Share

Bab 339

Penulis: Arif
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-20 18:00:01
Namun, Wira yang luar biasa ini tidak meremehkan para dokter. Dia menemani mereka membedah jenazah, mengajari mereka cara mengobati luka, dan bahkan sangat menghormati mereka. Penghargaan yang belum pernah mereka rasakan ini membuat suatu perasaan aneh muncul di hati mereka.

Wira menarik keenam orang itu berdiri, lalu berkata, "Kalian semua orang dewasa, kenapa menangis begini? Setelah aku pergi, aku akan memberi tahu para jenderal untuk bekerja sama dengan penelitian kalian dan memberi kalian fasilitas terbaik. Jika kalian menemui masalah yang nggak bisa kalian selesaikan, kalian juga bisa mengirim surat ke Dusun Darmadi dari Desa Pimola di Kabupaten Uswal. Setelah pulang nanti, aku akan membuat beberapa alat bedah yang baik. Kalau sudah jadi, aku akan meminta seseorang mengirimkannya pada kalian."

Junaidi dan rekan-rekannya kembali menitikkan air mata. Wira melanjutkan, "Dalam pembedahan, disinfeksi, menjahit luka, menyambung tendon yang putus, dan memotong usus buntu adalah hal yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 340

    Tiga hari kemudian, beberapa kereta kuda indah berhenti di depan Kediaman Keluarga Wilianto. Melihat papan nama di depan kereta, orang-orang yang lewat sontak ketakutan.Keluarga Yumandi yang menjalankan bisnis garam, Keluarga Suwanto yang menjual pangan, Keluarga Jambali yang menjual gula secara grosir, Keluarga Wilianto yang menjual teh, dan Keluarga Cipto yang menjual kain. Lima keluarga bangsawan di Kota Pusat Pemerintahan Jagabu itu juga merupakan lima keluarga dengan perekonomian dan kekuasaan paling berpengaruh di kota tersebut.Sekarang, kelima keluarga itu sedang marah. Setelah bangsa Agrel menerobos Perbatasan Loko, mereka menjual properti mereka dengan harga murah, memecat pelayan mereka, dan pindah ke selatan.Belum tiba di kota provinsi, mereka sudah menerima kabar bahwa Raja Tanuwi mati tertembak. Kemudian, saat mereka hendak kembali ke Kota Pusat Pemerintahan Jagabu, mereka menerima kabar bahwa bangsa Agrel menghancurkan kota. Dengan ketakutan, mereka kembali melarikan d

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-20
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 341

    Kepala Keluarga Wilianto memang ingin menekan Wira. Namun, dia meminta orang untuk mencari tahu tentang situasi militer terlebih dahulu karena takut menyinggung Panglima Yudha.Panglima Yudha sangat menghormati Wira. Jadi, Kepala Keluarga Wilianto tidak berani mengambil risiko. Bagaimanapun, Yudha adalah perwira garang yang telah membunuh banyak prajurit bangsa Agrel. Entah apa yang bisa dilakukan Yudha jika membuatnya kesal.Kepala Keluarga Cipto, Jambali, dan Suwanto mengernyit. Mereka juga mengkhawatirkan hal ini. Akan tetapi, keluarga mereka sudah bekerja sama sejak lama. Mereka baru datang bersama-sama hari ini karena dipanggil Banyu.Banyu mendengkus, lalu berkata, "Aku tahu kalian semua mengkhawatirkan Panglima Yudha, tapi apa kalian tahu tentang posisi Panglima Yudha yang canggung di pemerintahan?"Keempat kepala keluarga mendesak, "Banyu, nggak perlu bertele-tele lagi!"Banyu berujar dengan sinis, "Terakhir kali, setelah Yudha membunuh Raja Tanuwi dan mengalahkan bangsa Agrel,

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-20
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 342

    Dian mengerutkan dahi. Dia benar-benar tidak mengerti kenapa keluarga bangsawan ini begitu sombong."Aku mau lihat kalian berani berbuat apa padaku!" kata Wira. Dia berjalan masuk ke ruang tamu, lalu melirik kelima kepala keluarga bangsawan itu. Wajahnya tampak garang.Pada saat berperang, pemerintah mengeluarkan uang. Para pria dari kalangan rakyat biasa mengorbankan dirinya untuk berpartisipasi dalam perang. Sementara itu, keluarga bangsawan ini kabur pada saat-saat genting.Setelah perbatasan tenang, keluarga-keluarga bangsawan ini ingin kembali berbisnis. Namun, mereka tidak bersedia mengeluarkan uang.Keluarga bangsawan ini ingin menguasai semua keuntungan, tetapi tidak mau berkorban. Ini adalah sifat para pebisnis. Mereka hanya mementingkan keuntungan dan tidak peduli dengan keadilan.Keempat kepala keluarga menatap Wira. Pandangan mereka penuh dengan amarah dan penghinaan. Seorang pecundang seperti Wira berani mempermainkan lima keluarga bangsawan. Wira sama sekali tidak menghar

