Share

Bab 297

"Aku pikir sebagai pemimpin pasukan, aku nggak terkalahkan dan nggak ada yang mampu bertarung denganku!" kata Raja Tanuwi dengan sombong.

Nada bicara Raja Tanuwi tiba-tiba berubah, lalu dia berucap dengan perasaan kecewa, "Sampai aku bertemu dengan Dirga, aku baru tahu rasanya kalah untuk pertama kali. Dirga yang mengalahkanku sampai aku kabur dengan kondisi menyedihkan!"

Giandra merasa ada yang tidak beres. Dia bertanya, "Ayah, kenapa kamu menceritakan semua ini? Sekarang perang sedang dalam masa genting."

Raja Tanuwi mengangkat alis sembari mencibir, lalu menjawab, "Karena pendeta pernah bilang aku lahir dan mati di tengah salju, bahkan di medan perang."

Giandra mengernyit. Pendeta sebelumnya sudah meninggal, tetapi kabarnya ramalan pendeta itu sangat akurat.

Raja Tanuwi memandang langit seraya menjelaskan, "Tapi, Dirga hanya mengalahkanku dan nggak bisa membunuhku! Sekarang, Dirga sudah mati."

"Saat ini sedang bersalju dan ini adalah medan perang. Siapa yang bisa membunuhku? Panglim
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Sarjono Sudirman
Mantaap suhu ......
goodnovel comment avatar
Gaskins
semangatt suhuu...... koinnya jngan mahal mahal heheh.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status