Share

79. Kitab Seribu Kultivasi

Anehnya, tidak ada malam hari di Lembah Air Terjun ini.

Suasana alam akan tetap terang baik siang ataupun malam.

Perbedaannya hanyalah pada saat siang akan terasa lebih panas, sedangkan pada malam hari akan terasa dingin sekali udaranya.

Yesha juga membangun pancuran air alami yang airnya terus mengalir dari atas pegunungan yang terdapat di lembah ini.

Setelah menyegarkan diri dengan air pegunungan, Rawindra disuguhi sup panas yang khusus dibuatkan untuknya.

“Sup ini mengandung ginseng dan beberapa tanaman herbal yang bagus untuk staminamu!” kata Yesha sambil tersenyum.

“Kamu juga minum biar tambah kuat staminamu!” kata Rawindra sambil menyuapkan sup ini ke mulut Yesha.

“Masih ada sisa sup untukku, tapi tidak apa-apa deh disuapin kayak begini!’ ujar Yesha.

“Ternyata sup ini rahasia kekuatan staminamu yang luar biasa itu?” tanya Rawindra.

“Hihihi ... sok tahu kamu!” sahut Yesha sambil tersenyum.

“Kamu tinggal sendirian di sini?” tanya Rawindra.

“Aku harus menjaga Kitab Seribu Kultivasi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status