Share

Bab 333

Penulis: Arif
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-19 18:00:01
Faksi penasihat kiri yang awalnya berbahagia atas kemenangan besar, kini menunjukkan raut wajah yang suram. Mereka sama sekali tidak merasa senang.

Sebaliknya, faksi penasihat kanan tampak sangat puas dengan sudut bibir mereka yang sedikit terangkat! Mereka kemudian berpisah dan meninggalkan ruang baca kerajaan.

Suhendra mengernyit sembari berkata, "Ada apa dengan Raja? Tuan Wahyudi begitu berbakat, kenapa beliau nggak menghargai orang berbakat seperti dia?"

Tirta menjawab dengan ekspresi datar, "Raja merampas rahasia pembuatan senjata Tuan Wahyudi, tapi hanya memberikan imbalan berupa 1 juta gabak dan pangkat pejabat tingkat kesembilan? Raja benar-benar ... beliau ...."

Kemal berbicara dengan raut wajah dingin, "Ini nggak bisa dibiarkan. Kita akan membicarakannya lebih lanjut saat pertemuan berikutnya. Raja tidak memberikan hadiah yang sepadan dengan prestasi Tuan Wahyudi. Lebih parahnya lagi, beliau bahkan merampas rahasia pembuatan senjatanya. Apakah seluruh istana akan menyetujui t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Abi Raidah
banyak kejutan terjadi dan cerita terus berkembang menjadi lebih luas jangkauannya
goodnovel comment avatar
Lembayung Senja
authornya keren. bisa mengaduk2 perasaan pembacanya. jujur saya eneg sama raja yang seperti ini. namun semoga alur yang urut, diksi yang baik, bisa menghasilkan akhir yang memuaskan. kamu hebat thor. salut.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 334

    Wira berpikir sejenak, lalu menjawab, "Ada beberapa hal yang nggak bisa kita lihat, bahkan lebih kecil dari debu di bawah sinar matahari. Hal-hal kecil itu ada di pisau dan kain perban. Itu sebabnya luka bisa membusuk. Cukup dengan membersihkan luka dengan alkohol dan merendam kain perban dalam air mendidih, kalian bisa membunuh hal-hal kecil ini. Itu akan membantu luka pulih lebih cepat."Dokter muda itu mengernyit sambil berkata, "Hal-hal yang lebih kecil dari debu, bahkan nggak bisa dilihat dengan mata telanjang? Tuan Wahyudi, bagaimana kamu bisa tahu? Aku adalah dokter dari sembilan generasi keluarga yang berpengalaman dalam praktik medis, tapi ini adalah hal yang belum pernah kudengar sebelumnya!"Banyak dokter di sekitar yang juga menoleh ke arah Wira dengan rasa penasaran dan ragu-ragu terhadap pernyataannya. Mereka menghormati Wira dalam hal militer, tetapi pria itu ingin menantang otoritas mereka dalam praktik medis sekarang. Hal ini membuat mereka merasa tidak senang.Menghor

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-19
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 335

    "Memangnya kalian nggak bisa belajar kalau belum pernah melihatnya?" tanya Wira. Kemudian, dia melanjutkan, "Aku akan segera mengatur agar beberapa mayat bangsa Agrel dikirim ke sini. Kalian dapat membedah dan melihat apa itu urat tangan dan kaki. Setelah itu, kalian bantu para prajurit untuk menghubungkannya.""Membedah mayat?" Sekelompok dokter militer terdiam, termasuk Junaidi. Bahkan, ada beberapa dari mereka yang ketakutan!Pada masa ini, banyak orang percaya pada adanya roh dan hantu sehingga jarang ada yang mendekati mayat, apalagi melakukan pembedahan! Permintaan Wira ini membuat mereka terkejut hingga kehilangan akal.Wira menjelaskan, "Ini adalah cabang ilmu medis yang baru. Siapa pun yang bisa melakukannya akan menjadi yang terbaik dalam bidang ini. Kalaupun kalian nggak bisa menjadi terkenal, itu pasti akan dicatat dalam sejarah!"Wira berbicara dengan nada penuh godaan, "Siapa pun yang bisa menghubungkan urat tangan dan kaki para prajurit, aku akan meminta Panglima Yudha u

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-19
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 336

