Xiao Chen mengangguk, ia menurunkan nona Jiang dengan lembut dan memegang tangannya agar tidak terjatuh. Setelah itu mereka berdua tersenyum sambil memandang satu sama lain, tidak ada satu kata yang keluar dari mulut mereka tapi mereka dapat saling memahami satu sama lain. Xiao Chen mengundang nona Jiang untuk beristirahat sambil mengobrol dan wanita cantik itu tentu mau, dia ikut Xiao Chen ke meja untuk istirahat hanya saja sebelum sampai dari langit keduanya mendengar suara marah dari seorang wanita. Xiao Chen yang mendengar itu segera mengerutkan kening dan dengan tangan kanannya mengeluarkan qi untuk membuat pelindung.“Bajingan, berani kau menyentuh kakakku yang cantik! Mati,” BOOOOOMMM….Jelas kalau yang datang juga wanita dan wanita yang sedikit liar serta tidak punya etika. Xiao Chen yang melihat gadis tidak tahu malu itu bersiap menggunakan kekuatannya untuk menyerang tapi tiba-tiba Nona Jiang menyentuh tangan Xiao Chen untuk menghentikan Xiao Chen menyerang gadis tersebut.
“Kamu benar-benar yah! Kakek sudah bilang untuk tidak mengeluarkan barang itu di depan orang lain. Minuman yang kamu buat dengan adikmu itu sangat berbahaya!” Benar saja, Xiao Chen di marahi oleh sang kakek karena mengeluarkan minuman apel tersebut dan ia juga di omelin karena membiarkan adik nona Jiang meminumnya. Xiao Chen yang hanya dapat terpaksa menerima teguran tersebut, Meski bukan dia yang sebenarnya melakukan itu walau ia yang mengeluarkan benda itu sendiri. Jiang Jing'er masih tetap tidak bisa sadar, dia masih seperti orang mabuk yang benar-benar tidak tahu siapa dirinya. Bahkan jika ketiganya mencoba untuk mengeluarkan efek samping itu, tetap gadis tersebut mabuk yang membuat ketiga penjaga nona Jiang terheran-heran dengan kuatnya minuman keras buatan Xiao Chen. Kakek Lou menjelaskan kalau minuman itu bukan hanya untuk dinikmati saja tapi juga untuk beberapa orang yang memang sulit diobati saat mereka datang untuk melakukan perawatan. Dan dia awalnya melarang itu untuk dim
“Tidak ada pilihan bagi kita kalau mereka memaksa, hanya saja apa mereka tidak tahu kalau yang mereka paksa itu adalah senior Lou? Jika aku tidak senior Lou bukan hanya tabib biasa, dia juga….” Salah satu penjaga yang mengetahui tentang identitas dari kakek Lou merasa sedikit bermasalah dengan perintah sekte. Mereka memaksa untuk membawa Xiao Chen tapi tidak tahu kalau yang mereka paksa itu adalah cucu dari Kakek Lou, sekali pria tua itu bicara di alam atas akan sulit bagi sekte untuk memberi penjelasan padanya. Kali ini pun sekte terlalu ceroboh dengan menantang kakek Lou, tapi mereka benar-benar sedikit tidak berdaya jika harus menolak. “Aku akan bicara…”BOOOOOMMM….“Bajingan, kau berani memukulku? Aku benar-benar marah sekarang padamu! Apa orangtuamu tidak pernah mengajarimu sopan santun pada wanita, ha?” Teriak Nona kedua yang baru saja di pukul mundur oleh Xiao Chen. “Gadis kecil, apa otakmu bermasalah? Kamulah yang menyerangku duluan, sekarang kamu menyalahkan aku? Oi… Oi…. A
