Share

Bab 224

Hengky mengernyit tidak menduga ternyata tebakan Winda begitu akurat. Dia pun memalingkan wajahnya dan berkata dengan datar, “Nggak. Cepat turun.”

Karena tidak bisa mendapatkan jawaban apa-apa lagi darinya, Winda pun turun dari mobil. Ketika baru saja menutup pintunya, mobil Hengky langsung melaju kencang dan menghilang di tengah keramaian jalan.

Winda pun segera kembali ke kantornya. Ketika dia baru saja ingin masuk ke ruang istirahat, dia mendapat pintunya sudah dalam keadaan setengah terbuka. Melalui celah pintu, dia melihat seorang wanita sedang duduk di sofa membelakanginya, dan tampak pula Jenny sedang menuangkan air untuknya.

Begitu Winda menggerakkan pintunya dan menimbulkan suara kecil, Jenny spontan menoleh dan menyapanya, “Eh, Kak Winda sudah balik.”

Saat itu Jenny masih memegang segelas air di tangan. Kedatangan Winda yang sedikit mendadak itu membuat gelas yang Jenny pegang bergoyang dan air yang ada di dalamnya pun menciprat ke pakaian Yuna.

Yuna jelas marah. Dia langsung
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status