Share

FLASHBACK

Author: Erna Azura
last update Last Updated: 2024-11-11 09:00:00

Ghazanvar terperangah menatap calon istrinya yang tengah berjalan anggun mendekat.

Jantung Ganzanvar tidak pernah berdetak sekencang ini saat melihat sosok perempuan.

Mungkin sosok perempuan yang ini akan menjadi istrinya, atau mungkin jantung Ghazanvar berdetak sangat kencang lantaran membayangkan akan mereguk nikmatnya keperawanan Naraya nanti malam.

Naraya sangat cantik dengan make up yang tidak membuat pangling justru lebih menegaskan lagi kecantikannya.

Untaian bunga melati tersampir di pundaknya dari mahkota indah yang melingkari kepala, lekukan tubuh Naraya pun terlihat jelas dibalut kebaya berwarna putih.

Ghazanvar yakin kalau Naraya adalah jelmaan bidadari.

Kurang beruntung apa hidupnya yang bisa menikah dengan gadis secantik Naraya.

Venue semi outdoor itu terasa semakin terang benderang karena pancaran aura dari sang mempelai pengantin perempuan.

Langkah Naraya berhenti lalu duduk di samping Ghazanvar.

Di depan mereka ada paman
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ami Lee
salah si ansera kenapa bodoh karna perasaan cinta yg bertepuk sebelah tangan.... jadi ghaza gak bisa disalahin juga
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Perjalanan Menuju Cinta   Wanita Yang Ghazanvar Cintai

    Kalimat Ghazanvar itu terngiang terus dalam benak Anasera.Tentu saja Anasera menolak ajakan Ghazanvar untuk menikah, dia tidak mau menikah dengan pria yang tidak mencintainya apalagi pernikahan itu didasari perasaan bersalah.Anasera ingin Ghazanvar mencintainya baru menikahinya tapi mungkin hal tersebut tidak akan pernah terjadi.Ucapan Ghazanvar sulit dipegang dan pria itu juga sulit dipercaya.Entah siapa yang sesungguhnya Ghazanvar cintai.Dan pengalamannya di masa lalu itu membuat Anasera yakin kalau Ghazanvar tidak sepenuh hati menikahi Naraya, dia menikahi Naraya karena perasaan bersalah dan hanya ingin membuat maminya senang. Kasian Naraya yang akan hidup dalam cinta semu Ghazanvar.Tanpa terasa prosesi upacara Naraya dengan Ghazanvar telah berlangsung secara khidmat.Di depan sana Ghazanvar tampak tersenyum lebar dengan binar di mata setiap kali menatap Naraya.Naraya sendiri terus tertunduk malu karena ditatap sedemikian rupa

    Last Updated : 2024-11-11
  • Perjalanan Menuju Cinta   Siapa Dia?

    “Gumuuussssshhh!” Ghazanvar menjawil kedua pipi Naraya gemas.Mereka sedang berada di dalam sebuah ruangan untuk beristirahat dan mengganti pakaian resepsi.Naraya menghela pelan tangan Ghazanvar, ekspresi wajahnya sengaja dibuat kesal lantas membalikan badan dan berjalan menuju sebuah meja dengan kaca besar.Ada kursi di depan meja tersebut, Naraya duduk di sana dan mulai membuka mahkota di kepalanya.“Kok cemberut?” Ghazanvar ternyata mengikuti Naraya dan berdiri tepat di belakang sang wanita yang masih dibalut kebaya pengantin.“Masa?” Naraya balas bertanya dengan nada menyebalkan, dia juga mendelikan mata mempertegas kalau tengah kesal.Ghazanvar tertawa, gadis asing yang dua jam lalu telah berganti status menjadi istrinya ini sedang merajuk dan dia tahu alasannya.Tadi kalimat Svarga terlalu jelas dan raut wajahnya tampak serius sewaktu mengultimatum Ghazanvar agar tidak merebut miliknya lagi karena kini sudah menikah dengan Naraya. “Za

