Share

Bab 299

Penulis: Arif
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-13 18:00:01
Setelah melancarkan serangan berturut-turut, prajurit bangsa Agrel akhirnya maju sampai 120 meter. Kemudian, Yudha mengangkat tangannya. Saat berikutnya, 4.000 ahli busur di baris kedua mengangkat busur dan menembak.

Kekuatan busur panah ini memang tidak sekuat misil panah, tetapi bisa menembus baju zirah dalam jarak sekitar 100 meter. Empat ribu hujan panah langsung menembak mati prajurit bangsa Agrel yang berada pada jarak 100 meter.

"Paman Fandi!" seru Wira yang berada di atas tembok kota. Dia menunjuk Giandra sambil memerintah, "Habisi komandan itu!"

"Gampang!" sahut Fandi yang mengoperasikan misil tiga busur. Dia menyiapkan satu anak panah dan membidik Giandra.

Namun, pengawal pribadi yang melihat ini bergegas, lalu menghalangi di depan Giandra dan mengadang tembakan panah.

"Maju!" seru Giandra yang memacu kudanya untuk bergegas ke depan.

"Kalian bersepuluh, bidik orang itu dan habisi dia di medan perang!" perintah Wira yang langsung mengerahkan sepertiga misil tiga busur. Dia tah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Yessy Yuri Antika
Plis jangan buat pasukan Nuala ada yg mati ya Thor, terutama pasukan Zirah Hitam dan Yudha, kasian mereka udah berkorban banyak hal di masa lalu. Dibuat luka2 aja ya Thor, biar nanti masih bisa diobatin sama Wira kalo perang udah selesai. Hihi...
goodnovel comment avatar
Riviega Rosihan
min, hr ini naek per 1 bab koin nya kok drastis banget. nyari untung jangan gede2 lah min..
goodnovel comment avatar
yudi idy
mampus lu raharja, cma di jdkan samsak yudha, nurut salah ngelawan salah hahaha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 300

    Setelah menyampaikan perintah, Giandra yang menggendong jasad Raja Tanuwi kembali ke markas dengan memacu kudanya. Dia bukan tidak ingin menyerang, tetapi busur di tembok kota sedang mengincarnya dan terus menembak."Siap!" sahut Raharja yang terpaksa bertarung. Bawahannya adalah infanteri yang bertugas memindahkan logistik militer di bagian belakang sehingga mereka belum masuk ke medan perang.Saat ini, 10.000 prajurit yang mendapatkan komando ketakutan, tetapi tidak sabar ingin bertarung. Sepuluh ribu prajurit melawan 2.000 prajurit. Dengan berbagai macam serangan, Raharja yakin Yudha pasti tidak sanggup menghadapinya.Asalkan membunuh Yudha, Raharja termasuk memberikan kontribusi besar sehingga bisa naik pangkat lagi. "Bunuh!" seru Raharja.Raharja mengambil bendera, lalu mengibarkannya. Sepuluh ribu prajurit di tempat dibagi menjadi 3 tim. Dua tim bertugas mengepung dan satu tim bertugas menyerang. Hal ini menunjukkan kemampuan Raharja dalam menyusun strategi perang."Berpencar!" p

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-14
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 301

    Melihat prajuritnya yang makin sedikit, Yudha terus mengejar dan membunuh tanpa henti. Ada pengawal pribadi yang lagi-lagi membujuknya. Pantang mundur! Di tembok kota, misil terus melepaskan tembakan beruntun, sementara Pasukan Zirah Hitam di belakang mengejar dengan ganas. Semangat para prajurit bangsa Agrel benar-benar hancur! Giandra berkata, "Ayah, maafkan aku yang nggak berbakti! Tapi, jangan khawatir, aku pasti akan menghancurkan Kota Pusat Pemerintahan Jagabu. Aku akan membawa pulang jasadmu dan membalaskan dendammu!"Kilatan enggan menyerah melintas di mata Giandra. Pada akhirnya, dia melemparkan jasad yang dipeluknya itu ke atas tubuh seekor kuda di sampingnya. Kemudian, Giandra langsung mengayunkan cambuk!Plak! Kuda yang kesakitan segera melarikan diri sembari membawa jasad Raja Tanuwi! Tatapan Yudha yang menyadari hal tersebut tampak serius. Dia segera memutar arah kudanya, lalu mengambil busur panjang dari punggung kudanya!Terlalu sulit untuk menangkap Giandra hidup-hid

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-14
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 302