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-21
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 343

    Alhasil, sekarang sepertinya ada yang tidak beres. Wira menyipitkan matanya seraya berkata dengan dingin, "Kalau sudah selesai, cepat pulang. Kalian harus makan dan minum sepuasnya!"Raut wajah Banyu tampak muram. Dia berujar, "Apa maksudmu? Kamu jangan nggak tahu diri! Asalkan kami mengeluarkan uang, Panglima Yudha dan Farhan akan dipindahtugaskan.""Semua pejabat di kota sudah kamu singgung karena masalah properti. Kamu nggak bisa tinggal di Kota Pusat Pemerintahan Jagabu lagi. Asalkan kami memberi perintah, kamu pasti akan diusir," lanjut Banyu.Keempat kepala keluarga tampak galak. Kenapa Wira masih belum menyetujuinya padahal Banyu sudah mengatakannya dengan sangat jelas?Wira membalas dengan ekspresi muram, "Mengusirku? Sepertinya, kalian belum tahu situasinya. Pengawal, tangkap mereka semua dan serahkan pada Letnan Jenderal Herdian di markas militer."Sekelompok tentara senior Pasukan Zirah Hitam bergegas masuk, lalu memelintir lengan kelima orang itu dan hendak membawa mereka k

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-21
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 344

    Pemerintahan bukanlah tempat untuk menentukan mana yang benar dan salah. Raja tidak mungkin melepaskan mereka jika terbukti ada sejumlah uang perak yang mereka terima dan alasan yang valid.Takutnya, Raja akan langsung memberi perintah untuk memusnahkan 9 generasi keluarga mereka, lalu kekayaan mereka akan disita dan dikirim ke ibu kota kerajaan.Wajah Banyu pucat pasi, tetapi dia berteriak seraya menggeleng, "Aku nggak percaya jenderal di markas militer mau mendengar perintahmu dan membantumu melawan kami!"Keempat kepala keluarga mengangguk, ini adalah harapan terakhir mereka. Kemudian, Rudi yang menahan Banyu menampar Banyu 2 kali sambil memarahi, "Dasar berengsek! Nanti kamu akan tahu. Kamu pikir siapa yang memenangkan peperangan ini?""Tuan Wahyudi mendesain misil tiga busur yang menembak mati Raja Tanuwi. Dia juga mengadakan pertemuan propaganda untuk membujuk puluhan ribu pasukan pembelot. Dia membakar 30.000 pasukan infanteri bangsa Agrel dan membentuk formasi kerbau api. Tanpa

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-21
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 345

    Di markas militer, meja sudah disiapkan. Yudha, Herdian, Basuki, dan Chandra sudah menunggu sambil melihat ke pintu markas. Ekspresi mereka terlihat cemas.Dekret kerajaan sudah sampai di luar kota. Sebentar lagi, dekret itu akan sampai di markas militer. Setelah mendapat kabar, mereka segera mengabari Wira, tetapi dia tidak kunjung datang. Mereka semua terus berkomentar."Sudah 2 jam, kenapa Tuan Wahyudi belum datang? Kasim yang menyampaikan dekret hampir sampai!""Gawat kalau Tuan Wahyudi melewatkan dekret pemberian gelar!""Menurutmu, kali ini pemerintah akan memberi Tuan Wahyudi gelar dan jabatan apa?""Setelah menembak mati Raja Tanuwi dan mengalahkan 100.000 kavaleri bangsa Agrel, setidaknya dia akan mendapatkan gelar Amangkurat."Tiba-tiba, terdengar suara yang nyaring. "Dekret kerajaan sampai!"Sekelompok kuda bergegas masuk ke markas militer. Orang yang memimpin adalah kasim yang menyampaikan dekret. Ekspresi pengawal kerajaan tampak serius."Siap!" seru Yudha yang gembira dan

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-21
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 346