    Last Updated : 2024-11-12
  • Perjalanan Menuju Cinta   Bulan Madu

    Setelah memutar tubuhnya menjauh, Naraya memutar tubuhnya kembali yang membuatnya kini memunggungi Ghazanvar dengan kedua tangan pria itu melingkar di pinggangnya, memeluknya erat diakhiri sebuah kecupan yang Ghazanvar berikan cukup dalam di pipi Naraya hingga kepala Naraya miring ke samping karena dorongan bibir pria itu.Tepuk tangan mengudara bersama siulan dan riuh suara tawa dari tamu yang ikut merasakan suka cita Ghazanvar dan Naraya di hari bahagia mereka ini.Papi Arkana dan mami Zara saling menatap sambil melempar senyum, sejenis senyum lega karena menganggap kalau Ghazanvar telah mencintai Naraya.Suara MC yang meminta sang mempelai pengantin untuk naik ke atas pelaminan menghentikan Ghazanvar mengecup pipi Naraya.Meski merasa berlebihan tapi Naraya tidak bisa memprotes karena semua mata sedang tertuju pada mereka.Tapi keluarga Ghazanvar tentu sudah tahu karakter asli Ghazanvar yang usil.Mungkin paman Rukmana dan keluarganya akan syok menge

    Last Updated : 2024-11-12
  • Perjalanan Menuju Cinta   Calon Mantu

    “Peh, sini … ikut aku,” kata Radeva sembari menarik tangan Afifah sampai gadis cantik berhidung mancung itu harus terseok menyusul langkah Radeva yang panjang dan terburu-buru.“Mau ke mana, Mas? Aku balik sama Anggit sama Latief … nanti aku ditinggal.” Afifah memberitahu Radeva kalau dia tidak bisa lama-lama.Abah dan mama hanya mengikuti acara akad nikah saja karena masih harus menghadiri undangan pernikahan di tempat lain.“Sebentar aja … nanti aku yang anter kamu pulang ke rumah,” kata Radeva agar Afifah berhenti khawatir.Afifah tidak lagi bersuara, dia menurut dibawa Radeva entah ke mana asal jangan ke kamar hotel.Tapi beberapa saat kemudian langkah Radeva berhenti tepat di samping sebuah meja berisi beberapa orang tua paruh baya dengan pakaian mewah khas para Konglomerat.Ada Gita dan Radit serta Angga dan Bunga di sana.“Pa … Ma … kenalin ini Afifah, pacar Radeva.” Tanpa tedeng aling-aling Radeva mengenalkan Afifah sebagai kekasihnya padah

    Last Updated : 2024-11-13
  • Perjalanan Menuju Cinta   Menuntut Penjelasan

    Tidak ingin bulan madu ini disertai pertengkaran, akhirnya Ghazanvar memberitahu suatu rahasia kepada Naraya. “Aku udah bicara sama ibu Veronica tentang kejutan bulan madu kita dan ternyata lombanya diundur karena belum mendapat ijin tempat … pihak panitia masih mencari tempat lain sebagai ganti bila tempat yang pertama tidak mendapat ijin karena satu dan lain hal ….” Ghazanvar menjeda untuk melihat respon Naraya yang ternyata masih bungkam dengan netranya yang bergerak liar menatap wajah Ghazanvar mencari kebenaran dari ucapannya. “Aku juga udah minta ijin ke kampus untuk kamu selama satu minggu,” sambung Ghazanvar lagi. Dan barulah tatapan Naraya melembut tapi belum sampai meluluhkan hatinya, Naraya masih tidak menyukai kelakuan Ghazanvar yang sering mengambil keputusan sendiri dengan dalih kejutan tanpa meminta pendapatnya terlebih dahulu. “Aku minta maaf ….” Betapa mudahnya kalimat itu tercetus dari bibir Ghazanvar. Tangannya terangkat menarik dagu Naraya agar kepala

