fran terdiam sejenak dan berkata, “Pak Hengky tidak terluka. Aku sudah menyuruh perawat untuk memanggil ....”Sebelum Dokter Fran sempat menyelesaikan perkataannya, Hengky dan Santo bergegas datang ke ruangan itu. Melihat Winda yang sudah terbangun, wajah Hengky terlihat tenang, akan tetapi beban di hatinya langsung hilang.“Pak Hengky, Nyonya Winda sedang mencarimu,” ujar Fran.Tertutupi oleh orang-orang di sekitar, Winda tidak dapat melihat Hengky. Dia ingin sekali melihatnya dengan mata kepalanya sendiri kalau pria itu baik-baik saja, jadi dia memaksa mengangkat badannya untuk duduk di ranjang.Tetapi luka di tubuhnya terlalu menyakitkan, hingga membuat dia kliyengan ketika bergerak. Ketika d

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 591

    Santo terlihat tertekan dan berkata, “Mereka selalu selangkah lebih cepat dibanding kita dan bisa melenyapkan semua bukti. Kalau mereka bukan yang mengetahui kita dengan baik, tidak mungkin mereka bisa melakukannya dengan rapi.”Hengky menjawab dengan dingin, “Biarkan Howard melanjutkan investigasinya!”“Pak Hengky ....” Santo sejenak ragu-ragu lalu berkata, “Sekarang di luar negeri tidak aman, dan juga tidak menjamin kalau mereka tidak akan menyerangmu lagi. Apa mungkin kamu ingin aku persiapkan pesawat khusus untuk memulangkan kamu ke kampung halaman?”Walaupun dia tahu kalau kondisi istrinya tidak bisa bergerak, kekuatan dari pihak lawan sangatlah besar dan sepertinya tidak menjamin keselamatan mereka jika tinggal lebih lama di Fontana.Santo di lain sisi tidak memikirkan hal itu, tugas dia hanya untuk menjamin keamanan dari Hengky. Urusan yang lainnya bisa ditunda terlebih dahulu.“Tidak perlu,” tegas Hengky menolak. Dia menoleh untuk melihat Winda yang masih terbaring di ruang pe

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 590

    “Aku bisa bantu menghapus masalah ini, tapi kamu lebih baik lebih jujur ke aku. Kalau kamu membuat masalah sekecil apa pun, kamu mati sendiri saja nanti,” jawab Kakek, setelah selesai bicara dia langsung mematikan teleponnya.Pria itu tersenyum menyeringai sambil mengunci layar teleponan, lalu dia menyimpan teleponnya ke dalam sakunya.Joji yang melihatnya langsung bertanya, “Gimana? Kakek berkenan untuk membantu?”“Dia harus bantu walaupun dia juga tidak berkenan membantu kita. Karena dia lebih takut kalau aku ketangkap Hengky daripada diriku sendiri. Selama aku menyimpan rahasia dia balik kejadian hari itu, Kakek harus tetab membantuku menyelesaikan ekor masalah ini,” jawab pria itu menyeringai.Mendengar itu Joji mendesau dengan lega, lalu mengembalikan senapannya ke pria itu dan berkata, “Bagaimanapun juga kita harus tetap berhati-hati untuk sekarang ini. Meskipun dengan bantuan kakek, kita juga tidak boleh menganggap enteng masalah ini.”“Aku mau menghubungi Winda secara langsung,

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 589

    Joji merasa pesimis dengan rencana pria itu. Dia belum belum pernah berhubungan dengan Hengky secara langsung, jadinya dia tidak tahu betapa menakutkan orang itu. Jika Hengky mengetahui kalau ini merupakan perbuatan mereka, sepertinya Hengky tidak akan melepaskan mereka, walaupun dengan bantuan Kakek juga.“Kita diskusikan masalah ini nanti. Sekarang, paling penting yaitu menyelesaikan masalah ini dulu,” ujar Joji.“Oke, aku akan menelpon kakek sekarang,” jawab pria itu mengambil telepon seluler dari kantongnya dan segera menelepon kakek dari buku kontak pada telepon.Teleponnya berdering selama kurang lebih sepuluh detik sebelum diangkat. Suara yang berat dan penuh keagungan terdengar dari teleponnya dan dari suaranya dia merendahkan suaranya dan berkata dengan ketidakpuasan, “Bukannya aku sudah bilang untuk tidak meneleponku jika tidak ada urusan yang penting?”Pria itu menyeringai, matanya terlintas penuh dengan kebencian dan menjawab, “Kalau ga ada urusan penting, tentu aku nggak a

DMCA.com Protection Status