    Seluruh prajurit pembelot berdiri dengan ketakutan!Kasim pengirim pesan melanjutkan, "Untungnya, ada Amangkurat Yudha yang memohon belas kasihan untuk kalian. Kalian juga berjasa dalam pertempuran besar. Jadi, aku akan memberikan pengampunan untuk kesalahan kalian. Untuk sementara waktu, kalian tetap bertugaslah dalam militer. Jenderal akan menentukan tanggal pembebasan pakaian militer dan mengembalikan kalian ke tempat asal.""Terima kasih atas pengampunan Raja!" Semua prajurit pembelot tampak menangis. Wira ternyata tidak berbohong. Setelah memenangkan pertempuran besar, Raja memang akan mengampuni mereka.Usai menyimpan dekret kerajaan, kasim pengirim pesan tampak mengepalkan tangannya. Dia berkata sambil tersenyum, "Selamat, Amangkurat Yudha. Kamu dianugerahi gelar kebangsawanan Amangkurat!""Terima kasih, Kasim!" ucap Yudha. Kemudian, dia mengernyit seraya berkata, "Apakah isi dekret sudah selesai dibacakan?" Kasim pengirim pesan mengulurkan tangannya sambil menjawab, "Sudah."La

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-21
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 347

    Koin perunggu, uang perak, uang emas, dan uang kertas langsung diangkut dalam jumlah besar ke rumah Wira menggunakan gerobak!Dengan modal rendah 3 miliar gabak, Wira telah menjual sebagian besar dari asetnya dengan keuntungan 40 hingga 50 kali lipat, yang melebihi ratusan miliar gabak. Masih ada banyak aset yang tersisa.Wira bisa dikatakan kaya mendadak. Kekayaan ini menjadikan Wira sebagai orang terkaya di Kota Pusat Pemerintahan Jagabu, bahkan bisa masuk dalam peringkat 100 teratas di Kerajaan Nuala.Selain itu, Wira telah menguasai seluruh kupon garam dan kutipan garam di Kota Pusat Pemerintahan Jagabu untuk tahun depan. Wira meminjamkan uang kepada pekerja di Tambak Garam Fica agar mereka dapat kembali memproduksi garam.Wira juga telah membuat peralatan yang dapat digunakan untuk menggali sumur sedalam 1.000 meter, lalu diam-diam memberikannya kepada Wisnu dan adik-adiknya! Kini, Tambak Garam Fica telah sepenuhnya berada di bawah kendali Wira!Target Wira datang ke Kota Pusat Pe

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-21

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2914

    "Selain kabut yang agak tebal, sepertinya nggak ada apa-apa di sini," ujar Agha sambil menggaruk kepalanya."Justru kabut di depan ini yang membuatku merasa ada yang nggak beres." Wendi mengernyit, lalu mengeluarkan sebuah botol porselen dari sakunya.Kemudian, dia segera mengeluarkan empat butir pil dari dalam. Setelah memakan sebutir, dia membagikan sisanya kepada mereka."Kabut ini beracun. Kalian cepat makan pil ini." ucap Wendi untuk memperingatkan.Tanpa ragu sedikit pun, Wira dan lainnya segera menelan pil itu.Wendi ahli dalam racun. Dia tentu bisa mendeteksi jika ada racun di kabut ini. Trik licik seperti ini tidak ada apa-apanya di hadapan Wendi.Ekspresi Wira menjadi sangat suram. "Ternyata ada orang yang ingin menghalangi jalan kita. Sepertinya jejak kita terdeteksi musuh."Saat berikutnya, terdengar tawa yang keras. Yang muncul di depan mereka tidak lain adalah Panji dan Caraka. Di belakang mereka terdapat banyak orang.Seiring dengan kemunculan mereka, kabut beracun itu p

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2913

    Ini adalah kesempatan terbaik bagi mereka untuk bertindak!Jika mereka bisa membunuh Wira, anak buahnya tidak mungkin bisa apa-apa lagi. Dengan begitu, Provinsi Lowala dan Provinsi Yonggu akan jatuh ke tangan mereka!Ketika saat itu tiba, di seluruh sembilan provinsi, siapa yang bisa menandingi Senia? Kerajaan Agrel akan menyapu sembilan provinsi dan Senia akan menjadi penguasa baru!"Apa Wira dan lainnya benaran akan datang? Kalau perjalanan mereka tertunda, apa kita harus terus menunggu di sini?"Caraka bertanya sambil minum teh. Nada bicaranya terdengar tidak sabar. Karena kali ini mereka tidak membawa banyak orang, mereka tidak sepenuhnya menguasai informasi tentang Wira dan lainnya, hanya bisa menuruti spekulasi Panji.Panji mengusap janggutnya sambil tertawa. Kemudian, dia menyahut, "Nggak usah cemas. Dengan kecerdikan Wira, aku rasa nggak sulit bagi dia untuk tahu dari mana aku berasal.""Lembah Duka memang tempat yang sangat misterius, tapi banyak orang yang tahu keberadaannya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2912