    Giandra bertanya, "Apa kamu nggak ingin tahu apa yang ayahku katakan padaku sebelum dia meninggal?"Wira berbalik, lalu menjawab, "Maaf, aku benar-benar nggak tertarik dengan kata-kata terakhir seorang penjajah!""Kamu ...." Giandra benar-benar geram. Giandra naik darah. Dia menggertakkan gigi dan berkata dengan cepat, "Ayahku melarangku untuk membalaskan dendamnya. Dia menyuruhku menerobos kota dan segera menangkapmu, bukan untuk membunuhmu, tapi memberikan apa pun yang kamu inginkan. Ayahku berkata, kalau aku memenangkan hatimu, aku bisa menaklukkan dunia! Awalnya, aku sedikit meremehkan kata-kata itu. Tapi, setelah pertempuran ini, aku memercayainya."Sialan! Wira mengumpat dalam hati. Raja Tanuwi sialan ini membuat masalah untuknya. Sebelum mati masih saja bicara omong kosong! Jika kata-katanya tersebar, itu akan jadi masalah besar.Bagas yang sedari tadi diam di samping pun berkata dengan suara rendah, "Panglima Yudha, Tuan Wahyudi, kalian tahu jelas tentang situasi Kerajaan Nual

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-20
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 337

    Wira bertanya dengan heran, "Masalah apa?"Dian menjawab dengan alis berkerut, "Para keluarga bangsawan dan keluarga besar hanya bersedia membayar tiga kali lipat harga untuk membeli kembali apa yang mereka jual!" Wira mendengkus dingin mendengarnya, tetapi tidak berkata apa-apa.Saat itu, keluarga bangsawan dan keluarga besar menjual properti mereka dengan harga seperempat hingga seperlima dari harga aslinya. Mereka semua mengira bangsa Agrel pasti akan menghancurkan kota. Jika properti tidak terjual, mereka tidak akan mendapatkan apa-apa. Jadi, mereka berbondong-bondong menjual properti mereka dengan harga murah dan prosedur lengkap.Kini, setelah bangsa Agrel dikalahkan, Kota Pusat Pemerintahan Jagabu sudah aman dan harga properti telah kembali normal. Jika orang-orang itu ingin membeli properti mereka kembali dengan harga murah, itu hanyalah mimpi di siang bolong.Ada begitu banyak tentara yang berjuang keras dengan menumpahkan darah dan mengorbankan nyawa mereka demi mempertahanka

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-20
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 338

    Ketika pengetahuan para dokter militer ini sudah matang, mereka akan pergi ke berbagai tempat di Kerajaan Nuala. Kemudian, ilmu bedah akan meningkat secara bertahap.Junaidi menyela, "Tuan Wahyudi, apa itu saraf?"Wira tertegun mendengar pertanyaan itu. Setelah berpikir sejenak, dia baru menjawab, "Tubuh mampu merasakan sesuatu karena mengandalkan saraf. Kalian bisa mempelajarinya lebih lanjut nanti, aku juga nggak terlalu paham.""Tuan Wahyudi, kamu terlalu rendah hati. Keterampilan medismu benar-benar luar biasa!"Para dokter militer itu tampak kagum. Bahkan, Junaidi yang paling tidak puas dengan Wira beberapa hari lalu, sekarang tampak benar-benar memercayai Wira."Aku benar-benar nggak mengerti," ujar Wira.Wira terlihat sedikit tidak berdaya, lalu dia menunjuk ke pembuluh darah dan berkata, "Ini adalah pembuluh darah, saluran tempat darah mengalir. Ada beberapa golongan darah pada manusia. Golongan darah yang sama bisa ditransfusikan, tapi dibutuhkan alat khusus. Aku akan melihat

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-20
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 339

    Namun, Wira yang luar biasa ini tidak meremehkan para dokter. Dia menemani mereka membedah jenazah, mengajari mereka cara mengobati luka, dan bahkan sangat menghormati mereka. Penghargaan yang belum pernah mereka rasakan ini membuat suatu perasaan aneh muncul di hati mereka.Wira menarik keenam orang itu berdiri, lalu berkata, "Kalian semua orang dewasa, kenapa menangis begini? Setelah aku pergi, aku akan memberi tahu para jenderal untuk bekerja sama dengan penelitian kalian dan memberi kalian fasilitas terbaik. Jika kalian menemui masalah yang nggak bisa kalian selesaikan, kalian juga bisa mengirim surat ke Dusun Darmadi dari Desa Pimola di Kabupaten Uswal. Setelah pulang nanti, aku akan membuat beberapa alat bedah yang baik. Kalau sudah jadi, aku akan meminta seseorang mengirimkannya pada kalian."Junaidi dan rekan-rekannya kembali menitikkan air mata. Wira melanjutkan, "Dalam pembedahan, disinfeksi, menjahit luka, menyambung tendon yang putus, dan memotong usus buntu adalah hal yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-20
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 340