    Bangsa Agrel tak akan bisa menerobos kota. Sinardi tidak perlu kehilangan nyawanya. Dia bahkan akan dianggap berandil dalam mempertahankan kota!Segera, Sinardi memerintahkan lagi, "Cepat, pergi kejar tuan. Selain itu, minta dia membawa kembali nyonya dan tuan muda yang sedang dikunjunginya secepat mungkin!"Tidak baik jika orang lain menemukan bahwa Sinardi yang merupakan seorang prefektur menyuruh keluarganya untuk pergi terlebih dahulu. Prajurit pengirim pesan berseru, "Tuan Wahyudi membuat misil tiga busur dan berhasil membunuh Raja Tanuwi dari jarak 182 meter!"Setelah mendengar kabar tersebut, rekan Sinardi, Farhan, juga sama terkejutnya. Dia berkata sambil tersenyum, "Bakat tuan memang luar biasa. Dia adalah anugerah besar bagi Kerajaan Nuala!"Prajurit pengirim pesan berseru, "Raja Tanuwi sudah mati tertembak!"Di Kediaman Gumilar, Putro yang mendengar kabar tersebut tertawa terbahak-bahak. "Wahyudi memang hebat. Dia benar-benar menguasai banyak bidang! Dia ahli dalam bidang sa

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-14
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 303

    Yudha berkata, "Kalian nggak perlu seperti ini!" Dia menatap ke arah Wira, lalu keduanya pun berbicara seraya melambaikan tangan serempak."Terima kasih, Tuan Wahyudi!""Terima kasih, Panglima Yudha!""Panglima Yudha, pertempuran ini sangat mengesankan. Bisa dikatakan sebagai kemenangan terbesar dalam sejarah Kerajaan Nuala!""Tuan Wahyudi, misil tiga busur yang kamu buat benar-benar sangat kuat!" "Tuan Wahyudi, aku sudah meremehkanmu sebelumnya. Aku akan meminta maaf kepadamu. Mohon menghukumku!" ucap Herdian.Aksa juga berkata, "Tuan Wahyudi, aku juga sama. Aku kira kamu hanya bisa belajar dan nggak mengerti teknik perang. Tolong hukum aku!"Banyak prajurit yang berkumpul di sekitar Yudha dan Wira, termasuk Herdian dan Aksa yang langsung berlutut untuk meminta maaf! Pertarungan ini begitu mengesankan. Mereka berhasil membantai lebih dari 10.000 pasukan bangsa Agrel dan menangkap lebih dari 20.000 tawanan!Sementara itu, jumlah korban dari Kerajaan Nuala ketika dikejar oleh pasukan

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-14
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 304

    Wajah Yudha memancarkan niat membunuh. Sebagai seorang komandan dan jenderal istana, bisa-bisanya Chandika kabur ketika pertempuran berlangsung. Dia harus dihukum atas tindakannya!Wira menarik Yudha ke samping, lalu berkata, "Prajurit pengirim pesan, sampaikan seperti ini kepadanya ...."Kali terakhir, ketika Chandika memperdagangkan surat izin lintas, dia juga tidak dihukum oleh istana. Hal itu menandakan bahwa bangsawan memiliki kekuatan yang signifikan di istana.Para prajurit tak kuasa menahan tawa setelah mendengar perkataan Wira. Seseorang berkata, "Tuan Wahyudi benar-benar cerdik.""Kalian prajuritnya siapa? Cepat bukakan gerbang untukku. Kalau nggak, aku akan memberi kalian pelajaran besok!" seru Chandika. Di gerbang kota selatan, sederet kereta kuda mengadang di depan gerbang. Chandika sedang mengumpat dengan emosi.Awalnya, Chandika tidak memercayai kabar kemenangan itu. Namun, seiring dengan makin banyaknya orang yang menyebarkan berita itu dia pun makin percaya.Para praju

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-14
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 305

    Ardi berkata dengan percaya diri, "Kita harus berdamai!""Haha!" Kemal tersenyum sinis seraya berkata, "Setelah kemenangan besar pasukan kita, kamu ingin mencari perdamaian dengan bangsa Agrel? Apakah kamu sudah tua dan lemah, jadinya menjadi pengecut?"Ardi masih berekspresi datar. Dia berkata, "Penasihat Kiri, kamu mungkin berpikir bahwa kita telah memenangkan perang, tapi sebenarnya kita berada di ambang kekalahan. Pasukan utama bangsa Agrel masih utuh.""Kota Pusat Pemerintahan Jagabu telah tertutup oleh salju tebal dan Sungai Yilo akan membeku. Kalau bangsa Agrel mengabaikan Kota Pusat Pemerintahan Jagabu, mereka bisa menuju selatan dengan cepat, lalu merebut kota-kota satu per satu hingga mencapai Provinsi Jawali!" lanjut Ardi.Raja Bakir tampak mengangguk. Hal ini juga dikhawatirkan olehnya. Apabila bangsa Agrel pergi ke selatan, mereka akan mampu menginvasi seluruh provinsi.Kemal tersenyum dingin sembari berkata, "Kalau begitu, berikan saja pasukan tambahan pada Yudha dan biar