“Aku tidak bisa!” Kakek Lou dengan dingin menatap Jiang Ming, apa yang diminta oleh sekte orang-orang ini adalah hal mustahil diberikan olehnya. Baginya Xiao Chen adalah cucunya dan jika dia melepaskan cucunya begitu saja sama dengan dia membiarkan Xiao Chen jatuh ketangan para bajingan-bajingan disana. “Kakek Lou, aku bisa yakinkan kakek kalau…”“Aku bilang tidak bisa! Ini bukan karena dia cucuku saja, tapi karena anakku sudah setuju untuk membawanya kembali ke rumah keluarga Lou. Kamu harusnya sadar meski Xiao kehilangan ingatannya tapi bakatnya sangat sempurna, dia akan dilatih langsung di keluarga Lou oleh Qt akuanakku! Jadi aku benar-benar tidak bisa memberikan cucuku itu padamu,” ketegasan dari kakek Lou serta apa yang dia katakan membuat mereka berempat terdiam. Keluarga Lou? Itu adalah keluarga besar di alam atas dan juga memiliki kekuatan yang sama dengan sekte mereka. Jika benar keluarga Lou sudah turun tangan untuk membawa Xiao Chen, akan sulit bagi mereka memaksakan kehen
BOOOOOMMM….“Eh?” Xiao Chen tiba-tiba terkejut, suara dentuman keras itu sungguh sangat keras. Tanah di tempat Xiao Chen beristirahat juga bergetar yang membuatnya tidak bisa untuk tidak bangun dari tidurnya. Ketiganya memutuskan tinggal di dalam hutan untuk mencoba masuk lebih dalam di hutan monster itu, hutan yang cukup terkenal di daerah tersebut. Sehingga saat malam Xiao Chen tidur di luar untuk menjaga kedua wanita yang sedang tidur di jaga dengan formasi. Kebetulan ia sadar ada sesuatu yang terjadi tidak jauh di dalam tempat ia sedang istirahat. Xiao Chen menggunakan inderanya menembus masuk ke dalam hutan, ada dua bayangan besar yang sedang bertarung disana. Dan dua bayangan itu adalah monster, satu monster dengan kecepatan tinggi dan yang lain memiliki pertahan kuat. Melihat satu monster yang memiliki sayap, Xiao Chen bisa merasakan kalau itu setidaknya ada di tingkat sembilan awal. Tingkat sembilan awal sudah sangat kuat, sulit bagi Xiao Chen menang melawan mereka tapi yang
“Terima kasih telah merawat Dia!” Suara seorang wanita terdengar dari Phoenix tersebut. Dan ekspresi kaget muncul di wajah semua orang disana, Phoenix yang disebut sebagai beast suci benar-benar berterima kasih kepada kakek Lou? Apa yang terjadi disini?“Apa maksud anda berterima kasih padaku? Aku tidak melakukan apapun yang layak untuk menerima terima kasih darimu!” Sahut sang kakek tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Dia tahu maksud Phoenix itu tapi tidak ada yang perlu baginya menerima terimakasih karena telah menyelamatkan Xiao Chen. Sebab itu juga adalah tugasnya dan dia juga sudah menganggap Xiao Chen sebagai cucunya jadi wajar jika kakek merawat cucunya sendiri. Phoenix itu sedikit tersenyum, dia memutar Xiao Chen yang tidak sadarkan diri itu lalu mencium bibir Xiao Chen di bawah tatapan Jiang Ming yang sedikit marah melihatnya. Mata wanita tersebut jelas melihat ke Jiang Ming, dia seolah sedang memancinga amarah Jiang Ming tapi meski begitu wanita di dalam itu hanya ters
Setelah Xiao Chen sadar Sahari kemudian, sifatnya sedikit lebih dewasa tapi kasih sayang pada Lou Li yang dia anggap adiknya tidak berubah. Tidak hanya itu saja, dia juga semakin lebih pintar dan bahkan dapat mengajari Lou Li di alkimia dengan sangat mudah. Seolah itu sudah menjadi keahliannya dalam mengajari orang lain, bahkan yang membuat penjaga Jiang Ming sangat terkejut adalah Xiao Chen melatih serta membimbing Jiang Ming. Nona mereka tidak hanya berkembang dalam senibeladiri tapi kultivasinya naik satu tingkat dengan cepat. Setelah naik Xiao Chen juga memberikan satu set teknik yang cocok untuk Jiang Ming sehingga menambah daftar rasa terima kasih sekte Jiang kepada Xiao Chen. Untuk Jiang Jing’er sendiri tentu iri tapi dia punya harga diri tinggi sehingga hanya memperhatikan semua dari jauh. “Ugh, dia benar-benar hebat. Siapa sangka dia dapat melatih kakak sampai seperti itu, ah! Andai aku tidak bersikap ceroboh apa aku bisa dilatih olehnya?” Pikir Jiang jing'er masih berharap d