    Last Updated : 2024-11-13
  • Perjalanan Menuju Cinta   Bulan Madu

    “Anter aku pulang.” Anasera menarik tangan Arnawarma di depan adik-adiknya yang langsung mendapat senyum penuh arti dari mereka.Dengan senang hati Arnawarma mengantar Anasera, bibirnya juga balas tersenyum membalas senyum ketiga adiknya.“Ana!” Bunga berseru memanggil nama anaknya sembari melangkah cepat mengejar.Arnawarma menoleh ke belakang dan refleks menghentikan langkah tapi Anasera kembali menarik tangan Arnawarma membuat pria itu melanjutkan langkah.“An … Mommy kamu manggil,” kata Arnawarma tapi tanpa menghentikan langkah.“Biarin aja,” kata Anasera dengan nada kesal memberitahu Arnawarma kalau Anasera bertengkar lagi dengan mommynya.Arnawarma menoleh ke belakang, dia melihat tante Bunga sudah menghentikan langkah menatap sedih kepergian mereka.Arnawarma mengangkat tangan, dengan gerakan bibirnya memberitahu tante Bunga kalau dia akan bicara dengan Anasera dan meminta tante Bunga untuk tenang meskipun dia tidak tahu apa yang terjadi di antara tante Bunga dan Anasera

    Last Updated : 2024-11-14
  • Perjalanan Menuju Cinta   Selamanya

    “Berapa jam lagi kita sampai?” Naraya bertanya setelah Pramugari mengangkat piring kosong bekas sarapan pagi.“Kenapa? Kamu ingin segera malam pertama? Kita bisa lakukan di kamar kalau kamu mau.” Ghazanvar menaik turunkan kedua alisnya berkali-kali membuat tampang jenaka tapi dalam versi tampan sampai Naraya bingung apakah harus kesal atau terpesona.“Nay mau mandi, ada kamar mandi enggak?.” kata Naraya menunjukkan respon ekspresi datar.“Ada! Ayo kita mandi.” Ghazanvar bangkit dari atas kursi.“Mandi sendiri aja.” Naraya menarik tangan Ghazanvar agar kembali duduk tapi pria itu bergeming.“Kenapa sih Nay … kamu tuh pemalu banget, kita udah nikah, Nay.” Nada suara Ghaznavar sedikit meninggi dan sekarang pria itu mulai berani menunjukkan tampang kesal.“Abang lupa kalau kita sepakat untuk pelan-pelan?” Nada rendah, sorot mata teduh.Bagaimana Ghazanvar bisa emosi?“Ya udah, aku nunggu di kamar.” Ghazanvar mendorong pelan punggung Naraya menuju kamar yang di dalamnya ada kamar m

    Last Updated : 2024-11-14
  • Perjalanan Menuju Cinta   Sedang Membujuk

    Arnawarma menarik tangan Anasera kasar dengan langkah tergesa menuju sebuah kamar baru saja pria itu pesan langsung di meja resepsionis.“Nawa, pelan-pelan!” Anasera berseru protes.Langkah Arnawarma baru berhenti di depan pintu bernomor sama dengan nomor yang ada pada kartu di tangannya.Arnawarma menyeret Anasera masuk ke dalam kamar lalu membanting pintu kencang.“Nawa!” Anasera menatap nyalang Arnawarma tatkala pria itu mendorongnya ke tembok.Arnawarma mengurung Anasera menggunakan kedua tangannya yang kekar.Tubuh Anasera yang lebih pendek membuat Arnawarma menundukan kepala.Napas Anasera memburu, sesungguhnya dia bisa dengan mudah melepaskan diri dari Arnawarma menggunakan ilmu bela diri yang dimiliki namun tidak ada yang tahu selain Ghazanvar dan Radeva kalau dia memiliki kemampuan tersebut.Mata Arnawarma berubah sayu, perlahan keningnya menempel di kening Anasera.“Tolong kerjasamanya, An … kalau aku berdoa memintamu, kamu jangan berdoa minta yang lain,” ujar Arnaw