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-14
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 306

    "Ya," jawab Giandra. Kemudian, dia mengubah topik pembicaraan dengan berkata, "Jadi, bagaimana kita bisa mengalahkan busur raksasa mereka?"Bagas menjawab, "Langkah selanjutnya adalah membangun perisai besar. Kita kerahkan tentara bayaran dan bekas penduduk Nuala ke medan perang, gunakan mereka untuk mengulur waktu."Penggunaan busur ada batasnya. Jika digunakan terlalu sering, busur bisa rusak. Bahan pembuatan busur juga terbatas. Selama pertempuran terus berlanjut, busur silang yang dibuat dengan tergesa-gesa pasti akan segera rusak.Giandra berpikir sejenak sambil mengerutkan alis, lalu berkata, "Itu strategi yang bagus!"Bagas menyipitkan matanya sambil berkata, "Setelah itu, kita gunakan prajurit pembelot yang dikirim kembali oleh Yang Mulia untuk menyerang kota bersama-sama."Giandra menggelengkan kepalanya, lalu menyahut, "Para prajurit pembelot itu berada di bawah pengawasan ketat, senjata dan zirah mereka semua dirampas. Mereka nggak akan punya kesempatan untuk membuat masalah

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-15
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 307

    Masalah terbesarnya, misil tiga busur ini tidak leluasa untuk dipindahkan dan tidak cocok digunakan dalam pertempuran jarak jauh. Kedatangan Wira ke sini hari ini adalah untuk menyelesaikan masalah ini.Begitu Wira masuk ke tim busur, Emran berkata dengan ekspresi malu-malu, "Tuan Wahyudi, saya ... saya punya ide."Wira tersenyum dan berkata, "Bicaralah!"Hanya dengan melihat kotak anak panah busur silang, Emran sudah bisa menyalin desain Busur Silang Zeta. Emran adalah seorang mekanik genius yang langka. Hanya saja, dia belum pernah mempelajari sains sehingga tidak memahami banyak prinsip. Dia tidak terlalu mempertimbangkan masalah yang mungkin timbul dalam senjata buatannya.Emran berkata dengan hati-hati, "Saya rasa misil tiga busur itu sangat besar dan tidak leluasa dipindahkan. Kalau di bawahnya ditambah dua roda, misil itu bisa dijalankan dengan kuda seperti kereta. Kalau seperti itu, pasti akan lebih nyaman digunakan."Wahab, sang jenderal batalion lembaga senjata, datang dan me

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-15

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2900

    Semua ini adalah ulah Panji dan Caraka. Setelah semalam mengetahui Wira dan yang lainnya sudah masuk ke desa perbatasan, Caraka langsung membunuh seorang penduduk desa. Dengan begitu, semua kecurigaan akan langsung tertuju pada Wira. Meskipun Wira ingin menjelaskannya, tidak ada orang yang percaya dengan perkataan Wira juga dan Wira juga tidak memiliki hak bicara di situasi ini.Caraka berpikir semua ini akibat dari perbuatan Wira sendiri, tidak bisa menyalahkan siapa pun. Siapa suruh Wira datang ke wilayah barat, bukankah itu sama saja Wira mencari masalah untuk diri sendiri?"Menurutmu, apa Wira akan bertindak? Kalau hanya mengandalkan penduduk desa ini, mereka tidak akan bisa menghalangi Wira dan yang lainnya. Untuk menangkap Wira, ini juga akan sangat sulit," gumam Caraka."Kalau Wira benar-benar bertindak, bukankah itu hasil yang terbaik? Dengan begitu, itu akan menunjukkan mereka benar-benar membunuh pria itu. Rencana untuk menjebak kita pun berhasil," kata Panji sambil tersenyum