Setelah satu tahun berlalu lagi, Jiang Ming dan anggotanya bersiap untuk kembali ke sekte karena dia harus membawa Jiang Jing’er pergi ke tanah rahasia. Dimana generasi yang seusia adiknya akan berpetualang mencari keberuntungan di dalam sana dan itu sudah sering terjadi bagi mereka generasi muda. Saat Xiao Chen mencerna itu dengan hati-hati, ia tiba-tiba menoleh ke arah Lou Li yang juga umurnya tidak jauh beda sebenarnya dengan Jiang Jing’er. Walau gadis ini seperti umur lima belas tahun tapi kenyataan umurnya sudah lebih dari tiga puluh dan usia seperti itu di alam atas memang sangat muda. “Jadi, Li’er juga ikut?” Tanya Xiao Chen pada Jiang Ming. “Tergantung adikmu, tapi akan sulit juga untuk bertahan disana karena dia hanya di ranah raja tingkat delapan!” Xiao Chen juga berpikir demikian tapi sebenarnya sangat bagus bagi Lou Li untuk masuk ke dalam tanah rahasia itu karena disana mungkin akan ada warisan dari seorang dewa Alchemist. ITu akan membuat Lou Li dapat berkembang dengan
Dengan alasan dia juga ingin mempunyai pasukan naga sendiri meski ada suku naga di luar alam dewa yang dia sendiri tidak terlalu suka pada mereka. “Wah… menyenangkan sekali!” ucap Xiao Qianlu yang sangat senang bisa bermain di sekitar puncak Mulong dengan bebas tanpa harus dilarang oleh siapapun. Meski dia baru berumur dua tahun, dia sudah sangat suka bermain kemanapun sama seperti Xiao Chen yang terkenal bebas. Sifatnya yang bebas itu memang benar-benar turun dari Xiao Chen bahkan naga kecil bisa melihat kalau anak kecil di atas punggungnya memang anak dari Xiao Chen.“Benar-benar, ayah dan anak memang mirip tapi aku harap tidak seperti ayahnya. Terlalu liar…” ucap Naga kecil dalam hatinya berharap kalau Xiao Qianlu tidak terlalu merepotkan seperti Xiao Chen di masa depan nanti. Jika itu terjadi mungkin dia akan butuh banyak usaha menjaga anak ini, pasti siapa lagi yang akan di beri tanggung jawab oleh Xiao Chen kalau bukan dia. “Sudah bermain?” Setelah setengah hari bermain puas d
Xue Rong'er tidak menyangka kalau anaknya akan benar-benar bisa bermain dengan riang di puncak Mulong tanpa rasa khawatir. Master sekte Heaven yang merasakan udara di puncak Mulong tiba-tiba menyadari juga kalau puncak Mulong sudah berubah total. Ini jauh lebih baik daripada beberapa puncak milik sekte yang di miliki oleh pemimpin puncak lainnya. Tidak hanya tempatnya yang menghasilkan udara yang sangat segar bahkan qi dewa disana jauh lebih baik daripada beberapa puncak kosong lainnya. Master sekte duduk di meja yang sama dengan Lu Lingzhi lalu bertanya bagaimana hal ini bisa terjadi? Wanita itu hanya menggeleng kepala tidak tahu, anak itu memang cerdas pada umumnya jadi harusnya sebagai seorang guru master sekte lebih tahu tentang Xiao Chen.“Kakek guru, ibu.. Sebenarnya dari dulu Xiao Chen memang bisa melakukan hal yang tidak bisa kita lakukan pada usia sama. Dia sudah sering melakukan ini demi kenyamanan hidupnya atau orang sekitarnya, dulu kalau tidak salah di puncak sekte Heaven