    Last Updated : 2024-11-15

Latest chapter

  • Perjalanan Menuju Cinta   TAMAT

    Satu topik pembicaraan yang sampai saat ini tidak pernah berani Ghazanvar dan Naraya bahas adalah tentang keterlibatan Ghazanvar dalam dunia hitam sebagai penerus sang papi.Naraya bisa mengijinkan Ghazanvar touring bersama teman-teman ghenk motornya tapi melakukan sesuatu yang berhubungan dengan dunia hitam—Naraya sulit sekali memberi ijin kepada Ghazanvar untuk pergi.“Sayang ….” Ghazanvar mengikuti Naraya ke kamar Zion karena dari Baby monitor terdengar suara Zion menangis.“Nan, Zion sama saya aja …,” kata Naraya alih-alih merespon panggilan suaminya yang telah menggunakan pakaian stelan jas lengkap padahal hari sudah larut malam.“Nanny keluar aja,” pinta Naraya agar Nanny tidak mendengar percakapan mereka. Nanny mengangguk tanpa membantah lalu keluar dari kamar Zion tidak lupa menutup pintu.“Sayang …,” panggil Ghazanvar lagi meminta perhatian Naraya.Naraya membuka kancing di dadanya untuk menyusui Zion, dia lantas duduk di single sofa khusus ibu menyusui yang bisa bera

  • Perjalanan Menuju Cinta   Hajat Besar Gunadhya

    Hari ini Gunadhya menggelar hajat besar untuk pernikahan Zyandru-anak bungsu dari om Kama dan tante Arshavina.Tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba kakak sepupu Ghazanvar yang baru saja pulang dari menyelesaikan pendidikan S2 di Amerika itu menikah dengan anak pesaing bisnis ayahnya.Menurut gosip yang beredar dari kalangan Gunadhya, calon mempelai pengantin wanita mendapat wasiat dari mendiang ayahnya untuk menikah dengan Zyandru.Dan yang membuat heran adalah om Kama dengan ayah dari calon mempelai wanita sering berseteru karena bersaing ketat dalam bisnis.Karena hal tersebut muncul dugaan kalau ada perjanjian menguntungkan yang dilakukan Zyandru dengan calon istrinya hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menikah.Jadi pagi sekali Naraya sudah didandani oleh Mua ternama langganan para artis dan ibu pejabat yang diundang datang ke rumah. Menurut informasi, Svarga dan Zaviya akan datang saat resepsi jadi Ghazanvar dan Naraya harus datang di akad nikah.Ghazanvar dan Sv

  • Perjalanan Menuju Cinta   Baby Blues

    Beberapa bulan kemudian Anasera melahirkan putri cantik bernama Alenna Keiza Gunadhya.Dan malam minggu ini Arnawarma mengundang keluarga kecil Ghazanvar serta Radeva dan Anggit dengan Latief untuk makan malam di rumahnya.Bayi kecil bernama Keiza itu mendapat banyak kado dari sahabat mommy dan daddynya.Sama dengan Ghazanvar, Arnawarma pun memperlakukan Anasera layaknya Ratu.Ada banyak asisten rumah tangga serta perawat yang mengurus Keiza dan Anasera jadi di saat lemah seperti ini Anasera hanya ongkang-ongkang kaki saja di rumah menikmati kenyamanan yang diberikan suaminya.“Ipeh berapa minggu lagi melahirkan?” cetus Ghazanvar bertanya.“Antara empat atau lima minggu lagi.” Radeva yang menjawab.“Kalian kok anteng-anteng aja jadi orang tua baru, kaya santai banget gitu … memangnya Zion sama Keiza enggak pernah bangun malem? Yang aku denger katanya kalau istri baru melahirkan si suami harus siap sedia membantu istri begadang karena menyusui.” Rad