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2899

    Semua orang terus berteriak dan bahkan banyak dari mereka yang sudah siap untuk menyerang Wira.Pada saat itu, Agha dan yang lainnya juga keluar dari kamar dan segera mendekati Wira."Kak Wira, ada apa ini?" tanya Agha.Wira pun menjelaskan situasinya dengan singkat. Dalam sekejap, Agha dan yang lainnya pun menjadi sangat marah."Omong kosong apa ini? Mana mungkin kami tiba-tiba menyerang mereka dengan tanpa alasan. Lagi pula, kami juga nggak akan menggunakan cara keji seperti ini," kata Agha. Semalam dia tidak ikut rapat, sehingga dia tidak tahu apa yang dibicarakan Wira dan yang lainnya.Sementara itu, Dwija yang berdiri di samping menghela napas dengan tak berdaya saat mendengar sekarang dia sudah dianggap sebagai orang keji. Namun, dia memang tidak melakukannya, dia tidak ingin dihukum dengan tanpa alasan.Saat Dwija hendak mendekati dan berbicara dengan Wira, Wira hanya memberikan isyarat mata dan keduanya langsung saling memahami.Wira tentu saja memercayai Dwija karena Dwija ada

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2898

    "Kalau begitu, kita nggak akan punya tempat untuk bernaung lagi. Tempat ini adalah jalur yang harus kita lalui kalau ingin kembali. Kalau kita bertengkar dengan penduduk sini, kita akan terpojok dari kedua sisi. Meskipun kita masih ingin menyelidiki masalah wilayah barat, itu juga akan menjadi sangat sulit dan pada akhirnya hanya bisa pulang dengan tangan kosong," kata Wira.Setelah mendengar penjelasan Wira, Wendi dan Dwija tidak mengatakan apa-apa. Ini memang faktanya dan inilah situasi mereka sekarang. Sayangnya, mereka tidak bisa membantah apa pun dan juga tidak tahu apa yang harus dilakukan. Dalam sekejap, keadaannya memang membuat mereka merasa terpojok.Wira kembali berkata, "Setelah perjalanan selama berhari-hari, kalian juga sudah lelah, 'kan? Bahkan Agha pun sudah tidur, kita juga istirahat lebih awal. Nanti kita selesaikan masalah ini perlahan-lahan. Soal rahasia wilayah barat ini, suatu hari nanti pasti ada cara untuk mengungkapkan rahasia di baliknya dan kita juga pasti ak

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2897

    Wira berkata, "Oh? Kak, jangan takut, kami semua bukan orang jahat. Lagi pula, kami berhasil melewati gurun itu berarti kami punya kemampuan, 'kan? Kakak hanya perlu menceritakan semua pada kami dengan tenang. Meskipun kabar ini tersebar, aku juga nggak akan melemparkan tanggung jawabnya padamu. Aku juga nggak akan membiarkanmu menanggung risikonya dengan sia-sia."Setelah mengatakan itu, Wira mengeluarkan dua batang emas dari sakunya dan meletakkannya di depan pria itu.Melihat emas batangan itu, pria itu langsung menelan ludahnya. Meskipun mereka sering membantu para pedagang kaya yang datang ke desa perbatasan itu dan menerima imbalannya, ini pertama kalinya seseorang langsung menunjukkan emas batangan padanya. Sepertinya berat emas itu juga mencapai puluhan gram. Sungguh dermawan!Meskipun uang yang berada di depan mata itu mengilap dan menggoda, pria itu juga tahu satu prinsip. Menghasilkan uang itu penting, tetapi takutnya tidak bisa menikmatinya karena kehilangan nyawanya.Setel

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2896

    "Kami hanya tinggal di wilayah barat ini saja, tapi darah yang mengalir di tubuh kita sama," kata pemilik rumah itu sambil mendekat. Orang ini berusia hampir 30 tahun dan memiliki penampilan yang tegap, tetapi sangat ramah dan tatapannya terlihat sangat tulus.Para penduduk lainnya di sana juga begitu. Saat Wira dan yang lainnya baru saja memasuki desa perbatasan itu, para penduduk di sana sangat ramah dan tersenyum pada mereka. Kesannya seperti kembali ke rumah sendiri, sehingga dia merasa seperti tamu terhormat di sana.Wira menoleh dan menatap pria itu, lalu bertanya, "Kalau orang-orang wilayah barat begitu menantang kami dan kalian juga orang dari sembilan provinsi, mengapa kalian memilih untuk tinggal di sini?"Pria itu menggelengkan kepala dan menjawab, "Semua ini juga demi mencari nafkah. Ada banyak barang di wilayah barat yang nggak ada di Dataran Tengah. Justru karena inilah, banyak pedagang yang datang ke sini untuk membawa barang-barang khas wilayah barat ke Dataran Tengah.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2895