    Wira melirik ketiga orang itu sejenak, lalu menggeleng dengan putus asa. Orang-orang ini benar-benar seperti hantu kelaparan! "Kak, kulihat kamu bicara lama dengan pelayan tadi. Apa kamu sudah dapat informasi?" tanya Agha sambil membersihkan giginya dengan tusuk gigi dan beralih menatap Wira.Wira mengangguk, lalu menyahut, "Aku sudah tanya semuanya. Orang-orang yang menguasai kemampuan aneh itu berasal dari tempat yang disebut Lembah Duka. Lembah itu terletak di Provinsi Tengah.""Kalau kita ingin menyelidiki tentang Panji dan mencari cara untuk melawannya, kita harus pergi ke Provinsi Tengah dan mencoba masuk ke Lembah Duka!""Asalkan kita bisa masuk ke Lembah Duka, nggak peduli siapa sebenarnya Panji atau seperti apa hubungannya dengan orang-orang di sana, setidaknya misi kita sudah selesai setengah. Tentunya, kita akan menemukan cara untuk melawan Panji!"Mengetahui informasi musuh adalah kunci kemenangan. Karena orang-orang di Lembah Duka tidak sembarangan terlibat dengan urusan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2911

    "Provinsi Tengah? Sebaiknya lupakan saja deh ...." Wira menggeleng dan menghela napas. "Dengar-dengar, Provinsi Tengah memang makmur dan kaya, juga merupakan pusat dari wilayah barat. Banyak orang yang datang ke wilayah barat pasti pergi ke Provinsi Tengah.""Harus kuakui bahwa tempat itu memang bagus, tapi aku punya satu kekhawatiran, yaitu ...." Wira sengaja memperpanjang suaranya, lalu melanjutkan, "Katanya di sana ada banyak masalah dan banyak orang lokal yang menguasai ilmu hitam. Mereka biasanya tinggal di Provinsi Tengah.""Kita yang baru datang ini masih asing dengan wilayah barat. Kalau kita sampai menarik perhatian orang-orang seperti itu, bukankah kita akan celaka?""Pada akhirnya, kita malah cuma buang-buang tenaga, bahkan bisa kehilangan nyawa. Kalau begitu, untuk apa kita susah payah datang ke wilayah barat?"Saat berbicara, Wira terus mengamati pelayan di depannya, sembari mencoba menebak pikirannya.Daripada langsung bertanya tentang orang-orang yang menguasai kemampuan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2910

    Wira sampai tidak tahu harus bagaimana menghadapi adiknya yang satu ini!Tidak lama kemudian, mereka menemukan sebuah penginapan dan segera mengurus prosedur menginap.Setelah selesai menata barang, mereka turun ke lantai bawah dan segera memesan beberapa makanan. Agha pun makan dengan lahap."Kelihatannya sederhana saja, tapi rasanya lumayan enak! Kalian juga makan yang banyak!" ucap Agha sambil makan.Wira sama sekali tidak menghiraukannya dan malah menatap pelayan penginapan yang sedang berdiri di depan pintu.Karena di dalam penginapan tidak ada banyak orang, pelayan itu terlihat cukup santai dan sedang berdiri di depan pintu menikmati angin.Sekarang musim panas di wilayah barat. Wira dan lainnya juga tidak tahan menghadapi suhu yang terlalu tinggi ini, apalagi pelayan yang harus bekerja.Wira meletakkan peralatan makannya, lalu mendekati pelayan itu. Sambil tersenyum, dia bertanya, "Sobat, aku rasa kamu bukan orang asli sini, 'kan?""Benar, penilaianmu tajam sekali! Aku memang bu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2909