  • Perjalanan Menuju Cinta   Siksaan Ghazanvar

    Ghazanvar benar-benar memperlakukan Naraya seperti seorang ratu.Setelah dokter menyatakan kalau Naraya sudah diperbolehkan pulang, Ghazanvar langsung mencari Nanny untuk Zion dan suster untuk merawat Naraya.“Bang, Nay ingin ngurus Zion sendiri … Nay juga enggak butuh perawat,” bisik Naraya di telinga suaminya saat dia baru saja sampai di rumah dan bertemu dengan dua orang wanita yang usianya terpaut sekitar sepuluh tahunan lebih tua dari mereka.Ghazanvar tersenyum, memberikan seat car di mana Zion tengah terlelap kepada Nanny.“Nanti kalau dia nangis bawa ke kamar saya ya,” titah Ghazanvar kepada Nanny tanpa merespon ucapan istrinya.“Baik, Pak.” Nanny pergi membawa seat car menuju lantai dua di mana kamar Zion berada.“Air hangat untuk Ibu berendam sudah siap, saya juga tambahkan garam Himalaya agar ibu lebih rileks,” kata sang perawat.“Terimakasih ya Bu, nanti saya panggil kalau butuh sesuatu,” kata Ghazanvar menahan agar sang perawat tidak perlu ikut ke kamar mereka.Na

  • Perjalanan Menuju Cinta   Penuh Drama

    Dia tangkup pipi Naraya kemudian mengusapnya menggunakan ibu jari, setelah itu membungkuk melabuhkan kecupan penyemangat untuk sang istri.Naraya kembali mengejan bersama erangan cukup kuat karena dorong yang dia berikan juga mampu membuat bayi itu keluar sempurna.“Wah ibu hebat.” Dokter sampai takjub.Persalinan ini berjalan lancar tanpa kendala berarti hanya dengan tiga kali dorongan.Suara tangis bayi pecah terdengar hingga ke ruang tunggu.Detik berikutnya terdengar suara riuh di ruangan tunggu, mereka mungkin tahu yang dinanti sudah hadir ke dunia.“Selamat ya Pak, anaknya jagoan.” Dokter itu berujar kembali sembelum akhirnya memberikan bayi laki-laki itu kepada perawat untuk dibersihkan.“Terimakasih Dok,” ucap Ghazanvar lantas mengalihkan tatap pada istrinya.“Terimakasih Dok.” Mami Zara juga tak lupa mengucapkan Terimakasih, beliau sampai berlinang air mata.Mami Zara masih ingat saat di masa lalu dirinya divonis tidak bisa memiliki anak lagi, ternyata Tuhan Maha Bai

  • Perjalanan Menuju Cinta   Tenang

    Sampai di rumah sakit, petugas medis melakukan pengecekan awal terhadap Naraya dan dinyatakan kalau istri dari Ghazanvar itu akan segera melahirkan.Saat ini rumah sakit dipenuhi oleh Gunadhya, kerabat dan tamu undangan gender reveal party.Karena berturut-turut mereka mengunjungi rumah sakit setelah menikmati hidangan yang disajikan di pesta itu.Mereka semua sempat panik saat Ghazanvar berlari sambil menggendong Naraya jadi MC langsung meng-handle acara dengan mempersilahkan para tamu menikmati sajian pesta.Beruntung hari ini adalah hari minggu di mana RS tidak menerima pasien untuk poli klinik, hanya IGD saja yang beroperasi.Dan kedatangan rombongan itu membuat suasana rumah sakit yang sepi menjadi ramai apalagi di ruang tunggu ruang bersalin.Kebetulan paman Rukmana diundang juga ke gender reveal party jadi sesuai dengan harapannya, beliau bisa menunggui Naraya melahirkan.Beserta istri dan ketiga anaknya, paman Rukmana duduk di kursi di sudut ruangan, beliau berdoa dalam