    Tiga hari kemudian, beberapa kereta kuda indah berhenti di depan Kediaman Keluarga Wilianto. Melihat papan nama di depan kereta, orang-orang yang lewat sontak ketakutan.Keluarga Yumandi yang menjalankan bisnis garam, Keluarga Suwanto yang menjual pangan, Keluarga Jambali yang menjual gula secara grosir, Keluarga Wilianto yang menjual teh, dan Keluarga Cipto yang menjual kain. Lima keluarga bangsawan di Kota Pusat Pemerintahan Jagabu itu juga merupakan lima keluarga dengan perekonomian dan kekuasaan paling berpengaruh di kota tersebut.Sekarang, kelima keluarga itu sedang marah. Setelah bangsa Agrel menerobos Perbatasan Loko, mereka menjual properti mereka dengan harga murah, memecat pelayan mereka, dan pindah ke selatan.Belum tiba di kota provinsi, mereka sudah menerima kabar bahwa Raja Tanuwi mati tertembak. Kemudian, saat mereka hendak kembali ke Kota Pusat Pemerintahan Jagabu, mereka menerima kabar bahwa bangsa Agrel menghancurkan kota. Dengan ketakutan, mereka kembali melarikan d

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-20
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 341

    Kepala Keluarga Wilianto memang ingin menekan Wira. Namun, dia meminta orang untuk mencari tahu tentang situasi militer terlebih dahulu karena takut menyinggung Panglima Yudha.Panglima Yudha sangat menghormati Wira. Jadi, Kepala Keluarga Wilianto tidak berani mengambil risiko. Bagaimanapun, Yudha adalah perwira garang yang telah membunuh banyak prajurit bangsa Agrel. Entah apa yang bisa dilakukan Yudha jika membuatnya kesal.Kepala Keluarga Cipto, Jambali, dan Suwanto mengernyit. Mereka juga mengkhawatirkan hal ini. Akan tetapi, keluarga mereka sudah bekerja sama sejak lama. Mereka baru datang bersama-sama hari ini karena dipanggil Banyu.Banyu mendengkus, lalu berkata, "Aku tahu kalian semua mengkhawatirkan Panglima Yudha, tapi apa kalian tahu tentang posisi Panglima Yudha yang canggung di pemerintahan?"Keempat kepala keluarga mendesak, "Banyu, nggak perlu bertele-tele lagi!"Banyu berujar dengan sinis, "Terakhir kali, setelah Yudha membunuh Raja Tanuwi dan mengalahkan bangsa Agrel,

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-20

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2908

    Wira merasa senang mendengarnya. Dia segera mengambil peta itu dan mulai memeriksanya. Tak bisa dipungkiri, peta yang diberikan oleh Wardo sangat detail. Setiap jalan diberikan penjelasan yang jelas.Seperti yang Wardo katakan, untuk menuju ke wilayah barat, memang bukan hanya ada satu jalan. Namun, semua jalan itu memiliki kesamaan, yaitu harus melewati gurun!Dalam peta ini, bahkan jalan-jalan di gurun pun sudah dijelaskan dengan sangat rinci. Peta ini terlalu detail."Terima kasih," ucap Wira.Wardo melambaikan tangannya, lalu memandang ke arah orang-orang di belakangnya. Saat melihat mereka masih jauh dan tidak bisa mendengar percakapannya, dia menurunkan suara saat bertanya, "Kamu pasti Tuan Wira, penguasa Provinsi Lowala, 'kan?"Wira terkejut sesaat."Kamu nggak perlu menyembunyikan identitasmu lagi. Sebenarnya saat kamu bilang namamu Wiro, aku sudah bisa menebak kalau kamu adalah Tuan Wira.""Sebelumnya aku pernah meninggalkan desa ini untuk beberapa waktu dan mendengar beberapa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2907

    "Kalian ini bicara apa sih?" Agha menunjuk orang-orang di sekitar dengan tatapan dingin."Sudahlah!" Wira memberi isyarat mata kepada Agha, lalu menatap Wardo kembali."Yang mereka katakan juga benar. Meskipun bukan kami pembunuhnya, kematian orang-orang ini tetap ada kaitannya dengan kami. Kalau begitu, kami nggak akan berlama-lama lagi di sini."Ucapan Wira ini membuat banyak orang merasa lega. Jika Wira dan lainnya tetap tinggal di sini, kemungkinan besar akan terjadi masalah lagi. Jadi, lebih baik mereka pergi supaya desa kembali aman.Wardo mengangguk. "Aku mohon maaf, sebelumnya aku sudah salah paham kepada kalian.""Aku nggak nyangka, kalian begitu bijaksana. Kami nggak akan menghalangi lagi. Setelah kalian berkemas, silakan lanjutkan perjalanan kalian."Wira mengangguk, lalu membawa orang-orang di belakangnya menuju tempat mereka menginap semalam.Para penduduk desa melihat mereka dari jauh. Masih terlihat amarah pada ekspresi mereka."Orang-orang ini memang nggak tahu terima k