    Panji berkata dengan penuh percaya diri, "Aku tentu saja nggak menyiapkan langkah cadangan. Tapi, sana tetap wilayah kekuasaanku. Aku hanya perlu menghubungi ke sana, kita akan segera punya banyak orang di pihak kita. Menurutmu, apa Wira bisa membuat kekacauan di sana? Kalau ini terjadi di Provinsi Yonggu, aku memang nggak sanggup melawan Wira.""Tapi, sekarang Wira sudah masuk ke wilayahku, dia tentu saja harus tunduk pada peraturanku. Selanjutnya, kita hanya perlu bermain-main dengannya. Jangan harap Wira bisa meninggalkan wilayah barat ini lagi. Aku akan membuatnya mengerti apa konsekuensinya melawan kita."Setelah mengatakan itu, Panji tersenyum sinis. Sebelum datang ke sini, dia sudah berjanji pada Senia. Tidak peduli bagaimanapun caranya, dia tidak akan membiarkan Wira tetap hidup. Ini adalah hadiahnya untuk Senia.Setelah tinggal di wilayah tandus di utara begitu lama, Panji merasa dia belum melakukan sesuatu yang besar. Kali ini, dia ingin memanfaatkan Wira untuk memperkuat pos

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2894

    "Sejak kecil, hanya Keluarga Lesmana yang selalu menindas orang lain. Kami belum pernah dipermalukan seperti ini. Aku harus bertemu Wira secara langsung untuk meminta penjelasannya," kata Kavin dengan nada dingin sambil mengepalkan tangannya dengan sangat erat dan darah terus mengalir dari sudut bibirnya. Penampilannya itu terlihat sangat menyedihkan.Namun, Panji malah melirik Kavin dengan ekspresi meremehkan. Dia sama sekali tidak menghiraukan perkataan Kavin, malahan berkata dengan tenang, "Urusan membunuh Wira nggak perlu merepotkanmu. Lihat saja dirimu. Kalau kamu mampu melawan Wira, dia nggak akan menjadi penguasa Provinsi Yonggu lagi."Mendengar kata penguasa Provinsi Yonggu, mata Kavin langsung membelalak. Dilihat dari cara berpakaian Wira hari ini, dia sudah bisa menebak Wira bukan orang biasa. Namun, dia tidak menyangka Wira adalah penguasa Provinsi Yonggu, hal ini benar-benar menakutkan. Dia belum pernah bertemu dengan tokoh sebesar ini sebelumnya.Jika tahu identitas Wira l

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2893

    Saat Wira dan yang lainnya menuju perbatasan wilayah barat, Kavin juga sudah berlari cukup jauh. Melihat bayangan Wira dan yang lainnya sudah tidak terlihat, dia tiba-tiba merasa dadanya sakit dan memuntahkan darah. Saat ini, organ dalamnya terasa seperti terus ditusuk ribuan jarum. Rasa sakit itu membuatnya merasa ingin mati saja."Ada apa ini? Kenapa bisa sakit sekali? Wira, bukankah kami bilang akan melepaskanku? Ternyata kamu malah bermain trik kotor di belakangku. Kamu ... pantas mati," makin Kavin sambil terus berguling-guling di tanah.Kavin baru saja berpisah dengan Wira, tetapi sekarang tubuhnya malah seperti ini. Bahkan orang bodoh pun bisa menebak pasti ada sesuatu yang tidak beres dan sudah pasti ada hubungannya dengan Wira. Menurutnya, Wira adalah orang yang munafik. Padahal Wira ini sudah bilang akan memberinya kesempatan untuk hidup, tetapi diam-diam meracuninya.Kavin dan Kalid sudah berkelana di dunia persilatan selama bertahun-tahun, mereka tentu saja sudah melihat ba

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2892

    Agha dan Dwija langsung menatap Wendi. Wanita ini terlihat biasa saja, tetapi ternyata memiliki kemampuan yang sehebat ini. Sepertinya, kelak mereka harus lebih berhati-hati dan tidak boleh menyinggung wanita ini. Jika tidak, mereka bahkan tidak tahu bagaimana mereka bisa mati.Wendi berkata, "Kalian nggak perlu melihatku seperti ini, semua ini perintah Tuan Wira. Kalau nggak, aku nggak akan bertindak sesukaku. Racun yang kubuat ini bukan hanya penuh dengan kerja kerasku, penuh dengan bahan-bahan terbaik juga. Kalau menggunakannya untuk orang seperti ini, aku sendiri juga merasa sayang.""Kalau Tuan Wira nggak menyuruhku, aku malas turun tangan pada orang seperti ini. Bukankah lebih mudah menyelesaikannya dengan satu tebasan saja?"Wira hanya tersenyum dan tidak membantahnya.Menyadari Kavin sudah tidak akan bertahan hidup lagi, Wira dan yang lainnya juga tidak membuang-buang waktu untuk memikirkannya lagi. Sebaliknya, mereka fokus ke wilayah barat karena kini mereka sudah bisa melihat

DMCA.com Protection Status