  • Perjalanan Menuju Cinta   Baby Shower

    “Jadi … Papi sebenarnya udah tahu lama ya kalau Abang juga masuk dunia hitam?” Ghazanvar membuat topik pembicaraan.Ayah dan anak itu duduk bersebelahan di kursi sebuah restoran mewah dengan tema semi outdoor.Restoran tersebut sengaja Ghazanvar booking untuk acara Gender Reveal Party, memberitahu keluarga jenis kelamin bayi yang dikandung Naraya.Belum banyak keluarga dan tamu yang datang jadi mereka berdua memiliki waktu untuk mengobrol.Naraya sendiri sedang didandani di sebuah ruangan khusus yang disediakan pihak restoran.Reaksi papi Arkana atas pertanyaan Ghazanvar barusan hanya tersenyum kemudian membenarkan posisi duduk, kedua tangan pria yang masih tampan di usia paruh baya itu terlipat di depan dada dan tatapannya lurus ke venue acara gender reveal party ini dengan Backdrop yang dihiasi bunga hidup dan balon warna-warni.“Papi pernah menemukan jejak Gunadhya di suatu kekacauan yang kalian tinggalkan, tapi saat itu Papi enggak tahu percis siapa

  • Perjalanan Menuju Cinta   Pesona Ghazanvar

    “Eh … tetangga, mau ke mana nih bawa koper.” Ghazanvar berteriak dari balkon kamarnya.Radeva yang tengah menarik koper untuk dimasukan ke dalam mobil dengan logo tour and travel ternama lantas mengacungkan jari tengah sambil memperlihatkan tampang kesal.Ghazanvar tergelak sampai memegang perutnya.Dia lantas menoleh ke halaman rumah Arnawarma dan pemandangan yang sama pria itu dapati di sana.“Nawa! Mau ke mana?” Ghazanvar sedang menggoda sang adik.Arnawarma mendelik, raut wajahnya tampak tidak bersahabat.Bagaimana Radeva dan Arnawarma tidak kesal, mereka berdua telah dikerjai habis-habisan oleh Ghazanvar karena ternyata Ghazanvar tidak menyogok apapun agar Naraya berhenti merajuk dalam kasus batagor kemarin.Sementara Radeva dan Arnawarma sampai harus mengeluarkan materi dalam jumlah besar atas saran Ghazanvar yang penuh dusta itu demi untuk membuat sang istri berhenti merajuk.Beberapa hari kemudian terbongkar kalau Ghazanvar telah berhasil mengerjai mereka, pria itu han

  • Perjalanan Menuju Cinta   Bujuk Rayu

    “Sayang—““Sayang—““Sayang tadi—“Tiga pria itu semua kompak ingin memberikan penjelasan tapi tidak tahu harus memberikan alasan apa.Mereka juga bertanya-tanya kenapa tiga wanita itu bisa bersama dan mengetahui keberadaan mereka.Ketiga wanita yang tengah hamil itu lantas membalikan badan keluar dari sana.“Nay!” seru Ghazanvar kemudian menyusul.“Kamu bayar dulu,” kata Radeva kepada Arnawarma kemudian menarik langkah cepat meninggalkan Arnawarma.Terpaksa Arnawarma harus membayar dulu makanan serta minuman mereka sekaligus batagor yang mereka pesan.Ghazanvar dan Radeva tidak lupa membawa bungkusan batagor tapi lupa membayarnya.Dua pria lainnya sudah tidak ada di parkiran saat Arnawarma selesai.Dia lantas melajukan kendaraan roda duanya dengan kecepatan tinggi pulang ke rumah.Sedangkan tiga wanita hamil yang sekarang sedang marah besar itu datang menggunakan mobil ke sini dan pulang juga menggunakan mobil yang sama.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status