“Apa tidak masalah membiarkan dia pergi? Bukankah seharusnya kamu mempertemukan mereka sekarang?” Tanya Lu Lingzhi pada master sekte Heaven yang masih berdiri memandang ke arah merak miliknya terbang. “Tentu saja, tapi menurutmu apa itu akan menjadi yang terbaik? Apa kamu yakin dia siap?” Master sekte dengan senyum tipis menjawab pertanyaan dari Lu Lingzi tersebut dengan pertanyaan yang lain. Tapi pertanyaan itu membuat Lu Lingzhi terdiam, tentu saja dia tidak yakin apakah Xiao Chen siap atau tidaknya tapi menurutnya tidak ada salah kalau anak itu melihat sendiri apa yang harusnya bersama dengan dirinya. Master sekte Heaven menghela nafas lalu menepuk pundak Lu Lingzhi, dengan senyum tipis dia sedikit berbicara kalau meski Xiao Chen seolah dalam keadaan baik tapi dia sangat yakin. Di saat semuanya jelas, pemuda yang ceria dan tampak tidak ada sesuatu yang spesial itu akan mengamuk segila-gilanya. Mungkin, juga ia akan menjadi dewa pendendam dan memiliki tujuan untuk memusnahkan semu
Tentu bahkan Mu Biyu merasa aneh dengan fasilitas dari puncak Mulong, semuanya bukan sesuatu yang digunakan untuk berlatih tapi lebih seperti untuk bersantai bukan?Apa ada kultivator yang menginginkan hal seperti itu di sebuah puncak seindah dan penuh dengan qi ini? Mungkin hanya Xiao Chen sendiri, yang benar-benar mengubah mata Mu Biyu mengenai betapa santainya pemuda yang ada di depannya tersebut. Banyak orang yang berbondong-bondong untuk melatih diri mereka di luar sana tapi pemuda ini seolah tidak peduli dan hanya menikmati dirinya sendiri. Tentu sebenarnya Lu Lingzhi juga berpikiran sama tapi saat melihat tubuh Xiao Chen, dia mengubah pikiran itu. Memang bagi orang lain harus memperkuat dirinya dengan berlatih keras tapi sebenarnya Xiao Chen sudah berlatih cukup keras dan dia bisa melihat kalau pemuda ini bisa kapan saja naik ke ranah kaisar bumi. “Jadi, apa kamu menahan diri nak?” Tanya Lu Lingzhi menatap Xiao Chen seolah ingin tahu apakah tebakannya benar atau salah.“Menahan
Setelah siang harinya, Mu Biyu baru keluar dari rumah Xiao chen dengan pakaian yang baru, meski terlihat tenang tapi Xiao Chen masih bisa melihat kegelisahan dari dirinya. Hanya saja karena ada Lu Lingzhi membuatnya merasa lega dan bisa menghilangkan ketakutan tersebut. Berpikir bagaimana wanita ini menjadi yang kuat di antara para murid? Sedangkan dia saja masih mempunya ketakutan sendiri di dalam tubuhnya. Tapi Xiao Chen tidak mengatakan apapun dan masih menjamunya dengan baik, memberi makanan siang di meja yang sedikit mewah. Membuat Lu LIngzhi bahkan merasa senang bisa memakannya meskipun dia sendiri tidak perlu makanan seperti itu sekarang.“Nak, tampaknya aku akan sering kesini di siang hari. apa kamu bisa menyiapkan makanan seperti ini lagi untukku?” tanya Lu Lingzhi dengan ekspresi bahagia selama mencoba makanan Xiao chen. begitu juga Mu Biyu yang tadi tertutup merasa senang bisa mencicipi makanan Xiao chen. “Terima kasih, ini enak!” Ucapnya dengan suara agak lembut tapi tida
Xiao chen melihat sendiri bagaimana Mu Biyu diperlakukan oleh sepuluh orang pria yang saat ini di ilusi itu, tapi hanya sebatas itu Lu Lingzhi langsung membuat rekaman lain dari ilusinya dimana sosok Mu Biyu yang sudah hancur menatap langit malam dengan ekspresi yang sudah siap mati. Tapi sekali lagi pasangan itu datang dan menyebutnya sebagai wanita murahan di tempat tinggal Mu Biyu membuat wanita itu putus asa dan merasa malu sebelum akhirnya master sekte menemukan wanita yang hampir mati itu. Mata putus asa dan rasa sakit dari wanita itu membuatnya tersentuh lalu memutuskan untuk membawanya kembali pulang ke sekte dan juga Mu Biyu tidak punya keluarga disana sehingga tidak akan ada yang peduli jika pun dia menghilang.“Apa keluarga dari orangtuanya juga tidak peduli?” Tanya Xiao Chen dengan ekspresi sangat muram di wajahnya. “Haa… Dia berasal dari keluarga bangsawan yang terhormat dan dia anak keturunan satu-satunya dari wilayah kerajaan Yun, Ayahnya juga punya gelar Marquess disa