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2906

    Caraka terkekeh-kekeh dan berkata, "Tentu saja aku punya rencana cadangan.""Apa itu?" Panji menatap Caraka dengan bingung.Orang ini sepertinya lebih licik dan penuh perhitungan daripada yang dibayangkan. Sebenarnya jika dipikir-pikir, itu masuk akal. Jika Caraka tidak licik, bagaimana mungkin dia bisa sampai di posisi seperti ini? Bahkan, dia perlahan-lahan menjadi tangan kanan Senia."Rencananya, aku akan ...." Caraka berbisik di samping telinga Panji, sambil merendahkan suaranya.Setelah mendengar rencana Caraka, Panji tak bisa menahan tawa. Sambil menunjuknya, dia berkata, "Kamu jauh lebih kejam dariku!"Mereka saling bertukar senyum dan tidak ada yang melanjutkan percakapan lagi. Sesaat kemudian, mereka berdua beranjak pergi. Sepertinya tidak ada lagi yang menarik untuk ditonton, jadi mereka lebih memilih untuk pergi.Mereka akan mengikuti rencana yang sudah disusun. Mereka yakin Wira dan lainnya tidak akan bisa membalikkan situasi.Pada saat yang sama, di pintu masuk desa.Setel

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2905

    Wardo berbicara dengan kesal karena telinganya terus berdengung.Semua orang langsung saling memandang, lalu salah satu dari mereka segera melaporkan apa yang mereka lihat tadi.Apa yang dikatakan orang ini sebenarnya hampir sama dengan orang sebelumnya, mayatnya tiba-tiba terbakar dan tidak ada yang tahu apa yang sudah terjadi. Seolah-olah ada yang menuangkan minyak ke mayat itu dan apinya tidak bisa padam saat mereka mencoba memadamkan. Pada akhirnya, mayat itu menjadi seperti sekarang ini.Wira perlahan-lahan maju dan membungkuk, lalu mengulurkan dua jari untuk meraba tanah di bawah mayat itu. Entah apa yang diambilnya dari tanah itu dan menciumnya dengan hati-hati.Melihat pemandangan itu, banyak orang yang mual karena merasa sangat menjijikkan.Wendi juga mendekati Wira dan ikut memeriksa bersama Wira."Apa yang kalian lakukan? Mayatnya sudah hangus terbakar, apa masih bisa menemukan sesuatu?" tanya Agha dengan ekspresi bingung.Dwija yang berdiri di samping berkata, "Wendi adalah

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2904

    "Kenapa mayat itu bisa terbakar? Apa yang sebenarnya kalian lakukan?" tanya Wardo.Pria itu menghela napas dan melanjutkan, "Kami juga nggak tahu bagaimana ini bisa terjadi, mayat itu tiba-tiba terbakar dengan sendirinya. Saat kami mencoba untuk memadamkan apinya, semuanya sudah terlambat. Pada akhirnya, tidak ada yang tersisa lagi."Wira segera berkata, "Ayo kita pergi melihat mayat itu dulu. Kami tetap di sini sejak tadi, berarti ada orang lain yang membakar mayat itu. Dengan kata lain, ini nggak ada hubungannya dengan kami. Ini sudah cukup untuk membuktikan kami nggak bersalah."Setelah mengatakan itu, Wira dan kelompoknya langsung menuju ke pintu masuk desa.Orang-orang di sekitar hendak menghentikan langkah Wira dan yang lainnya, tetapi Agha tiba-tiba menoleh dan memelototi mereka dengan tatapan yang ganas. Melihat itu, mereka ketakutan dan secara refleks mundur beberapa langkah.Salah seorang penduduk mengangkat sekopnya dan melayangkan ke arah kepala Agha. "Bocah, berani-beranin