    Setelah melakukan penelitian, Wira memiliki pemahaman sederhana tentang wilayah barat. Jika dibandingkan dengan kesembilan provinsi, luas wilayah di wilayah barat memang kalah jauh.Wilayah ini terbagi menjadi lima zona besar, dengan zona pusat yang paling makmur, yang disebut Provinsi Tengah.Sementara itu, zona di timur, selatan, barat, dan utara dinamai sesuai dengan arah mata angin. Tempat mereka berada saat ini adalah Provinsi Utara.Namun, saat ini tidak ada petunjuk apa pun. Di wilayah barat ini, mereka juga tidak tahu harus bagaimana memulai penyelidikan tentang Panji. Jadi, mereka hanya bisa berjalan langkah demi langkah.Di gerbang masuk Provinsi Utara.Di depan gerbang tidak ada penjaga dan terlihat sangat sepi. Tidak ada yang perlu diherankan, karena wilayah barat tidak begitu berkembang. Jadi, tidak banyak orang yang datang kemari.Ketika mereka hampir memasuki kota, Wira memberi instruksi kepada orang-orang di sekitarnya, "Dengan penampilan kita ini, orang-orang akan tahu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2908

    Wira merasa senang mendengarnya. Dia segera mengambil peta itu dan mulai memeriksanya. Tak bisa dipungkiri, peta yang diberikan oleh Wardo sangat detail. Setiap jalan diberikan penjelasan yang jelas.Seperti yang Wardo katakan, untuk menuju ke wilayah barat, memang bukan hanya ada satu jalan. Namun, semua jalan itu memiliki kesamaan, yaitu harus melewati gurun!Dalam peta ini, bahkan jalan-jalan di gurun pun sudah dijelaskan dengan sangat rinci. Peta ini terlalu detail."Terima kasih," ucap Wira.Wardo melambaikan tangannya, lalu memandang ke arah orang-orang di belakangnya. Saat melihat mereka masih jauh dan tidak bisa mendengar percakapannya, dia menurunkan suara saat bertanya, "Kamu pasti Tuan Wira, penguasa Provinsi Lowala, 'kan?"Wira terkejut sesaat."Kamu nggak perlu menyembunyikan identitasmu lagi. Sebenarnya saat kamu bilang namamu Wiro, aku sudah bisa menebak kalau kamu adalah Tuan Wira.""Sebelumnya aku pernah meninggalkan desa ini untuk beberapa waktu dan mendengar beberapa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2907

    "Kalian ini bicara apa sih?" Agha menunjuk orang-orang di sekitar dengan tatapan dingin."Sudahlah!" Wira memberi isyarat mata kepada Agha, lalu menatap Wardo kembali."Yang mereka katakan juga benar. Meskipun bukan kami pembunuhnya, kematian orang-orang ini tetap ada kaitannya dengan kami. Kalau begitu, kami nggak akan berlama-lama lagi di sini."Ucapan Wira ini membuat banyak orang merasa lega. Jika Wira dan lainnya tetap tinggal di sini, kemungkinan besar akan terjadi masalah lagi. Jadi, lebih baik mereka pergi supaya desa kembali aman.Wardo mengangguk. "Aku mohon maaf, sebelumnya aku sudah salah paham kepada kalian.""Aku nggak nyangka, kalian begitu bijaksana. Kami nggak akan menghalangi lagi. Setelah kalian berkemas, silakan lanjutkan perjalanan kalian."Wira mengangguk, lalu membawa orang-orang di belakangnya menuju tempat mereka menginap semalam.Para penduduk desa melihat mereka dari jauh. Masih terlihat amarah pada ekspresi mereka."Orang-orang ini memang nggak tahu terima k

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2906

    Caraka terkekeh-kekeh dan berkata, "Tentu saja aku punya rencana cadangan.""Apa itu?" Panji menatap Caraka dengan bingung.Orang ini sepertinya lebih licik dan penuh perhitungan daripada yang dibayangkan. Sebenarnya jika dipikir-pikir, itu masuk akal. Jika Caraka tidak licik, bagaimana mungkin dia bisa sampai di posisi seperti ini? Bahkan, dia perlahan-lahan menjadi tangan kanan Senia."Rencananya, aku akan ...." Caraka berbisik di samping telinga Panji, sambil merendahkan suaranya.Setelah mendengar rencana Caraka, Panji tak bisa menahan tawa. Sambil menunjuknya, dia berkata, "Kamu jauh lebih kejam dariku!"Mereka saling bertukar senyum dan tidak ada yang melanjutkan percakapan lagi. Sesaat kemudian, mereka berdua beranjak pergi. Sepertinya tidak ada lagi yang menarik untuk ditonton, jadi mereka lebih memilih untuk pergi.Mereka akan mengikuti rencana yang sudah disusun. Mereka yakin Wira dan lainnya tidak akan bisa membalikkan situasi.Pada saat yang sama, di pintu masuk desa.Setel

DMCA.com Protection Status