“Ho, jadi kamu murid dari murid Suamiku? Tampan, sepuluh dari sepuluh. Lebih tampan dari pria manapun di alam dewa, Bagus!” Tiba-tiba di lihat dan di nilai oleh seseorang yang tidak di kenal membuat Xiao Chen agak aneh. “Hahaha maaf, aku lupa memperkenalkan diriku padamu. Namaku Lu Lingzi, kamu bisa memanggilku dengan sebutan ibu guru saja dan jangan pernah memanggilku dengan sebutan nek. Paham?” Xiao Chen entah kenapa bisa merasakan kalau wanita ini berbeda daripada tetua atau master sekte. Dan cara bicaranya yang blak-blakan menandakan kalau dia orang yang tidak suka setiap perkataannya di langgar. Karena itu Xiao Chen dengan cepat memberi salam hormat dan memanggilnya ibu sesuai dengan instruksi Lu Lingzi. “Bagus, anak baik… Oh, apa Mu Biyu ada di dalam?” “Ada ibu, tapi… aku baru saja memberinya teh dan cemilan, jadi mungkin dia sedang makan di dalam! Apa ini ingin bertemu dengannya?” Lu Lingzhi melihat Xiao bersatu dengan hati-hati, memikirkan anak ini keluar dari rumah setelah
Kata-kata wanita itu sangat menyakitkan bagi mereka para orang tua, tapi tidak ada satupun dari mereka berani menjawab karena mereka masih ingin hidup dengan baik di sekte. Melihat Wanita yang menjadi master puncak bunga itu marah padanya, master sekte dengan canggung menenangkan wanita itu. Bahkan sikapnya pada wanita itu sangat luar biasa sopannya seolah dia yang ditakuti di luar sana hanya sebatas pria lemah di depan wanita tersebut. Dan meski di coba, wanita itu tetap marah padanya sehingga master sekte Heaven yang ingin menenangkan malah menjadi sasaran amarah si wanita. QIn Yuan akhirnya turun tangan lalu menjelaskan kalau mereka baru saja menyelesaikan turnamen yang digunakan memilih seratus terbaik yang akan ikut masuk ke dalam tanah terlarang. Saat Lu Lingzhi mendengarnya, dia paham dengan kondisi sekte secara keseluruhan dan lagi Qin Yuan juga menceritakan tentang Xiao Chen padanya membuat dia sangat penasaran dengan pemuda tersebut. “Saudari Lu, keturunan dari saudara Xiao
“Setidaknya kakek, cobalah sembuhkan dulu bengkakmu itu. Meski tidak kelihatan oleh anak-anak lain tapi bagiku yang dekat denganmu bisa melihatnya!” Tegus Xiao Chen menatap aneh pada master sekte Heaven.“Ehem, mati lupakan masalah kepalaku dulu. Aku akan menenangkan situasi disini untuk sekarang!” Ucapnya sambil menatap murid-murid yang sudah sadar tapi tidak tahu sebenarnya terjadi apa disana?“Baiklah, pertandingan selesai. Pemenangnya adalah Gu zhia, dia akan menjadi peringkat pertama dalam turnamen antar murid kali ini. Selamat nak! Kamu bisa pergi ke kolam dewa untuk berlatih disana selama tiga hari dan hadiah lain juga akan diberikan padamu sebagai pemenang.” Ucap master sekte Heaven menatap ke Gu Zhia dengan penuh senyum. Meski dia adalah guru Mu Biyu tapi di matanya semua murid dalam sekte sama, dia tidak pernah memperlakukan muridnya sendiri istimewa dan juga sebaliknya. Sikapnya yang adil dalam sekte juga membuat semua murid sangat hormat padanya dan percaya diri untuk meng