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2903

    Saat ini, Agha sudah penuh dengan amarah. Jika bukan karena Wira yang selalu menghalanginya dan ingin menyelesaikan masalah ini dengan damai, dia sudah menggunakan kekerasan. Ini pertama kalinya dia merasa begitu terhina dan difitnah."Kenapa? Kamu ingin memukul kami ya? Kami punya banyak orang di sini dan kalian hanya berempat, kalian pikir kalian bisa menang? Lihatlah wajah kalian yang begitu menyeramkan, pasti kalian yang membunuh orang itu," provokasi orang itu secara terus-menerus.Suasana di tempat itu pun makin tegang.Agha menggertakkan giginya dan berkata, "Seorang pria sejati berani bertanggung jawab atas tindakannya. Kalau benar-benar kami yang melakukannya, kenapa kami nggak berani mengakuinya? Kalian pikir aku dan kakakku ini adalah pengecut rendahan ya? Lagi pula, lihatlah diri kalian, apa kalian pantas untuk aku dan kakakku turun tangan? Kalau aku membunuh kalian, tanganku akan kotor."Dia sudah berusaha bersabar sejak tadi dan terus mengalah, ini sudah cukup menghargai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2902

    "Jadi, kamu tetap harus ikut bersama kami. Setidaknya sebelum masalah ini selesai diselidiki dengan jelas, kalian nggak boleh meninggalkan tempat ini," kata Wardo yang berusaha menangani masalah ini dengan bijaksana."Omong kosong! Kamu tahu siapa kakakku ini? Kalau kalian berani mengurung kakakku, aku akan langsung membantai kalian semua," kata Agha yang sebelumnya amarah sudah mereda, kini kembali meledak dan menatap Wardo dengan dingin.Mendengar perkataan Agha, amarah orang-orang yang berada di sana kembali meledak dan mulai berteriak."Nggak perlu segan pada mereka.""Aku lihat orang-orang ini bukan orang baik, berani-beraninya mereka semena-mena di sini.""Cepat kurung mereka. Nggak peduli apa itu ulah mereka atau bukan, jangan biarkan mereka pergi.""Dilihat dari sikap mereka, mereka pasti merencanakan sesuatu di wilayah barat."Komentar orang-orang itu beraneka ragam dan kembali mencurigai Wira dan yang lainnya. Saat berbicara, banyak dari mereka yang sudah mulai bergerak dan s

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2901

    Wira berkata sambil tersenyum dan berjalan ke depan Wardo, "Ternyata kamu adalah Tuan Wardo. Namaku Wiro, berasal dari Provinsi Yonggu. Mereka ini semuanya adalah temanku. Kali ini kami datang ke wilayah barat untuk memahami beberapa situasi, kita mau lihat apa sini cocok untuk berbisnis.""Kalau cocok, kami juga akan membuka jalur perdagangan di sini dan menghubungkan wilayah barat dan sembilan provinsi. Kalau jalur ini berkembang, kamu dan juga kami pasti akan mendapat manfaatnya. Ini akan saling menguntungkan."Wira tidak mengungkapkan nama aslinya karena namanya terlalu mencolok dan tidak ada orang yang tidak mengenalnya di sembilan provinsi ini. Jika ada yang tidak mengenalnya, orang itu pasti tinggal di tempat yang terisolasi. Dia baru saja menyumbangkan lima miliar gabak untuk membantu korban bencana dan mengejutkan seluruh negeri, sehingga para rakyat sangat mengaguminya.Wardo berkata dengan tenang, "Wiro? Aku dengar ada seseorang yang bernama Wira di Provinsi Yonggu. Dia sang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2900

    Semua ini adalah ulah Panji dan Caraka. Setelah semalam mengetahui Wira dan yang lainnya sudah masuk ke desa perbatasan, Caraka langsung membunuh seorang penduduk desa. Dengan begitu, semua kecurigaan akan langsung tertuju pada Wira. Meskipun Wira ingin menjelaskannya, tidak ada orang yang percaya dengan perkataan Wira juga dan Wira juga tidak memiliki hak bicara di situasi ini.Caraka berpikir semua ini akibat dari perbuatan Wira sendiri, tidak bisa menyalahkan siapa pun. Siapa suruh Wira datang ke wilayah barat, bukankah itu sama saja Wira mencari masalah untuk diri sendiri?"Menurutmu, apa Wira akan bertindak? Kalau hanya mengandalkan penduduk desa ini, mereka tidak akan bisa menghalangi Wira dan yang lainnya. Untuk menangkap Wira, ini juga akan sangat sulit," gumam Caraka."Kalau Wira benar-benar bertindak, bukankah itu hasil yang terbaik? Dengan begitu, itu akan menunjukkan mereka benar-benar membunuh pria itu. Rencana untuk menjebak kita pun berhasil," kata Panji sambil tersenyum

DMCA.com Protection Status