Share

Bab 335

Author: Arif
"Memangnya kalian nggak bisa belajar kalau belum pernah melihatnya?" tanya Wira. Kemudian, dia melanjutkan, "Aku akan segera mengatur agar beberapa mayat bangsa Agrel dikirim ke sini. Kalian dapat membedah dan melihat apa itu urat tangan dan kaki. Setelah itu, kalian bantu para prajurit untuk menghubungkannya."

"Membedah mayat?" Sekelompok dokter militer terdiam, termasuk Junaidi. Bahkan, ada beberapa dari mereka yang ketakutan!

Pada masa ini, banyak orang percaya pada adanya roh dan hantu sehingga jarang ada yang mendekati mayat, apalagi melakukan pembedahan! Permintaan Wira ini membuat mereka terkejut hingga kehilangan akal.

Wira menjelaskan, "Ini adalah cabang ilmu medis yang baru. Siapa pun yang bisa melakukannya akan menjadi yang terbaik dalam bidang ini. Kalaupun kalian nggak bisa menjadi terkenal, itu pasti akan dicatat dalam sejarah!"

Wira berbicara dengan nada penuh godaan, "Siapa pun yang bisa menghubungkan urat tangan dan kaki para prajurit, aku akan meminta Panglima Yudha u
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 336

    Giandra bertanya, "Apa kamu nggak ingin tahu apa yang ayahku katakan padaku sebelum dia meninggal?"Wira berbalik, lalu menjawab, "Maaf, aku benar-benar nggak tertarik dengan kata-kata terakhir seorang penjajah!""Kamu ...." Giandra benar-benar geram. Giandra naik darah. Dia menggertakkan gigi dan berkata dengan cepat, "Ayahku melarangku untuk membalaskan dendamnya. Dia menyuruhku menerobos kota dan segera menangkapmu, bukan untuk membunuhmu, tapi memberikan apa pun yang kamu inginkan. Ayahku berkata, kalau aku memenangkan hatimu, aku bisa menaklukkan dunia! Awalnya, aku sedikit meremehkan kata-kata itu. Tapi, setelah pertempuran ini, aku memercayainya."Sialan! Wira mengumpat dalam hati. Raja Tanuwi sialan ini membuat masalah untuknya. Sebelum mati masih saja bicara omong kosong! Jika kata-katanya tersebar, itu akan jadi masalah besar.Bagas yang sedari tadi diam di samping pun berkata dengan suara rendah, "Panglima Yudha, Tuan Wahyudi, kalian tahu jelas tentang situasi Kerajaan Nual

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 337

    Wira bertanya dengan heran, "Masalah apa?"Dian menjawab dengan alis berkerut, "Para keluarga bangsawan dan keluarga besar hanya bersedia membayar tiga kali lipat harga untuk membeli kembali apa yang mereka jual!" Wira mendengkus dingin mendengarnya, tetapi tidak berkata apa-apa.Saat itu, keluarga bangsawan dan keluarga besar menjual properti mereka dengan harga seperempat hingga seperlima dari harga aslinya. Mereka semua mengira bangsa Agrel pasti akan menghancurkan kota. Jika properti tidak terjual, mereka tidak akan mendapatkan apa-apa. Jadi, mereka berbondong-bondong menjual properti mereka dengan harga murah dan prosedur lengkap.Kini, setelah bangsa Agrel dikalahkan, Kota Pusat Pemerintahan Jagabu sudah aman dan harga properti telah kembali normal. Jika orang-orang itu ingin membeli properti mereka kembali dengan harga murah, itu hanyalah mimpi di siang bolong.Ada begitu banyak tentara yang berjuang keras dengan menumpahkan darah dan mengorbankan nyawa mereka demi mempertahanka

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 338

    Ketika pengetahuan para dokter militer ini sudah matang, mereka akan pergi ke berbagai tempat di Kerajaan Nuala. Kemudian, ilmu bedah akan meningkat secara bertahap.Junaidi menyela, "Tuan Wahyudi, apa itu saraf?"Wira tertegun mendengar pertanyaan itu. Setelah berpikir sejenak, dia baru menjawab, "Tubuh mampu merasakan sesuatu karena mengandalkan saraf. Kalian bisa mempelajarinya lebih lanjut nanti, aku juga nggak terlalu paham.""Tuan Wahyudi, kamu terlalu rendah hati. Keterampilan medismu benar-benar luar biasa!"Para dokter militer itu tampak kagum. Bahkan, Junaidi yang paling tidak puas dengan Wira beberapa hari lalu, sekarang tampak benar-benar memercayai Wira."Aku benar-benar nggak mengerti," ujar Wira.Wira terlihat sedikit tidak berdaya, lalu dia menunjuk ke pembuluh darah dan berkata, "Ini adalah pembuluh darah, saluran tempat darah mengalir. Ada beberapa golongan darah pada manusia. Golongan darah yang sama bisa ditransfusikan, tapi dibutuhkan alat khusus. Aku akan melihat

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 339

    Namun, Wira yang luar biasa ini tidak meremehkan para dokter. Dia menemani mereka membedah jenazah, mengajari mereka cara mengobati luka, dan bahkan sangat menghormati mereka. Penghargaan yang belum pernah mereka rasakan ini membuat suatu perasaan aneh muncul di hati mereka.Wira menarik keenam orang itu berdiri, lalu berkata, "Kalian semua orang dewasa, kenapa menangis begini? Setelah aku pergi, aku akan memberi tahu para jenderal untuk bekerja sama dengan penelitian kalian dan memberi kalian fasilitas terbaik. Jika kalian menemui masalah yang nggak bisa kalian selesaikan, kalian juga bisa mengirim surat ke Dusun Darmadi dari Desa Pimola di Kabupaten Uswal. Setelah pulang nanti, aku akan membuat beberapa alat bedah yang baik. Kalau sudah jadi, aku akan meminta seseorang mengirimkannya pada kalian."Junaidi dan rekan-rekannya kembali menitikkan air mata. Wira melanjutkan, "Dalam pembedahan, disinfeksi, menjahit luka, menyambung tendon yang putus, dan memotong usus buntu adalah hal yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 340

