Share

Ingatan Yang Kacau

"Farel," katanya.

Farel tercekat. Terbelalak. Menelan ludah gugup.

"Apa.. kau pernah mendengar nama itu?" Lanjutnya.

Farel terdiam beberapa saat.

"Oh.. entahlah. Banyak orang yang bernama Farel."

Bu Lia tersenyum samar.

"Kau benar juga. Sepertinya, aku memang salah paham tentangmu."

Bu Lia mendesah berat.

"Kenapa memang?"

"Wajahmu.. sangat mirip dengan laki-laki bernama Farel. Aku.. mengenalnya pada tahun 1983. Dia.. anak yang baik, sopan. Dan.. berkat dialah, panti asuhan ini dapat berdiri."

Farel memasang wajah poker.

"Dia.. sangat berarti untukmu?"

"Tentu. Dia.. mengubah hidupku. Aku.. selalu mencari tahu tentang hidupnya. Meski, dia selalu melarangku untuk berhubungan lagi dengannya."

"Kenapa kau lakukan itu? Kau.. takut dia berbuat jahat di luar sana?"

"Karena aku takut, dia akan terluka di luar sana."

Farel terhenyak. Mendengar jawaban dari Bu Lia.

"Kau khawatir dengannya?"

"Iya. Apalagi, setelah aku tahu.. apa yang dia perbuat."

Mata Farel melebar. Membasahi bibirnya. Mendesah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status