    Tiga hari kemudian, beberapa kereta kuda indah berhenti di depan Kediaman Keluarga Wilianto. Melihat papan nama di depan kereta, orang-orang yang lewat sontak ketakutan.Keluarga Yumandi yang menjalankan bisnis garam, Keluarga Suwanto yang menjual pangan, Keluarga Jambali yang menjual gula secara grosir, Keluarga Wilianto yang menjual teh, dan Keluarga Cipto yang menjual kain. Lima keluarga bangsawan di Kota Pusat Pemerintahan Jagabu itu juga merupakan lima keluarga dengan perekonomian dan kekuasaan paling berpengaruh di kota tersebut.Sekarang, kelima keluarga itu sedang marah. Setelah bangsa Agrel menerobos Perbatasan Loko, mereka menjual properti mereka dengan harga murah, memecat pelayan mereka, dan pindah ke selatan.Belum tiba di kota provinsi, mereka sudah menerima kabar bahwa Raja Tanuwi mati tertembak. Kemudian, saat mereka hendak kembali ke Kota Pusat Pemerintahan Jagabu, mereka menerima kabar bahwa bangsa Agrel menghancurkan kota. Dengan ketakutan, mereka kembali melarikan d

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 341

    Kepala Keluarga Wilianto memang ingin menekan Wira. Namun, dia meminta orang untuk mencari tahu tentang situasi militer terlebih dahulu karena takut menyinggung Panglima Yudha.Panglima Yudha sangat menghormati Wira. Jadi, Kepala Keluarga Wilianto tidak berani mengambil risiko. Bagaimanapun, Yudha adalah perwira garang yang telah membunuh banyak prajurit bangsa Agrel. Entah apa yang bisa dilakukan Yudha jika membuatnya kesal.Kepala Keluarga Cipto, Jambali, dan Suwanto mengernyit. Mereka juga mengkhawatirkan hal ini. Akan tetapi, keluarga mereka sudah bekerja sama sejak lama. Mereka baru datang bersama-sama hari ini karena dipanggil Banyu.Banyu mendengkus, lalu berkata, "Aku tahu kalian semua mengkhawatirkan Panglima Yudha, tapi apa kalian tahu tentang posisi Panglima Yudha yang canggung di pemerintahan?"Keempat kepala keluarga mendesak, "Banyu, nggak perlu bertele-tele lagi!"Banyu berujar dengan sinis, "Terakhir kali, setelah Yudha membunuh Raja Tanuwi dan mengalahkan bangsa Agrel,

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 342

    Dian mengerutkan dahi. Dia benar-benar tidak mengerti kenapa keluarga bangsawan ini begitu sombong."Aku mau lihat kalian berani berbuat apa padaku!" kata Wira. Dia berjalan masuk ke ruang tamu, lalu melirik kelima kepala keluarga bangsawan itu. Wajahnya tampak garang.Pada saat berperang, pemerintah mengeluarkan uang. Para pria dari kalangan rakyat biasa mengorbankan dirinya untuk berpartisipasi dalam perang. Sementara itu, keluarga bangsawan ini kabur pada saat-saat genting.Setelah perbatasan tenang, keluarga-keluarga bangsawan ini ingin kembali berbisnis. Namun, mereka tidak bersedia mengeluarkan uang.Keluarga bangsawan ini ingin menguasai semua keuntungan, tetapi tidak mau berkorban. Ini adalah sifat para pebisnis. Mereka hanya mementingkan keuntungan dan tidak peduli dengan keadilan.Keempat kepala keluarga menatap Wira. Pandangan mereka penuh dengan amarah dan penghinaan. Seorang pecundang seperti Wira berani mempermainkan lima keluarga bangsawan. Wira sama sekali tidak menghar

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 343

    Alhasil, sekarang sepertinya ada yang tidak beres. Wira menyipitkan matanya seraya berkata dengan dingin, "Kalau sudah selesai, cepat pulang. Kalian harus makan dan minum sepuasnya!"Raut wajah Banyu tampak muram. Dia berujar, "Apa maksudmu? Kamu jangan nggak tahu diri! Asalkan kami mengeluarkan uang, Panglima Yudha dan Farhan akan dipindahtugaskan.""Semua pejabat di kota sudah kamu singgung karena masalah properti. Kamu nggak bisa tinggal di Kota Pusat Pemerintahan Jagabu lagi. Asalkan kami memberi perintah, kamu pasti akan diusir," lanjut Banyu.Keempat kepala keluarga tampak galak. Kenapa Wira masih belum menyetujuinya padahal Banyu sudah mengatakannya dengan sangat jelas?Wira membalas dengan ekspresi muram, "Mengusirku? Sepertinya, kalian belum tahu situasinya. Pengawal, tangkap mereka semua dan serahkan pada Letnan Jenderal Herdian di markas militer."Sekelompok tentara senior Pasukan Zirah Hitam bergegas masuk, lalu memelintir lengan kelima orang itu dan hendak membawa mereka k

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status